Hati-Hati! 7 Tips Puasa untuk Penderita Diabetes, Aman dan Sehat
Berpuasa bagi penderita diabetes harus dilakukan secara tepat karena berisiko terkena komplikasi yang berbahaya.
Yap, jika kamu memiliki riwayat penyakit diabetes, tips berpuasa berikut ini penting untuk disimak.
Kalau begitu, apa saja tips puasa untuk penderita diabetes?
Perhatikan penjelasannya selengkapnya di bawah ini, ya!
Tips Puasa untuk Penderita Diabetes
Berikut adalah tips puasa bagi penderita diabetes yang perlu kamu terapkan.
Tentunya, dibutuhkan kedisiplinan untuk menjalaninya agar kamu tetap sehat saat berpuasa dan bisa mencegah terjadinya komplikasi berbahaya.
Nah, sudah siap?
1. Berkonsultasi dengan dokter
Menjalankan puasa ketika bulan Ramadan memang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Namun, sebagai pengidap diabetes, kamu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Dokter akan memeriksa kadar gula darah dan kondisi tubuh untuk memutuskan apakah berpuasa aman untukmu.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan saran dalam menjalani puasa.
Yap, risiko berbahaya pada penderita diabetes yang berpuasa bisa dicegah dengan bantuan profesional seperti dokter!
2. Mengurangi aktivitas fisik
Penderita diabetes juga disarankan untuk menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.
Sebab, kegiatan fisik yang menyebabkan kelelahan berlebihan saat puasa bisa menyebabkan hipoglikemia.
Kondisi ini, yaitu hipoglikemia, merupakan saat di mana kadar gula di dalam darah ada di bawah normal.
Terutama untukmu yang memiliki riwayat sebagai pasien diabetes, usahakan untuk tidak terlalu lelah saat berpuasa, ya!
3. Menghindari makanan tinggi karbohidrat dan lemak
Tips berpuasa untuk penderita diabetes selanjutnya adalah menghindari makanan dengan karbohidrat dan lemak yang tinggi.
Hal ini mencakup buah yang dilarang untuk penderita diabetes dengan kadar gula yang tinggi, seperti buah kering dengan pemanis.
Saat makan sahur dan berbuka, kamu disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan karbohidrat sederhana.
Misalnya, asupan makanan dengan nasi dan roti sebagai sumber cadangan energi selama berpuasa.
Nah, makanan jenis ini akan meningkatkan kadar gula darah sehingga berisiko terjadinya hiperglikemia.
Selain itu, pilih makanan yang tinggi protein, serat, dan karbohidrat kompleks, misalnya pisang, apel, brokoli, nasi merah, dan wortel.
Yap, makanan berserat berguna supaya rasa kenyang bertahan lama.
Selain karbohidrat sederhana, hindari mengonsumsi makanan berlemak saat berbuka dan sahur.
4. Memenuhi asupan cairan
Asupan cairan seperti air putih juga perlu dipenuhi saat menjalankan ibadah puasa.
Sebab, orang yang mengidap diabetes cenderung mudah mengalami dehidrasi.
Yap, saat bulan Ramadan, otomatis tubuhmu kekurangan asupan cairan karena berpuasa.
Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk segera minum air putih, terutama saat berbuka puasa.
5. Mewaspadai gejala gula darah rendah
Selanjutnya, perhatikan gejala gula darah rendah seperti sakit pusing, gemetar, dan dingin.
Jika gejala-gejala tersebut terjadi selama berpuasa, segeralah membatalkan puasa karena gejala tersebut bisa menjadi tanda hipoglikemia.
Kondisi ini bisa kamu atasi dengan konsumsi minuman atau makanan manis sehingga terjadi peningkatan gula darah, misalnya jus buah.
Tidak hanya itu, penting bagi penderita diabetes untuk memonitor kadar gula darah.
Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan dosis obat diabetes yang digunakan selama menjalani ibadah puasa.
Baca Juga: Ampuh! 17 Jenis Makanan Penurun Gula Darah Tinggi
6. Hindari konsumsi makanan berlebihan
Pola makan saat buka puasa menjadi faktor yang penting untuk kamu perhatikan.
