Pintar Asuransi: Semua yang Kamu Perlu Tahu dari Berasuransi

Pintar Asuransi: Semua yang Kamu Perlu Tahu dari Berasuransi
Yosephine
Yosephine
March 18, 2022
27 menit membaca

Hidup itu penuh dengan berbagai jenis risiko. 

Setiap orang mungkin mengalami risiko tabrakan, penyakit, kebakaran, dipecat, atau bahkan (amit-amit) meninggal dunia. 

Masalahnya? Kita tidak tahu kapan risiko ini bisa terjadi. Mungkin terjadi dan mungkin saja tidak akan pernah terjadi.

Tapi bagaimana kalau ternyata ada suatu sistem di mana risiko tak terduga ini tidak perlu kamu tanggung sendiri? Bagaimana kalau orang lain juga ikut bantu menanggung?

Misalnya, kamu sakit dan butuh uang untuk berobat. Orang lain yang akan patungan bayar untukmu.

Tapi ketika orang lain sakit, kamu ikut patungan bayar. 

Kurang lebih itu cara kerja asuransi lho!

Jadi Apa yang Sebenarnya Dimaksud dengan Asuransi?

Mungkin kamu belum sepenuhnya mengerti apa itu asuransi. 

Malah kamu pernah mendengar kalau perusahaan asuransi itu penipu atau agen asuransi itu menyebalkan karena terus menawarkan produk mereka. 

Padahal asuransi itu merupakan strategi manajemen risiko finansial yang penting. 

Secara definisi, asuransi adalah sebuah perlindungan terhadap risiko kerugian. Umumnya, kerugian ini berasal dari risiko finansial yang tidak bisa kamu duga. 

Misalnya: Kehilangan rumah, biaya rumah sakit akibat kecelakaan, dan lainnya.

Perlindungan finansial ini mengandung sebuah perjanjian legal antara orang yang menanggung risiko (Perusahaan Asuransi) dan orang yang ditanggung risikonya (misalnya kamu).

Karena bersifat legal, ada kewajiban dari kamu untuk membayar iuran dan kewajiban dari perusahaan untuk membayarkan sejumlah uang ketika terjadi risiko.

Apa Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Asuransi?

Fungsi asuransi adalah memindahkan risiko. Yang tadinya perlu kamu tanggung sendiri, risiko dipindah jadi tanggungan orang lain. 

Dalam kasus ini, perusahaan asuransi yang menanggung risiko kamu. 

Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan meminta sejumlah biaya iuran (namanya premi) atas jasa pemindahan risiko ini.

Tujuan asuransi adalah memastikan risiko kerugian finansial yang kamu tanggung tidak terlalu besar. Misalnya, ketika kamu sakit, maka biaya rumah sakit ditanggung. 

Karena bersifat untuk mengurangi risiko, pada umumnya tujuan asuransi sebenarnya BUKAN untuk investasi. Anggap saja seperti menyewa bodyguard.

Benar, kamu perlu mengeluarkan uang. Benar, kamu bisa saja tidak diserang. Tapi ada manfaat yang bisa kamu dapat.

Apa Saja Manfaat Asuransi?

Selain memindahkan dan mengurangi risiko, kamu bisa mendapat manfaat asuransi berikut: 

  • Merasa aman. Karena kamu terlindungi, ketika terjadi suatu risiko, kamu pun merasa lebih aman dan tenang. 
  • Menyederhanakan masalah. Ketika ada risiko, sisi finansialnya sudah tertangani. Jadi kamu hanya perlu memikirkan sisi lainnya.
  • Memberi kepastian. Coba kamu bayangkan: Jika terjadi suatu risiko (misalnya: Kebakaran), kamu tidak tahu berapa kerugian yang kamu dapat. Bisa saja kebakarannya tidak separah itu dan menghabiskan Rp50 juta saja. Tapi jika parah, maka bisa sampai Rp1 miliar. Jika kamu tidak mempunyai asuransi dan hanya menabung, bisa saja risiko finansial tidak tertutupi karena tabungannya kurang. Karena itu, asuransi mengubah risiko menjadi biaya iuran bulanan yang lebih pasti. Dengan begitu, pengaturan keuangan kamu tidak terganggu dan biaya bersifat tetap. 

Dengan begitu, kamu pun tidak terlalu khawatir menjalani hidup!

11 Jenis Asuransi yang Paling Umum di Indonesia

Jenis asuransi di Indonesia umumnya dibedakan tergantung risiko yang ditanggung. Ada yang untuk risiko sakit, risiko pensiun, hingga risiko kemalingan. 

Kamu pun perlu paham jenis-jenis asuransi. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan asuransi mana yang memang sesuai kebutuhan kamu.

Yuk, pelajari jenisnya bersama Rey!

1. Asuransi Umum

Asuransi umum adalah jenis asuransi yang mengganti rugi biaya finansial untuk risiko yang terjadi pada benda kepemilikan. 

Jenis asuransi satu ini termasuk salah satu jenis asuransi yang paling tua.

Orang zaman dulu kerap mengasuransikan kapalnya yang akan berlayar dengan membayar sejumlah uang. Jadi ketika terjadi risiko kerusakan akibat badai atau kemalingan akibat bajak laut, mereka tidak sepenuhnya rugi.

Jenis asuransi yang termasuk asuransi umum adalah asuransi kendaraan, serta asuransi rumah atau properti.

2. Asuransi Kendaraan

Jenis asuransi umum yang satu ini menanggung risiko kerusakan pada kendaraan. Ada asuransi mobil, asuransi motor, serta asuransi jenis kendaraan lainnya. 

Biasanya asuransi ini sudah ditawarkan bersamaan dengan pembelian kendaraan.

Asuransi Kendaraan Meliputi Apa Saja?

Risiko apa saja yang ditanggung asuransi kendaraan? Umumnya, asuransi kendaraan menanggung risiko berupa: 

  • Kerusuhan. 
  • Aksi terorisme.
  • Pembobolan, pencurian, dan aksi kriminal lainnya.
  • Bencana alam, seperti banjir, gempa, dan tsunami.
  • Kerusakan kendaraan akibat kecelakaan. 
  • Risiko biaya rumah sakit pada pengemudi/penumpang akibat kecelakaan.

