Pengertian Cash Value – Jenis Penarikan, Cara Kerja, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan
Asuransi merupakan salah satu produk keuangan yang wajib dimiliki untuk memberi manfaat perlindungan terhadap berbagai macam risiko.
Seiring dengan perkembangan dunia asuransi, berbagai macam fitur ditambahkan dalam asuransi dalam berusaha memenuhi kebutuhan pemegang polis.
Namun, sebagian orang lantas masih asing dengan beberapa istilah dalam asuransi.
Salah satu istilah penting dalam asuransi adalah cash value atau nilai tunai.
Cash value dalam asuransi adalah nilai uang yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi pada pemegang polis.
Jika kamu sedang mencari rahasia hidup sehat, klik di sini untuk informasi lebih lanjut!
Lantas, apakah cash value berperan penting dalam asuransi?
Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Cash Value dalam Asuransi
Cash value adalah istilah yang kerap ditemukan dalam produk asuransi jiwa seumur hidup, asuransi unit link, ataupun asuransi dwiguna.
Cash value adalah nilai uang yang bisa ditebus oleh tertanggung asuransi dalam periode waktu tertentu.
Sebagai salah satu kebijakan dari perusahaan asuransi, setiap perusahaan memiliki aturan berbeda terkait prosedur pengajuan cash value.
Manfaat cash value hanya bisa diperoleh nasabah aktif yang rutin membayar premi sesuai dengan perjanjian dalam polis.
Premi asuransi merupakan sejumlah dana yang wajib dibayarkan oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian asuransi dan kesepakatan yang telah disetujui.
Pembayaran premi yang dilakukan akan dibedakan dalam 2 jenis anggaran, yaitu nilai nominal dan nilai tunai.
Nilai nominal adalah nilai yang disetor nasabah dalam bentuk premi untuk melindungi dari risiko.
Sementara nilai tunai adalah kebijakan perusahaan asuransi yang menjadi dana yang terdapat dalam program asuransi.
Cash value adalah hak pemegang polis sebagai nilai penebusan polis asuransi dalam situasi tertentu.
Adapun manfaat asuransi yang memiliki fitur cash value cenderung memiliki premi yang lebih tinggi.
Cash value menghasilkan tingkat suku bunga sederhana yang dipengaruhi oleh faktor mikro dan makro ekonomi dengan pajak yang dibebankan pada akumulasi laba.
Sebagai contoh, dalam produk asuransi dwiguna seperti asuransi pendidikan, terdapat nilai tunai yang bisa dicairkan oleh pemegang polis sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat polis berada dalam usia tertentu.
Dalam asuransi jiwa unit link, nilai tunai merupakan bentuk hasil investasi dari premi yang secara rutin disetorkan oleh nasabah asuransi.
Baca Juga: Asuransi Jiwa Berjangka – Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Klaim, dan Ciri Khasnya
Cara Kerja Cash Value dalam Asuransi
Asuransi dengan cash value merupakan asuransi jiwa yang memberikan pertanggungan seumur hidup bagi pemegang polis.
Pada umumnya, asuransi dengan cash value memiliki premi yang lebih tinggi sebab fitur nilai tunai yang dimiliki.
Premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi akan dialokasikan menjadi nilai nominal atau biaya asuransi dan nilai tunai.
Perlu diketahui bahwa nilai tunai dari asuransi jiwa menghasilkan bunga.
Adapun pajak yang ditangguhkan atas akumulasi pendapatan.
Seiring dengan premi yang dibayarkan dan pertambahan bunga, nilai tunai turut akan bertambah.
Dengan nilai tunai yang meningkat, maka risiko perusahaan asuransi akan menurun.
Hal tersebut diakibatkan oleh akumulasi nilai tunai yang mengimbangi sebagian kewajiban penanggung.
Jenis Penarikan Cash Value
Cash value berbeda dengan tabungan yang bisa ditarik dalam uang tunai dengan mudah.
