Risiko Asuransi – Pengertian, Jenis, Pertanggungan, dan Manajemen Risiko

Risiko Asuransi – Pengertian, Jenis, Pertanggungan, dan Manajemen Risiko
Suhartantowi Lauw
Suhartantowi Lauw
July 14, 2023
11 menit membaca

Setiap orang tentu diperhadapkan dengan risiko setiap harinya. 

Tidak jarang seseorang merasa khawatir dengan potensi risiko yang bisa terjadi kapan saja.

Alhasil bisnis asuransi hadir dalam memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian finansial. 

Risiko asuransi adalah bahaya yang telah disetujui oleh perusahaan asuransi untuk diasuransikan dalam ketentuan polis. 

Jenis risiko akan dialihkan kepada perusahaan asuransi sesuai dengan produk asuransi yang dibeli selama pemegang polis membayar premi. 

Jika kamu sedang mencari asuransi kesehatan untuk mengalihkan risiko terhadap kondisi kesehatan, klik di sini untuk informasi lebih lanjut!

Lantas, apakah semua risiko bisa ditanggung oleh asuransi?

Yuk, simak penjelasan lengkap seputar risiko asuransi di bawah ini!

Pengertian Risiko Asuransi

risiko dalam asuransi adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung atau kejadian tertentu yang akan terjadi di masa depan

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246, asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk penggantian akibat suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang bisa diderita karena suatu peristiwa yang tidak tentu. 

Secara sederhana, asuransi adalah pengalihan risiko dari tertanggung kepada pihak lain sebagai penanggung. 

Sementara risiko asuransi adalah ketidakpastian terhadap suatu peristiwa yang bisa menimbulkan kerugian ekonomis. 

Risiko sendiri bisa disebabkan oleh aktivitas personal atau aktivitas bisnis. 

Adapun secara lebih luas, risiko dalam asuransi adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung atau kejadian tertentu yang akan terjadi di masa depan.

Tidak heran asuransi memandang risiko sebagai suatu ketidakpastian.

Dalam dunia asuransi, contoh risiko bisa berbentuk kecelakaan, penipuan, kegagalan proyek, jatuh sakit, pencurian, dan berbagai kondisi lainnya. 

Perusahaan asuransi sebagai penanggung menerapkan manajemen risiko sebagai proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi, hingga pengendalian risiko. 

Perlindungan terhadap risiko akan berupa ganti rugi atas persetujuan perusahaan yang menyediakan produk asuransi dan pemegang polis yang membeli produk asuransi. 

Dalam melakukan pertanggungan, nasabah wajib membayar premi asuransi dalam jangka waktu tertentu. 

Selain mengurangi risiko terhadap nama pribadi, asuransi bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meminimalkan risiko terkait dengan bisnis yang dijalankan. 

Baca Juga: Alasan Pentingnya Kamu Memiliki Asuransi di Usia Muda

Jenis-Jenis Risiko Asuransi

Risiko adalah suatu bentuk ketidakpastian. 

Adapun risiko dikelompokkan berdasarkan potensi dan dampak yang ditimbulkan. 

Berikut jenis risiko mana yang dapat dipertanggungkan oleh asuransi:

1. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)

Risiko spekulatif mengacu pada potensi seseorang mengalami keuntungan, kerugian, atau sama sekali tidak ada perubahan. 

Dengan kata lain, terdapat dua kemungkinan jika peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi, yaitu untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian. 

Jenis risiko ini bisa dikatakan risiko bila telah terjadi. 

Sebagai contoh, investasi saham. 

Ketika seseorang berinvestasi dalam pasar saham, maka nilai investasi bisa berpotensi untung dan rugi yang menimbulkan risiko spekulatif. 

Dengan kata lain, investasi memiliki risiko spekulatif yang perlu dipertimbangkan. 

Namun, pada umumnya, risiko spekulatif seperti ini tidak dapat diasuransikan sebab tidak berkaitan dengan kerugian atau aset yang bisa diukur dengan jelas. 

2. Risiko Murni (Pure Risk)

Pengertian risiko murni adalah risiko dirasakan ketika kerugian terjadi. 

Jika risiko tidak terjadi, maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan. 

Sebagai contoh, kebakaran properti yang membuat seseorang rugi secara finansial. 

Namun, jika kebarakan tidak terjadi, maka orang tersebut tidak akan memperoleh keuntungan maupun kerugian. 

Selain kebakaran, risiko kerugian secara finansial yang masuk dalam kategori risiko murni, seperti meninggal dunia, cacat, kecelakaan, atau kebanjiran.

3. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)

Risiko fundamental adalah risiko yang berasal dari alam dengan dampak yang sangat luas. 

