Apakah Jalan Kaki Termasuk Kardio atau Aerobik? Kenapa?

Apakah Jalan Kaki Termasuk Kardio atau Aerobik? Kenapa?
Yosephine
Yosephine
September 6, 2022
8 menit membaca

Kardio adalah salah satu jenis olahraga yang diminati banyak orang. 

Alasannya sederhana, karena olahraga kardio dinilai mudah dan bisa membakar banyak kalori. 

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Jenis olahraga kardio yang paling banyak dikenal ialah jogging, bersepeda, hingga berenang.  

Tapi apakah jalan kaki termasuk kardio?

Sebab selama ini jalan kaki juga dikenal sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan. 

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Jalan Kaki Termasuk Olahraga Apa?

Kardio merupakan kependekan dari kardiovaskular. 

Jenis olahraga yang satu ini membuat detak jantung meningkat, karena itulah kardio juga berhubungan dengan aliran darah (vaskular). 

Selain itu, kardio juga berhubungan dengan udara dan pernapasan. Itulah mengapa, kardio juga tidak sering disebut sebagai aerobik.

Nah, jalan kaki termasuk dalam jenis olahraga kardio atau aerobik. Cukup berjalan kaki saja, akan membuat detak jantung meningkat. 

Kamu bisa terengah-engah, apalagi jika dilakukan dengan cepat dan jauh. 

Saat berjalan kaki, oksigen yang kamu butuhkan akan lebih banyak. 

Nah, darah pun akan mengikat lebih banyak oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. 

Detak jantung yang meningkat dan aliran darah yang lebih lancar membuat jalan kaki termasuk dalam jenis olahraga kardio atau aerobik. 

Jalan Sehat Termasuk Olahraga Apa?

Jalan sehat termasuk dalam jenis olahraga kardio atau aerobik. Namun, jalan sehat biasanya dilakukan dengan kecepatan yang lebih rendah. 

Namun, jika jalan sehat dilakukan dengan jarak yang panjang dan waktu yang lama, aktivitas ini sama saja bisa membakar kalori. 

Jalan sehat juga melatih pernapasan dan turut membantu untuk membuat peredarah menjadi lebih lancar. 

Tapi memang, berjalan yang dilakukan dengan cepat akan mampu membakar sebanyak 100-300 kalori. 

Termasuk berjalan dengan jarak jauh di atas durasi 30 menit atau berjalan di medan yang menanjak.

Berjalan kaki selama 30 menit setiap harinya dapat meningkatkan potensi kamu mendapatkan hadiah, lho. 

Di #GetREYstarted, kamu bisa menukar langkah dengan hadiah. Yuk, daftar sekarang dengan klik gambar di bawah ini!

Apakah Jalan Kaki Termasuk Olahraga Aerobik?

Ya, jalan kaki termasuk dalam olahraga aerobik atau kardio. Jalan kaki adalah latihan yang berkaitan dengan udara dan pernapasan. 

Berjalan kaki juga mampu meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah serta membantu melatih paru-paru. 

Bahkan, jalan kaki dinilai sebagai olahraga kardio terbaik.

Mengapa? berikut beberapa alasannya:

9 Alasan Mengapa Jalan Kaki adalah Olahraga Kardio Terbaik

Ada banyak sekali manfaat dari memilih jalan kaki sebagai olahraga kardio

Di bawah ini adalah beberapa alasan untuk membantu kamu mengerti manfaat dan pentingnya olahraga jalan kaki.

1. Membuat aliran darah menjadi lancar

Berjalan kaki dapat melancarkan aliran atau sirkulasi darah. 

Saat berjalan, detak jantung menjadi lebih cepat dan kencang.

Hal inilah yang membuat oksigen yang kamu butuhkan akan lebih banyak. 

Nah, darah pun juga akan mengikat lebih banyak oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. 

Hal tersebut akan membuat peredaran darah menjadi lebih lancar.

Tak hanya itu, wajah juga akan tampak berseri. 

2. Jalan kaki itu sederhana

Jalan kaki termasuk jenis olahraga kardio yang sederhana. Bahkan bisa dibilang, “Jalan kaki itu olahraga rasa refreshing.”

Mengapa?

Sebab dalam melakukannya tidak butuh persiapan yang banyak atau perlengkapan pendukung lain. 

Berbeda dengan lari yang bagi sebagian orang mengharuskan untuk memakai celana olahraga, berkeringat, dan dilakukan di jalan raya. 

Jalan kaki tergolong sederhana, murah, dan mudah. 

Cocok untuk para pemula yang ingin meningkatkan kebugaran dengan cara yang paling mudah. 

