Waspada, 8 Makanan yang Harus Dihindari saat Batuk
Gejala flu dan batuk seringkali mengganggu dan menjengkelkan.
Namun, tahukah kamu bahwa makanan yang dikonsumsi juga dapat memainkan peran penting dalam pemulihan dari batuk?
Saat terjangkit penyakit ini, memilih makanan dengan bijak adalah tindakan cerdas untuk mempercepat proses kesembuhan.
Dalam artikel ini, yuk kita bahas secara mendalam makanan-makanan yang sebaiknya dihindari saat mengalami batuk.
Namun, perlu diingat bahwa pola hidup sehat, seperti menjaga asupan nutrisi yang seimbang, berolahraga secara teratur, tidur cukup, mengelola stres dengan baik juga memainkan peran penting dalam proses penyembuhan.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat jadi lebih mudah? Temukan rahasianya di sini!
Nah, berikut adalah makanan yang harus dihindari saat batuk!
Makanan yang Harus Dihindari saat Batuk
Seseorang yang sedang batuk tentu memerlukan pengobatan sesuai dengan gejala atau kondisi yang dialami.
Namun, pengobatan batuk tidak akan efektif jika serangkaian pantangan saat batuk diabaikan.
Konsumsi makanan yang tidak tepat dalam memicu batuk semakin parah dan tak kunjung sembuh.
Yuk, ketahui makanan dan minuman yang harus dihindari saat batuk:
1. Makanan Olahan
Kamu hobi mengonsumsi jenis makanan olahan? Jika iya, sebaiknya hindari makanan tersebut untuk beberapa saat karena dapat menyebabkan batuk makin parah.
Makanan cepat saji, makanan kemasan, dan keripik merupakan beberapa contoh dari makanan olahan.
Meskipun lezat, makanan olahan cenderung tidak mengandung nutrisi baik yang dibutuhkan oleh tubuh.
Padahal nutrisi yang baik dan seimbang diperlukan tubuh untuk dapat melawan infeksi penyebab batuk.
Apalagi penggunaan minyak yang berlebihan pada proses masak akan menganggu pemulihan batuk.
2. Asupan Berkafein
Asupan berkafein sebaiknya dihindari konsumsinya saat batuk.
Hal ini dikarenakan kafein dapat memicu gas asam lambung naik ke tenggorokan.
Selain itu, sifat diuretik pada kafein akan menyebabkan tenggorokan kering dan tubuh menjadi dehidrasi, sehingga memperparah gejala batuk.
Ketika sedang mengalami batuk sebaiknya hindari asupan berkafein, seperti teh, soda, kopi, cokelat, dan minuman berenergi.
3. Gorengan
Gorengan termasuk makanan yang patut dihindari ketika sedang batuk.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng berpotensi akan membuat tubuh memproduksi lendir lebih banyak dan memperparah batuk.
Apalagi jika makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah akan menghasilkan senyawa akrolein yang memicu rasa gatal di tenggorokan.
Gorengan akan menyebabkan naiknya asam lambung yang memicu penyempitan saluran pernapasan sehingga menyebabkan refleks batuk.
Selain itu, tekstur yang kering dari gorengan akan membuat dinding tenggorokan mengalami iritasi.
4. Asupan Pemicu Alergi
Infeksi virus bukan merupakan satu-satunya penyebab batuk.
Batuk bisa jadi salah satu gejala dari reaksi alergi sistem imun terhadap zat dalam makanan.
Beberapa makanan yang berpotensi dapat memperburuk kondisi batuk, antara lain telur, kacang, atau makanan laut.
Bahkan mengonsumsi makanan penyebab alergi dapat memicu reaksi alergi yang lebih serius, seperti kejang dan sesak napas.
5. Makanan Manis
Kandungan gula dalam makanan manis sebaiknya dihindari saat terserang batuk.
Hal ini dikarenakan makanan manis dapat memperparah iritasi dan membuat tenggorokan semakin gatal.
Ketika mengonsumsi makanan manis, makanan yang bercampur dengan air liur akan membuat air liur terasa mengental yang menimbulkan rasa mengganjal di tenggorokan.
6. Jenis Buah dan Sayuran Tertentu
Buah dan sayuran merupakan asupan yang diperlukan untuk menambah sistem kekebalan tubuh.
Namun, tidak semua buah dan sayuran memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh saat batuk menyerang.
Beberapa buah dan sayuran tidak boleh dimakan saat batuk akibat kandungan yang dapat mengiritasi atau menimbulkan alergi pada tubuh.
Kandungan histamin pada buah dan sayuran akan memicu respon alergi tubuh yang membuat batuk semakin parah.
7. Makanan Kaya Histamin
Melansir Pristyncare, agar cepat sembuh dari batuk sebaiknya kamu menghindari konsumsi makanan kaya akan histamin.
Histamin diproduksi oleh tubuh untuk menyingkirkan partikel berbahaya, termasuk alergen.
Zat kimia ini berfungsi dengan cara merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi lendir lebih banyak.
Ini mengakibatkan hidung menjadi berair atau tersumbat.
Oleh karena itu, disarankan bagi seseorang yang sedang mengalami batuk dan pilek untuk menghindari makanan yang memiliki kandungan histamin tinggi.
Beberapa contoh makanan yang sebaiknya dihindari mencakup alpukat, jamur, stroberi, buah kering, minuman beralkohol, yogurt, cuka, dan makanan yang telah difermentasi.
8. Susu dan Produk Olahannya
Susu dan produk olahannya merupakan makanan yang tidak boleh dimakan saat batuk.
Produk olahan susu berpotensi meningkatkan produksi dahak dan lendir pada saluran pernapasan.
Apalagi jika seseorang mengalami batuk berdahak atau telah mengalami infeksi sebelumnya.