Jenis Asuransi Kendaraan

Ada dua jenis asuransi kendaraan, yaitu all risk dan TLO. 

All risk menanggung semua kerusakan pada kendaraan. Mulai dari yang kecil seperti baret, hingga yang besar seperti kemalingan. 

Sementara itu, TLO (total loss only) menanggung hanya kerusakan besar pada kendaraan. Misalnya, jika kerugian mencapai 75% dari harga kendaraan sebelum risiko terjadi.

Mungkin kesannya all risk lebih baik. Tapi kamu juga perlu mempertimbangkan kebutuhanmu juga, karena harga asuransi all risk BISA 2-3 kali lipat dari TLO. 

Jadi, lebih baik pilih all risk atau TLO?

Dalam memilih, kamu bisa mempertimbangkan hal-hal berikut: 

  1. Apakah harga kendaraan kamu cukup mahal? Bila ya, ada baiknya memilih all risk, karena kerugian yang kamu mungkin alami akan lebih besar.
  2. Apakah asuransi kendaraan ini untuk usaha seperti les nyetir atau kendaraan rental? Sekali lagi, risikonya tinggi jadi perlu perlindungan all risk yang lebih luas.
  3. Apakah kamu sering menggunakan kendaraan? Jika tidak, maka TLO jauh lebih baik untuk kamu!
  4. Bagaimana kondisi wilayah tempat kamu mengendara? Apakah rawan kecelakaan? Atau tingkat kriminalitasnya tinggi? Kalau tidak, maka TLO bisa jadi pilihan yang tepat!

Jadi, apa kamu sudah menetapkan hati akan pilihan asuransi kendaraan yang tepat? Kalau sudah, yuk lanjut ke jenis asuransi berikutnya!

3. Asuransi Kepemilikan Rumah dan Properti

Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah jenis asuransi yang menanggung risiko kerusakan pada rumah dan properti kamu. 

Asuransi yang satu ini juga termasuk jenis asuransi umum lho!

Apa Saja Jenis Asuransi Rumah dan Properti?

Ada dua jenis asuransi rumah, yaitu: 

  • PSAKI, yaitu asuransi rumah yang menanggung risiko kebakaran. Mulai dari akibat api yang muncul dari panas suatu barang dan hubungan arus pendek, sambaran petir, ledakan, jatuhnya pesawat terbang, dan risiko asap akibat kebakaran.
  • All risk, yaitu risiko kebakaran dari PSAKI ditambah beberapa risiko lain. Misalnya kerusuhan, pencurian, tabrakan,

Berapa Biaya Asuransi Rumah?

Cara menghitung premi asuransi rumah ditentukan oleh apa yang ditanggung. Apakah hanya bangunan saja atau isi rumahnya juga?

  • Jika hanya bangunan: Kamu perlu mencari tahu luas bangunan, harga per m², serta rate premi asuransi rumah yang ditawarkan. Misalnya rumah kamu mempunyai luas 100m² dengan harga Rp1 juta/m². Rate premi yang ditawarkan asuransi kamu adalah 0.2 persen. Maka, premi tahunan kamu adalah = (100m² x Rp1 juta/m²) x 0.2 persen = Rp20 juta per tahun.
  • Jika termasuk isi rumah: Kamu tinggal menambahkan estimasi harta benda. Misalnya, harga bangunan dan rate asuransi sama seperti contoh sebelumnya. Sementara perkiraan harta benda sejumlah Rp100 juta. Maka, premi tahunan kamu adalah = ((100m² x Rp1 juta/m²) + Rp100 juta) x 0.2 persen = Rp40 juta per tahun.

Karena begitu, lebih mahal dan mewah suatu rumah, maka akan semakin tinggi juga premi atau iuran yang harus kamu bayarkan.

Sudah mengerti? Yuk, lanjut ke jenis asuransi berikutnya!

4. Asuransi Bisnis

Jenis asuransi umum yang terakhir adalah asuransi bisnis. 

Asuransi bisnis adalah jenis asuransi yang melindungi bisnis dari risiko kerugian finansial. Misalnya, risiko yang terjadi pada barang penjualan, karyawan, atau bahkan properti yang dimiliki bisnis. 

Jadi, kenapa bisnis juga butuh asuransi?

Mengapa Bisnis Membutuhkan Asuransi?

Risiko kerugian yang dialami dalam bisnis cukup luas. Mulai dari kerugian pada properti atau stok barang, pada karyawan, pada pihak ketiga… 

Jika tidak terlindungi asuransi, bisnis bisa mengalami kebangkrutan karena kerugian yang tidak terduga. 

Setidaknya, dengan adanya asuransi, bisnis bisa mengelola pengeluaran secara lebih pasti dalam bentuk premi.

Apa Saja Risiko yang Ditanggung dalam Asuransi Bisnis?

Secara umum, ada 4 jenis asuransi bisnis sesuai risiko yang ditanggung, yaitu:

  • Asuransi properti. Serupa dengan asuransi rumah, asuransi properti mengcover risiko pada bangunan dan isi bangunan yang dimiliki oleh bisnis. Jadi jika bisnis mengasuransikan gudangnya, jika terjadi kebakaran atau kemalingan, kamu bisa mendapatkan penggantian rugi.
  • Tanggung jawab hukum. Umumnya ini diperuntukkan mengganti biaya kerugian dari pihak ketiga akibat kesalahan bisnis. Misalnya, terkena denda copyright atau ada klien yang keracunan setelah makan makanan yang kamu jual.
  • Kompensasi pekerja. Bila yang lain melindungi harta benda, jenis asuransi satu ini melindungi karyawan kamu. Biasanya termasuk asuransi kesehatan karyawan untuk membayar tagihan rumah sakit, hingga risiko meninggal dunia.
  • Gangguan usaha. Nah, jenis asuransi bisnis yang terakhir ini melindungi bisnis kamu ketika terjadi sesuatu yang menghambat operasional. Misalnya, ada kerusuhan atau bencana alam.