3. Bisa dilakukan di mana saja

Mungkin banyak yang beranggapan, “Berlari juga bisa di mana saja”. 

Namun, berlari tidak disarankan dilakukan di dalam rumah, di pusat perbelanjaan, atau di lorong sekolah.

Nah, tapi berjalan bisa dilakukan di mana saja. Baik itu di dalam rumah atau di dalam gedung sekalipun. 

Jika ingin mengeluarkan tenaga yang lebih ekstra, kamu bisa mencari tangga dan berjalan bolak balik di tempat tersebut. 

4. Bisa dilakukan kapan saja

Berjalan bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat bekerja. 

Bahkan berjalan dianjurkan untuk orang yang terlalu lama duduk, misalnya pekerja kantoran dengan lama waktu duduk 8 jam. 

Setiap duduk selama 1-2 jam disarankan untuk diselingi dengan berjalan. 

Misalnya, berjalan kaki ke toilet, menghampiri teman, mengambil makanan atau minuman, atau sekadar berjalan-jalan dalam ruangan. 

5. Bermanfaat untuk kesehatan fisik

Jalan kaki yang rutin akan sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik.

Seperti meningkatkan kekuatan otot paha, betis, dan seluruh bagian kaki. 

Selain itu, berjalan juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dengan membuat jantung menjadi lebih kuat. 

Tak hanya itu, jalan kaki setiap hari akan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga kadar gula darah.

6. Bermanfaat untuk kesehatan mental

Selain kesehatan fisik, jalan kaki juga menjaga kesehatan mental. 

Berdasarkan The Primary Care Companion to The Journal of Clinical Psychiatry, jalan kaki menurunkan cemas, mood buruk, hingga depresi. 

7. Meningkatkan imunitas tubuh

Jalan kaki setiap hari akan meningkatkan imun tubuh.

Apalagi jika jalan dilakukan saat pagi menjelang siang sehingga terkena paparan vitamin D.

Jalan kaki akan membantu tubuh untuk terhindar dari risiko penyakit, seperti flu atau demam. 

Selain itu, tubuh juga akan lebih tahan dari paparan virus atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. 

8. Membantu menurunkan berat badan

Bagi yang sedang memulai program diet, jalan kaki bisa dimasukkan dalam list olahraga harian, lho!

Yap, jalan kaki juga bisa membantu menurunkan berat badan dengan membakar kalori dalam tubuh. 

Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar kalori yang dibakar bisa maksimal, antara lain:

  • Pastikan jaraknya cukup jauh sampai kalori tubuh bisa berkurang.
  • Gunakan kecepatan sedang, tidak terlalu lambat atau cepat.
  • Pilih lokasi yang menanjak. Kamu juga bisa memilih undakan atau tangga sebagai tempat berjalan kaki. 

9. Meningkatkan energi

Saat tubuh terasa lelah apakah boleh untuk berolahraga jalan kaki? sangat boleh kok!

Tidak ada salahnya untuk mencoba mengelilingi halaman rumah dengan berjalan, atau kamu bisa memilih lokasi berjalan yang lebih menarik. 

Jalan kaki dinilai bisa meningkatkan energi supaya lebih optimal. Bagaimana bisa?

Saat berjalan, hormon dalam tubuh akan meningkat, yaitu epinefrin, norepinefrin, dan kortisol. 

Hormon tersebut dapat mengoptimalkan energi. Tak hanya itu, peredaran oksigen juga meningkat. Kamu pun bisa lebih bersemangat.

Bolehkah Olahraga Jalan Kaki Setiap Hari?

Sangat boleh ya! Olahraga jalan kaki bisa dilakukan setiap hari, bahkan dianjurkan berjalan selama 30-60 menit setiap hari. 

Berjalan kaki mampu membantu menurunkan berat badan dan terhindar dari penyakit obesitas dan diabetes. 

Jika rutin berjalan kaki setidaknya 10.000 langkah per hari, maka bisa meningkatkan pembakaran lemak dan kualitas tidur menjadi lebih baik.

Selain itu, jalan kaki yang dilakukan setiap hari juga bisa membuat hidup lebih lama, lho!

Menurut Medical Journal of Australia, orang yang jalan 8.800 langkah per hari lebih cepat sembuh dibanding orang yang berjalan setengahnya.  

Alhasil, mereka pun menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit.

Apa Bedanya Jogging dan Jalan Kaki?

Sering dianggap hampir sama, nyatanya jogging dan jalan kaki memiliki perbedaan. Beberapa di antaranya adalah: 

1. Gerakan motorik

Perbedaan mendasar antara jalan kaki dan jogging ialah gerakan motorik yang diperlukan. 