Peningkatan produksi dahak akan membuat peradangan di tenggorokan yang menyebabkan batuk semakin parah.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Batuk Pilek Anak, Terjamin Aman!
Jika gejala batuk semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Sekarang konsultasi dengan dokter juga semakin mudah dan praktis lho, bahkan dari dalam kamar kamu pun bisa!
Dengan asuransi kesehatan online dari Rey kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap, lho.
Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya, ya!
Pertanyaan Seputar Konsumsi Makanan saat Batuk
Beberapa orang kerap kebingungan dalam memilih konsumsi makanan saat batuk menyerang.
Makanan atau minuman yang dianggap sehat bisa saja mengandung zat tertentu yang mengakibatkan batuk semakin parah.
Dengan kata lain, pemilihan makanan yang tidak tepat berpotensi akan mengakibatkan batuk tidak membaik.
Namun sebaliknya, terdapat juga jenis makanan dan minuman yang dapat mempercepat penyembuhan batuk.
Berikut beberapa pertanyaan seputar konsumsi makanan saat batuk:
Apa Makanan yang Bisa Menyembuhkan Batuk?
Makanan seperti ikan, sup ayam, jahe, dan madu dapat membantu meredakan batuk dan mempercepat penyembuhan.
Pemilihan makanan yang tepat memainkan peran penting dalam menentukan proses kesembuhan batuk penderita.
Secara sederhana, makanan yang bergizi tentu sangat disarankan agar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh melawan infeksi batuk.
Namun, tekstur makanan yang lembut turut dianjurkan agar tidak mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan.
Baca Juga: 7 Tanaman yang Ampuh Mengobati Batuk secara Alami
Bagaimana Cara Menghilangkan Batuk tanpa Obat?
Selain menghindari beberapa jenis makanan dan minuman yang berpotensi mengakibatkan batuk semakin parah, beberapa perawatan sederhana dapat dilakukan untuk mengatasi batuk.
Selama mengalami batuk, pastikan asupan cairan tubuh terpenuhi untuk menghindari dehidrasi.
Cairan dalam tubuh akan melembapkan tenggorokan yang gatal akibat batuk dan melonggarkan hidung tersumbat.
Namun, beberapa minuman perlu dihindari agar tidak mengakibatkan batuk semakin parah, seperti alkohol, soda, dan minuman kafein.
Sistem kekebalan tubuh yang menurun tentu memerlukan banyak istirahat agar gejala batuk dapat sembuh.
Istirahat akan mengembalikan sistem kekebalan tubuh agar dapat bekerja secara maksimal.
Selain itu, kamu bisa menggunakan alat pelembab udara (humidifier) jika memilikinya.
Udara yang cukup lembab akan membantu melonggarkan hidung yang tersumbat.
Selain menggunakan humidifier, uap hangat dari rebusan air dapat melegakan hidung dan tenggorokan.
Apakah Batuk Tidak Boleh Makan Telur?
Jika kamu memiliki alergi telur, maka sebaiknya hindari memakan telur agar tidak memperparah kondisi batuk.
Namun, kamu dipersilakan untuk memakan telur jika tidak memiliki alergi terhadap makanan yang satu ini.
Kandungan Fosfolipid, Lutein, dan Zeaxanthin pada telur merupakan zat anti radang yang membantu mengatasi radang tenggorokan.
Meskipun diperbolehkan memakan telur, telur sebaiknya tidak digoreng untuk menghindari iritasi pada tenggorokan.
Apakah Air Kelapa Bisa untuk Obat Batuk?
Dahak yang kental di tenggorokan butuh asupan cairan agar mudah dikeluarkan.
Salah satu sumber cairan dapat diperoleh dengan mengonsumsi air kelapa.
Namun, air kelapa bukan satu-satunya cairan yang dapat mengencerkan dahak.
Bahkan konsumsi air putih turut dapat mengencerkan dahak dan melembabkan tenggorokan yang membuat batuk dapat lebih cepat sembuh.
Selain memenuhi asupan cairan, kelapa mengandung elektrolit yang membantu mengatur keseimbangan cairan dan memastikan fungsi otot.
Hal ini tentu akan berdampak positif terhadap meningkatnya sistem kekebalan tubuh.
Apakah Boleh Minum Teh Manis saat Batuk?
Teh manis tidak disarankan untuk dikonsumsi ketika sedang batuk.
Teh mengandung kafein bersifat diuretik yang dapat menyebabkan tenggorokan kering dan meningkatkan pengeluaran air dalam tubuh.
Apalagi kafein berpotensi memicu gas asam dari lambung naik ke tenggorokan.
Hal ini tentu akan memperparah gejala batuk.
Selain itu, kandungan gula dalam teh manis akan menekan sistem kekebalan tubuh akibat iritasi yang semakin parah dan tenggorokan yang gatal.
Apakah Batuk Tidak Boleh Makan Pedas?
Benar, makanan yang terlalu pedas dapat memperparah batuk dan menyebabkan iritasi pada tenggorokan.
Konsumsi makanan pedas berlebihan juga dapat memicu peningkatan asam lambung, yang dapat memperburuk gejala batuk.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari makanan yang sangat pedas selama mengalami batuk agar gejala tidak bertambah parah.
Baca Juga: 9 Jenis Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Batuk
Penutup
Itulah daftar makanan yang harus dihindari saat batuk.
Meskipun beberapa makanan terkesan sehat, tetapi kandungan makanan tertentu bisa jadi memperparah kondisi batuk.
Kamu tentu perlu berhati-hati dalam memilih asupan makanan ketika sedang batuk.
Jika kamu memiliki pengalaman seputar konsumsi makanan saat batuk, share di kolom komentar, ya!
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.