Berapa Kebutuhan Vitamin D Per Hari? Efek Samping Jika Berlebihan
Vitamin D adalah salah satu nutrisi penting untuk sistem imun yang kuat.
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Ada dua bentuk vitamin D yang ditemukan pada makanan dan suplemen, yaitu vitamin D2 yang ditemukan pada beberapa jamur, dan vitamin D3 yang ditemukan pada ikan, minyak ikan, dan kuning telur.
Secara umum, vitamin D3 lebih kuat dibandingkan dengan vitamin D2. Asupan vitamin D3 dapat meningkatkan kadar vitamin D keseluruhan hampir dua kali lipat.
Lantas, seberapa banyak dosis vitamin D per hari yang dibutuhkan?
Berapa vitamin D yang dibutuhkan tubuh akan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia, etnis, musim di tempat tinggal, hingga paparan sinar matahari.
National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan asupan vitamin D per hari sebesar 400-800 IU atau sekitar 10-20 mikrogram.
Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa asupan harian vitamin D harus lebih tinggi jika kamu kurang terpapar sinar matahari atau memiliki warna kulit yang lebih gelap.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai berapa banyak kebutuhan vitamin D per hariyang dibutuhkan tubuh.
Berapa Kebutuhan Vitamin D Per Hari?
Kebutuhan vitamin D per hari bervariasi, tergantung dari usia dan faktor risiko.
Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan terkait kebutuhan gizi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa hingga usia 65 tahun disarankan untuk mengonsumsi 15 mikrogram (mcg) vitamin D per hari.
Namun, untuk lansia yang berusia di atas 65 tahun, dosis vitamin D yang direkomendasikan adalah 20 mikrogram per hari.
Berapa Maksimal Vitamin D Sehari?
Dosis harian vitamin D ditentukan berdasarkan usia dan kondisi tubuh kamu.
Untuk usia 1-3 tahun, dosis maksimal adalah 2.500 IU.
Untuk usia 4-8 tahun, dosis maksimal adalah 3.000 IU.
Untuk usia 9 tahun ke atas, dosis maksimal adalah 4.000 IU per hari.
Secara umum, suplemen vitamin D dengan kandungan antara 400 hingga 5.000 IU dapat dibeli tanpa resep dokter. Namun, jika membutuhkan dosis yang lebih tinggi, maka diperlukan resep dokter.
Berikut adalah dosis umum vitamin D berdasarkan usia dan tujuan penggunaannya:
Suplementasi vitamin D:
Dewasa dan anak-anak: Dosis mengikuti angka kebutuhan gizi sesuai usia dan kondisi.
Menangani dan mencegah osteoporosis:
Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen kalsium.
Menangani rakitis:
Dewasa dan anak-anak: 300–12.500 mcg (12.000–500.000 IU) per hari.
Menangani hipofosfatemia:
Dewasa: 250–1.500 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen fosfat.
Anak-anak: 1.000–2.000 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen fosfat.
Menangani hipoparatiroid:
Dewasa: 625–5.000 mcg (50.000–200.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen kalsium.
Defisiensi vitamin D akibat malabsorbsi makanan atau penyakit hati:
Dewasa: 1.000 mcg (40.000 IU) per hari.
Suplementasi pada COVID-19:
Anak usia <3 tahun: 10 mcg (400 IU) per hari.
Anak usia >3 tahun: 25 mcg (1.000 IU) per hari.
Dewasa: 25–125 mcg (1.000–5.000 IU) per hari, selama 14 hari. Pengobatan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat dilakukan di rumah sakit.
Vitamin D 5000 IU untuk Apa?
Vitamin D 5000 IU adalah suplemen dosis tinggi yang dapat membantu mengobati kekurangan vitamin D.
Kekurangan vitamin D terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup vitamin D melalui matahari atau makanan mereka.
HI-D 5000 IU termasuk golongan vitamin D dan analog.
Vitamin ini mengandung cholecalciferol 5000 IU setara dengan Vitamin D3 125 mikrogram.
HI-D 5000 digunakan untuk menaikkan kadar vitamin D pada pasien yang kekurangan vitamin D.
Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Minum Vitamin D? Dosis & Efek Sampingnya!
Apa yang Terjadi Jika Kelebihan Vitamin D?
Kelebihan vitamin D biasanya terjadi karena mengonsumsi suplemen dalam dosis tinggi.
Berada di bawah paparan sinar matahari terlalu lama atau mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D tidak akan menyebabkan kelebihan vitamin D.
Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang dapat terjadi akibat kelebihan asupan vitamin D:
Keracunan vitamin D.
Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
Gagal ginjal.
Sakit perut, sembelit, dan diare.