Dengan kata lain, risiko fundamental merujuk pada risiko yang timbul akibat faktor yang berada di bawah kendali individu. 

Bila terjadi, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga terhadap banyak orang. 

Contoh dari risiko fundamental, yaitu bencana alam yang memberikan kerugian finansial dan jiwa pada masyarakat luas.

4. Risiko Khusus (Particular Risk)

Kebalikan dari risiko fundamental, risiko khusus atau particular risk berkaitan dengan suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya memengaruhi lingkungan pribadi secara kuantitas dan kualitas. 

Dampak yang ditimbulkan tidak bersifat luas dalam memengaruhi individu atau kelompok lainnya. 

Sebagai contoh, barang seseorang yang dicuri. 

Saat pencurian terjadi, maka risiko yang ditimbulkan hanya mempengaruhi individu tersebut. 

5. Risiko Harta (Property Risk)

Risiko harta adalah jenis risiko asuransi yang terkait dengan kehilangan, kehancuran, atau kerusakan suatu properti atau aset.

Secara umum, risiko harta bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu kerugian secara langsung (direct losses) dan kerugian tidak langsung (consequential losses). 

Sebagai contoh, kebakaran rumah yang merusak harta benda termasuk dalam kategori risiko harta.

6. Risiko Individu (Individual Risk)

Risiko individu adalah berbagai macam potensi yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memengaruhi kondisi finansial, harta kekayaan, maupun risiko tanggung-jawab seseorang. 

Individual risk bisa dibagi dalam beberapa kelompok, yatu property risk, liability risk, dan personal risk

Personal risk kerap dikaitkan dengan pengaruh suatu faktor atau kemungkinan yang secara langsung berdampak pada individu, seperti finansial seseorang.

Sebagai contoh, seorang kepala keluarga yang meninggal dunia dan tidak memiliki asuransi jiwa akan memengaruhi kondisi finansial keluarga yang ditinggalkan. 

7. Risiko Tanggung-Gugat (Liability Risk)

Risiko tanggung gugat adalah risiko yang terkait dengan tuntutan hukum yang diajukan terhadap individu atau perusahaan akibat kerugian yang disebabkan oleh pihak ketiga. 

Dengan kata lain, dampak risiko tanggung gugat melibatkan pihak ketiga dalam kejadiannya. 

Dalam situasi hukum, individu yang dianggap bertanggung jawab diperhadapkan dengan baya besar untuk membayar ganti rugi dan biaya hukum yang dihasilakn dari gugatan yang diajukan. 

Dalam polis asuransi tanggung gugat, individu bisa mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi untuk membayar ganti rugi yang ditimbulkan. 

Sebagai contoh, jika seseorang menabrak orang lain, maka ia perlu untuk bertanggung jawab secara hukum dan menggantikan kerugian yang telah ditimbulkan. 

Manajemen Risiko 

Setiap orang tentu ingin terlepas dari risiko. 

Namun pda faktanya, setiap risiko tidak bisa dihindari. 

Mengatasi risiko bisa dilakukan dengan menerapkan manajemen risiko. 

Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengendalian, dan analisis terhadap faktor risiko yang bisa mengancam kapasitas atau aset dalam memperoleh hasil usaha.

Terdapat setidaknya 4 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani proses manajemen risiko, antara lain:

  • Mengidentifikasi risiko
  • Mengemban prinsip ekonomis dalam mengendalikan risiko
  • Tidak hanya berfokus terhadap aset, tetapi juga unsur manusia
  • Pemanfaatan manajemen risiko tidak hanya untuk kegiatan usaha, tetapi juga meliputi jasa dan individu. 

Adapun membawa payung sebelum hujan atau berhati-hati saat mengendarai kendaraan merupakan contoh sederhana dari manajemen risiko. 

Secara sederhana, manajemen risiko adalah upaya yang dilakukan untuk menghindari kerugian yang timbul jika risiko terjadi. 

Berikut pengelolaan risiko dalam asuransi yang bisa diterapkan sebagai berikut:

1. Menghindari Risiko

Menghindari risiko merupakan salah satu cara dalam mengelola risiko. 

Sebagai contoh, jika seseorang ingin menghindari risiko cacat, maka orang tersebut bisa memilih pekerjaan dengan tingkat kecelakaan yang rendah. 

Pekerjaan yang berhubungan dengan ketinggian, wilayah tambang, atau search and rescue perlu dihindari sebab memiliki risiko yang tinggi. 

2. Menunda Risiko

Risiko bisa ditunda untuk meminimalkan terjadinya sebuah kerugian. 

