Waspada, Gejala dan Dampak Tubuh Kekurangan Vitamin B Kompleks

Waspada, Gejala dan Dampak Tubuh Kekurangan Vitamin B Kompleks
Suhartantowi Lauw
Suhartantowi Lauw
December 19, 2023
7 menit membaca

Vitamin B merupakan salah satu nutrisi yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh agar tetap optimal.

Vitamin B sendiri terbagi menjadi delapan jenis, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, hingga B12 yang memiliki fungsi yang berbeda.

Kedelapan jenis vitamin B tersebut dikenal dengan sebutan vitamin B complex. 

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Vitamin B complex bermanfaat dalam membantu mengolah dan mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi, hingga memelihara kesehatan otot, mata, dan saraf.

Maka dari itu, penting untuk memenuhi asupan vitamin B setiap harinya.

Dampak & Gejala Kekurangan Vitamin B

Setiap jenis dari vitamin B yang kekurangan akan menimbulkan respon tubuh yang berbeda

Vitamin B memiliki peranan yang sangat penting untuk memastikan kesehatan tubuh. 

Kekurangan vitamin B tentu patut diwaspadai sebab akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Setiap jenis dari vitamin B yang kekurangan akan menimbulkan respon tubuh yang berbeda.

Adapun akibat kekurangan vitamin B yang dapat menimbulkan masalah kesehatan ini bisa muncul tergantung dari jenis vitamin B yang berkurang di dalam tubuh, di antaranya:

1. Vitamin B1 (Thiamine)

Seseorang yang kekurangan vitamin B1 dapat berisiko terkena penyakit beri-beri dan penyakit Wernicke.

Penyakit beri-beri mampu dikenali dari gejala sesak napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat, kaki bengkak, dan muntah-muntah. 

Sementara penyakit Wernicke akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf, serta mengakibatkan penglihatan berbayang, gangguan koordinasi otot, dan penurunan fungsi mental.

Jika tidak segera diobati, penyakit Wernicke dapat memburuk dan menjadi sindrom Wernicke-Korsakoff. 

Gejala sindrom Wernicke-Korsakoff berupa halusinasi, amnesia, mata sulit dibuka (ptosis), sulit memahami suatu informasi, dan hilang ingatan atau tidak bisa membentuk ingatan baru.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Ketidakcukupan vitamin B2 dalam tubuh akan mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi lain, seperti zat besi dan protein. 

Bahkan pada ibu hamil, kekurangan vitamin B2 dapat menghambat proses pertumbuhan bayi dalam kandungan menjadi terhambat dan berisiko terkena preeklamsia.

Adapun gejala kekurangan vitamin B2 ini dapat dikenali dengan munculnya anemia, mata merah, kulit kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya.

3. Vitamin B3 (Niacin)

Dalam kondisi tertentu, kekurangan vitamin B3 bisa menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai dengan munculnya ruam bersisik pada area kulit yang terkena matahari, muntah, diare, sakit kepala, tubuh sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan kesulitan berkonsentrasi.

Jika tidak ditangani dengan sesegera mungkin, kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan efek samping serius hingga kematian.

Baca Juga: Ketahui 8 Jenis dan Manfaat Vitamin B untuk Kesehatan

4. Vitamin B5 (Pantothenic Acid)

Orang yang kekurangan vitamin B5 akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit kepala, tubuh terasa lelah, mudah emosi, sensasi perih pada lengan atau kaki, mual, rambut rontok, denyut jantung meningkat, dan gangguan pencernaan.

5. Vitamin B6 (Pyridoxine)

Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-pecah di daerah sekitar mulut.

Kurangnya vitamin ini juga dapat meningkatkan risiko gangguan otak, seperti depresi, kejang, kebingungan, mual, anemia, otot berkedut, luka di sudut bibir, kesemutan, dan nyeri pada tangan dan kaki maupun telapak kaki terasa panas.

6. Vitamin B7 (Biotin)

Kekurangan vitamin B7 bisa muncul dengan gejala berupa rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.

7. Vitamin B9 (Asam Folat)

Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan penurunan jumlah pembentukan sel darah merah.

Selain itu, kadar vitamin B9 yang tidak cukup dalam tubuh juga bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan lainnya, seperti tubuh terasa lelah, sesak napas, rambut beruban, sariawan, gangguan pertumbuhan, dan lidah membengkak.

8. Vitamin B12 (Kobalamin)

Kekurangan vitamin B12 dalam tubuh ditandai dengan munculnya gejala sakit kuning, anemia, kehilangan nafsu makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak jantung yang tidak teratur, hingga sesak napas.

Jika tidak segera mendapatkan penanganan, kekurangan vitamin B12 dikhawatirkan dapat menyebabkan komplikasi, seperti kemandulan, pikun, cacat tabung saraf pada janin, gangguan penglihatan, hingga ataksia.

Baca Juga: 9 Manfaat Vitamin B12 untuk Kesehatan Tubuh

Cara Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Vitamin B

memeriksakan diri ke dokter ataupun ahli gizi

Beragam gangguan kesehatan dapat timbul dari seseorang yang kekurangan vitamin B. 

Kondisi tersebut tentu perlu dicegah dan diatasi dengan segera.

Adapun terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi tubuh yang berisiko mengalami kekurangan vitamin B, yaitu:

1. Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Mengandung Vitamin B

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola makan sehat dengan mencukupi kebutuhan vitamin B melalui konsumsi berbagai macam makanan yang kaya vitamin B.

Beberapa rekomendasi makanan yang dapat melengkapi asupan vitamin B, seperti susu, seafood, daging sapi, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta hati dan jeroan lainnya.

