8 Gejala Gonore pada Wanita dan Pengobatannya

8 Gejala Gonore pada Wanita dan Pengobatannya
Aul Risky
Aul Risky
August 9, 2024
7 menit membaca

Gonore adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama saluran reproduksi, dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, terutama pada wanita.

Hal ini membuat gonore menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang gonore pada wanita, termasuk gejala, penyebab, risiko komplikasi, dan pengobatannya.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Apa Itu Gonore?

Apa Itu Gonore

Gonore adalah infeksi menular seksual yang ditularkan melalui kontak seksual, baik melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral.

Infeksi ini dapat mempengaruhi leher rahim, saluran kencing, rektum, dan tenggorokan. Pada wanita, gonore paling sering mempengaruhi leher rahim (serviks) dan saluran kemih.

Penyebab Gonore pada Wanita

Pada wanita, gonore sering kali tidak menunjukkan gejala awal, yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang penyebab gonore pada wanita.

  • Karakteristik Bakteri: Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang menyerang lapisan mukosa di tubuh, termasuk leher rahim, uretra (saluran kencing), rektum, dan tenggorokan. Bakteri ini tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap.
  • Mekanisme Infeksi: Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri ini menempel pada sel epitel dan mulai berkembang biak. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan di area yang terinfeksi, yang pada akhirnya menimbulkan berbagai gejala.

Baca Juga: 14 Ceklis Persiapan Sebelum Menikah untuk Wanita dan Pria

Gejala Gonore pada Wanita

Gejala Gonore pada Wanita

Berikut adalah gejala umum gonore pada wanita yang perlu diwaspadai:

1. Keputihan Abnormal

  • Ciri-ciri: Keputihan yang disebabkan oleh gonore biasanya berwarna kuning atau hijau dan mungkin memiliki bau yang tidak sedap. Keputihan ini lebih tebal dan berbeda dari keputihan normal yang tidak berwarna atau putih dan tidak berbau.
  • Tanda Bahaya: Keputihan abnormal ini bisa menjadi tanda infeksi pada leher rahim atau saluran reproduksi lainnya.

2. Nyeri atau Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil

  • Gejala: Banyak wanita yang terinfeksi gonore melaporkan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Ini terjadi karena infeksi menyebabkan iritasi dan peradangan pada uretra (saluran kencing).
  • Penyebab: Gonore dapat menginfeksi saluran kemih, yang mengakibatkan gejala serupa dengan infeksi saluran kemih (ISK).

3. Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi

  • Gejala Tambahan: Wanita yang terinfeksi gonore mungkin mengalami pendarahan ringan di antara periode menstruasi atau setelah berhubungan seksual. Ini dikenal sebagai pendarahan intermenstrual dan dapat menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar ke leher rahim.
  • Penyebab: Peradangan dan infeksi pada serviks (leher rahim) sering kali menjadi penyebab pendarahan ini.

4. Nyeri Perut atau Panggul

  • Lokasi Nyeri: Nyeri di daerah perut bagian bawah atau panggul bisa menjadi gejala gonore yang telah menyebar ke organ reproduksi bagian dalam, seperti rahim atau saluran tuba.
  • Penyebab: Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yang menimbulkan nyeri kronis di daerah panggul.

5. Nyeri atau Ketidaknyamanan selama Berhubungan Seksual

  • Dispareunia: Gonore dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, terutama jika infeksi telah menyebabkan peradangan pada leher rahim atau organ reproduksi lainnya.
  • Gejala Terkait: Nyeri selama hubungan seksual sering kali disertai dengan gejala lain, seperti keputihan abnormal atau pendarahan.

6. Sakit Tenggorokan (Jika Terinfeksi melalui Seks Oral)

  • Gejala: Jika gonore ditularkan melalui seks oral, infeksi bisa menyebabkan sakit tenggorokan yang persisten, yang dikenal sebagai gonore faringitis.
  • Tanda Bahaya: Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh gonore sering kali tidak disertai dengan gejala flu lainnya, seperti demam atau batuk.

7. Pembengkakan atau Nyeri pada Kelenjar Getah Bening (di Leher atau Selangkangan)

  • Gejala: Pembengkakan atau nyeri pada kelenjar getah bening di leher atau selangkangan bisa terjadi jika infeksi gonore menyebar atau menjadi lebih parah.
  • Penyebab: Ini adalah respon tubuh terhadap infeksi, di mana kelenjar getah bening bekerja untuk melawan bakteri penyebab infeksi.

8. Infeksi Rektum (Jika Terinfeksi melalui Seks Anal)

  • Gejala: Gonore yang ditularkan melalui seks anal dapat menyebabkan infeksi di rektum, yang ditandai dengan gejala seperti keluarnya cairan dari anus, gatal, atau nyeri saat buang air besar.
  • Penyebab: Infeksi rektum ini dikenal sebagai proktitis gonore, dan sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, terutama pada tahap awal.

Yuk, konsultasikan kondisi kesehatan kewanitaan kamu dengan dokter terpercaya dari Rey.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!  

Info selengkapnya klik di sini!

Baca Juga: Anatomi Sistem Reproduksi Wanita Beserta Fungsinya!

Pencegahan Penyakit Gonore pada Wanita

Pencegahan Penyakit Gonore pada Wanita

Mengingat dampak serius yang bisa ditimbulkan oleh gonore jika tidak diobati, penting untuk mengetahui cara mencegah infeksi ini.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit gonore:

1. Menggunakan Kondom Secara Konsisten dan Benar

  • Efektivitas Kondom: Kondom, baik kondom pria maupun wanita, adalah salah satu metode paling efektif untuk mencegah penularan gonore saat berhubungan seksual. Kondom mencegah kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, sehingga mengurangi risiko penularan.
  • Penggunaan yang Tepat: Pastikan untuk menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual, baik itu secara vaginal, anal, atau oral. Kondom harus dipasang sebelum ada kontak genital dan harus digunakan sepanjang aktivitas seksual berlangsung.

