Kenali Apa itu Insecure, Penyebab Serta Cara Mengatasinya!
Pernahkah kamu selalu meragukan diri sendiri? Kurang percaya diri?
Atau merasa tidak pantas akan sesuatu? Bisa jadi itu tanda atau gejala insecure ya!
Arti insecure bisa dibilang memiliki perasaan tidak aman. Sebenarnya, hal ini normal dan wajar terjadi pada manusia.
Namun, jika perasaan insecure datang terus-menerus, maka akan timbul gangguan lain seperti hubungan sosial dan pekerjaan dalam kehidupan sehari – hari.
Karena itulah, insecure juga perlu ditangani dengan baik.
Nah, apa sih sebenarnya penyebab insecure? Bagaimana cara mengatasi perasaan tersebut?
Baca terus artikel ini sampai habis ya!
Apa itu Insecure?
Secara harfiah, arti insecure dalam Bahasa Indonesia adalah tidak aman.
Sementara, dalam ilmu psikologi yang tercantum di APA Dictionary of Psychology, insecure adalah perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri.
Rasa insecure ini disertai kecemasan dan ketidakpastian mengenai kemampuan, hubungan dengan orang lain, bahkan tujuan hidup.
Apakah Merasa Insecure Wajar?
Dalam batas normal, perasaan insecure ini tergolong wajar.
Insecure adalah perasaan tidak percaya diri yang kadang muncul tanpa kita sadari.
Perasaan ini biasanya muncul saat merasa berada pada posisi inferior.
Nah, perasaan ini biasa dialami setiap orang pada waktu-waktu tertentu.
Misalnya, saat diberi kuis singkat tentang sesuatu yang tidak kamu kuasai.
Atau kamu sedang melewati gang kecil dan gelap setelah mendengar kejadian mengerikan.
Pada kondisi ini, merasa insecure itu wajar.
Namun, jika terus-menerus terjadi, insecure atau perasaan tidak aman berpotensi menyebabkan gangguan yang lain.
Perasaan insecure ini bisa membuat seseorang tidak melakukan tanggung jawabnya karena diselimuti perasaan tidak mampu.
Padahal sebenarnya, hal itu hanya terjadi dalam pikiran sendiri.
Seringkali, rasa insecure ini juga muncul bersamaan dengan rasa cemas.
Saat merasa insecure dengan keadaan, kamu mungkin juga akan merasa khawatir, takut, dan ragu pada diri sendiri.
Apa yang Membuat Kita Insecure?
Kenapa ya orang bisa merasa insecure? Apa sebenarnya penyebab insecurity?
Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami insecurity:
Pengalaman masa lalu
Perasaan insecure biasanya mengakar dari ketakutan yang dibentuk akan pengalaman atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Perasaan tidak aman atau tidak berharga saat masih anak-anak biasanya akan terbawa sampai dewasa.
Hal tersebut bisa memengaruhi persepsi diri hingga cara berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, ditakutkan dari pengalaman masa lalu akan memicu rasa insecure.
Misalnya, takut kamu tidak cukup baik untuk orang di sekitar.
Mungkin pengalaman sebelumnya menyebabkan kepercayaan diri menghilang.
Baru menerima kegagalan dan penolakan
Kejadian terbaru dalam kehidupan bisa sangat berpengaruh pada suasana hati dan bagaimana cara melihat diri sendiri.
Kontributor terbesar penyebab rasa sedih dapat dikarenakan oleh:
- Berakhirnya suatu hubungan,
- Kematian pasangan,
- Kehilangan pekerjaan,
- Gangguan kesehatan.
Dan masih banyak faktor lainnya. Tak hanya itu, perasaan ini juga akan memengaruhi harga diri kamu.
Penolakan dan kegagalan yang dialami akan memberikan pukulan pada kepercayaan diri yang kamu miliki.
Kurangnya rasa percaya diri
Tidak sedikit orang yang kurang percaya diri dalam situasi sosial.
Misalnya, pertemuan keluarga, pesta, wawancara, atau berkencan.
Dalam keadaan seperti ini, insecure bisa muncul apabila kamu tidak menyadari penyebabnya.
Perasaan takut akan penghakiman atau selalu dianggap kurang akan membuatmu merasa cemas.
Akhirnya, kamu mungkin menghindari situasi sosial dan mengalami perasaan tidak aman saat menghadapi lingkungan sosial.
Hal ini juga bisa menyebabkan hubungan yang baik dengan orang lain jadi sulit terjalin.
Terlalu fokus pada kekurangan diri
Setiap orang yang terlahir tentu tidak akan sempurna.
Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tapi sayangnya tidak semua berpikir demikian.
Alih-alih menghargai kelebihan diri dan lebih mencintai diri sendiri, banyak yang fokus pada kekurangan diri sendiri. Terutama pada penampilan fisik.
