14 Dampak Negatif Akibat Terlalu Lama Main HP bagi Anak
Memberikan handphone pada anak bisa membawa dampak positif maupun negatif bagi perkembangannya.
Screen time merupakan waktu yang dipakai anak untuk melihat layar, baik bermain HP, menonton TV, atau gadget lainnya.
Tayangan yang berkualitas dan durasi screen time yang tidak berlebihan sebenarnya dapat mendukung perkembangan dan proses belajar anak.
Namun, kalau berlebih tentu akan ada berdampak buruk.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Nah, berikut ini adalah dampak buruk anak main gadget berlebihan!
Apa Efek Main HP Terlalu Lama pada Anak?
Anak yang diberi kebebasan untuk memakai ponsel, apabila tidak diawasi berisiko memiliki screen time terlalu lama.
Screen time yang tidak dibatasi dapat menimbulkan dampak negatif atau efek buruk pada anak.
Berikut 14 bahaya main gadget berlebihan bagi anak!
1. Sulit Makan
Makan bukanlah suatu proses yang mudah, baik bagi anak atau orang tua.
Sebagai solusi, tidak heran jika banyak orang tua menyodorkan HP-nya agar anak mereka tenang sekaligus betah untuk duduk makan.
Kebiasaan ini menyebabkan anak tidak fokus makan dan terdistraksi.
HP akan lebih menarik perhatiannya dan anak “lupa” ia sedang makan sehingga berakhir mengemut makanannya.
2. Obesitas
Penggunaan HP berlebihan juga bisa memiliki efek jangka panjang, yaitu obesitas.
Penggunaan gadget ≥2 jam per hari tingkatkan risiko berat badan anak berlebih.
Pemberian gadget bagi anak saat makan akan mengganggu proses belajar makan.
Anak yang fokus pada HP akan otomatis membuka mulut setiap disuapi, tetapi tidak sadar akan sinyal lapar atau kenyangnya.
Jika dibiarkan terus, anak bisa tidak paham rasa kenyang sehingga terbiasa makan terlalu banyak.
Selain itu, aktivitas fisik anak cenderung berkurang jika terlalu sering bermain HP.
3. Kekurangan Tidur
Anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental, memiliki energi cukup, dan bisa konsentrasi dengan baik.
Mengurangi penggunaan HP pada anak penting untuk mencegah anak alami gangguan tidur.
Sebuah penelitian di Swiss mendapatkan bahwa remaja yang menghabiskan waktunya bermain gadget di sore hari memiliki durasi tidur yang lebih pendek.
Baca Juga: 13 Efek Begadang Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Bahayanya?
4. Kesulitan Atur Emosi
Menurut sebuah studi, anak usia 0-4 tahun menunjukkan screen time yang lama berhubungan dengan durasi tidur yang sebentar.
Sedangkan, durasi tidur yang cukup berhubungan dengan kemampuan untuk meregulasi emosi dengan baik.
Apalagi ketika tantrum, orang tua tidak dianjurkan memberikan HP untuk menenangkan anak.
Anak perlu diajarkan untuk mengenali emosinya dan cara mengatasinya.
5. Kemampuan Bicara Terlambat
Kemampuan berbahasa terdiri dari:
- Bahasa reseptif: anak memahami apa yang orang lain sampaikan.
- Bahasa ekspresif: anak dapat mengekspresikan keinginannya, baik secara verbal maupun non-verbal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak berusia di bawah 12 tahun yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan gadget memiliki kemampuan berbahasa reseptif atau ekspresif yang lebih rendah.
Menurut Journals Developmental & Behavioral Pediatrics, anak di bawah 18 bulan yang sering terpapar HP kemudian mengalami keterlambatan perkembangan bahasa ekspresif.
Keterlambatan bicara ini mungkin disebabkan oleh screen time yang mengurangi interaksi langsung dengan pengasuh.
Sesuai dengan studi yang sama, anak di bawah 18 bulan dengan tontonan yang edukatif serta dengan pendampingan orang tua, akan lebih terampil berbahasa.
6. Gangguan Perkembangan Anak
Penelitian mendapatkan anak usia 24 dan 36 bulan dengan durasi screen time yang tinggi ternyata memiliki nilai yang jauh lebih rendah saat tes skrining perkembangan.
Screen time menggantikan waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi perkembangan anak-anak, seperti belajar berjalan atau berbicara.