2. Pemeriksaan Rutin untuk Infeksi Menular Seksual (IMS)

  • Tes IMS: Lakukan pemeriksaan rutin untuk IMS, termasuk gonore, terutama jika Anda aktif secara seksual atau memiliki pasangan baru. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi infeksi sejak dini, bahkan sebelum gejala muncul, sehingga dapat segera diobati dan mencegah penyebarannya.
  • Pemeriksaan Bersama Pasangan: Jika Anda memiliki pasangan baru atau beberapa pasangan, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan IMS bersama sebelum memulai hubungan seksual.

3. Monogami atau Pembatasan Jumlah Pasangan Seksual

  • Monogami: Menjalani hubungan monogami, di mana Anda dan pasangan hanya berhubungan seksual satu sama lain, secara signifikan mengurangi risiko terkena gonore dan IMS lainnya, asalkan kedua pasangan tidak terinfeksi.
  • Pembatasan Pasangan Seksual: Membatasi jumlah pasangan seksual Anda juga dapat mengurangi risiko terpapar gonore. Semakin sedikit pasangan seksual yang Anda miliki, semakin kecil kemungkinan Anda terpapar seseorang yang terinfeksi.

4. Komunikasi Terbuka dengan Pasangan Seksual

  • Diskusi tentang Kesehatan Seksual: Berbicaralah secara terbuka dengan pasangan Anda tentang riwayat seksual, IMS, dan penggunaan metode pencegahan. Kejujuran dan komunikasi terbuka adalah kunci dalam memastikan bahwa kedua belah pihak saling memahami risiko dan cara untuk menguranginya.
  • Saling Setuju untuk Tes IMS: Sebelum memulai hubungan seksual baru, pertimbangkan untuk saling setuju menjalani tes IMS dengan pasangan Anda. Ini adalah langkah proaktif untuk menjaga kesehatan Anda berdua.

Baca Juga: 7 Manfaat Vitamin B Complex untuk Wanita

5. Menghindari Hubungan Seksual Berisiko

  • Menghindari Seks saat Terinfeksi: Jika Anda atau pasangan Anda diketahui terinfeksi gonore atau IMS lainnya, hindari melakukan hubungan seksual sampai infeksi tersebut telah diobati dan dokter mengonfirmasi bahwa Anda tidak lagi menular.
  • Menghindari Seks dengan Pasangan yang Tidak Diketahui Statusnya: Menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang status kesehatannya tidak diketahui atau yang memiliki banyak pasangan seksual dapat mengurangi risiko terinfeksi.

6. Vaksinasi (Jika Tersedia)

Meskipun belum ada vaksin untuk gonore, vaksinasi terhadap IMS lain seperti HPV dan hepatitis B dapat membantu melindungi kesehatan seksual Anda secara keseluruhan dan mengurangi risiko komplikasi.

7. Menghindari Penggunaan Narkoba dan Alkohol dalam Aktivitas Seksual

Narkoba dan alkohol dapat mempengaruhi penilaian Anda dan meningkatkan kemungkinan terlibat dalam aktivitas seksual yang berisiko tanpa pengamanan yang memadai.

Menghindari penggunaan narkoba dan alkohol dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih aman selama aktivitas seksual.

8. Pengobatan Segera Jika Terinfeksi

  • Pengobatan Dini: Jika Anda didiagnosis dengan gonore, sangat penting untuk segera memulai pengobatan sesuai anjuran dokter. Pengobatan dini tidak hanya mencegah komplikasi, tetapi juga mengurangi risiko menularkan infeksi kepada orang lain.
  • Menginformasikan Pasangan Seksual: Jika Anda didiagnosis dengan gonore, beri tahu pasangan seksual Anda sehingga mereka juga bisa diuji dan diobati jika perlu.

Baca Juga: Ini Dia, 7 Penyebab Kanker Serviks dan Cara Pencegahannya

Penutup

Sebagai penutup, gonore adalah infeksi menular seksual yang serius dan dapat menimbulkan komplikasi yang signifikan jika tidak diobati, terutama pada wanita. Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala awal, gonore dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit radang panggul, infertilitas, dan komplikasi selama kehamilan.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Dengan menggunakan kondom secara konsisten, membatasi jumlah pasangan seksual, dan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan, risiko penularan gonore dapat dikurangi secara signifikan.

Selain itu, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko tinggi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan dini tidak hanya melindungi kesehatan Anda, tetapi juga mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.

Menjaga kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesejahteraan umum, dan dengan kesadaran serta tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual seperti gonore.

Tetaplah waspada dan lakukan langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan Anda dan pasangan. Terima kasih telah membaca, dan semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
October 19, 2023
10 Ciri-Ciri Batuk Mau Sembuh, Berapa Lama Normalnya?

Batuk merupakan salah satu penyakit yang biasa dialami oleh setiap orang. Batuk dapat disebabkan oleh...

Dwi Julianti Dwi Julianti
7 menit membaca
March 20, 2023
8 Gejala Asam Lambung yang Sering Dirasakan Penderitanya

Naiknya asam lambung di perut kerap menjadi gejala dari masalah kesehatan yang serius. Pengobatan penyakit...

Dwi Julianti Dwi Julianti
13 menit membaca
September 22, 2023
Aman, 5 Buah yang Boleh Dimakan saat Batuk

Batuk adalah reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan dahak atau benda asing di area tenggorokan yang...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca