Nutrisi Melimpah, Kenali 7 Manfaat Beras Merah bagi Kesehatan Tubuh
Beras merah kerap dijadikan opsi asupan ketika seseorang sedang diet atau menerapkan gaya hidup sehat.
Biji-bijian utuh yang hanya mengalami sekali proses pengelupasan kulit ini membuat kandungan nutrisi dalam beras merah tetap terjaga.
Tidak heran nasi merah memiliki segudang nutrisi dan dianggap lebih sehat dibandingkan nasi putih.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Di balik bentuknya yang kecil, tahukah kamu serangkaian manfaat beras merah?
Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan Tubuh
Dibandingkan dengan beras putih, beras merah mengandung kalori yang lebih rendah dan nilai gizi yang lebih tinggi.
Sebagai sumber karbohidrat, beras merah kaya akan serat, bebas gluten, dan tidak mengandung lemak trans.
Bahkan beras merah juga mengandung vitamin B, mangan, kalsium, dan asam pantotenat.
Kandungan gizi yang beragam dan melimpah membuat nasi merah baik dikonsumsi oleh segala usia, termasuk bayi dan anak-anak.
Yuk, ketahui 7 manfaat beras merah bagi kesehatan tubuh.
1. Menurunkan Kadar Gula Darah
Konsumsi nasi putih secara berlebihan berpotensi berdampak terhadap kadar gula darah dalam tubuh.
Beras putih tergolong sebagai makanan dengan indeks glikemik tinggi, sehingga dapat memicu lonjakan kadar gula darah.
Hal ini membuat beberapa orang memilih untuk mengonsumsi beras merah akibat kadar indeks glikemik yang rendah.
Indeks glikemik yang rendah mampu mengurangi risiko peningkatan insulin dan membantu proses stabilisasi kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Kandungan karbohidrat kompleks pada nasi merah akan membantu pelepasan gula lebih lambat dibandingkan dengan nasi putih.
Tidak hanya dapat mengontrol kadar gula darah, mengonsumsi beras merah secara rutin bermanfaat dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2.
2. Menjaga Kesehatan Tulang
Beras merah kaya akan magnesium yang mampu menjaga kesehatan tulang.
Setiap 100 gram beras merah mengandung sekitar 43 mg magnesium.
Kekurangan asupan magnesium dapat meningkatkan risiko osteoporosis hingga kepadatan tulang yang menurun di usia lanjut.
Selain itu, beras merah turut mengandung kalsium yang bermanfaat dalam memperkuat struktur tulang dalam masa pertumbuhan, sehingga pembentukan tulang akan berjalan dengan optimal.
Tidak hanya itu, kalsium juga dapat menghambat proses osteoporosis seiring dengan pertambahan usia.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia, Baik untuk Tulang!
3. Menurunkan Risiko Obesitas
Beras merah tinggi akan kandungan serat dan karbohidrat kompleks.
Mengonsumsi nasi merah akan membuat kenyang terasa lebih lama, sehingga baik untuk menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian memperlihatkan konsumsi beras merah secara rutin bermanfaat dalam mengontrol berat badan.
Adapun beras merah mengandung mangan yang dapat membantu mensintesis lemak tubuh.
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang terlalu tinggi berpotensi memicu pembentukan plak pada dinding arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Plak yang terbentuk akan menyumbat pembuluh arteri koroner dan menyebabkan serangan jantung.
Beras merah memiliki kandungan serat, antioksidan, magnesium, dan zat lignan.
Serangkaian kandungan tersebut berperan dalam mencegah penumpukan kolesterol jahat, mengontrol tekanan darah, dan mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Konsumsi biji-bijian utuh seperti beras merah mampu membantu penyumbatan arteri yang diakibatkan oleh penumpukan plak.
Bahkan jaringan di sekitar beras merah diklaim mengandung zat yang dapat melawan tekanan darah tinggi dan aterosklerosis.
Dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka risiko penyakit jantung pun dapat diminimalisir.