Sebagai contoh, menunda pembelian perabotan rumah yang hanya menambah unsur estetika properti untuk membiayai pendidikan anak. 

3. Mengendalikan Risiko

Risiko bisa dikendalikan untuk mencegah terjadinya kerugian. 

Sebagai contoh, jika seseorang tinggal di wilayah rawan banjir, maka barang dan dokumen berharga bisa di simpan pada rak yang cukup tinggi atau tempat lain yang aman. 

Alhasil saat banjir datang, aset berharga masih bisa diselamatkan. 

4. Mengalihkan Risiko

Risiko bisa dialihkan kepada pihak lain untuk menghindari kerugian finansial yang besar. 

Nasabah bisa mengalihkan risiko pada perusahan asuransi dan membayar sejumlah dana atau premi kepada perusahaan asuransi. 

Perusahaan asuransi kemudian akan menerbitkan polis yang berisi ketentuan mengenai risiko yang ditanggung. 

Bila seseorang telah membayar premi dengan rutin dan taat, maka pihak asuransi akan menyetujui klaim yang diajukan.

Calon nasabah bisa membeli polis asuransi yang berkaitan dengan harta benda, kerugian yang dialami, atau kesehatan. 

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, maka orang tersebut akan lebih berpotensi menderita penyakit yang sama. 

Alhasil pengalihan risiko melalui pembelian asuransi kesehatan sangat disarankan untuk memiliki proteksi ekstra.

Baca Juga: Apakah Asuransi Kesehatan Penting? Cek Manfaatnya, Yuk!

Lindungi kesehatan kamu dan keluarga dengan asuransi kesehatan online dari Rey yang punya fitur chat dokter, tebus obat gratis, rawat jalan, hingga rawat inap gratis di rumah sakit!

Klik banner di bawah ini untuk info lebih lanjut!

Membership kesehatan yang memberikan akses ke asuransi kesehatan

Kriteria Risiko yang Ditanggung oleh Asuransi

Meskipun perusahaan asuransi bekerja dengan menanggung risiko dari pemegang polis, tetapi tidak semua risiko bisa ditanggung oleh setiap jenis asuransi. 

Hal tersebut dikarenakan perusahaan asuransi tentu mempertimbangkan unsur untung dan rugi dalam menjalankan bisnisnya. 

Berikut beberapa risiko yang mendapatkan perlindungan dari perusahaan asuransi:

  • Risiko akibat faktor ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi
  • Dampak risiko bisa dinilai secara finansial
  • Pertanggungan harus berupa objek yang bisa diasuransikan, seperti jiwa, harta benda, atau kerugian
  • Risiko yang ditanggung bersifat umum terjadi dan homogen
  • Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan. 
  • Objek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan kepentingan umum. Sebagai contoh, obat terlarang tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi. 

Pertanggungan dari Produk Asuransi

Kepemilikan asuransi bisa meminimalkan risiko kerugian akibat faktor yang tidak menentu

Kepemilikan asuransi bisa meminimalkan risiko kerugian akibat faktor yang tidak menentu. 

Berikut contoh risiko asuransi yang bisa ditanggung dalam bentuk produk asuransi:

1. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan asuransi yang menanggung nilai ekonomi hidup seseorang. 

Bentuk pertanggungan dari asuransi jiwa berupa santunan tunai untuk menggantikan penghasilan tertanggung, sehingga keluarga pemegang polis bisa melanjutkan hidup dengan layak. 

Sebagai contoh, seorang kepala keluarga memiliki penghasilan Rp15 juta per bulan. 

Maka penghasilan bulanan tersebut bisa menjadi nilai hidup kepala keluarga. 

Alhasil jika ia meninggal dunia, maka keluarganya akan kehilangan manfaat penghasilan. 

Asuransi jiwa bermanfaat dalam memberikan santunan tunai kepada keluarga tersebut agar bisa menjalankan hidup dengan tenang. 

Baca Juga: Asuransi Jiwa Berjangka – Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Klaim, dan Ciri Khasnya 

2. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan menanggung objek risiko berupa biaya kesehatan jika seseorang jatuh sakit. 

Asuransi kesehatan merupakan solusi atas risiko murni, risiko khusus, dan risiko individu. 

Kepemilikan asuransi ini akan memberikan uang penggantian atas biaya perawatan medis yang dialami oleh pasien sebagai pemegang polis. 

3. Asuransi Melahirkan

Asuransi melahirkan merupakan salah satu bagian dari asuransi kesehatan. 

Adapun jenis risiko yang ditanggung oleh asuransi melahirkan meliputi biaya melahirkan, perawatan pra dan pasca melahirkan, keguguran, hingga meninggalnya ibu dan/atau janin. 

