Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Yosephine
Yosephine
May 30, 2021
5 menit membaca

Kanker hati adalah sebuah kondisi di mana sel-sel hati mengalami mutasi dan berubah menjadi sel kanker.

Hal ini dapat menghambat kerja hati yang mempunyai berbagai peranan, antara lain: 

  • Mengeluarkan racun dari darah
  • Memproduksi empedu yang berfungsi untuk penyerapan lemak, protein, dan karbohidrat
  • Menyimpan glikogen, vitamin, dan mineral
  • Membuat protein penting, seperti albumin dan faktor pembeku darah

Karena fungsi hati begitu banyak dan penting, kanker hati menjadi salah satu jenis kanker yang berbahaya.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat jadi lebih mudah? Temukan rahasianya di sini

Berikut adalah beberapa jenis kanker hati:

Jenis Kanker Hati

Ada berbagai jenis kanker hati, antara lain: 

  • Hepatocellular carcinoma, di mana kanker hati merupakan hasil komplikasi penyakit lainnya, seperti hepatitis atau sirosis. Jenis kanker hati ini yang paling sering terjadi.
  • Hepatoblastoma, sebuah jenis kanker hati yang hanya terjadi pada anak-anak.
  • Cholangiocarcinoma, yaitu sama dengan kanker saluran empedu.
  • Angiosarcoma, di mana sel-sel kanker berkembang dalam sel pembuluh darah yang ada di dalam hati.

Jenis kanker hati di atas bersifat primer, di mana sel kanker memang berasal dari hati. Namun, ada juga kanker hati sekunder, di mana sel kanker berasal dari organ lain yang kemudian menyerang organ hati. 

Baca Juga: Kanker Nasofaring: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Gejala

Kebanyakan orang tidak mengalami gejala kanker hati di stadium-stadium awal. Kalau pun ada, biasanya tidak berbahaya dan menonjol, seperti cepat merasa lelah, keringat berlebih saat tidur, demam, atau menggigil.

Setelah kanker semakin berkembang, pasien juga mungkin mengalami gejala berikut:

  • Berat badan turun drastis
  • Nafsu makan berkurang
  • Sakit perut bagian atas
  • Mual dan muntah
  • Lemas
  • Cepat lelah
  • Rasa gatal di seluruh tubuh
  • Kaki yang membengkak
  • Perut yang membengkak
  • Feses yang putih dan mengapur
  • Penyakit kuning, di mana kulit dan bagian putih mata menguning

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala di atas, kamu sebaiknya berkonsultasi pada dokter. Kalau pun bukan kanker hati, gejala tersebut dapat menjadi serius jika tidak melalui pemeriksaan. Selain itu, deteksi awal kanker pun dapat menyelamatkan jiwa kamu.

Pilih Manfaat Rawat Jalan dan Cek Kesehatan Online
Mulai dari Rp 69 ribu-an per bulan

Penyebab Kanker Hati

Kanker hati disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dalam kasus tertentu, penyebab kanker hati bisa sangat jelas. Berikut beberapa penyebab kanker hati yang jelas:

  • Sirosis;
  • Infeksi hepatitis;
  • Kerusakan hati;
  • Kecanduan alkohol;
  • Hemochromatosis, sebuah kondisi di mana terlalu banyak zat besi di hati;

Namun, ada kalanya di mana sel kanker bermutasi tanpa penyebab yang jelas seperti kanker pada umumnya.

Faktor Risiko

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menjadi penyebab kanker hati:

  • Merokok;
  • Obesitas;
  • Memiliki Diabetes;
  • Terpapar aflatoksin;
  • Terlalu banyak lemak dalam hati;
  • Pria, umumnya lebih berisiko terkena hepatocellular carcinoma;
  • Gangguan metabolisme bawaan;
  • Penyakit langka lainnya, seperti kekurangan alfa-1 antitripsin dan penyakit Wilson.

Bagaimana Proses Diagnosis Kanker Hati?

Masih jarang orang melakukan tes skrining untuk mendeteksi kanker hati primer. Biasanya skrining ini hanya untuk orang-orang yang mempunyai faktor risiko tinggi. Namun, belum ada studi yang menunjukkan bahwa skrining itu penting bagi mereka yang tidak mempunyai risiko tinggi. 

Untuk mendiagnosis pasien akan kanker hati, dokter pun wajib mengeliminasi kemungkinan penyakit atau gangguan hati lainnya. Selain itu, ada serangkaian tes yang mungkin dilakukan untuk menentukan apakah seseorang mempunyai kanker hati, antara lain:

  • Tes darah untuk melihat tingginya alpha fetoprotein (AFP);
  • Imaging melalui CT-scan dan/atau MRI;
  • Biopsi hati (opsional, tergantung hasil tes lainnya);
  • Bedah laparoskopi, yaitu pembedahan berisiko rendah untuk melihat organ-organ dalam perut.