5. Menjaga Kesehatan Kulit
Beras merah mengandung antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Kandungan nutrisi tersebut memiliki manfaat dalam menunda tanda-tanda penuaan dini dan kerusakan kulit akibat sinar UV.
Antioksidan berperan dalam mencegah produksi minyak yang berlebihan dan menjaga pH kulit tetap stabil.
Selain itu, beras merah memiliki kandungan berbagai mineral dan vitamin yang baik untuk kulit.
Dengan demikian, kulit akan lebih sehat, tidak terhidrasi, dan lembab tanpa minyak berlebih.
Baca Juga: Kulit Jadi Sehat, 16 Makanan yang Mengandung Kolagen
6. Mengontrol Kolesterol
Beras merah merupakan salah satu makanan yang tepat untuk dikonsumsi dalam mengontrol kolesterol.
Kandungan serat pada beras merah memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.
Serat diklaim mampu membantu mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa beras merah memiliki kualitas hipokolesterolemia, sehingga mampu mengatur katabolisme kolesterol.
Adapun kandungan antioksidan dan mineral dalam beras merah juga bermanfaat dalam mencegah penumpukan kolesterol jahat dalam darah.
Kandungan serat yang tinggi membuat beras merah direkomendasikan untuk menggantikan asupan nasi putih dalam usaha mengontrol kolesterol.
7. Melawan Radikal Bebas
Antosianin merupakan golongan antioksidan kuat yang terkandung dalam beras merah.
Antioksidan dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas.
Stres oksidatif yang berada dalam tubuh tidak boleh dibiarkan dikarenakan berpotensi akan merusak sel dan jaringan, serta menyebabkan peradangan.
Bahkan manfaat beras merah dalam menangkal radikal bebas juga berguna dalam mencegah penyakit kanker dan menghambat pembentukan sel tumor.
Sebuah penelitian dalam Asian-Australasian Journal of Animal Sciences menemukan bahwa beras merah memiliki kandungan antioksidan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan beras cokelat.
Hal ini membuat kerja beras merah dalam melawan radikal bebas dalam tubuh semakin efektif.
Baca Juga: Cocok untuk Pengganti Nasi, Ini 17 Makanan Tinggi Karbohidrat!
Pertanyaan Seputar Konsumsi Beras Merah
Beras merah termasuk sumber karbohidrat yang tinggi serat, rendah kalori, bebas gluten, dan tidak mengandung lemak trans.
Kandungan nutrisi yang melimpah membuat beberapa orang memilih beras merah sebagai pengganti beras putih.
Meskipun manfaat beras merah sangat beragam, beberapa orang kerap masih kebingungan dalam mengonsumsinya.
Berikut beberapa pertanyaan seputar konsumsi beras merah.
Apakah Boleh Makan Nasi Merah Setiap Hari?
Kandungan beras merah yang melimpah dan bermanfaat bagi tubuh membuat beberapa orang ingin mengonsumsinya setiap hari.
Beras merah diperbolehkan untuk dikonsumsi setiap hari asalkan tidak berlebihan atau dimakan dalam jumlah besar sekaligus.
Untuk mengetahui porsi yang tepat, kamu dapat mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan terkait angka kecukupan gizi dan kebutuhan karbohidrat harian.
Konsumsi beras merah juga perlu dilengkapi dengan sumber nutrisi lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh.
Jika kamu kebingungan dalam menentukan porsi asupan beras merah yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Apalagi kini berkonsultasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui online ataupun janjian di rumah sakit.
Asuransi kesehatan online dari Rey menyediakan fitur bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter via chat, tebus obat, atur janji temu di rumah sakit favorit, hingga rawat inap gratis.
Untuk informasi lebih lanjut, klik banner di bawah ini!
Apakah Nasi Merah Lebih Baik dari Nasi Putih?
Konsumsi nasi merah kerap dinilai lebih sehat dibandingkan nas putih.
Tidak heran beberapa orang memilih untuk mengonsumsi beras merah secara rutin sebagai pengganti nasi putih dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat.
