Kaya akan Air, 9 Manfaat Timun untuk Kesehatan Tubuh
Timun atau mentimun kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai lalapan, acar, atau minuman segar.
Tanaman yang satu ini dapat tumbuh baik pada tanah yang subur dengan paparan sinar matahari dan tingkat kelembaban udara yang tinggi.
Timun merupakan buah yang mengandung 95% air dan rendah kalori.
Tidak heran mentimun menjadi favorit konsumsi banyak orang, terutama ketika cuaca sedang panas.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat jadi lebih mudah? Temukan rahasianya di sini!
Namun, apakah timun memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan?
Yuk, simak di bawah ini!
Manfaat Timun untuk Kesehatan Tubuh
Timun mengandung protein, magnesium, kalium, mangan, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh.
Selain rendah kalori, timun memiliki kandungan air dan serat yang tinggi.
Tidak hanya bermanfaat dalam mencegah dehidrasi, buah ini memiliki dampak yang baik untuk menjaga kesehatan kulit dan melancarkan pencernaan.
Penasaran manfaat timun lainnya, yuk ketahui 9 manfaat timun untuk kesehatan tubuh.
1. Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Mentimun merupakan salah satu asupan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah kanker.
Kandungan antioksidan dan lignan berperan dalam mengurangi risiko kanker dan penyakit kardiovaskular.
Sifat antikanker dalam timun diperoleh dari nutrisi cucurbitacins yang mampu menghambat kelangsungan hidup sel kanker.
Selain itu, kandungan antioksidan pada flavonoid akan mengatur metabolisme sel yang dapat melawan radikal bebas.
Baca Juga: Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
2. Membantu Menurunkan Berat Badan
Timun yang rendah kalori tepat dikonsumsi bagi seseorang untuk menurunkan berat badan.
Kandungan kalori dalam 300 gram timun hanya berkisar 45 kalori saja.
Serat pada mentimun bisa membuat seseorang lebih kenyang, sehingga lebih mudah dalam mengontrol nafsu makan.
Dengan nutrisi lainnya, mentimun dapat menjadi salah satu sumber energi dalam proses diet.
Namun, pola makan yang sehat dan olahraga secara rutin tentu perlu dilakukan untuk mendukung terealisasinya penurunan berat badan.
3. Mencegah Diabetes
Mentimun terbukti dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan mencegah diabetes.
Kandungan dalam mentimun mampu meningkatkan hormon yang diperlukan pankreas untuk memproduksi insulin.
Mentimun mengandung antioksidan yang bisa mengatur pelepasan insulin dalam proses metabolisme gula darah.
Timun yang rendah gula dan karbohidrat tepat dikonsumsi untuk mencegah diabetes.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Timun mengandung serat yang dapat mencegah penyakit kardiovaskular dan membantu mengelola kolesterol.
Kandungan asupan natrium dalam timun bisa meningkatkan asupan kalium dalam mencegah tekanan darah tinggi.
Apalagi mengonsumsi timun mampu mencegah penumpukan lemak yang menghambat aliran darah masuk ke jantung.
Selain itu, kandungan magnesium dan kalium dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mencegah penyakit jantung.
5. Mengatasi Mata Panda
Timun yang digunakan sebagai masker mata bermanfaat dalam meringankan bengkak di bawah mata.
Dengan menggunakan masker mata, mata akan terasa lebih segar dan terhidrasi.
Timun kaya akan kandungan air, asam kafeat, dan vitamin C yang merupakan bahan kimia alami bersifat antiinflamasi.
Beberapa irisan timun dapat ditempelkan di atas mata selama 8-10 menit untuk mengurangi mata panda.
6. Memperkuat Tulang
Selain mengandung kalsium, vitamin K dalam mentimun dapat membantu memperkuat tulang.
Kedua nutrisi tersebut mampu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Bahkan studi menunjukkan bahwa wanita pasca-menopause yang mengonsumsi 5 mg vitamin K setiap hari selama 2 tahun memiliki risiko patah tulang yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi vitamin K.
7. Mencegah Dehidrasi
Air memiliki peranan penting dalam proses metabolisme tubuh.
Selain mengonsumsi air putih yang cukup, timun mengandung banyak air yang dapat membantu memenuhi cairan tubuh harian.
Buah timun terdiri dari 95% air yang akan membantu tubuh tetap terhidrasi.
Kandungan air yang tinggi dalam timun berfungsi dalam membersihkan sistem dan mengeluarkan produk limbah dari dalam tubuh.