Nah, kalau kamu sendiri bagaimana? Apakah sudah mengerti pentingnya asuransi bisnis? Kalau sudah, yuk kita lanjut!

5. Asuransi Perjalanan

Asuransi perjalanan adalah jenis asuransi yang menanggung setiap risiko yang terjadi di perjalanan. Misalnya, jika kamu mengalami kondisi kesehatan darurat, kecelakaan, dan risiko lain.

Jenis asuransi satu ini berbeda dari jenis asuransi yang sebelumnya. Karena asuransi ini melindungi risiko yang terjadi pada orang, bukan harta benda.

Kebanyakan asuransi perjalanan dijual bersamaan dengan pembelian tiket transportasi (pesawat atau kereta).

Namun, umumnya asuransi perjalanan seperti itu tidak mengcover seluruh perjalanan. Tapi hanya saat menaiki transportasi tersebut saja.

Apa Saja Manfaat Asuransi Perjalanan?

Tergantung dari jenisnya, asuransi perjalanan dapat menanggung risiko berikut:

  • Ganti rugi atas bagasi. Jika koper kamu hilang atau rusak, biasanya ada biaya ganti ruginya.
  • Pengunduran perjalanan. Mungkin bisa jadi karena ada keterlambatan, atau bahkan perjalanan harus dibatalkan. Beberapa produk bahkan sudah bisa mengcover pembatalan perjalanan bila terjangkit COVID-19 lho!
  • Biaya rumah sakit. Baik itu memang karena penyakit atau kecelakaan, beberapa asuransi perjalanan mengcover perawatan medis yang harus dilakukan ketika kamu sedang dalam perjalanan.
  • Santunan meninggal dunia. Apabila risiko meninggal dunia terjadi dalam perjalanan, umumnya ada santunan (sejumlah uang besar) yang dibayarkan. Santunan ini bisa dipakai untuk pemulangan jenazah, maupun bagi keluarga yang berduka dan ditinggalkan.
  • Risiko finansial lainnya. Terkadang asuransi perjalanan juga melindungi kamu dari risiko finansial akibat bencana alam, tindak kriminal, aksi terorisme, hingga kerusuhan.

Karena setiap produk asuransi berbeda, pastikan kamu memeriksa polis asuransi secara seksama. Dengan begitu, kamu tahu apa yang dicover!

Sudah mengerti? Oke, lanjut!

6. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah jenis asuransi yang mengurangi risiko biaya medis yang mahal. Cakupan asuransi kesehatan sendiri cukup luas dan beragam.

Apa Saja Jenis Asuransi Kesehatan yang Ada di Indonesia?

Ada berbagai macam jenis asuransi kesehatan di Indonesia, seperti: 

  • Berdasarkan pengelola dana: Pemerintah (BPJS Kesehatan), asuransi kesehatan kantor, hingga asuransi kesehatan swasta atau pribadi. 
  • Berdasarkan risiko yang ditanggung: Asuransi kecelakaan diri (misalnya risiko tabrakan, tenggelam, atau keracunan makanan), asuransi penyakit kritis (misalnya serangan jantung, stroke, atau kanker), asuransi penyakit menular (misalnya DBD, tipes, atau bahkan COVID-19), dan asuransi kesehatan perjalanan (misalnya sakit atau kecelakaan ketika liburan). 
  • Berdasarkan jenis perawatan: Rawat jalan (konsultasi pulang hari di rumah sakit) dan rawat inap.
  • Berdasarkan objek tertanggung: Individu (yang dicover hanya satu orang), asuransi kesehatan keluarga (yang dicover orang yang beli dan keluarga inti), serta asuransi kesehatan kelompok (umumnya untuk bisnis).

Karena banyak jenisnya, asuransi kesehatan pun adalah produk yang cukup kompleks dan bervariasi. Pastikan kamu mempelajari dulu sebelum membeli.

Membership Rey pun juga mengandung produk asuransi kesehatan. Namun, bedanya adalah Rey lebih berfokus pada pengalaman kamu.

Sebagai member, kamu punya akses ke fitur kesehatan dan kebugaran lainnya, mulai dari perawatan di rumah hingga mencegah risiko sakit. Klaim cashless pun menjadi sangat mudah.

This image has an empty alt attribute; its file name is KV-Promo-Bundle_GF_25Okt2021_720x90-1024x128.jpg

Sudah mengerti? Yuk, kita pindah ke jenis asuransi selanjutnya!

7. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah jenis asuransi yang menanggung risiko pada jiwa kamu. Kemungkinan risiko yang ditanggung adalah risiko meninggal, serta kecacatan yang mengakibatkan tidak bisa bekerja.

Umumnya produk satu ini lebih berguna bagi pencari nafkah utama. Karena jika terjadi risiko meninggal dunia, dampak finansialnya akan berimbas ke keluarga.

Apa Saja Jenis Asuransi Jiwa?

Ada tiga jenis asuransi jiwa di Indonesia, antara lain: 

  • Asuransi jiwa berjangka, atau disebut juga term life. Asuransi jiwa berjangka adalah asuransi jiwa yang hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Misalnya sampai umur pensiun (usia 56). Preminya tergolong murah. Namun belum tentu mendapatkan uang pertanggungan jika (untungnya) tidak meninggal di jangka waktu tersebut. Kurang lebih jenis asuransi ini seperti perlindungan yang kamu harap tidak perlu pakai sampai kamu lepas dari tanggung jawab finansial keluarga.
  • Asuransi jiwa seumur hidup, atau umum disebut whole life. Berbeda dari jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup adalah jenis asuransi jiwa yang melindungi kamu hingga usia 100 tahun. Artinya kemungkinan kamu akan mendapatkan uang pertanggungan ketika meninggal. Umumnya orang menggunakan asuransi ini sebagai tabungan atau warisan bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun, kamu perlu mengingat bahwa preminya cukup tinggi. Bisa mencapai 2-3 kali lipat dari asuransi jiwa berjangka lho!
  • Asuransi jiwa dwiguna, atau disebut endowment. Jenis asuransi jiwa yang satu ini cukup jarang ditemukan. Produknya serupa dengan jiwa berjangka. Namun bila nasabah tidak meninggal dunia dalam periode yang sudah ditentukan, kamu bisa menarik nilai tunai tertentu. Jadi, kurang lebih seperti sekalian tabungan pula, ‘kan? Namun, tentunya preminya lebih mahal dibanding asuransi jiwa berjangka biasa.

