5 Penyebab Kekurangan Vitamin D, Apa yang Harus Dilakukan?
Penyebab kekurangan vitamin D sering kali diacuhkan oleh banyak orang.
Padahal, bila tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu, mulai dari gangguan tulang hingga infeksi.
Oleh karena itu, tanda kekurangan vitamin D perlu dikenali sedini mungkin.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda-beda tergantung usianya.
Bayi memerlukan 10 mcg (400 IU), anak-anak dan orang dewasa memerlukan 15 mcg (600 IU), dan lansia memerlukan sekitar 20 mcg (800 IU) vitamin D per hari.
Faktor penyebab kurang vitamin D secara sederhana dibagi dua yaitu kurangnya paparan sinar matahari di kulit dan kurangnya asupan vitamin D.
Akan tetapi, terdapat beberapa penyebab kekurangan vitamin D lainnya, berikut ulasan lengkapnya.
Apa Penyebab Kekurangan Vitamin D?
Vitamin D berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kelenjar paratiroid mengatur jumlah kadar vitamin D dalam tubuh.
Pada orang yang tidak memiliki kondisi medis tertentu dan rutin menjalani pola hidup sehat, kekurangan vitamin D sebenarnya cukup jarang terjadi.
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan vitamin D, diantaranya:
1. Paparan sinar matahari yang kurang
Salah satu penyebab kekurangan vitamin d adalah kurangnya paparan sinar matahari.
Vitamin D diproduksi oleh kulit ketika terkena sinar matahari.
Jadi, jika seseorang tidak cukup terkena sinar matahari, maka produksi vitamin D dalam tubuhnya akan berkurang.
2. Pola makan yang buruk
Kekurangan asupan makanan yang mengandung vitamin D seperti ikan, telur, dan produk susu juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin D.
Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, misalnya karena diet yang ekstrem juga menjadi penyebab tubuh kekurangan vitamin D.
3. Obesitas
Kekurangan vitamin D juga dapat terjadi pada orang yang mengalami obesitas.
Hal ini disebabkan karena vitamin D dapat terperangkap dalam jaringan lemak di dalam tubuh, sehingga tidak dapat digunakan dengan efektif oleh tubuh.
Selain itu, orang yang mengalami obesitas cenderung lebih sedikit terpapar sinar matahari karena aktivitas fisik yang kurang dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.
Oleh karena itu, orang yang mengalami obesitas perlu memerhatikan asupan vitamin D dalam makanan.
Serta memperbanyak paparan sinar matahari dengan tetap menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Lansia
Lansia juga dapat mengalami kekurangan vitamin D karena kemampuan tubuh untuk membuat vitamin D dari sinar matahari berkurang seiring bertambahnya usia.
Selain itu, lansia cenderung lebih sedikit terpapar sinar matahari karena aktivitas fisik yang berkurang dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.
Kekurangan vitamin D pada lansia dapat menyebabkan osteoporosis, penurunan fungsi otot, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Oleh karena itu, lansia perlu memperhatikan asupan vitamin D dalam makanan dan memperbanyak paparan sinar matahari dengan tetap menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat seperti kortikosteroid dan obat antikonvulsan dapat mengganggu penyerapan dan penggunaan vitamin D oleh tubuh.
Obat-obatan ini dapat mengganggu penyerapan dan penggunaan vitamin D oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan kekurangan vitamin D.
Selain itu, pengobatan HIV juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin D karena obat-obatan yang digunakan untuk mengobati HIV dapat mempengaruhi produksi vitamin D dalam tubuh.
Pertanyaan Seputar Penyebab Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Oleh karena itu, berikut rangkuman beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering ditanyakan seputar penyebab kekurangan vitamin D.
Kapan waktu yang tepat minum vitamin D?
Suplemen vitamin D bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Namun, suplemen ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan guna meningkatkan penyerapan vitamin D oleh tubuh.
