Apakah Jalan Kaki Termasuk Olahraga? Ini Jawabannya!
Hampir semua orang sering berjalan kaki, namun tidak sedikit yang masih belum menyadari manfaat dari kegiatan ini.
Sering dianggap sepele, jalan kaki yang dilakukan secara rutin juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Mulai dari menjaga kesehatan jantung sampai menurunkan berat badan.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Apa saja sih manfaat dari jalan kaki? Apakah jalan kaki termasuk jenis olahraga?
Yuk simak jawabannya pada penjelasan di bawah ini ya!
Apakah Jalan Kaki Termasuk Jenis Olahraga?
Sebelum tahu jawabannya, sebaiknya ketahui dulu apa pengertian jalan kaki.
Jalan kaki adalah gerakan melangkah ke depan yang dilakukan bergantian dengan kedua kaki tetap menapak pada tanah.
Kecepatan jalan kaki normal sekitar 1 – 4 km/jam.
Jalan kaki termasuk dalam olahraga aerobik. Olahraga aerobik ini melatih daya tahan jantung dan paru-paru dalam mengambil oksigen.
Oksigen tersebut nantinya dialirkan melalui pembuluh darah sampai ke otot rangka yang digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut.
Itulah mengapa jalan kaki termasuk jenis olahraga.
Jalan kaki adalah bentuk latihan ringan dan bisa menjadi langkah awal bagi orang yang ingin lebih aktif secara fisik.
Selain itu, jalan kaki juga termasuk olahraga low impact, dalam arti tidak memberi tekanan terlalu banyak, seperti berlari atau melompat.
Itulah mengapa jalan kaki banyak menjadi pilihan bagi orang yang baru memulai aktivitas kebugaran.
Jalan kaki termasuk bentuk olahraga kardio atau aerobik yang bagus.
Selain itu, olahraga ini juga tidak memerlukan pelatihan khusus.
Jadi, hidup sehat itu bisa dimulai dengan cara yang sederhana, sesederhana jalan kaki setiap hari.
Apakah Jalan Pagi Termasuk Olahraga?
Jalan kaki termasuk jalan di pagi hari, termasuk bentuk latihan ringan dengan manfaat kesehatan yang banyak. Jalan pagi termasuk olahraga kardio karena melibatkan daya tahan jantung dan paru-paru.
Kegiatan sederhana ini bisa meningkatkan sirkulasi darah dan kebugaran aerobik.
Jika belum terbiasa melakukan aktivitas kebugaran, jalan pagi bisa menjadi permulaan yang tepat.
Kamu bisa mulai berjalan kaki di pagi hari menuju suatu tempat, keliling di sekitar tempat tinggal, atau mengajak hewan peliharaan berkeliling.
Untuk jalan kaki yang lebih intens, kamu bisa mencoba berjalan di treadmill, berjalan di tanjakan, berjalan cepat, atau melakukan pendakian.
Selain bagus bagi pemula, jalan kaki juga bermanfaat bagi orang yang sudah terbiasa melakukan aktivitas kebugaran yang lebih tinggi.
Jalan kaki bisa memberikan efek pemulihan setelah melakukan olahraga berat.
Aktivitas ini akan membuat darah mengalir serta mengedarkan oksigen dan nutrisi pada otot yang sudah bekerja keras.
Baca Juga: Apakah Jalan Kaki Bisa Membuat Tinggi? Mitos atau Fakta?
Apa Manfaat dari Jalan Kaki?
Tahukah kamu bahwa olahraga jalan kaki yang benar akan memberikan banyak manfaat baik untuk tubuh?
Yuk, simak ragam manfaat jalan kaki berikut ini:
1. Menjaga kesehatan organ jantung
Jalan kaki itu sangat baik untuk jantung, bahkan mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung koroner, serebrovaskuler, dan lainnya.
Sebab jalan kaki meningkatkan denyut jantung dan peredaran darah dalam tubuh.
Tentunya hal ini memperkuat jantung kamu.
Namun, jika kamu sudah memiliki riwayat penyakit jantung, ada baiknya konsultasi dulu agar kamu tahu durasi jalan kaki yang oke untukmu.