Baca Juga: Mencegah Kanker, Ketahui 13 Makanan yang Mengandung Vitamin B

2. Mendapatkan Asupan Vitamin B Kompleks melalui Suplemen Tambahan

Seseorang yang kekurangan vitamin B kerap akan disarankan untuk meminum suplemen vitamin B dalam bentuk obat atau tablet.

Namun, dosis yang tertera pada kemasan atau resep dokter perlu diperhatikan untuk memastikan seseorang mengonsumsi suplemen dengan jumlah yang tepat. 

Bagaimanapun konsumsi vitamin B yang berlebihan turut berpotensi akan menimbulkan efek samping. 

3. Melakukan Penyuntikan Vitamin B 

Langkah selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks yang dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan penyuntikan vitamin B.

Hal tersebut diterapkan ketika kondisi tubuh kekurangan vitamin B sudah di tahap yang cukup parah.

Penyuntikan sendiri harus dilakukan oleh dokter ahli dengan memperhatikan dosis yang tepat secara teratur di setiap bulannya yang mungkin juga bisa berlanjut hingga seumur hidup.

Dosis dan jadwal penyuntikan turut akan bergantung terhadap masing-masing kondisi pasien.

4. Memeriksakan Diri ke Dokter

Cara terakhir dalam mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin B adalah dengan memeriksakan diri ke dokter ataupun ahli gizi. 

Jika kamu merasa gejala atau alergi yang tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dalam mendapatkan tindak lanjut yang tepat. 

Jangan sampai menunggu kondisi semakin parah untuk memeriksakan diri. 

Apalagi kini berkonsultasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui online ataupun janjian di rumah sakit. 

Asuransi kesehatan online dari Rey menyediakan fitur bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter via chat, tebus obat, atur janji temu di rumah sakit favorit, hingga rawat inap gratis. 

Untuk informasi lebih lanjut, klik banner di bawah ini!

Membership kesehatan yang memberikan akses ke asuransi kesehatan

Pertanyaan Seputar Vitamin B

Kekurangan vitamin B dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang menganggu aktivitas sehari-hari. 

Hal tersebut membuat kebutuhan harian vitamin B tentu perlu dipenuhi. 

Namun, terdapat beberapa orang yang masih kebingungan dengan topik seputar vitamin B. 

Berikut beberapa pertanyaan seputar vitamin B. 

Apakah Boleh Minum Vitamin B Complex Setiap Hari?

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis vitamin yang aman untuk dikonsumsi secara rutin, salah satunya adalah vitamin B complex.

Kandungan vitamin B dinilai memiliki sifat yang dapat dengan mudah diolah dan dikeluarkan dari ginjal. 

Vitamin B juga termasuk ke dalam golongan vitamin yang larut dalam air.

Hal tersebut menandakan bahwa vitamin B tidak disimpan dalam tubuh, sehingga perlu konsumsi vitamin ini secara rutin.

Namun, dalam mengonsumsi suplemen vitamin B tetap disarankan untuk memperhatikan dosis yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh masing-masing.

Konsumsi yang berlebihan berpotensi akan menimbulkan efek samping, seperti nyeri perut, muntah, mual, diare, kehilangan nafsu makan, atau nyeri otot.

Kamu disarankan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari dosis vitamin B yang ideal.

Baca Juga: 11 Manfaat Vitamin B Complex yang Baik untuk Kesehatan Tubuh!

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin B?

Pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan tambahan melalui konsumsi suplemen vitamin telah banyak diterapkan oleh masyarakat.

Tidak sedikit orang yang sudah memiliki jadwal harian dalam mengonsumsi suplemen vitamin. 

Namun, perlu diketahui bahwa terdapat waktu terbaik untuk minum suplemen berdasarkan sifat kandungan dalam vitamin.

Adapun vitamin B kompleks baik untuk dikonsumsi setelah bangun tidur. 

Hal tersebut disebabkan pada saat baru bangun tidur, perut masih dalam kondisi kosong.

Alhasil tubuh dapat menyerap vitamin B secara efektif.

Selain itu, meminum suplemen vitamin secara rutin setelah bangun tidur sangat cocok karena dapat membantu tubuh dalam meningkatkan kekuatan untuk lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Vitamin B yang dikonsumsi pada sore dan malam hari dikhawatirkan akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya kualitas tidur dan membuat siklus tidur menjadi berantakan.

Penutup

Itulah informasi seputar kekurangan vitamin B. 

Memenuhi asupan vitamin B harian sangat penting untuk menghindari timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.

Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan vitamin B baik melalui konsumsi makanan ataupun suplemen.

Masih ada pertanyaan lainnya?

Yuk, tulis di kolom komentar!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Suhartantowi Lauw
Suhartantowi Lauw

Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.

Kembali
Rekomendasi Artikel
March 16, 2023
Hati-Hati, Ini Anjuran Cara Minum Obat saat Puasa yang Benar

Ketika menjalankan puasa Ramadan, kita diwajibkan untuk menahan nafsu makan dan minum pada siang hari....

Yosephine Yosephine
8 menit membaca
April 10, 2024
11 Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan, Apa Efek Sampingnya?

Donor darah merupakan tindakan sukarela untuk memberikan sebagian darahmu kepada orang yang membutuhkan. Tindakan ini...

Aul Risky Aul Risky
7 menit membaca
April 28, 2023
Tangan Luka Kena Kaca? Ini 5 Langkah Pertolongan Petama agar Tidak Infeksi

Luka di tangan dan bagian tubuh akibat terkena pecahan kaca terkadang sering direspon dengan panik...

Dwi Julianti Dwi Julianti
5 menit membaca