10 Penyebab Mimisan, Gejala dan Cara Mengatasinya!
Apa itu mimisan?
Mimisan, atau bahasa medisnya epistaksis, adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Meski umumnya tidak berbahaya, mimisan bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika terjadi berulang kali. Mimisan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan pada lapisan hidung hingga masalah kesehatan yang lebih serius.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab umum mimisan, cara mengatasi mimisan dengan benar, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya mimisan di masa mendatang.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Penyebab Mimisan dan Faktor Risikonya
Meski umumnya tidak berbahaya, memahami faktor risiko dan penyebab mimisan penting agar dapat diatasi dengan tepat.
Berikut adalah beberapa penyebab utama dan faktor risiko yang dapat memicu mimisan:
1. Kondisi Udara yang Kering
Udara yang kering, terutama di ruangan ber-AC atau saat cuaca dingin, dapat menyebabkan selaput lendir di dalam hidung menjadi kering dan retak.
Hal ini membuat pembuluh darah lebih mudah pecah, yang kemudian menyebabkan mimisan.
2. Mengorek Hidung
Kebiasaan mengorek hidung secara berlebihan dapat melukai lapisan dalam hidung, sehingga memicu perdarahan.
Pada anak-anak, kebiasaan ini sering menjadi penyebab utama mimisan.
3. Iritasi atau Alergi
Alergi atau iritasi akibat debu, asap, atau bahan kimia dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung, membuatnya lebih rentan terhadap perdarahan.
Orang yang sering mengalami alergi rhinitis atau sinusitis juga berisiko lebih tinggi mengalami mimisan.
4. Trauma atau Cedera pada Hidung
Pukulan atau benturan pada hidung, termasuk akibat kecelakaan, jatuh, atau olahraga kontak, dapat merusak pembuluh darah di dalam hidung dan menyebabkan mimisan.
5. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi seperti flu, pilek, atau sinusitis bisa membuat pembuluh darah di hidung menjadi lebih rapuh.
Batuk atau bersin yang berlebihan akibat infeksi ini juga dapat memicu mimisan.
6. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat, seperti pengencer darah (antikoagulan), aspirin, atau dekongestan nasal yang digunakan secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko mimisan.
Penggunaan obat semprot hidung (nasal spray) yang berlebihan juga dapat merusak lapisan hidung.
7. Tekanan Darah Tinggi
Meski jarang, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko mimisan, terutama pada orang dewasa.
Tekanan darah yang tinggi bisa memperlemah pembuluh darah di hidung dan menyebabkan pecahnya pembuluh darah tersebut.
8. Kelainan Pembekuan Darah
Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit Von Willebrand, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap mimisan.
Pada kasus ini, mimisan bisa lebih sulit dihentikan dan membutuhkan penanganan medis khusus.
9. Perubahan Hormonal
Perubahan hormon, terutama pada wanita hamil, dapat meningkatkan aliran darah ke hidung, membuat pembuluh darah lebih sensitif dan mudah pecah.
Ini membuat mimisan lebih sering terjadi selama kehamilan.
10. Tumor atau Pertumbuhan Abnormal
Pada kasus yang jarang, mimisan yang berulang bisa menjadi tanda adanya polip, tumor, atau pertumbuhan abnormal di dalam hidung atau saluran pernapasan.
Jika mimisan sering terjadi tanpa penyebab yang jelas, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Cepat dan Praktis!
Gejala Mimisan
Berikut adalah beberapa gejala umum mimisan:
1. Perdarahan dari Satu atau Kedua Lubang Hidung
Gejala utama mimisan adalah keluarnya darah dari satu atau kedua lubang hidung.
Darah yang keluar bisa berupa tetesan kecil atau aliran deras, tergantung pada seberapa parah mimisan tersebut.
2. Perasaan Hangat atau Basah di Hidung
Sebelum darah keluar, seseorang mungkin merasakan sensasi hangat atau basah di dalam hidung atau di bagian belakang tenggorokan.
3. Darah Menetes atau Mengalir ke Tenggorokan
Pada beberapa kasus, terutama jika seseorang sedang berbaring, darah bisa mengalir ke belakang hidung dan turun ke tenggorokan.
Hal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau rasa logam di mulut.
4. Kulit Pucat dan Lemah (Jika Mimisan Parah)
Pada mimisan yang parah atau berlangsung lama, seseorang mungkin mulai merasa lemah, pusing, atau kulit terlihat pucat. Ini merupakan tanda bahwa tubuh kehilangan darah dalam jumlah yang signifikan dan memerlukan penanganan segera.
5. Kesulitan Bernapas Melalui Hidung
Saat mimisan berlangsung, darah yang memenuhi saluran hidung dapat menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung.
Hidung bisa tersumbat atau terasa penuh akibat bekuan darah.
6. Sakit atau Ketidaknyamanan di Hidung
Kadang-kadang, mimisan disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dalam hidung, terutama jika disebabkan oleh trauma atau iritasi.