Sebelum menentukan, kamu pun perlu memikirkan kembali apa tujuan kamu dalam mempunyai asuransi jiwa. Perhatikan dulu berdasarkan keuntungan asuransi jiwa berikut!

Apa Keuntungan dari Asuransi Jiwa?

Ada tiga alasan kenapa asuransi jiwa itu penting, yaitu: 

  • Perlindungan finansial bagi seluruh keluarga. Kalaupun pencari nafkah utama meninggal, anggota keluarga yang lain bisa mendapat uang pertanggungan. Misalnya dipakai untuk membuka bisnis atau berinvestasi. Dengan begitu, keluarga tetap bisa bertahan.
  • Sebagai tabungan pensiun. Terutama untuk asuransi jiwa dwiguna. Karena ada nilai tunai yang bisa dicairkan dan pembayaran premi bersifat wajib, kamu pun “dipaksa” untuk menyisihkan uang untuk tabungan.
  • Sebagai warisan. Terutama untuk asuransi jiwa seumur hidup. Walau memang kamu tidak bisa menikmati manfaatnya sendiri, tapi ahli waris kamu bisa mendapatkan uang pertanggungan ketika kamu meninggal dunia.

Jadi, mana nih keuntungan yang kamu inginkan dari asuransi jiwa? Pastikan kamu memilih jenis asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan ya!

8. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan adalah asuransi yang memastikan anak tetap bisa sekolah walaupun terjadi suatu risiko pada orang tua. Misalnya jika orang tua meninggal sebelum anak lulus.

Apa Saja Jenis Asuransi Pendidikan?

Ada tiga jenis asuransi pendidikan, yaitu: 

  • Asuransi dwiguna atau endowment. Asuransi pendidikan ini bisa kamu jadikan perlindungan jiwa orang tua sekaligus tabungan. Apabila orang tua meninggal di masa pertanggungan, maka anak akan mendapat uang pertanggungan untuk membayar biaya sekolah. Apabila tidak, orang tua akan mendapatkan kembali premi yang selama ini dibayar.
  • Asuransi unit link. Asuransi pendidikan yang satu ini mempunyai perlindungan jiwa dan investasi. Artinya jika orang tua meninggal di masa pertanggungan, akan ada uang pertanggungan. Namun, bila masa pertanggungan habis tanpa terjadinya risiko, kamu mendapat nilai tunai dari hasil investasi premi. Perlu kamu ingat kalau jenis asuransi pendidikan yang satu ini lebih mahal dan mempunyai risiko karena mengandung investasi.
  • Asuransi pendidikan syariah. Kurang lebih sama dengan asuransi pendidikan lain. Namun, semua prosesnya mematuhi asas syariah Islam.

Setelah tahu, kamu juga perlu memilih yang sesuai dengan kebutuhan kamu ya.

Apakah Semua Asuransi Pendidikan Dapat Dicairkan?

Walaupun tidak terjadi risiko, kebanyakan asuransi pendidikan bisa kamu cairkan ketika masa pertanggungannya berakhir. 

Namun, pastikan kamu mengecek kembali manfaat asuransi karena ketentuan pencairan dapat berbeda tergantung polis.

9. Asuransi Kecelakaan

Asuransi kecelakaan adalah asuransi yang menanggung risiko akibat kecelakaan. Baik itu risiko pada dirimu, kendaraan pribadimu, atau harta benda.

Jaminan Apa yang Dijamin Asuransi Kecelakaan?

Berdasarkan jaminannya, ada empat jenis asuransi kecelakaan, yaitu: 

  • Asuransi kecelakaan diri, yaitu asuransi kecelakaan yang mengcover biaya tagihan rumah sakit akibat kecelakaan. Cakupannya pun luas, mulai dari kecelakaan lalu lintas, tenggelam, jatuh, patah tulang, atau bahkan keracunan makanan.
  • Asuransi kecelakaan kerja, yaitu asuransi kecelakaan yang mirip dengan asuransi kecelakaan diri. Bedanya, kecelakaan terjadi saat bekerja. Umumnya asuransi ini tidak hanya untuk biaya rumah sakit, tapi juga ada untuk risiko cacat dan meninggal dunia.
  • Asuransi kecelakaan lalu lintas. Asuransi kecelakaan yang lebih khusus pada risiko kecelakaan lalu lintas. Biasanya bisa mencakup kendaraan pribadi, pengendara, penumpang, bahkan hingga korban pejalan kaki. Karenanya, asuransi kecelakaan lalu lintas pun ada yang untuk asuransi kecelakaan diri, asuransi kecelakaan motor, atau asuransi kecelakaan mobil.
  • Asuransi kecelakaan pesawat. Umumnya asuransi ini sudah dijual bersamaan dengan tiket pesawat. Risiko yang ditanggung pun mencakup penggantian rugi bagasi, keterlambatan dan pembatalan berangkat, serta risiko terluka atau meninggal dunia akibat kecelakaan. 

Untuk asuransi kecelakaan, lebih baik kamu ambil jika kamu mempunyai mobilitas yang tinggi. Artinya kamu sering bepergian dengan aktivitas yang cukup tinggi.

10. Asuransi Hari Tua

Asuransi hari tua atau asuransi pensiun adalah perlindungan terhadap risiko finansial ketika kamu tidak lagi bekerja secara produktif. 

Dengan adanya asuransi ini, kamu akan menerima sejumlah uang yang bisa mengcover kebutuhan sehari-hari setelah pensiun. Kamu pun jadi bisa mandiri dan tidak perlu membebankan finansial keluarga.

Apa Keuntungan dari Asuransi Pensiun?