Agar vitamin larut dan terserap dengan sempurna kamu bisa memperbanyak konsumsi makanan kaya lemak baik, seperti kacang-kacangan.
Waktu untuk mengonsumsi vitamin D juga dikembalikan pada kondisi tubuh masing-masing.
Jika konsumsi vitamin D menimbulkan kantuk, maka minumlah setelah makan malam.
Jika tidak, vitamin D boleh dikonsumsi setelah sarapan.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Minum Vitamin D? Dosis & Efek Sampingnya!
Apa yang dilakukan jika kekurangan vitamin D?
Jika kamu kekurangan vitamin D, sebaiknya segera mengatasinya untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang lainnya.
Adapun cara mengatasi kurang vitamin D yang paling mudah, yaitu:
- Berjemur di bawah sinar matahari langsung pada pagi hari selama 30-60 menit.
- Konsumsi makanan kaya vitamin D seperti ikan berminyak, kuning telur, dan jamur.
- Mengonsumsi suplemen vitamin D.
- Berkonsultasi dengan dokter jika gejala kekurangan vitamin D masih dirasakan meskipun sudah melakukan cara di atas.
Apakah boleh minum vitamin D setiap hari?
Boleh, selama kamu mengonsumsi dalam dosis yang dianjurkan, konsumsi vitamin D setiap hari tidak akan menimbulkan reaksi toksisitas atau keracunan.
Konsumsi vitamin D yang direkomendasikan setiap hari untuk dewasa usia 19-50 tahun adalah 600 IU atau 15 mcg setiap hari.
Batas maksimum yang boleh dikonsumsi adalah 4.000 IU per hari.
Reaksi toksik akan timbul bila kelebihan vitamin D.
Gejala yang mungkin timbul antara lain kebingungan, penurunan kesadaran, muntah, nyeri perut, konstipasi, dan peningkatan tekanan darah.
Kondisi tersebut memerlukan penanganan khusus oleh dokter.
Jadi, agar terhindar dari keluhan akibat kondisi kelebihan dosis, ikuti aturan pakai dan lakukan pengecekan kadar vitamin D tubuh secara berkala.
Apa dampak tubuh kekurangan vitamin?
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya:
Tulang dan gigi mudah rapuh
Memicu penyakit jantung
Gangguan sistem reproduksi pada pria
Meningkatkan risiko depresi
Mudah lelah
Daya tahan tubuh menurun
Sangat rentan mengalami infeksi, termasuk pada sistem pernapasan.
Otot jantung melemah atau kardiomiopati.
Kurang asupan vitamin D pada anak juga berdampak pada masalah pertumbuhan, terutama tinggi badan.
Jika kamu merasakan gejala yang disebutkan, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Menariknya lagi, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Bagaimana cara cek vitamin D dalam tubuh?
Untuk memastikan bahwa kebutuhan vitamin D dalam tubuh terpenuhi, tes darah dapat dilakukan.
Terdapat dua jenis tes darah yang bisa dilakukan, tapi yang paling sering dilakukan adalah 25-hidroksivitamin D atau yang dikenal juga dengan 25(OH)D.
Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah dengan jarum di lengan dan kemudian sampel tersebut dianalisis di laboratorium.
Baca Juga: 10 Manfaat Vitamin D untuk Tubuh, Boleh Diminum Setiap Hari?
Penutup
Penyebab kekurangan vitamin D dapat diatasi dengan selalu memenuhi asupan vitamin D tiap harinya.
Cara paling mudah yang dapat kamu lakukan adalah rutin berjemur pada pagi hari, tepatnya sebelum pukul 10 pagi.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga bisa diatasi dengan cara memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
Jika diperlukan, kamu juga bisa menggunakan suplemen vitamin D untuk mencukupi kebutuhan vitamin D.
Akan tetapi, penggunaan suplemen ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar dapat ditentukan dosis yang sesuai kondisi kamu, ya.