Nilai tunai tidak bisa ditarik dalam bentuk dana tunai.
Berikut beberapa bentuk dari penarikan cash value:
1. Penarikan Biasa
Penarikan biasa mengacu pada prosedur penarikan nilai tunai yang umum dilakukan oleh nasabah asuransi.
Penarikan biasa akan terbebas dari beban pajak yang dilakukan melalui pengajuan pencarian dana dalam jumlah tertentu.
Nominal yang bisa ditarik akan disesuaikan dengan jumlah pada bagian nilai tunai asuransi.
Jika penarikan dilakukan melebihi jumlah yang tersedia, pemegang polis akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Dengan melakukan penarikan, pemegang polis akan kehilangan manfaat asuransi dengan nominal setara jumlah dana yang ditarik.
2. Pinjaman
Penarikan cash value dalam bentuk pinjaman tidak akan terkena pajak sama sekali.
Namun, nasabah hanya bisa melakukan penarikan dengan batas tertentu.
Batas maksimal pinjaman adalah jumlah akumulasi terhadap alokasi nilai tunai premi beserta bunga yang terakumulasi.
Pembayaran pinjaman bisa dilakukan oleh pemegang polis selama hidup.
Meskipun tidak dikenakan pajak, perusahaan penyedia asuransi tetap memberlakukan bunga pinjaman.
Apabila bunga tidak dibayar, manfaat kematian dari asuransi akan berkurang, kecuali pinjaman bisa dilunasi sepenuhnya oleh nasabah.
Sementara jika pihak tertanggung meninggal dunia sebelum pinjaman dilunasi, manfaat kematian harus tergerus dalam melunasi sisa pinjaman.
Alhasil manfaat kematian yang diperoleh ahli waris akan tidak maksimal.
3. Pembatalan Kontrak
Apabila nasabah memilih untuk membatalkan kontrak asuransi, maka cash value akan secara otomatis bisa langsung didapatkan.
Sebelum nilai tunai diberikan, nominal akan dikurangi dengan jumlah pinjaman jika nasabah pernah melakukan pinjaman ataupun Pajak Penghasilan.
Namun, pembatalan kontrak akan membuat nasabah tidak memperoleh kembali dana premi yang telah dibayarkan.
Adapun perlindungan asuransi terhadap manfaat kematian tidak lagi aktif, sehingga proteksi tidak bisa diperoleh akibat kontrak layanan telah dibatalkan.
Baca Juga: Masa Tunggu Asuransi – Pengertian, Jenis, dan Jangka Waktu
Memaksimalkan Penggunaan Cash Value
Sebagai salah satu fitur yang ditawarkan dalam polis asuransi jiwa, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam memaksimalkan pemanfaatan cash value:
1. Menambah Manfaat Kematian
Cash value bisa menambah nilai manfaat kematian yang dijanjikan asuransi, terutama ketika nilai tunai telah terkumpul.
Alhasil cash value akan meningkatkan manfaat asuransi dan menambah santunan yang dibagikan kepada pihak ahli waris.
Meskipun cash value bisa menambah manfaat kematian, jangan lupa untuk melengkapi proteksi diri dengan jenis produk asuransi kesehatan.
Lindungi kesehatan kamu dan keluarga dengan perlindungan asuransi kesehatan online dari Rey yang punya fitur chat dokter, tebus obat gratis, rawat jalan, hingga rawat inap gratis di rumah sakit!
Klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!
2. Memperoleh Pinjaman
Cash value bisa dimanfaatkan sebagai sarana dalam memperoleh pinjaman.
Pada umumnya, pinjaman ditawarkan oleh perusahaan asuransi dengan tingkat suku bunga yang rendah.
Apabila nasabah dalam situasi terdesak, pemegang polis bisa memanfaatkan fitur pinjaman untuk mengatasi pengeluaran darurat.