7. Gangguan Atensi
Penelitian di Kanada mendapatkan bahwa penggunaan handphone atau gadget lainnya >2 jam per hari meningkatkan risiko gangguan atensi pada anak usia prasekolah.
Anak juga mudah terdistraksi akibat stimulus berupa berbagai animasi, suara, dan fitur canggih pada gadget sehingga malah tidak memperhatikan tayangan yang ia tonton.
8. Rabun Jauh atau Mata Minus
Penggunaan HP membutuhkan fokus terhadap benda yang berjarak dekat dalam waktu lama.
Anak yang lama bermain HP pun lebih jarang beraktivitas di luar rumah.
Sedangkan aktivitas outdoor memberi kesempatan untuk anak sering melihat benda berjarak jauh.
Latihan melihat benda jarak jauh akan memperlambat pemanjangan bola mata sehingga dapat mencegah mata anak minus atau rabun jauh.
Akibatnya, anak yang dibiarkan bermain gadget tanpa selingan aktivitas outdoor, berisiko alami gangguan penglihatan.
Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih
9. Digital Eye Strain
Kecanduan bermain HP terlalu lama dapat menimbulkan gangguan mata seperti mata kering, mata gatal, pandangan kabur, dan sakit kepala pada anak.
Dampak negatif HP bagi anak adalah munculnya sekumpulan gejala ini yang merupakan bagian dari digital eye strain atau mata lelah, akibat anak terlalu lama menatap layar HP atau lainnya.
Digital eye strain dapat dicegah dengan 20-20-20: lihat benda sejauh 20 kaki (6 meter), selama 20 detik, setiap 20 menit.
10. Kesehatan Mental Anak Terganggu
Adanya HP dan akses internet membuat anak mudah terhubung dengan keluarga atau teman-temannya.
Namun, selain itu, HP dapat memicu dampak berbahaya bagi mental anak.
Remaja yang aktif di media sosial tanpa dibarengi komunikasi yang baik dengan orang tua banyak mengalami depresi dan kesepian.
Remaja juga mungkin mengalami kekhawatiran akan citra tubuhnya akibat banyaknya unggahan di media sosial yang mengelu-elukan tampilan fisik tertentu yang dianggap ideal.
Berdasarkan sebuah kumpulan studi, mengurangi screen time dan memenuhi waktu tidur yang cukup akan membantu anak memiliki kesehatan mental yang baik.
11. Risiko Anak Merokok Meningkat
Tahun 2019, di Indonesia, perokok usia 13-15 tahun meningkat menjadi 18.8%.
CDC mengatakan 7 dari 10 anak SMP dan SMA pernah melihat iklan rokok elektronik pada tahun 2014.
TV merupakan media paling efektif untuk iklan rokok menurut remaja perempuan usia 13-15 tahun pada tahun 2019 berdasarkan data UNICEF.
Rokok seringkali digambarkan sebagai sesuatu yang keren dan membuat seseorang tampak populer atau menarik.
Mengingat anak adalah peniru ulung, jika anak sering lihat HP, iklan rokok ditakutkan mampu membuat anak tertarik untuk mencobanya dan efek panjang nantinya dapat mengancam kesehatan anak.
Baca Juga: 13 Cara Berhenti Merokok yang Ampuh dan Efeknya Bagi Tubuh
12. Agresif akibat Tayangan dengan Unsur Kekerasan
Banyaknya tayangan orang dewasa yang mengandung unsur kekerasan dikhawatirkan dapat ditiru anak.
Anak yang banyak terpapar tayangan kekerasan saat screen time-nya berisiko untuk memiliki perilaku dan ide-ide yang cenderung agresif.
Ayah Bunda wajib memonitor tayangan anak.
Jika memang ada adegan kekerasan, Ayah Bunda perlu berdiskusi dengan anak, apakah menurut mereka perilaku pada tayangan tersebut pantas dilakukan atau menyakitkan dan sebaiknya tidak ditiru.
13. Pornografi
Melansir Healthy Children, 19% remaja pernah mengirim foto bernuansa seksual.
Akses internet memudahkan pertukaran foto atau video tersebut bahkan ke orang yang tidak dikenal.
Dampak negatif dari akses internet adalah membahayakan anak karena mudah terekspos ke predator.
Apalagi anak atau remaja belum sepenuhnya memahami apa yang disebar secara online.
Hal ini tentu bahaya untuk keamanan serta kesehatan mental dan fisik anak.