Ada beberapa keuntungan asuransi pensiun ini, antara lain: 

  • Preminya cukup murah. Dibandingkan jenis asuransi lain, premi asuransi pensiun cukup murah. Jadi walaupun gaji kecil, kamu pun pasti bisa menyisihkan setiap bulannya.
  • Dana bisa ditarik. Bahkan dalam setahun, kamu bisa menarik hingga 2 kali. Artinya kamu bisa menggunakannya serupa investasi.
  • Kamu bisa memilih investasi. Dari premi yang kamu bayar, kamu bisa memilih ingin investasikan di mana.

Namun, berbeda dengan asuransi murni, asuransi hari tua ini cukup berisiko. Karena ada unsur investasi yang risikonya beragam, tergantung jenis investasi yang kamu pilih.

11. Asuransi Syariah

Asuransi syariah adalah jenis asuransi yang menggunakan prinsip syariah yang saling membantu dan berbagi. 

Jadi bila asuransi umum menggunakan transfer risk (pemindahan risiko dari kamu ke perusahaan asuransi), asuransi syariah menggunakan risk sharing (risiko dibagi dengan semua peserta asuransi yang lain jadi saling menolong).

Dalam asuransi syariah, perusahaan asuransi hanya bekerja sebagai pengelola dana. 

Apa Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional?

Salah satu perbedaan antara asuransi umum dengan asuransi syariah adalah konsep mengelolanya. 

Karena yang risk sharing (syariah) dan transfer risk (umum) yang tadi dijelaskan.

Selain daripada itu, ada 6 perbedaan lain antara asuransi syariah dan umum.

  • Kepemilikan dana. Dalam syariah, dana premi yang dibayar dianggap dana bersama. Jadi ketika ada klaim, uang tersebut akan diambil dari dana bersama.
  • Jenis Perjanjian. Asuransi umum memakai polis, yaitu perjanjian mengikat antara kamu sebagai Tertanggung dan perusahaan sebagai Penanggung. Asuransi syariah tidak memakai polis, melainkan akad. Perjanjian akad ini sudah sesuai praktik syariat Islam, di mana berupa akad hibah.
  • Surplus underwriting. Sebagian keuntungan dari risiko underwriting masuk ke dalam dana bersama di asuransi syariah. Sementara keuntungan risiko underwriting itu sepenuhnya untuk perusahaan asuransi.
  • Dewan Pengawas Syariah. Cara kerja asuransi konvensional biasanya hanya diawasi oleh OJK. Namun, asuransi syariah diawasi juga oleh Dewan Pengawas Syariah yang bertugas memastikan pengelolaan dana kamu sudah sesuai prinsip syariat Islam.
  • Pengelolaan dana halal. Artinya investasi yang digunakan untuk mengelola dana bersama pun hanya memakai investasi halal. Dana kamu pun terhindar dari transaksi dilarang, seperti Maysir (Untung-untungan), Gharar (ketidakjelasan), Riba & Risywah (suap).

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis asuransi, kamu juga perlu mengerti istilah-istilah asuransi. 

Dengan begitu, kamu tidak merasa ditipu dan bisa mengambil produk asuransi yang memang sesuai kebutuhan kamu!

Istilah-istilah Dunia Asuransi yang Perlu Kamu Tahu

Ada begitu banyak istilah-istilah asuransi yang terkadang membuat asuransi kompleks. Untuk mempermudah kamu, kita sederhanakan istilahnya sebagai berikut.

Apa Unsur-Unsur Asuransi Utama?

Ada 4 unsur-unsur asuransi yang pasti dipunyai oleh setiap jenis asuransi, yaitu: 

  • Tertanggung: Orang yang risikonya ditanggung. Artinya ini kamu.
  • Penanggung: Orang yang menanggung risiko Tertanggung. Artinya ini adalah perusahaan asuransi.
  • Objek asuransi: Hal spesifik yang dicakup, misalnya harta benda, kondisi kesehatan, atau bahkan nyawa kamu.
  • Peristiwa asuransi: Suatu kejadian tidak terduga atau tidak pasti yang bisa membahayakan objek asuransi. 

Jadi, misalnya Tertanggungnya ibu kamu, penanggungnya Rey, objek asuransinya kondisi kesehatan, peristiwa kondisinya ada untuk kecelakaan, penyakit kritis, atau penyakit menular. 

Bagaimana dengan Istilah Asuransi Lain?

Kamu bisa mendapati istilah asuransi berikut sesuai abjad dari A sampai Z.

Ahli Waris

Pihak yang menerima manfaat asuransi apabila Tertanggung mengalami risiko meninggal dunia. 

Umumnya ahli waris merupakan keluarga inti dari Tertanggung, seperti orang tua atau anak, suami/istri, juga saudara kandung.

Biaya Akuisisi

Biaya layanan yang harus kamu bayar sebagai peserta asuransi. Biasanya biaya ini digunakan untuk kegiatan operasional asuransi.

Biaya akuisisi ini juga bisa disebut sebagai “biaya penerbitan polis”.

Free Look Period

Masa 14 hari pertama sejak kamu pertama kali membeli dan mendapatkan polis. 

Dalam masa ini, kamu boleh membaca dan meresapi polis asuransi kamu, serta membatalkannya jika kamu merasa cakupannya tidak sesuai kebutuhan kamu.

Bila dibatalkan dalam masa ini, kamu mendapat premi yang kamu bayar kembali.

Cuti Premi

Hak Pemegang Polis untuk “cuti” membayar premi selama hasil investasi masih ada. 

Dalam masa cuti, kamu tetap bisa mendapatkan manfaat asuransi dan polis kamu tidak dianggap lapse, tapi investasi kamu terus berkurang senilai premi yang seharusnya kamu bayar.

Karena mengambil jatah investasi, cuti premi hanya ada khusus asuransi unit link.

Klaim

Proses pengajuan ganti rugi kepada perusahaan asuransi. Untuk melakukan ini, nasabah perlu mengirim dokumen bukti kalau risiko terjadi sesuai cakupan polis. 