  • Jalan kaki adalah gerakan melangkah ke depan bergantian dengan kedua kaki tetap menapak tanah. Kecepatan yang diperlukan rata-rata 1 – 4 km/jam.
  • Jogging ialah gerakan melangkah sambil mengayunkan kaki depan bergantian. Salah satu kaki di udara dan kaki lainnya berada di tanah. Kecepatan yang diperlukan rata-rata 5-8 km/jam.

2. Kalori yang dibakar

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah pembakaran kalori dari jalan kaki maupun jogging. Misalnya: 

  • Usia, 
  • Berat badan, 
  • Kecepatan jalan, 
  • Tingkat kebugaran, hingga 
  • Lokasi jalan kaki atau jogging.

Pada umumnya, jalan kaki selama 40-45 menit mampu membakar kalori sekitar 300 kalori. 

Namun, hal ini tergantung berat badan setiap orang. 

Pada tingkat tersebut, orang dengan berat 69 kg akan berpotensi kehilangan berat badan lebih dari 0,4 kg. 

Sementara, jogging selama 30 menit dapat membakar 280-520 kalori. 

Kalori yang terbakar tergantung pada berat badan dan kecepatan.

Baca juga: Apakah Jalan Kaki Membakar Kalori?

3. Kemampuan menurunkan berat badan

Perbedaan selanjutnya terletak pada kemampuan menurunkan berat badan. 

Jogging mampu membakar 30% lebih banyak kalori dibandingkan berjalan kaki dengan jarak yang sama. 

Jadi, jogging memiliki cara menurunkan badan yang lebih intens dan dalam waktu lebih singkat dibandingkan berjalan. 

Tentunya hal ini dipengaruhi kecepatan dan teknik dari keduanya. 

Jogging memiliki gerakan motorik yang lebih ekstra dibandingkan berjalan. 

Namun, jika ingin menurunkan berat badan dengan pasti dan perlahan, jalan kaki bisa kamu coba. 

4. Tingkat cedera

Jika ingin mengurangi risiko cedera, maka lebih baik memilih jalan kaki. 

Jalan kaki adalah olahraga yang ringan dengan tingkat cedera paling sedikit dibandingkan jenis latihan aerobik lainnya. 

Hal ini dipengaruhi oleh gerakan jogging yang memang setengah berlari. 

Untuk tingkat cedera, jalan kaki dinilai jauh lebih aman. Namun, kamu juga tetap bisa jogging dengan hati-hati. 

Yang paling penting adalah lakukan pemanasan dan pendinginan.

5. Kemampuan untuk menikmati suasana dan proses

Jalan kaki dan jogging juga bisa berbeda dari tingkat kemampuan untuk bisa menikmati suasana. 

Jalan kaki memiliki tempo ringan. Hal tersebut membuatmu lebih bisa menikmati pemandangan, menjelajahi jalan, atau mampir ke toko.

Namun, jogging bertempo lebih tinggi, sehingga membuatmu fokus pada gerakan kaki tanpa terlalu bisa menikmati sekitar. 

Karena itu, jika tujuanmu lebih ke menikmati pemandangan dan me time, kamu bisa memulai dengan jalan kaki.

Baca Juga: Apakah Jalan Kaki Bisa Membuat Tinggi? Mitos atau Fakta?

Jadi, Apakah Jalan Kaki Termasuk Kardio?

Jawabannya tentu saja iya. Jalan kaki adalah olahraga kardio atau aerobik yang berhubungan dengan udara dan pernapasan. 

Jika rutin, jalan kaki akan membawa segudang manfaat kesehatan untuk fisik maupun mental. 

Namun, olahraga ini tetap harus diimbangi dengan pola hidup dan pola makan yang sehat ya!

Masih ada pertanyaan seputar jalan kaki sebagai olahraga kardio? Yuk, sharing di kolom komentar!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
April 2, 2024
Waspada, Ini 7 Ciri Ciri Dehidrasi Ringan Sedang dan Berat

Minum air putih adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Maka dari itu, jika tidak dipenuhi...

Aul Risky Aul Risky
6 menit membaca
November 1, 2022
9 Ciri-Ciri Rumah Sehat yang Baik untuk Kesehatan!

Tahukah kamu? Kalau Persyaratan kesehatan rumah tinggal telah ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:...

Yosephine Yosephine
9 menit membaca
December 7, 2023
7 Cara Minum Temulawak yang Benar dan Resepnya

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) atau Javanese turmeric termasuk salah satu tanaman yang berasal dari Indonesia yang...

Miska Syahirah Miska Syahirah
6 menit membaca