Beras merah yang tidak melalui proses penggilingan dan pelupasan membuat lapisan luarnya utuh, sehingga kandungan seratnya tetap terjaga.
Sementara beras putih melalui kedua proses tersebut, sehingga lapisan luarnya terbuang dan kadar seratnya berkurang.
Padahal asupan serat dibutuhkan untuk melancarkan pencernaan dan mengendalikan nafsu makan.
Dalam hal kalori, beras merah yang telah dimasak memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih yang telah dimasak.
Dalam setiap 100 gram, nasi merah mengandung kalori sebesar 189 kkal, sedangkan kalori nasi putih sebesar 130 kkal.
Adapun indeks glikemik pada nasi merah lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih.
Nasi merah memiliki indeks glikemik sebesar 55, sedangkan nasi putih sebesar 73.
Indeks glikemik merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.
Angka indeks glikemik yang semakin tinggi akan membuat kadar gula darah semakin cepat meningkat.
Dengan kata lain, nasi putih membuat peningkatan gula darah lebih cepat daripada nasi merah.
Selain itu, lapisan luar yang masih terjaga membuat beras merah kaya akan magnesium, kalium, zinc, zat besi, selenium, dan mangan.
Kadar nutrisi mineral tersebut ditemukan lebih sedikit pada nasi putih dikarenakan ketiadaan lapisan luar yang telah terbuang.
Bahkan beras merah mengandung antosianin dan proanthocyanidin yang bersifat sebagai antioksidan.
Kandungan antioksidan mampu menangkal radikal bebas penyebab kerusakan dalam tubuh, sehingga risiko terkena penyakit kronis dapat diminimalisir.
Apa Efek Samping Beras Merah?
Beragam nutrisi yang dimiliki oleh beras merah membuatnya lebih baik dari beras putih.
Meskipun begitu, konsumsi beras merah dalam jumlah besar berpotensi menimbulkan efek samping.
Beras merah mengandung asam fitat yang berperan sebagai antioksidan dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat paparan bebas.
Namun, asam fitat berpotensi dapat mengganggu penyerapan beberapa mineral yang pentng dalam menjaga kekebalan tubuh, memperkuat darah, dan membentuk sel darah merah.
Hal ini mengakibatkan konsumsi beras merah yang berlebihan akan menghambat zat gizi penting yang diperlukan oleh tubuh.
Adapun beras merah rentan terpapar kontaminasi logam berat, seperti arsenik.
Paparan arsenik sendiri dapat berasal dari pupuk, pestisida, air untuk irigasi, dan tanah yang digunakan untuk menanam.
Dalam beberapa kasus, terdapat beras merah yang dibudidayakan dekat area pertambangan, seperti pembakaran batu bara, sehingga berisiko terkontaminasi limbah industri.
Paparan arsenik yang berlebihan berpotensi dapat meningkatkan risiko kanker pada organ dalam tubuh dan merusak jaringan otak.
Selain itu, beras merah kaya akan kandungan serat berpotensi dapat menimbulkan masalah pencernaan ketika dikonsumsi berlebihan.
Untuk meminimalisir risiko efek samping, beras merah dapat direndam dan dicuci selama setidaknya 24 jam pada suhu air 50 celcius sebelum dimasak.
Proses ini membantu membuang kadar asam fitat dan arsenik yang terdapat dalam beras merah.
Pada proses memasak, kadar asam fitat juga akan berkurang, sehingga mengurangi risiko efek samping.
Hindari untuk mengonsumsi beras merah yang masih mentah agar dapat meminimalisir potensi efek samping.
Penutup
Itulah beberapa manfaat beras merah bagi kesehatan tubuh.
Beras merah mengandung serangkaian nutrisi penting, sehingga baik untuk dikonsumsi rutin dalam porsi yang cukup.
Namun, proses pengolahan turut perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang dapat timbul.
Jika kamu memiliki pengalaman seputar konsumsi beras merah, yuk share di kolom komentar.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.