Peningkatan kalsium dalam darah.
Pengeroposan tulang.
Detak jantung tidak teratur.
Jika kamu merasakan gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Menariknya lagi, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Apakah Boleh Minum Suplemen Vitamin D Setiap hari?
Boleh saja, tetapi penting untuk dicatat bahwa keputusan mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari sebaiknya didiskusikan dengan dokter
Bila kamu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah medis apa pun, sebenarnya tidak diperlukan suplemen vitamin D.
Namun, ada beberapa kelompok yang membutuhkannya, seperti orang dengan obesitas, lansia, wanita hamil dan menyusui, serta penderita penyakit ginjal kronis dan gangguan paratiroid.
Minum suplemen vitamin D setiap hari ketika kamu tidak membutuhkannya akan menyebabkan penumpukan vitamin D dalam tubuh dan berakibat buruk.
Apa Efek Minum Vitamin D Setiap Hari?
Beberapa efek samping mengonsumsi vitamin D setiap hari seperti mual, muntah, berkemih lebih sering, dan masalah ginjal.
Namun, konsumsi suplemen vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, termasuk memperburuk kondisi tulang dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Jika dikonsumsi berlebihan, suplemen vitamin D mungkin dapat menyebabkan kadar kalsium berlebih (hiperkalsemia) dan keluhan tertentu, seperti:
Mual atau muntah
Dehidrasi dan rasa haus yang berlebihan
Buang air kecil yang lebih sering dari biasanya
Kelelahan dan penurunan energi
Hilang nafsu makan
Sembelit
Perubahan suasana hati atau kebingungan mental
Sakit perut
Telinga berdenging atau gangguan pendengaran
Apa yang Dirasakan Tubuh Jika Kekurangan Vitamin D?
Gejala akibat kurang asupan vitamin D sering kali tidak terlihat dan tidak terasa oleh pengidapnya.
Mereka baru menyadari hal tersebut saat melakukan pemeriksaan darah ke dokter.
Memang tidak ada gejala khusus saat tubuh mengalami defisiensi vitamin D.
Namun, gejala kekurangan vitamin D umumnya meliputi:
Nyeri tulang dan otot.
Kelelahan yang berlebihan.
Luka yang sulit sembuh.
Risiko pengeroposan tulang yang lebih tinggi.
Perubahan suasana hati yang mudah terjadi.
Rentan terhadap penyakit.
Bagaimana Cara Cek Kadar Vitamin D dalam Tubuh?
Untuk memastikan bahwa kebutuhan vitamin D dalam tubuh tercukupi, tes darah dapat dilakukan sebagai metode pengecekan.
Terdapat dua jenis tes darah yang bisa dilakukan, tapi yang paling sering dilakukan adalah 25-hidroksivitamin D atau yang dikenal juga dengan 25(OH)D.
Cek vitamin D 25-OH dilakukan dengan pengambilan sampel darah dengan memasukkan jarum ke dalam vena di lengan.
Kemudian sampel akan diteliti di laboratorium.
Cek vitamin D 25-OH bisa dilakukan di rumah sakit dan laboratorium kesehatan.
Untuk dapat melakukan cek vitamin D 25-OH, kamu harus mendapatkan pemeriksaan dan rekomendasi dokter terlebih dulu, ya.
Baca Juga: Bagaimana Cek Kadar Vitamin D dalam Tubuh? Ini Harga dan Kadar Normalnya!
Kekurangan Vitamin D Harus Makan Apa?
Jika kamu kekurangan vitamin D, maka kamu perlu mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin D.
Kamu dapat memilih makanan yang mengandung vitamin D tinggi seperti telur, minyak ikan, susu, makanan laut, dan yogurt.
Selain itu, paparan sinar matahari juga penting untuk memperoleh vitamin D.
Cukup berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari selama 20-30 menit setidaknya 2 kali seminggu.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin D jika diperlukan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Vitamin D dan D3? Fungsi dan Efek Sampingnya!
Penutup
Berapa kebutuhan vitamin D dalam sehari berbeda-beda antar individu.
Orang dengan defisiensi atau kekurangan vitamin D tentu saja membutuhkan dosis yang lebih tinggi atau dosis terapi (>2.000 IU per hari).
Pada individu yang normal, dosis yang disarankan adalah 400 – 1.000 IU per hari untuk menjaga maintenance.
Namun semua ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti berat badan, usia, genetik, penyakit penyerta, warna kulit, paparan sinar matahari, dan lain-lain.
Untuk hasil terbaik, kamu disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan dosis vitamin D per hari yang tepat.
Masih punya pertanyaan terkait kebutuhan vitamin D per hari? Yuk, tulis di kolom komentar!