Setelah proses review, pihak perusahaan asuransi akan menyetujui atau menolak klaim. Bila disetujui, kamu akan mendapatkan manfaat. 

Bila tidak, kemungkinan risiko tidak sesuai dalam cakupan polis. Karena itu, pelajari polis dengan teliti ya!

Ikuti cara klaim asuransi yang benar agar tidak ditolak.

Kondisi yang Sudah Ada Sebelumnya

Suatu kondisi (medis) yang sudah ada sebelum kamu membeli asuransi. Dan kondisi ini tidak hanya termasuk diagnosis, tapi gejala juga. 

Umumnya kondisi ini masuk ke dalam Pengecualian pada asuransi kesehatan. Inilah alasannya mengapa kamu tidak bisa membeli asuransi kesehatan ketika sakit. 

Selain adanya Masa Tunggu, bila kamu sudah mengalami gejala atau terdiagnosis sebelum kamu beli Polis, maka kemungkinan perusahaan asuransi tidak akan mau menanggung kasusnya.

Istilah ini sering disebut juga dengan pre-existing conditions

Lapse

Pembatalan polis. Umumnya lapse terjadi karena kamu masih belum membayar premi dan Masa Tenggang atau Leluasa sudah berakhir.

Ketika dalam kondisi lapse, polis bersifat tidak aktif dan kamu tidak lagi bisa mendapatkan manfaat asuransi dari polis tersebut.

Manfaat Asuransi

Manfaat asuransi adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi ketika terjadi risiko. 

Cakupan kapan dan berapa manfaat asuransi yang dibayarkan mengikuti ketentuan yang ada di Polis.

Masa Tenggang

Jangka waktu tertentu di mana manfaat asuransi masih berlaku, tapi kamu belum membayar premi yang seharusnya kamu bayar. Umumnya Masa Tenggang ini sampai 2-3 bulan, tapi tergantung kebijakan perusahaan.

Disebut juga Masa Leluasa atau Grace Period

Masa Tunggu

Masa sementara setelah polis sudah kamu terima, di mana kamu masih belum bisa mengajukan klaim atas manfaat polis. 

Umumnya masa tunggu ini ada untuk mengurangi risiko Kondisi yang Ada Sebelumnya.

Nilai Tunai

Sejumlah uang yang bisa kamu cairkan dalam kurun waktu tertentu. 

Umumnya hal ini berlaku untuk asuransi pendidikan, di mana kamu bisa mencairkan nilai tunai saat anak akan masuk ke jenjang pendidikan yang berikutnya.

Pemegang Polis

Orang yang membuat perjanjian dengan perusahaan asuransi. Biasanya orang ini juga yang mempunyai kewajiban untuk membayar premi. 

Pemegang polis dan tertanggung bisa menjadi orang yang berbeda. 

Misalnya, kamu adalah pemegang polis (yang beli polis dan bayar premi) untuk orang tua kamu (si tertanggung). 

Bila kamu beli untukmu sendiri, berarti kamu itu pemegang polis DAN tertanggung.

Pengecualian

Semua kondisi atau risiko yang tidak bisa ditanggung oleh perusahaan asuransi. 

Misalnya, kamu sengaja melukai diri demi mendapat manfaat asuransi. Atau termasuk Kondisi yang Sudah Ada Sebelumnya. Atau risiko terjadi akibat tindakan kriminal yang kamu lakukan.

Karena itu, kamu perlu memeriksa dengan teliti dan mengetahui apa yang menjadi pengecualian dalam polis kamu.

Polis Asuransi

Polis asuransi adalah dokumen perjanjian legal antara kamu dan perusahaan asuransi. 

Biasanya polis mengandung informasi penting tentang perlindungan, mulai dari cakupan manfaat, pengecualian, ketentuan pembayaran premi, hingga cara klaim.

Kamu pun juga bisa melihat sertifikat asuransi kamu di situ.

Premi Asuransi

Premi asuransi adalah jumlah biaya yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi yang wajib kamu bayar. 

Jika biaya ini tidak dibayar, maka polis kamu akan hangus atau lapse. Dalam kondisi ini, kamu tidak bisa mengajukan klaim atas manfaat.

Rider

Produk asuransi tambahan yang memperluas cakupan risiko. 

Misalnya saja, asuransi kesehatan bisa punya asuransi rider berupa asuransi jiwa. Atau asuransi rawat inap punya rider berupa asuransi rawat jalan. 

Intinya kamu bisa beli asuransi utamanya saja, tapi kamu tidak bisa membeli asuransi rider tanpa asuransi utamanya.

Santunan Tunai

Sejumlah uang dalam nilai besar yang diberikan langsung kepadamu ketika terjadi suatu risiko. 

Umumnya manfaat ini lebih untuk risiko yang hanya terjadi sekali. Misalnya, kecacatan, meninggal dunia, atau pensiun.

Risiko

Sebuah “peristiwa asuransi” yang dapat terjadi dan ketika terjadi akan merugikan kamu secara finansial. Umumnya, risiko bersifat tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi.

Misalnya, risiko sakit, terlibat kecelakaan, kebakaran, dan lainnya.

Uang Pertanggungan

Sejumlah uang yang dibayarkan ketika risiko terjadi. 

Perbedaannya dengan santunan tunai adalah uang pertanggungan tidak berupa tunai. Bisa saja mengcover tagihan bengkel saat kecelakaan atau tagihan rumah sakit ketika berobat.

Underwriting

Proses analisa risiko yang kamu punya sebelum menjadi peserta asuransi. 

Umumnya, kamu akan diberi sejumlah pertanyaan yang perlu kamu jawab. Dalam beberapa asuransi yang cukup ribet, bahkan butuh pemeriksaan kesehatan.

Dari situ, perusahaan asuransi akan menentukan hasil, yaitu:

  • Risiko kamu rendah: Kamu diterima sebagai peserta asuransi. 
  • Risiko kamu sedang: Kamu diterima, tapi dikenakan penyesuaian premi.
  • Risiko kamu tinggi: Kamu ditolak untuk menjadi peserta asuransi.

Unit Link

Asuransi yang mengandung investasi. 

