Diet Air Putih atau Water Fasting, Sehat atau Bahaya?

Diet Air Putih atau Water Fasting, Sehat atau Bahaya?
Yosephine
Yosephine
November 12, 2021
6 menit membaca

Diet air putih, atau terkenal juga sebagai diet water fasting, adalah salah satu metode diet ekstrim dimana kamu hanya mengkonsumsi air putih saja tanpa minuman atau makanan lain.

Walau terdengar ekstrim, tapi diet satu ini ada manfaat dan risikonya tersendiri bagi kesehatan kamu.

Sebelum kamu coba, yuk simak dulu!

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Sebelumnya, Apa Itu Diet Air Putih?

Diet air putih atau diet water fasting adalah salah satu metode diet dimana konsumsi hanya berupa air putih saja. Tidak ada makanan atau minuman lainnya. 

Biasanya diet ini berlangsung selama 24-72 jam atau 1-3 hari. Namun, kamu bisa melakukannya hingga 40 hari, tapi hanya bila di bawah pengawasan medis yang ketat.

Ada berbagai alasan mengapa orang melakukan diet air putih, antara lain:

  • Mengurangi berat badan;
  • Alasan spiritual atau agamawi;
  • Proses detoks atau pengeluaran racun; hingga
  • Persiapan prosedur medis tertentu.

Pada umumnya, orang melakukan metode diet ini untuk meningkatkan kesehatan mereka secara menyeluruh. Beberapa penelitian bahkan mengatakan ada berbagai jenis manfaat kesehatan dari diet air putih.

Manfaat

Kamu bisa mendapatkan berbagai manfaat dari diet air putih jika kamu melakukannya secara jangka pendek dan dengan cara yang benar. Manfaatnya sebagai berikut.

Membantu Proses Autofagi

Autofagi adalah proses biologis dimana sel tubuh yang sudah tua terurai dan terdaur ulang. Proses ini mungkin dapat membantu mengurangi risiko penyakit, seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung.

Selain itu, penelitian pada hewan mendapati bahwa diet air putih dapat membantu proses autofagi. Namun pada saat ini, masih sedikit penelitian pada manusia yang membuktikan bahwa diet air putih dapat membantu proses autofagi dan mencegah risiko penyakit.

Menurunkan Tekanan Darah

Penelitian menunjukkan bahwa diet air putih yang berada di bawah pengawasan medis dan berjangka panjang membantu menurunkan tekanan darah tinggi. 

Dalam waktu 14 hari saja, lebih dari 80% penderita hipertensi berhasil menurunkan tekanan darah mereka hingga batas normal di 120/80 mmHg.

Sayangnya, belum ada penelitian yang menemukan apakah penurunan tekanan darah ini dapat bekerja untuk diet air putih berjangka pendek (1-3 hari).

Meningkatkan Kerja Insulin dan Leptin

Insulin dan leptin adalah hormon metabolisme tubuh, dimana insulin membantu menjaga kadar gula darah dan leptin membuat kita merasa kenyang. Ketika diet air putih, kedua hormon ini dapat bekerja lebih efektif.

Dengan begitu, insulin pun lebih efisien dalam mengurangi kadar gula dalam darah. Sementara, leptin membantu tubuh memproses rasa lapar yang dapat mengurangi nafsu makan dan menurunkan risiko obesitas.

Menurunkan Risiko Penyakit Kritis

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet air putih dapat menurunkan riisko beberapa penyakit kritis, antara lain:

  • Diabetes;
  • Kanker;
  • Penyakit jantung;
  • Kolesterol;
  • Hipertensi; 
  • Dan lainnya.

Namun, kamu perlu ingat bahwa penelitian di atas masih pada tahap hewan dan belum ada penelitiannya pada manusia.

Diet Air Putih, Bisa Turun Berapa Kilo?

Kalori air putih sendiri 0 kcal. Karena itu, jika kamu diet air putih, maka kamu akan kehilangan berat badan secara drastis. 

Menurut sebuah penelitian, kamu bisa turun sekitar 0.9 kg per hari untuk diet air putih jangka pendek (1-3 hari). Namun, sayangnya penurunan berat badan ini memang cenderung bersifat sementara.

Tidak hanya itu, kamu pun dapat kehilangan berat badan karena berkurangnya massa otot, bukan karena kehilangan lemak cadangan. Karena dari itu, kamu perlu juga tetap perlu melakukan olahraga rutin. 

Selain itu, kamu pun juga terpapar risiko kesehatan dari diet air putih. Yuk, simak risikonya!

Baca Juga : 10 Manfaat Minum Air Hangat Setiap Hari, Lebih Berkhasiat?

Risiko Kesehatan

Walau memang diet air putih membawa manfaat, tapi risiko kesehatannya pun tidak main-main. Terutama bagi mereka yang melakukan diet ini secara jangka panjang, serta golongan tertentu yang mempunyai risiko yang lebih tinggi.

Siapa yang Boleh Melakukan Diet Air Putih?

Kamu tidak boleh, tidak disarankan, atau bahkan dilarang untuk melakukan diet air putih jika kamu termasuk golongan berikut:

  • Masih berusia di bawah 18 tahun
  • Kekurangan berat badan
  • Mempunyai gangguan makan
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Mempunyai penyakit jantung
  • Mengidap diabetes tipe 1
  • Akan atau sedang menjalani transfusi darah
  • Meminum obat-obatan tertentu.

Jikalau kamu pun bukan termasuk golongan ini, pastikan kamu tetap melakukan diet air putih secara benar atau di bawah pengawasan medis. Jika tidak, maka kamu pun dapat mengalami risiko kesehatan berikut.