14. Kecanduan
Anak-anak yang terlalu banyak habiskan waktunya secara daring dapat berisiko alami kecanduan atau disebut problematic internet use.
Dampak negatif akibat terlalu lama bermain game online adalah anak alami internet gaming disorder.
Kecanduan HP dapat memicu dampak sebagai berikut:
- Obsesi dengan main game atau internet.
- Gangguan emosi atau gelisah jika tidak diizinkan bermain.
- Sulit untuk dikurangi jam mainnya.
- Tidak tertarik berinteraksi dengan orang lain secara luring.
- Bohong tentang seberapa sering ia bermain.
- Aktivitas sehari-hari atau sekolah terganggu karena bermain.
Jika ada tanda-tanda di atas, Ayah Bunda sebaiknya konsultasi dengan dokter, ya.
Berapa Lama Baiknya Anak Boleh Main HP?
Screen time mencakup main HP, komputer, tablet, hingga menonton TV.
Ikatan Dokter Anak Indonesia menghimbau durasi screen time per hari dibatasi sesuai usia:
- <1 tahun: tidak direkomendasikan.
- 1-2 tahun: hanya video-chatting.
- 2-6 tahun: 1 jam.
- 6-12 tahun: 1-1.5 jam.
- 12-18 tahun: 2 jam.
Apakah HP Berdampak Buruk untuk Pelajar?
Main HP bagi anak dapat memberinya akses ke tayangan serta konten yang mendidik.
Akan tetapi, anak yang memiliki akses ke HP atau alat elektronik lainnya sering mudah terdistraksi akibat multitasking.
Mengerjakan beberapa aktivitas sekaligus, misal mengerjakan pekerjaan rumah sambil menonton film, akan membuat anak tidak fokus saat belajar.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan HP?
Anak yang sudah alami ketergantungan dengan HP biasanya akan alami kendala pada kesehariannya, seperti muncul masalah pertemanan atau sekolah.
Apabila anak sudah terlanjur alami ketergantungan, Ayah Bunda sebaiknya:
Konsultasi ke Dokter
Terganggunya kegiatan di sekolah atau keseharian anak adalah red flag yang perlu Ayah Bunda konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan ajak Ayah Bunda berdiskusi menentukan intervensi apa yang terbaik untuk anak, seperti apakah perlu konseling atau apakah butuh obat.
Selain intervensi dari dokter, Ayah Bunda juga tetap bisa berupaya untuk bantu anak kurangi ketergantungannya.
Ayah Bunda sekarang kalau ingin konsultasi dengan dokter juga sudah bisa lewat smartphone, lho.
Dengan menjadi member Rey, Ayah Bunda bisa chat dokter sepuasnya hingga tebus obat gratis sesuai resep.
Info lebih lanjut bisa klik banner di bawah ini, ya!
Rencanakan Aktivitas Fisik Bersama
Luangkan waktu untuk berkegiatan bersama untuk mengalihkannya dari internet.
Agendakan waktu olahraga bersama, contohnya sesederhana jalan sore 15 menit setiap weekend.
Selain baik untuk kesehatan fisik, ini dapat menjadi kesempatan bonding dengan anak.
Lebih lanjut:
Fokus saat Quality Time
Orang tua adalah role model anak.
Ketika acara keluarga atau quality time, fokus hanya pada anak dan kegiatan yang dilakukan.
Cegah anak sering main handphone dengan cara Ayah Bunda mencontohkan untuk hindari melihat HP saat ada kegiatan bersama.
Alokasikan Zona Bebas HP
Tentukan kapan dan di mana waktu yang tepat untuk keluarga tidak pegang HP.
Misal, dilarang membawa HP ke ruang tamu saat kumpul keluarga atau meja makan saat jam sarapan dan makan malam.
Peraturan ini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota keluarga.
Diskusikan juga dengan anak tentang batas maksimal penggunaan HP di rumah.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Pilek Anak yang Efektif
Penutup
Nah, itu dia akibat terlalu lama main HP bagi anak.
Penggunaan HP tidak hanya soal berapa lama anak memakainya, tetapi juga tayangannya harus sesuai usia dan berkualitas.
Pastikan komunikasi dua arah dengan anak tetap berjalan dan sempatkan quality time secara rutin.
Masih ada pertanyaan seputar topik ini? Tulis di kolom komentar, yuk!
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Brigitta Beata Pradhaningtyas
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.