Karena ada investasi, premi unit link terbilang mahal. Tapi pada akhirnya bisa mengcover untuk jangka yang lebih panjang.

Misalnya, kamu bayar 10 tahun, tapi pertanggungannya sampai 20 tahun.

Namun, unit link juga mempunyai risikonya sendiri. Karena investasi bisa mengalami keuntungan atau kerugian, ‘kan?

Karena itu, beberapa orang lebih memilih asuransi murni (asuransi yang tidak mengandung investasi). Tujuannya hanya semata-mata mengalihkan risiko.

Bagaimana Cara Memilih Produk Asuransi yang Tepat?

Kita tahu bahwa produk asuransi itu kompleks. Lantas, bagaimana cara kita pilih asuransi yang tepat?

Ikuti 3 tips di bawah ini!

1. Analisa dan prioritaskan kebutuhan risiko kamu

Kamu sudah mengetahui jenis asuransi. Sekarang kamu hanya perlu memikirkan jenis mana yang paling penting untukmu. 

Misalnya, kamu seorang ibu rumah tangga yang aktif dalam berolahraga. Kemungkinan kamu tidak butuh asuransi jiwa atau asuransi penyakit kritis. Tapi kamu bisa saja butuh asuransi pendidikan untuk anak.

Selain daripada itu, ada asuransi yang lebih penting dibanding asuransi lain. 

Misalnya, asuransi kesehatan jauh lebih penting dari asuransi kendaraan, karena melindungi diri kamu. Tentunya kamu lebih penting daripada mobil, ‘kan?

2. Ulas kembali kemampuan finansial

Ada berbagai macam produk asuransi dengan premi yang berbeda. Namun, jangan sampai kamu harus susah payah membayar premi. Atau bahkan hingga berhutang.

Kalau bisa, habiskan sekitar 3-10% penghasilan bulanan saja untuk asuransi.

Dengan begitu, risiko kamu teratasi, tapi kamu tidak sampai susah bayar premi.

3. Baca ketentuan polis dengan pintar

Kebanyakan orang cenderung tidak membaca polis. Tentunya siapa yang ingin membaca puluhan halaman dokumen legal? 

Namun, kamu juga perlu ingat bahwa tidak mungkin agen atau perusahaan memberikan atau menjelaskan seluruh ketentuan polisnya kepada kamu. 

Karena itu, ketika mendapat polis, manfaat hak free look kamu untuk meninjau polis selama 14 hari. Tak perlu semuanya, kamu hanya perlu memperhatikan poin berikut:

  • Definisi dari risiko. Misalnya, jika asuransi kecelakaan mengcover cedera akibat kecelakaan, maka apa definisi dari cedera? 
  • Ketentuan manfaat asuransi
  • Daftar pengecualian.

Dengan begitu, jauh lebih mudah, ‘kan?

Pertanyaan Seputar Asuransi

Masih bingung soal asuransi? Jangan khawatir, tim Rey sudah mengumpulkan beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan soal asuransi.

Siapa Saja Para Pihak Dalam Asuransi?

Dalam asuransi, ada dua pihak yang terlibat, yaitu Tertanggung (pihak yang ditanggung risikonya) dan Penanggung (pihak yang menanggung risiko).

Apakah Asuransi Bisa Dipindahtangankan?

Pemegang polis (orang yang membeli polis dan membayar premi) dapat dipindahtangankan. Namun, Tertanggung (orang yang risikonya ditanggung oleh perusahaan asuransi) tidak bisa dipindahtangankan. 

Hal ini disebabkan karena setiap individu mempunyai risiko berbeda. Artinya proses underwriting (penilaian risiko sebelum membeli polis) harus dilakukan kembali. 

Jika kamu ingin “memindahkan” perlindungan, kamu perlu membatalkan polis yang lama dan membuat yang baru untuk orang tersebut.

Apa Saja Prinsip-prinsip dalam Asuransi?

Dalam dunia asuransi, ada 7 prinsip asuransi yang harus kamu pegang, yaitu: 

1. Contribution

Prinsip ini berlaku ketika kamu sebagai tertanggung mempunyai lebih dari 1 polis untuk risiko yang sama. Dalam kasus ini, kamu tidak dapat keuntungan dari klaim perusahaan berbeda untuk risiko yang sama.

Misalnya: 

Kamu mengasuransikan mobil di perusahaan A dan B. Manfaat di perusahaan A sebesar Rp50 juta dan di B sebesar Rp100 juta. 

Kemudian, mobil kamu mengalami kerusakaan senilai Rp50 juta. 

Jika kamu mengajukan klaim di perusahaan A, maka kamu tidak lagi bisa mendapatkan klaim di perusahaan B. 

2. Indemnity

Prinsip ini menyatakan kalau perusahaan asuransi hanya perlu memberikan ganti rugi secara finansial sesuai kerugiannya. 

Artinya jika kamu rugi sebanyak X, kamu tidak bisa dapat manfaat lebih dari X.

Karena prinsip dasar asuransi hanya sebagai pengelolaan risiko. Asuransi tidak membuatmu kaya, tapi memastikan kamu tidak mengalami kerugian finansial yang terlalu parah.

Hal ini sesuai dengan KUHD pasal 252, 253, dan 278.

Misalnya:

Rumah kamu kebakaran, tapi struktur bangunannya masih kokoh. Hanya dinding dan atapnya yang rusak. Artinya, asuransi hanya akan mengganti perbaikan untuk dinding dan atap tersebut hingga kembali seperti semula. 

3. Insurable Interest

Prinsip ini mengatakan bahwa kamu sebagai tertanggung punya kepentingan dalam mengasuransikan sesuatu agar terlindungi dari risiko. 

Karena punya kepentingan ini, kamu punya hak untuk mengasuransikannya dan hak ini diakui secara hukum.

Misalnya:

Kamu punya kepentingan dalam mengasuransikan motor kamu, karena kamu selalu memakainya. Artinya kamu berhak mengasuransikan motor tersebut.

Namun, jika kamu menjual motor kamu, maka kamu tidak lagi berhak untuk mengasuransikan motor itu dan polisnya akan dianggap batal.