3 Risiko Diet Air Putih

Berikut adalah 3 risiko kesehatan dari diet air putih.

Risiko Dehidrasi

Walaupun terdengar aneh, tapi diet air putih bisa membuat kamu dehidrasi. Hal ini karena makanan yang kamu biasa makan juga sudah mengandung air. Karena itu, kamu pun harus minum air jauh lebih banyak dari biasa.

Jika tidak, maka kamu pun berisiko mengalami dehidrasi. Pastikan kamu tahu ciri-ciri dehidrasi untuk berjaga. Dengan begitu, kamu pun bisa menghindari akibat kurang minum air putih.

Risiko Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah dapat terjadi bagi mereka yang melakukan diet air putih. Cirinya antara lain merasa pusing, lemas, dan bahkan hingga pingsan.

Risikonya pun tidak sampai di situ, kamu pun bisa mengalami kecelakaan atau terjatuh jika sampai pingsan ketika berjalan atau sedang berkendara. Pastikan kamu lebih peka untuk ciri-cirinya dan hentikan diet ketika kamu sudah menemukan ciri-ciri tersebut.

Risiko Memperparah Penyakit

Walau memang terbilang jangka pendek, diet air putih dapat memperparah atau membuat kambuh beberapa penyakit tertentu. 

Jika kamu mempunyai penyakit berikut, maka kamu tidak disarankan untuk menjalankan diet air putih, atau setidaknya lakukan konsultasi medis terlebih dahulu:

  • Encok;
  • Diabetes tipe 1;
  • Gangguan makan, seperti bulimia.

Bagaimana Cara Diet Air Putih yang Benar?

Sejujurnya, belum ada panduan secara ilmiah tentang cara diet air putih. Untuk golongan tertentu pun, kamu akan memerlukan pengawasan medis ketika melakukan diet air putih ini.

Fase diet pun dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebelum diet, selama diet, dan setelah diet.

Sebelum Diet

Jika kamu belum pernah melakukan diet ini sebelumnya, ada baiknya jika kamu mempersiapkan selama 3-4 hari sebelumnya. Agar tubuh kamu bisa beradaptasi dengan tidak ada makanan, lakukan persiapan berikut:

  • Bagi porsi makanan menjadi lebih kecil;
  • Puasa makanan untuk setengah hari;
  • Mulai perbanyak minum air sebagai pengganti makanan.

Selama Diet

Kamu tidak boleh memakan atau meminum apa pun selain air putih. Karena itu, pastikan jumlah asupan air putih kamu sudah cukup. Kamu pun bisa mencari asupan minum air putih sehari berapa liter dengan kalkulator di Rey.

Dari asupan ideal kamu, lebihkan sekitar 20-30 persen sebagai ganti air yang kamu dapatkan dari makanan yang biasa kamu konsumsi. Selain itu, lakukan diet ini mulai dari 1 hari hingga 3 hari saja. Jika kamu ingin lebih lama, pastikan kamu berada di bawah pengawasan medis.

Selama diet pun, pastikan kamu tidak mengoperasikan alat berat, serta hindari mengemudi kendaraan. Hal ini untuk menghindari rasa lemas yang bisa berakibat pada kecelakaan.

Setelah Diet

Ada kemungkinan kamu akan ingin langsung makan banyak setelah diet selesai. Namun, ingat bahwa makan terlalu banyak makanan setelah perut kamu kosong selama 3 hari bisa membuat kamu merasa mual.

Karena dari itu, mulai adaptasi secara perlahan dengan porsi makan yang lebih kecil, atau makanan yang lebih cair, seperti bubur, smoothie, hingga jus.

Hal ini penting untuk mencegah refeeding syndrome, dimana keseimbangan cairan tubuh terganggu. Biasanya fase ini dapat berlangsung selama 1 hari. Namun semakin lama kamu melakukan diet, maka butuh waktu lebih lama juga bagi tubuh kamu untuk beradaptasi ke makanan berat.

Kapan Harus Berhenti?

Kamu sebaiknya menghentikan metode diet air putih ini, terutama jika kamu mengalami ciri-ciri berikut:

  • Sakit kepala atau migrain;
  • Kaki kram;
  • Lidah tidak berwarna putih.

Dua gejala pertama bisa menjadi tanda kurangnya potasium dalam tubuh. Hal ini bisa berakibat pada risiko gagal jantung. 

Sementara ciri ketiga menandakan bahwa proses detoksifikasi sudah selesai. Karena itu, detoks melalui diet air putih pun sudah tidak kamu perlukan. Yuk, tetap jaga gaya hidup sehat kamu!

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
November 22, 2022
Apakah Jagung Bagus untuk Diet? Ini Jumlah Kalori dan Manfaatnya!

Jagung bagus untuk diet, namun kamu juga perlu memerhatikan jumlah porsi yang dikonsumsi, ya. Jagung...

Yosephine Yosephine
9 menit membaca
March 14, 2024
Bolehkan Ibu Hamil Naik Pesawat? Berikut Tips dan Persyaratan yang Wajib Diketahui

Bagi ibu hamil yang ingin melaksanakan perjalanan menggunakan pesawat terkadang akan merasa khawatir karena dianggap...

Aul Risky Aul Risky
5 menit membaca
October 19, 2023
Apakah Coklat Bikin Batuk? Mitos atau Fakta?

Cokelat, camilan manis yang tak bisa dilewatkan, kerap kali dianggap sebagai pemicu batuk oleh banyak...

Dwi Julianti Dwi Julianti
9 menit membaca