Yap, kesehatan bersumber dari jenis dan porsi makanan yang dikonsumsi.
Oleh karenanya, hindarilah konsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka ataupun sahur.
Selain itu, jangan lupa cukupkan makanan bergizi seimbang yang mengandung protein dan karbohidrat komplek.
Makanan yang mengandung makro nutrisi yang seimbang berguna untuk mencukupi kebutuhan energi selama puasa.
7. Mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter
Penderita diabetes perlu tetap mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter saat bulan Ramadan.
Mintalah bantuan dokter untuk mengatur jadwal konsumsi obat sehingga sesuai dengan jadwal sahur dan berbuka.
Selain itu, kamu perlu melakukan pemeriksaan tubuh, yakni 2 bulan sebelum bulan puasa tiba.
Hal ini penting dilakukan untuk mengecek kesiapan tubuh dalam menghadapi puasa Ramadan.
Tidak ketinggalan, lakukan pemeriksaan gula darah di rumah secara rutin, yaitu 2 sampai 4 kali sehari.
Baca Juga: Bagaimana Cara Minum Obat saat Puasa yang Benar?
Pertanyaan Seputar Puasa untuk Penderita Diabetes
Menjalani ibadah puasa memang cukup menantang bagi penderita diabetes.
Terutama, untuk memantau gejala-gejala hipoglikemia dan hiperglikemia yang mungkin saja muncul saat berpuasa.
Supaya kamu semakin memahami topik ini, berikut adalah pembahasan yang banyak ditanyakan seputar puasa bagi penderita diabetes.
Apakah baik puasa bagi penderita diabetes?
Puasa dapat memberikan manfaat kesehatan pada penderita diabetes, tetapi juga bisa berisiko jika tidak dilakukan dengan benar.
Yap, berpuasa membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar gula darah pada orang yang menderita diabetes.
Namun, puasa juga bisa memperburuk kondisi diabetes jika tidak dilakukan dengan benar dan terkontrol.
Misalnya, meningkatkan risiko hipoglikemia (kadar gula darah rendah yang berbahaya) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
Oleh karena itu, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa dan hentikan puasa jika sudah terjadi gejala berat.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Menariknya lagi, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Apakah puasa membuat gula darah naik?
Saat bulan puasa, penderita diabetes melitus perlu berhati-hati karena gula darah dapat naik.
Adapun, hal ini bisa terjadi apabila makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka.
Oleh karenanya, penderita diabetes disarankan untuk mengontrol gula darah dengan mengatur porsi makan.
Mulailah dengan porsi kecil yang dibagi pada dua sampai tiga kali makan.
Langkah ini perlu diterapkan supaya kamu tidak perlu batalkan puasa karena terjadi gejala berat akibat pola makan yang salah.
Apa manfaat puasa bagi penderita diabetes?
Manfaat puasa bagi penderita diabetes berhubungan dengan pola makan yang berubah selama bulan Ramadan.
Sebab, pola makan dengan jam terbatas, yaitu lebih dari 12 jam tanpa makan, membuat tubuh berada pada kondisi gula darah yang stabil.
Nah, berikut adalah daftar manfaat puasa bagi penderita diabetes:
- Menurunkan tekanan darah
- Kadar glukosa dalam darah menjadi stabil
- Menurunkan kadar kolesterol.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan organ-organ tubuh
Puasa juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
Melansir dari National Library of Medicine, berpuasa bisa membantu mengatasi resistensi insulin karena terjadinya pembatasan kalori.
Dengan begitu, kondisi ketika berpuasa memungkin tubuh meningkatkan sensitivitasnya terhadap insulin.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Kamu Waspadai
Penutup
Demikianlah tips puasa untuk penderita diabetes yang penting untuk kamu perhatikan demi menjaga kelancaran berpuasa.
Jika kamu adalah penderita diabetes dan ingin berpuasa, kamu perlu memerhatikan beberapa hal agar bisa berpuasa dengan aman.
Hal Ini penting karena berpuasa bisa meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya bagi penderita diabetes.
Ada pertanyaan lebih lanjut? Yuk, ajukan di kolom komentar di bawah, ya!