4. Loss Minimisation

Prinsip ini menyatakan bahwa kamu sebagai tertanggung wajib mengambil langkah untuk bisa meminimalisir kerugian. 

Jangan sampai karena kamu mengasuransikan sesuatu, kamu jadi tidak hati-hati.

Misalnya: 

Ada kebakaran. Bukannya memanggil pemadam kebakaran, kamu malah membiarkan api menghanguskan rumah. 

Karena kamu pikir, “Oh, ada asuransi yang mengganti rugi.”

Sesuai prinsip loss minimisation, kamu diharapkan untuk mencoba memadamkan api. Kemudian memanggil pemadam kebakaran. 

Dengan begitu, kerugian yang kamu derita pun tidak separah itu.

5. Proximate cause

Prinsip ini berlaku ketika risiko terjadi akibat lebih dari satu akibat. Dalam rantai akibat tersebut, risiko akan didefinisikan dengan akibat yang paling dekat atau baru.

Misalnya: 

Kamu alergi pisang dan beli asuransi kesehatan yang mengcover alergi pisang. Suatu hari, kamu tidak sengaja termakan pisang dan dibawa ke rumah sakit.

Di situasi itu, penyebab kamu harus rawat inap adalah alergi dan kamu bisa klaim.

Tapi jika dalam situasi yang sama, kamu mengalami kecelakaan di tengah jalan, maka penyebab sakit kamu akan dianggap kecelakaan. 

Dalam kondisi ini, penyebab rawat inap adalah kecelakaan. Jika polis kamu tidak mengcover kecelakaan, kamu tidak bisa mengajukan klaim.

6. Subrogation

Subrogasi punya arti pengalihan suatu hak dan kewajiban dari satu pihak ke pihak lain. Dalam asuransi, klaim bisa disubrogasi.

Artinya, jika kamu sudah mengklaim akan suatu risiko ke perusahaan asuransi, maka perusahaan asuransi berhak untuk menuntut klaim dari  pihak ketiga yang bertanggung jawab akan risiko tersebut.

Misalnya: 

Ada supir truk ugal-ugalan yang menabrak kamu. Kamu tidak apa, tapi kamu mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi mobil. 

Tentunya, perusahaan asuransi membayar klaim ke kamu. Nilainya Rp10 juta. 

Setelah klaim selesai, perusahaan asuransi berhak menuntut penggantian rugi dari supir truk yang menabrak kamu senilai kerugian yang kamu derita, yaitu Rp10 juta.

7. Utmost good faith

Prinsip ini menyatakan kalau polis asuransi harus berlandaskan itikad baik antara kamu dan perusahaan asuransi. 

Artinya, kamu juga perusahaan asuransi harus memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai ketentuan perjanjian.

Misalnya:

Kamu ingin beli polis asuransi kesehatan. Tapi kamu menutupi fakta kalau kamu punya tekanan darah tinggi saat itu. Kemudian, kamu terkena stroke akibatnya.

Perusahaan asuransi berhak menolak klaim karena kamu tidak jujur.

Dalam kasus lain, polis kamu menyatakan stroke tercover. Tapi perusahaan asuransi menolak klaim atas dasar stroke tidak tercover. 

Dalam hal ini, kamu berhak menuntut perusahaan karena mereka tidak jujur.

Apakah Asuransi Bisa Dicairkan?

Tergantung dari jenis asuransinya. Beberapa asuransi memang bisa “dicairkan” pada waktu yang sudah ditentukan, seperti asuransi pendidikan. 

Tapi kebanyakan asuransi hanya bisa “dicairkan” ketika risiko terjadi.

Misalnya, asuransi kesehatan hanya ketika kamu sakit. Atau asuransi mobil hanya ketika mobil kamu masuk bengkel.

Ingat: Pada dasarnya, asuransi adalah pengalihan risiko. Kamu hanya akan diganti rugi jika kamu memiliki kerugian.

Apakah Uang Asuransi Bisa Diambil?

Tidak, “uang asuransi” atau premi tidak bisa kamu ambil kembali. Asuransi bukanlah tabungan yang bisa kamu ambil. 

Ingat: Pada dasarnya, asuransi adalah pengalihan risiko. Kamu hanya akan diganti rugi jika kamu memiliki kerugian.

Apakah Asuransi Sama Dengan Investasi?

Beberapa asuransi memiliki unsur investasi. Jenis asuransi ini disebut asuransi unit link. Namun, dasar dari asuransi adalah pengalihan risiko, bukan investasi.

Artinya apa? Kamu berharap tidak butuh menggunakan asuransi. Karena jika kamu menggunakannya, artinya kamu mengalami risiko kerugian. 

Berbeda dari prinsip investasi, di mana kamu mengharapkan keuntungan.

Jadi, Sudah Paham Asuransi?

Walaupun kompleks, asuransi tetap penting untuk mengelola risiko finansial kamu.

Nah, pertanyaannya, apakah kamu sudah paham kebutuhan asuransi kamu?

Atau kamu masih ada yang bingung? 

Kalau ya, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar ya!

Terima kasih dan semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
October 27, 2022
8 Cara Menghindari Penipuan Asuransi, Kenali Modus Penipuan Ini!

Bicara mengenai asuransi, sepertinya hampir semua orang sudah mengetahuinya, ya? Seperti yang kamu tahu, asuransi...

Dwi Julianti Dwi Julianti
7 menit membaca
November 6, 2023
Awas Rugi! Begini Cara Terbaik Memilih Asuransi Rawat Inap

Apakah kamu atau keluarga kamu pernah memiliki penyakit yang mengharuskan melakukan perawatan di rumah sakit?...

Miska Syahirah Miska Syahirah
8 menit membaca
July 24, 2023
4 Cara Mengaktifkan BPJS Kesehatan yang Sudah Tidak Aktif

Tahukah kamu bahwa status kepesertaan BPJS Kesehatan sewaktu-waktu bisa tidak aktif?  Bisa saja saat kamu...

Yosephine Yosephine
10 menit membaca