Nasabah tidak perlu mengajukan pinjaman ke pihak lain yang cenderung menawarkan tingkat bunga tinggi.
3. Membayar Premi
Cash value bisa digunakan dalam membayar tanggungan premi nasabah.
Alhasil nasabah tetap bisa memenuhi kewajiban membayar premi sesuai kontrak asuransi dengan beban yang lebih ringan.
4. Melakukan Tarik Tunai
Penggunaan cash value bisa diaplikasikan untuk melakukan penarikan tunai.
Penarikan tunai bisa menguntungkan nasabah apabila memerlukan dana tunai segera untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Namun, penarikan turut akan berimbas pada berkurangnya manfaat kematian dari asuransi.
Jangan sampai pemegang polis asuransi akan kehilangan manfaat kematian akibat penarikan yang berlebihan.
Kelebihan dan Kekurangan Cash Value dalam Asuransi
Asuransi dengan cash value bisa sangat menguntungkan sebab memenuhi kebutuhan nasabah.
Namun, cash value bukan fitur yang tepat bagi setiap orang.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari cash value dalam asuransi, antara lain:
Kelebihan
- Investasi atau rekening tabungan didanai sebagian dari pembayaran premi
- Adanya opsi peminjaman atau penarikan nilai tunai sesuai dengan ketentuan antara perusahaan asuransi dengan pemegang polis
- Cash value bisa dimanfaatkan untuk membayar premi
- Penarikan dari premi yang bukan keuntungan bebas pajak.
Kekurangan
- Membutuhkan waktu dalam mengumpulkan cash value
- Meminjam atau menarik cash value dapat mengurangi manfaat kematian
- Perlu membayar bunga atas pinjaman bernilai tunai.
Polis asuransi dengan nilai tunai layak dipertimbangkan apabila calon nasabah ingin pertanggungan jangka panjang dengan kemampuan untuk mengakses tabungan di masa mendatang.
Namun, perlu diketahui bahwa asuransi dengan cash value memiliki premi yang lebih tinggi.
Pertimbangkan dengan matang fitur yang kamu inginkan sebelum memilih asuransi sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan keuangan kamu.
Baca Juga: Alasan Pentingnya Kamu Memiliki Asuransi di Usia Muda
Manfaat Cash Value dalam Asuransi
Pemanfaatan cash value memiliki segudang manfaat untuk nasabah.
Pemegang polis wajib memahami jenis asuransi dengan fitur cash value agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain bisa dimanfaatkan sebagai tabungan pensiun, cash value bisa dikategorikan sebagai langkah investasi.
Kondisi keuangan dan kebutuhan di masa mendatang perlu dipahami nasabah asuransi agar bisa mencairkan nilai tunai saat dibutuhkan.
Memiliki asuransi dengan cash value bisa menambah manfaat kematian yang disediakan oleh penyedia asuransi sesuai kesepakatan.
Sebagai contoh, apabila manfaat kematian yang dijanjikan asuransi adalah Rp300 juta dan nilai tunai yang terkumpul adalah Rp200 juta.
Maka, manfaat kematian yang bisa diperoleh bisa mencapai Rp500 juta.
Alhasil nilai tunai polis asuransi bisa lebih menjamin manfaat yang diperoleh pihak ahli waris.
Terlepas dari manfaat dan penggunaan cash value, tidak semua perusahaan asuransi menyediakan fitur nilai tunai.
Pastikan kamu membeli produk asuransi dengan kebutuhan yang telah disesuaikan.
Penutup
Itulah informasi lengkap seputar cash value dalam asuransi.
Jangan lupa untuk memahami istilah-istilah asuransi sebelum memutuskan membeli asuransi.
Pastikan kamu telah menanyakan terkait fitur cash value pada agen atau penyedia asuransi agar rencana pemanfaatan fitur bisa lebih optimal.
Masih punya pertanyaan lain perihal cash value dalam asuransi?
Yuk, tulis di kolom komentar!
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.