Nah, hal ini juga bisa memicu untuk terus mengoreksi dan mengkritik diri secara berlebihan.
Perfeksionisme
Sifat perfeksionis juga kerap kali menjadi salah satu penyebab seseorang merasa insecure.
Seorang perfeksionis biasanya memiliki standar yang sangat tinggi, bahkan terlampau tinggi.
Kamu salah satu di antaranya?
Mungkin kamu menginginkan nilai tertinggi, pekerjaan terbaik, rumah dengan dekor terindah, hingga anak-anak dan pasangan ideal.
Tapi kamu juga harus ingat bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan.
Bisa jadi kita sudah sangat bekerja keras, tapi sebagian hasil hanya mencapai taraf tertentu.
Nah, hal ini berada di luar kendali kita.
Baca Juga: Apa Itu Gaslighting? Contoh Kalimat dan Perilakunya di dalam Hubungan
Kebutuhan atas pujian orang lain
Pujian orang lain kadang mampu menimbulkan rasa percaya diri. Pernahkah kamu mengalaminya?
Hati-hati, perilaku ini bisa menyebabkan perasaan insecure ya!
Kepercayaan diri atau kemampuan mengenali kelebihan diri yang muncul setelah dipuji orang lain bisa berujung insecure.
Pasalnya, kamu baru mengakui diri setelah ada validasi dari orang lain.
Sementera, jika tidak ada pujian seperti yang diharapkan, kamu merasa ragu terhadap penilaian atas diri sendiri.
Seharusnya, percaya dan yakin terhadap kelebihan tidak perlu konfirmasi dari orang lain terlebih dahulu.
Pola asuh orang tua
Orang yang mengasuh anak, entah itu ibu, ayah, atau keduanya merupakan referensi pertama dalam mengenal moral dan etika.
Anak yang diasuh dengan penuh kasih sayang, terlepas dari penampilan dan kemampuan mereka, akan merasa percaya diri.
Anak akan merasa cukup atas apa yang dimiliki tanpa mengenal rasa insecure.
Berbeda dengan anak yang terbiasa menerima kritikan, ia akan berpotensi mengalami rasa insecure lebih besar.
Ketakutan akan masa depan
Biasanya, pertanyaan dalam diri akan muncul seiring bertambahnya usia, misalnya:
- Gimana ya nanti kalau aku gak sukses di usia 25?
- Gimana ya kalau nanti aku gagal?
- Gimana ya nasibku nanti kalau sampai sekarang belum punya pasangan?
Kekhawatiran atau ketakutan itulah yang menyebabkan perasaan kurang aman dalam diri.
Kamu sudah membayangkan apa yang akan terjadi kalau semua tidak berjalan sesuai keinginan.
Padahal, belum tentu hal itu terjadi!
Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Insecure?
Meski normal dan dialami semua orang, bukan berarti insecure dibiarkan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi insecure dan cara agar tidak insecure yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari – hari:
Mencari tahu dan menyelesaikan akar permasalahan
Hal pertama yang bisa kamu lakukan ialah mengetahui apa penyebab munculnya rasa insecure.
Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk mengatasinya.
Misalnya, perasaan insecure muncul karena kejadian di masa lalu, maka coba berdamai dengan hal tersebut terlebih dahulu.
Atau contoh lain, jika insecure muncul karena terlalu sering mendengar kritikan tak mendasar dari orang lain, maka sebaiknya hindari orang-orang tersebut.
Lawan pikiran negatif
Kadang, kegagalan yang datang akan membuat orang cenderung menyalahkan diri sendiri.
Pikiran diselimuti negativity karena telah gagal. Untuk mengatasinya, pusatkan pikiran pada hal positif yang pernah dilakukan.
Misalnya, membantu teman mengerjakan tugas, menolong seseorang menyeberang jalan, siap sedia mendengar curhatan orang lain, dan lainnya.
Dengan begitu, kamu tidak terlalu berfokus pada kekurangan diri atau hal-hal negatif.
Terima hasil yang tidak sesuai keinginan
Jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan, anggap bahwa hal itu normal terjadi dalam roda kehidupan.
Misalnya, ada hasil yang tidak sesuai keinginan yang membuatmu malu dan tidak percaya diri, coba untuk melihatnya sebagai suatu hal yang lucu dan menertawakannya.
Kamu juga bisa mencoba untuk bersyukur atas hasil yang tidak sesuai tadi.
Studi menunjukkan bahwa dengan bersyukur terjadi penurunan tingkat kortisol, yakni hormon mempengaruhi rasa stress yang sering kita rasakan.
Jadi dengan bersyukur kamu bisa menjaga kesehatan fisik dan mental dan membantu kamu mengatasi rasa insecure dengan lebih baik.