Asuransi melahirkan menjadi jalan keluar atas risiko murni dan khusus yang bisa terjadi di masa mendatang. 

4. Asuransi Mobil

Asuransi mobil merupakan solusi tepat untuk menanggung kerugian ringan, pencurian, hingga kerusakan total yang terjadi pada kendaraan. 

Pada umumnya, terdapat dua jenis asuransi kendaraan, yaitu asuransi total loss only (TLO) dan asuransi all risk

Jika seseorang tinggal di daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi, maka tidak ada salahnya mempertimbangkan membeli asuransi mobil. 

5. Asuransi Properti

Asuransi properti memberikan pertanggungan apabila kerugian terjadi pada properti pemegang polis. 

Pihak asuransi akan memberikan biaya ganti rugi atas properti yang terbakar, kebanjiran, atau mengalami kondisi merugikan lainnya. 

Bahkan beberapa perusahaan asuransi memberikan manfaat berupa biaya akomodasi tempat tinggal sementara. 

Asuransi properti cocok untuk dimiliki untuk mengurangi risiko murni, khusus, individual, harta, dan tanggung gugat. 

6. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan asuransi yang akan memberikan santunan berupa pertanggungan biaya sekolah anak yang ditinggalkan. 

Jika pemegang polis atau pencari nafkah mengalami risiko cacat total atau meninggal dunia, maka anak masih bisa melanjutkan pendidikan dengan tenang.

Asuransi pendidikan mampu menjadi solusi untuk menghadapi jenis risiko khusus dan risiko individual. 

Apabila asuransi pendidikan dikaitkan dengan investasi atau unit linkmaka asuransi ini bisa mengatasi speculative risk

7. Asuransi Proyek

Dalam mengerjakan suatu proyek, risiko tanggung gugat berpotensi bisa terjadi. 

Asuransi proyek bermanfaat dalam meminimalkan dampak risiko tanggung gugat selama masa pengerjaan suatu proyek. 

Manfaat asuransi ini turut mencakup kecelakaan kerja, kerusakan alat berat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga. 

8. Asuransi Syariah

Meskipun berbeda dengan asuransi konvensional, asuransi syariah tetap bisa menanggung risiko. 

Asuransi syariah mengenal dana tabarru’ yang dikumpulkan oleh peserta untuk mengatasi risiko finansial yang terjadi. 

Selain itu, asuransi ini juga dapat menjamin pure risk, seperti kecelakaan atau kematian. 

Jika Risiko Asuransi Tidak Bisa Diklaim

Pada beberapa kasus, pihak asuransi bisa saja menolak pengajuan klaim yang dilakukan oleh nasabah. 

Jika pemegang polis tidak merasa memiliki masalah dengan pengajuan klaim asuransi sesuai yang tercantum dalam polis, nasabah bisa melakukan beberapa langkah, antara lain:

  • Berdiskusi dengan pihak perusahaan melalui broker atau agen asuransi untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi. 
  • Melapor ke Badan Mediasi Asuransi Indonesia jika klaim di atas Rp750 juta
  • Melakukan sengketa melalui pengadilan. 

Baca Juga: Cara Klaim Asuransi Anti Kena Tolak, Cek di Sini!

Penutup

Itulah informasi lengkap seputar risiko asuransi.

Risiko asuransi adalah suatu bahaya yang telah disetujui oleh perusahaan asuransi untuk diasuransikan. 

Pastikan kamu telah memahami macam-macam risiko yang mendapatkan perlindungan sebelum menentukan asuransi.

Jangan lupa untuk turut mengetahui jenis risiko dan manfaat ikut program asuransi. 

Masih punya pertanyaan lainnya terkait risiko asuransi?

Yuk, tulis di kolom komentar!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Suhartantowi Lauw
Suhartantowi Lauw

Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.

Kembali
Rekomendasi Artikel
August 14, 2023
Pengertian Cash Value – Jenis Penarikan, Cara Kerja, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan

Asuransi merupakan salah satu produk keuangan yang wajib dimiliki untuk memberi manfaat perlindungan terhadap berbagai...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
7 menit membaca
November 8, 2023
Penting, 6 Cara Memilih Asuransi Hospital Cash Plan

Sering mendengar istilah asuransi Hospital Cash Plan atau yang sering disebut HCP?. Jadi, HCP ini...

Dwi Julianti Dwi Julianti
8 menit membaca
August 4, 2023
Asuransi Syariah – Pengertian, Perbedaan dengan Asuransi Konvensional, Keunggulan, dan Jenis Produk

Setiap orang tentu memiliki risiko dalam kehidupan.  Namun, tidak semua orang telah mempersiapkan diri untuk...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
9 menit membaca