Perasaan ini mungkin muncul sebelum mimisan atau selama perdarahan terjadi.
7. Bekuan Darah di Hidung
Setelah mimisan berhenti, bekuan darah bisa terbentuk di dalam hidung. Ini adalah respons alami tubuh untuk menghentikan perdarahan.
Namun, bekuan darah tersebut bisa menyebabkan ketidaknyamanan jika tidak segera larut.
8. Tanda-Tanda Infeksi atau Iritasi
Jika mimisan sering disertai dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, atau keluarnya lendir, ini mungkin mengindikasikan adanya infeksi atau iritasi pada hidung, seperti sinusitis atau alergi.
9. Mual atau Muntah (Pada Kasus Berat)
Jika darah tertelan dalam jumlah banyak, terutama pada mimisan yang parah, seseorang bisa merasa mual atau muntah akibat darah yang masuk ke lambung.
10. Sakit Kepala atau Tekanan di Kepala
Pada beberapa kasus, terutama jika mimisan disebabkan oleh tekanan darah tinggi, seseorang mungkin juga merasakan sakit kepala atau sensasi tekanan di kepala.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Dengan asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Yuk, klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Baca Juga: Kanker Nasofaring: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Cara Mengatasi Mimisan
Mimisan bisa terasa mengkhawatirkan, terutama jika terjadi secara tiba-tiba, namun biasanya kondisi ini dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana di rumah.
Berikut adalah cara efektif untuk mengatasi mimisan:
1. Tetap Tenang
Langkah pertama yang penting adalah tetap tenang.
Mimisan biasanya tidak berbahaya, dan ketenangan dapat membantu mengurangi tekanan darah yang bisa memperburuk perdarahan.
2. Duduk Tegak dan Condongkan Tubuh ke Depan
Segera duduk dengan posisi tegak dan condongkan tubuh sedikit ke depan.
Ini membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah di hidung dan mencegah darah mengalir ke tenggorokan, yang dapat menyebabkan tersedak atau muntah.
3. Tekan Hidung
Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, cubit bagian lunak hidung (bagian bawah tulang hidung). Tahan tekanan selama 10-15 menit tanpa berhenti untuk melihat apakah perdarahan sudah berhenti.
4. Beri Kompres Dingin
Letakkan kompres dingin atau es batu yang dibungkus kain di sekitar pangkal hidung atau di dahi.
Suhu dingin dapat membantu mempersempit pembuluh darah dan mengurangi perdarahan.
5. Beristirahat Setelah Mimisan Berhenti
Setelah perdarahan berhenti, tetap duduk atau berdiri tegak selama beberapa waktu untuk mencegah mimisan kambuh.
Hindari membungkuk, berbaring, atau mengangkat benda berat selama beberapa jam setelah mimisan.
6. Hindari Mengorek atau Meniup Hidung
Setelah mimisan berhenti, hindari mengorek atau meniup hidung setidaknya selama 24 jam, karena hal ini dapat mengganggu proses pembekuan darah dan menyebabkan mimisan kambuh.
Jika perlu membersihkan hidung, lakukan dengan lembut.
7. Gunakan Pelembap Hidung
Jika mimisan disebabkan oleh udara kering, gunakan pelembap atau semprotan hidung berbasis saline (air garam) untuk menjaga kelembapan pada lapisan hidung.
Ini dapat membantu mencegah terulangnya mimisan.
8. Minum Banyak Cairan
Menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk membantu menjaga kelembapan membran hidung, terutama jika Anda tinggal di lingkungan yang kering.
Minumlah banyak air sepanjang hari untuk menjaga kelembapan alami di dalam tubuh.
9. Gunakan Pengobatan Sesuai Penyebabnya
- Jika mimisan sering terjadi akibat alergi atau infeksi sinus, perawatan untuk kondisi tersebut seperti antihistamin atau dekongestan dapat membantu mengurangi iritasi pada hidung.
- Jika mimisan disebabkan oleh penggunaan obat pengencer darah, bicarakan dengan dokter tentang penyesuaian dosis atau alternatif pengobatan.
10. Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Segera cari bantuan medis jika mimisan tidak berhenti setelah 20 menit atau jika terjadi berulang kali dalam waktu singkat.
Mimisan yang disertai dengan gejala seperti pusing, kulit pucat, atau lemah juga perlu penanganan dokter.
Baca Juga: Apakah Vitamin E Bisa Menghilangkan Jerawat? Mitos atau Fakta?
Penutup
Itulah faktor risiko dan penyebab mimisan yang bisa kamu pahami.
Mengetahui faktor-faktor yang dapat memicu mimisan membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kelembapan hidung, menghindari trauma pada hidung, dan memperhatikan kesehatan secara keseluruhan.
Jika mimisan terjadi berulang kali atau sulit dihentikan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Cobain Rey gratis khusus 2 bulan pertama, dengan fitur ini kamu bisa chat dokter sepuasnya hingga tebus obat gratis, lho!