Baca juga: Apa itu Overthinking? (Contoh dan Cara Mengatasinya)
Fokus pada kelebihan dan lakukan evaluasi
Alih-alih terus memikirkan kekurangan, cobalah beralih untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki.
Jika perlu, ubah pola pikir mengenai kekurangan tersebut.
Jangan lupa untuk terus lakukan evaluasi diri berdasarkan banyaknya usaha yang sudah dilakukan, banyaknya hal yang bisa dikendalikan.
Jangan hanya fokus pada hasil yang bergantung pada faktor eksternal. Akui bahwa kamu cukup hebat!
Dorongan internal seperti itu akan membuatmu lebih percaya diri.
Bangun harga dan keyakinan diri
Membangun harga diri akan membuat rasa percaya diri membaik.
Mulailah untuk menikmati keadaan yang sedang dijalani saat ini dan fokus pada hal yang kamu sukai.
Bangun perasaan bangga akan diri sendiri dan apa yang bisa kamu lakukan.
Susun target yang ingin dicapai dan buktikan bahwa kamu sanggup melewati tantangan tersebut.
Untuk membantu kamu membangun harga dan keyakinan diri yang benar, sebaiknya kamu mengurangi ataupun menghindari penggunaan media sosial.
Hal ini karena beberapa studi menyimpulkan bahwa sosial media cukup punya pengaruh dalam kurangnya rasa percaya diri seseorang.
Melakukan terapi
Jika rasa insecure tak kunjung hilang, coba untuk menjalani terapi yang mungkin bisa memberikan dampak positif terhadap diri sendiri.
Kamu bisa mengunjungi profesional atau melakukan sendiri di rumah.
Misalnya, dengan menuliskan perasaan insecure yang dialami setiap hari. Tumpahkan perasaan dalam bentuk tulisan.
Biasanya, menulis akan membantu untuk melepas perasaan negatif yang mungkin sudah tertumpuk.
Pertanyaan Seputar Rasa Insecure
Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait perasaan insecure:
Apakah insecure sama dengan tidak percaya diri?
Insecure memang diasosiasikan dengan rendahnya atau kurangnya rasa percaya diri.
Namun, perasaan ini tidak sesederhana rasa percaya diri yang rendah.
Insecure terjadi saat seseorang merasa kurang dalam segala hal.
Mulai dari fisik, pencapaian, hingga privilege.
Seseorang yang mengalami insecure juga kerap merasa tidak punya kepastian akan tujuan dan ketidakmampuan dalam memiliki hubungan dengan orang lain.
Selain itu, insecurity juga menyebabkan rasa gelisah yang diakibatkan oleh beberapa hal.
Bisa dari kekhawatiran akan sesuatu di masa depan atau pengalaman masa lalu yang kurang baik.
Apakah Insecure itu berbahaya?
Insecure tidak boleh diabaikan begitu saja.
Sebab hal ini akan berkaitan dengan kondisi tubuh secara menyeluruh, bahkan bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.
Seseorang yang mengalami insecure akan mengalami beberapa hal berikut ini:
- Merasa rendah diri dan selalu meragukan kemampuannya untuk melakukan sesuatu
- Takut yang berlebihan. Kadang tidak hanya pada hal besar, orang insecure juga akan takut pada hal kecil.
- Tidak mau keluar dari zona nyaman. Orang dengan kecemasan dan ketakutan pada tantangan umumnya enggan keluar dari zona nyaman karena tidak mau kondisinya semakin buruk.
- Sering membandingkan diri dengan orang lain. Seseorang dengan kondisi insecure akan selalu merasa kehidupan orang lain lebih baik dari dirinya.
Bahayanya, jika tidak segera diatasi, kondisi ini akan menyebabkan gangguan lain seperti gangguan kepribadian batas ambang, gangguan kecemasan, paranoid, hingga depresi.
Apakah insecure dapat menyebabkan depresi?
Jika tidak ditangani segera, insecure akan menyebabkan gangguan kesehatan mental termasuk depresi.
Rasa cemas yang berlebihan akan berdampak pada kondisi psikis seseorang.
Kecemasan akan membuatmu jadi orang tertutup, murung, mudah gelisah dan stres, serta menganggap orang lain lebih hebat darimu.
Baca Juga: Apa Itu Self Esteem? Pengertian, Contoh, & Cara Meningkatkan Self Esteem
Penutup
Tidak ingin mengalami gangguan kesehatan mental akibat insecure? Yuk, kenali penyebabnya dan segera atasi masalah tersebut!
Bagaimanapun arti insecure tidak bisa dianggap sepele, jika sudah merasa sangat mengganggu keseharian, segera temui profesional ya.
Cari motivasi untuk orang insecure dari ahlinya atau orang terdekat yang dipercaya.
Punya pengalaman terkait rasa insecure? Yuk, sharing!
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.