Baca Juga: Yuk, Simak Tips Minum Air Putih saat Puasa dengan Pola 2-4-2
8. Melancarkan Sistem Pencernaan
Timun mengandung kandungan air dan serat yang tinggi yang mampu mencegah dan mengatasi sembelit.
Buah yang kerap dikira sayuran ini akan membantu tubuh memenuhi kebutuhan air dan serat selama dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Kandungan serat pektin dalam timun membantu meningkatkan frekuensi buang air besar dan menyehatkan sistem pencernaan.
Timun dapat dikonsumsi menjadi salah satu asupan ketika mengalami kesulitan buang air besar.
9. Menjaga Kesehatan Kulit
Timun memiliki segudang nutrisi yang bermanfaat dalam menyehatkan kulit.
Kandungan air dan vitamin C mampu melembabkan kulit dan mencegah penuaan dini.
Timun yang mengandung mineral, cairan, vitamin, dan antioksidan dapat digunakan sebagai masker kulit untuk mengatasi iritasi kulit dan kulit kering.
Sifat astringen pada timun juga akan membantu membersihkan pori-pori.
Selain itu, kandungan vitamin C dan folat dapat merangsang pertumbuhan kulit baru dan mengurangi racun yang mengendap di kulit, sehingga membuat kulit lebih sehat.
Pertanyaan Seputar Timun
Timun merupakan salah satu buah favorit masyarakat Indonesia.
Mentimun mudah diperoleh dan dapat dikonsumsi sebagai acar, lalapan, ataupun jus.
Namun, beberapa orang terkadang memiliki kebingungan dalam mengonsumsi timun.
Berikut beberapa pertanyaan seputar timun:
Apa Efek Samping Makan Timun?
Konsumsi timun dalam jumlah yang wajar semestinya tidak akan memicu efek samping berbahaya.
Kandungan vitamin K yang tinggi dalam timun berpotensi dapat menyebabkan proses pembekuan darah dalam tubuh terganggu jika dikonsumsi secara berlebihan.
Selain itu, timun dapat memicu reaksi alergi yang berbahaya, seperti ruam, pembengkakan, dan sesak napas.
Bahkan kandungan kukurbitasin dan tetracylic triterpenoid dapat menimbulkan efek racun dalam tubuh hingga menyebabkan kematian apabila konsumsinya terlalu berlebihan.
Kukurbitasin juga dapat mengakibatkan perut kembung dan sistem pencernaan terganggu.
Adapun kandungan kukurbitin memiliki sifat diuretik, sehingga intensitas buang air kecil meningkat yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Meskipun mengandung segudang nutrisi, timun tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Baca Juga: Obat Alami, 9 Manfaat Air Kelapa Muda untuk Kesehatan
Melihat efek samping yang ditimbulkan oleh timun, penting bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Kini konsultasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui online ataupun janjian di rumah sakit.
Asuransi kesehatan online dari Rey menyediakan fitur bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter via chat, tebus obat, atur janji temu di rumah sakit favorit, hingga rawat inap gratis.
Untuk informasi lebih lanjut, klik banner di bawah ini ya!
Kenapa Tidak Boleh Makan Timun saat Malam?
Seseorang disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan 2-3 jam sebelum tidur.
Hal ini bertujuan untuk tidak memberatkan sistem pencernaan.
Timun sendiri tidak disarankan untuk dikonsumsi saat malam hari.
Kandungan air yang sangat tinggi dalam mentimun dapat mengakibatkan seseorang merasa kenyang dan bahkan kembung.
Kandungan tersebut berpotensi akan membuat kamu lebih sering ke kamar mandi, sehingga menggangu kualitas tidur.
Apalagi timun mengandung kukurbitasin yang berpotensi menyebabkan masalah pencernaan.
Mengonsumsi timun secara berlebihan dapat membuat perut kembung di malam hari, sehingga sulit untuk beristirahat dengan nyaman.
Apalagi jika kamu langsung mengonsumsi air yang banyak setelah makan timun.
Kamu bisa jadi kesulitan tidur akibat asupan cairan yang berlebih dalam tubuh.
Penutup
Itulah 9 manfaat dari timun untuk kesehatan tubuh.
Meskipun mengandung segudang manfaat, timun tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Seseorang tentu tidak ingin lantas mendapatkan efek samping dari konsumsi timun.
Jika kamu memiliki pengalaman seputar konsumsi timun, yuk share di kolom komentar!
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.