Ingin konsultasi dokter gratis? Jadi Member Rey aja! Cek membershipnya di sini.
2. Menjaga kolesterol dan tekanan darah
Selain menjaga kesehatan jantung, jalan kaki juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta menjaga kestabilan tekanan darah.
Kadar LDL yang normal serta tekanan darah yang stabil akan membuat risiko terjadinya penyakit jantung juga akan menurun.
3. Menurunkan berat badan
Efek jalan kaki setiap hari juga bisa menurunkan berat badan.
Berjalan selama 30 menit setiap hari akan membakar paling tidak 150 kalori.
Nah, semakin cepat kaki melangkah, maka semakin banyak pula kalori yang terbakar.
Selain itu, berjalan dengan mendaki seperti di tangga atau undakan akan mempercepat pembakaran kalori.
Tentunya, hal ini akan membantumu untuk menjaga berat badan dan menjadikan tubuh lebih sehat.
Tak hanya itu, olahraga ringan ini juga aman untuk mengecilkan perut setelah melahirkan.
Namun, tentunya perlu diimbangi dengan diet sehat.
Lebih lanjut: Jalan Kaki Membakar Berapa Kalori?
4. Menurunkan risiko penyakit diabetes
Berjalan kaki yang dilakukan secara rutin akan membantu mengontrol kadar gula darah dan membantu mengatur insulin dalam darah.
Berjalan kaki akan membantu lemak tubuh bisa diolah dengan baik dan memicu kerja otot sehingga mampu meningkatkan penyerapan glukosa.
Selain menurunkan risiko penyakit diabetes, olahraga juga menurunkan risiko terkena obesitas.
5. Mencegah osteoporosis
Osteoporosis merupakan proses penipisan tulang yang membuat tulang menjadi rapuh, keropos, dan rentan patah.
Jalan kaki secara rutin dapat mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan ulang.
Untuk mengoptimalkan hasilnya, kamu juga bisa gabung dengan aktivitas lain, seperti jogging dan hiking.
Tak hanya itu, jalan kaki juga bermanfaat untuk menguatkan otot, meredakan nyeri sendi, serta meningkatkan energi.
Baca juga: 13 Manfaat Jogging Rutin Demi Kesehatan Fisik dan Mental
6. Memperkuat daya tahan tubuh
Efek jalan kaki setiap hari juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh yang meningkat akan membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit maupun infeksi.
Berjalan kaki akan membuatmu lebih jarang sakit dan lebih semangat menjalani aktivitas setiap harinya.
7. Meminimalisir stres
Rutin melakukan jalan kaki akan membantu untuk meminimalisir dan mencegah stres.
Saat berjalan kaki atau melakukan kegiatan fisik lainnya, maka tubuh akan melepaskan hormon endorfin.
Hormon ini berperan penting untuk memperbaiki suasana hati, mengatasi kecemasan, hingga mencegah depresi.
Tak hanya itu, jalan kaki yang rutin juga akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan berkualitas.
Berapa Lama Olahraga Jalan Kaki?
Rekomendasi untuk orang dewasa adalah melakukan kegiatan aerobik dengan intensitas sedang paling tidak 150 menit dalam seminggu.
Nah, rekomendasi ini bisa dipecah menjadi aktivitas kecil yang bisa dilakukan dengan mudah setiap hari, termasuk jalan kaki.
Ada beberapa tips yang bisa dicoba agar lebih maksimal dalam melakukan latihan jalan kaki, antara lain:
1. Konsultasi dengan dokter
Memeriksakan diri ke dokter diperlukan untuk mengetahui kondisi medis atau kesehatan yang mungkin membatasi kemampuan berjalan kaki.
Misalnya, jika kamu sedang ada masalah kesehatan pada lutut dan membatasi kemampuan jalan, konsultasi dokter untuk latihan yang aman.
Dokter, khususnya dokter olahraga, akan menganjurkan latihan yang meminimalkan risiko cedera yang mungkin didapat saat berjalan kaki.