Pengobatan Kanker Hati

Ada berbagai metode pengobatan dan perawatan kanker hati. Berikut ada beberapa cara mengobati kanker hati:

  • Operasi pengangkatan tumor (stadium awal);
  • Kemoterapi pada hati (Kemoembolisasi);
  • Krioterapi (pembekuan tumor);
  • Ablasi frekuensi radio (radiofrequency ablation);
  • Transplantasi organ hati;
  • Terapi radiasi, namun terbatas akibat rendahnya toleransi hati terhadap radiasi;

Namun, kebanyakan metode ini tidak menjamin kesembuhan pasien. Terutama jika kanker hati sudah memasuki stadium lanjut atau bahkan akhir.

Membership kesehatan yang memberikan akses ke asuransi kesehatan

Apakah Kanker Hati Bisa Sembuh Total?

Kemungkinan sembuh lebih tinggi bagi kanker hati stadium awal. Terutama jika pasien memutuskan untuk melakukan pembedahan pengangkatan tumor. 

Namun, pada kebanyakan kasus, kanker hati baru terdiagnosa pada stadium lanjutan. Hal ini menyebabkan kanker terlanjur berkembang dan pembedahan pun menjadi risiko tinggi. 

Hati pun mempunyai jaringan kompleks dengan pembuluh darah dan saluran empedu yang membuat pembedahan semakin sulit. Karena itu, perawatan kanker hati lebih berfokus pada mengurangi rasa sakit dan memperpanjang masa hidup penderitanya. 

Obat sorafenib (Nexavar) adalah obat pertama yang meningkatkan tingkat kelangsungan hidup penderita kanker stadium lanjut. Selain itu, penderita kanker stadium lanjut juga dapat memilih untuk mengikuti percobaan klinis untuk mengetes pendekatan baru untuk perawatan kanker hati.

Baca Juga: 11 Makanan Jadi Pantangan Asam Urat, Waspada!

Pencegahan

Walau pun kanker hati berbahaya, tapi bukan artinya tidak ada pencegahan risiko kanker hati. Dengan mengurangi faktor risiko yang ada, kemungkinan terkena kanker hati pun menjadi lebih kecil.

Berikut adalah beberapa pencegana risiko kanker hati yang bisa kamu terapkan:

  • Dapatkan vaksin untuk hepatitis B;
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual;
  • Hindari penggunaan suntik intravena, terutama obat-obatan terlarang yang kebersihan dan sterilisasi alatnya tidak terjamin;
  • Batasi konsumsi alkohol;
  • Jaga berat badan ideal melalui diet sehat dan olahraga;
  • Konsultasi pada dokter sebelum mengkonsumsi suplemen, terutama suplemen untuk zat besi;
  • Konsultasi pada dokter untuk melihat apakah kamu memerlukan skrining kanker hati, terutama jika kamu sudah pernah menderita hepatitis B, hepatitis C, dan sirosis;
  • Hindari penggunaan steroid anabolik, kecuali dibutuhkan secara medis.

Selain mengurangi penyebab risiko, kamu juga bisa antisipasi risiko melalui asuransi kesehatan untuk penyakit kritis. Dengan asuransi kesehatan, kamu pun bisa mempersiapkan diri secara finansial dan bisa mendapatkan akses pengobatan yang dapat mendukung keberlangsungan hidup kamu.

Yuk download aplikasi kesehatan rey.id sekarang juga. Agar kamu lebih tau fungsi asuransi dan konsultasikan kesehatan kamu di aplikasi rey.id

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
January 28, 2024
Apa Penyebab Cacing Kremi? Ini Penjelasan Lengkap Beserta Cara Menghilangkannya

Cacing kremi merupakan cacing berbentuk kecil, tipis, dan berwarna putih.  Cacing kremi dapat hidup dan...

Aul Risky Aul Risky
6 menit membaca
September 20, 2023
Efektif, 5 Minuman untuk Meredakan Batuk ala Rumahan

Batuk adalah masalah kesehatan umum yang sering kali membuat kita merasa tidak nyaman. Untungnya, ada...

Dwi Julianti Dwi Julianti
5 menit membaca
September 29, 2023
Makan Es Krim Saat Batuk Termasuk Pantangan, Benarkah?

Tak jarang kita mendengar bahwa makan es krim saat batuk merupakan pantangan karena bisa memperparah...

Miska Syahirah Miska Syahirah
6 menit membaca