2. Pilih pakaian dan sepatu yang nyaman
Selain konsultasi dengan dokter, kamu juga perlu menggunakan sepatu kets yang nyaman dipakai.
Pilih sepatu dengan ukuran yang pas, bahan yang nyaman, dan bisa menopang kaki.
Jadi, risiko cedera saat berjalan kaki pun lebih minim.
Jangan lupa tentukan pula rute yang aman saat akan jalan pagi.
Cari tahu seperti apa medan yang akan dilalui.
Untuk membuat lebih santai, kamu bisa sambil mendengarkan lagu.
Namun, hindari volume lagu yang terlalu keras.
Dengan begitu, kamu jadi masih bisa mawas pada kondisi jalanan sekitar.
Atau gunakan pakaian yang bisa terlihat jelas oleh pengguna jalan lain, agar kamu tetap merasa aman.
3. Lakukan pemanasan dan peregangan
Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
Hal ini bertujuan untuk membantu melenturkan gerakan, membuat otot menjadi tidak kaku, sehingga bisa mencegah cedera.
Bagi pemula yang baru mulai berjalan kaki, maka bisa melakukannya secara perlahan.
Cukup luangkan waktu 10 sampai 15 menit per harinya.
Jadikan jalan pagi kebiasaan. Nah, setelah tingkat kebugaran sudah membaik, kamu bisa meningkatkan volume dan intensitas berjalan kaki.
untuk bisa mendapatkan manfaat kebugaran yang lebih baik, kamu juga bisa berjalan dan menambahkan selingan latihan kekuatan yang lain.
Nah, setelah berjalan, jangan lupa lakukan peregangan.
Khususnya di bagian tubuh bagian bawah, seperti paha depan, belakang, hingga betis.
Peregangan dapat meningkatkan peredaran darah, sehingga otot bisa pulih kembali, serta mengurangi nyeri dan kaku setelah berolahraga.
Pertanyaan Seputar Olahraga jalan kaki
Berikut beberapa pertanyaan seputar olahraga jalan kaki yang sering muncul di kepala:
Apakah boleh jalan setiap hari?
Kamu bisa jalan kaki di mana saja dan kapan saja.
Olahraga ini juga tergolong mudah karena tanpa perlu peralatan khusus.
Jadi, olahraga ini mudah untuk dilakukan setiap hari. Kamu hanya perlu pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki.
Cukup 30 menit per harinya sudah cukup bermanfaat.
Tapi jika kamu masih pemula, bisa mulai dengan 10 sampai 15 menit setiap hari.
Tingkatkan intensitas jalan saat tubuh sudah terbiasa.
Bolehkah jalan kaki malam hari?
Jalan kaki boleh dilakukan di malam hari, terutama setelah makan malam. Olahraga jalan kaki setelah makan malam akan membantu meningkatkan kesenjangan waktu antara makan malam dan waktu tidur.
Lakukan jalan kaki malam paling tidak selama 15 menit, kamu bisa mendapatkan beberapa manfaat antara lain:
- Menyehatkan sistem pencernaan, mencegah risiko dada terasa sesak setelah makan, hingga mencegah sembelit;
- Membuat tidur semakin nyenyak dan berkualitas;
- Membakar kalori dan lemak di tubuh;
- Membantu menstabilkan gula darah.
Apakah jalan kaki bisa mengecilkan perut buncit?
Olahraga jalan kaki mampu membantu mengecilkan perut buncit, terutama jika dilakukan dengan teknik yang benar dan rutin setiap hari.
Olahraga jalan kaki untuk menurunkan berat badan atau mengecilkan perut buncit membutuhkan kecepatan dan intensitas selama latihan.
Meningkatnya kecepatan detak jantung selama latihan jalan kaki akan membakar kalori dan membantu mengecilkan perut buncit.
Keuntungan jalan kaki adalah memiliki low impact, bagus untuk pemulihan, serta bisa dilakukan untuk jangka panjang.
Nah, agar manfaat mengecilkan perut buncit bisa semakin terasa, coba kombinasikan dengan latihan lain, seperti sit up, squat, atau push up.
Lebih lengkap: Apakah Jalan Kaki Bisa Mengecilkan Perut?