Kaya Protein, 7 Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan Tubuh
Kacang kedelai merupakan salah satu jenis kacang yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Tidak hanya mudah diperoleh, kacang kedelai dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat.
Beberapa contoh dari olahan kacang kedelai, seperti tahu, tempe, susu kedelai, hingga minyak.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Namun, di balik bentuknya yang kecil, tahukah kamu serangkaian manfaat kacang kedelai?
Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan Tubuh
Kacang kedelai mengandung antioksidan isoflavon, mineral, vitamin, dan asam lemak omega-3.
Dalam setiap 100 gram kacang kedelai sendiri mengandung sekitar 150 – 170 kalori.
Kandungan nutrisi kacang kedelai yang tinggi membuatnya dikenal sebagai salah satu makanan sehat.
Bahkan kacang kedelai kerap dikonsumsi dalam bentuk susu untuk menggantikan asupan bagi seseorang yang alergi terhadap susu sapi.
Namun, kandungan nutrisi dari kacang kedelai bisa jadi berbeda-beda bergantung dari proses pengolahannya.
Yuk, ketahui 7 manfaat kacang kedelai untuk kesehatan tubuh.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kacang kedelai mengandung lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat untuk jantung dan kesehatan tubuh.
Kandungan protein dan isoflavon dalam kacang kedelai mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga menurunkan risiko pembentukan plak aterosklerotik.
Kondisi yang tidak ditangani akan mengakibatkan peradangan pembuluh darah yang berpotensi memicu aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak.
Dengan demikian, kadar kolesterol yang terkontrol dengan baik akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Melancarkan Pencernaan
Kacang kedelai kaya akan serat yang mampu membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Kandungan serat dalam tubuh dapat merangsang gerak peristaltik.
Alhasil berbagai gangguan pencernaan, seperti konstipasi, wasir, dan sembelit dapat dihindari.
Manfaat tersebut tidak terlepas dari kandungan kacang kedelai lainnya, yaitu isoflavon.
Isoflavon merupakan flavonoid utama dalam biji kedelai yang berperan sebagai antioksidan dalam mengikat radikal bebas dan mencegah reaksi berantainya.
Selain menangkal radikal bebas, kandungan isoflavon akan membantu kerja usus yang membuat sistem pencernaan menjadi lebih lancar.
3. Menjaga Kesehatan Tulang
Kacang kedelai mampu mencegah potensi pengeroposan pada tulang, terutama untuk wanita yang memasuki masa menopause.
Pada masa menopause, produksi hormon esterogen akan menurun secara drastis.
Padahal esterogen memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan pertumbuhan dan kepadatan tulang saat usia pertumbuhan.
Esterogen akan menghalangi produksi sel yang dapat menghancurkan tulang.
Wanita yang telah memasuki masa menopause memiliki risiko empat kali lebih tinggi mengalami osteoporosis dibandingkan pria.
Namun, kondisi tersebut dapat diatasi sebab kacang kedelai memiliki kandungan isoflavon dengan struktur dan fungsi mirip dengan esterogen.
Apalagi kacang kedelai juga mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang.
Tidak heran konsumsi kacang kedelai secara rutin mampu menghambat kerusakan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia, Baik untuk Tulang!
4. Menurunkan Risiko Kanker
Kadar esterogen yang tidak sesuai kerap dikaitkan sebagai penyabab kanker bagi wanita.
Meskipun struktur kandungan isoflavon dalam kedelai mirip dengan esterogen, tidak berarti mengonsumsi kacang kedelai akan mengakibatkan kanker.
Kacang kedelai lantas memiliki efek dalam membantu mencegah kanker payudara akibat kandungan serat yang tinggi.
Penelitian membuktikan bahwa makanan kaya serat mampu membantu menurunkan risiko kanker payudara.
Tidak hanya bermanfaat bagi wanita, konsumsi kacang kedelai dalam porsi normal membantu menurunkan risiko kanker prostat pada pria.
5. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kacang kedelai yang mengandung indeks glikemik rendah akan memberikan manfaat terhadap kadar gula darah dalam tubuh.
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi berpotensi akan menyebabkan kenaikan gula darah.
Seseorang dengan kadar gula darah tinggi tentu tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi kacang kedelai sebab indeks glikemik yang rendah.
Hal ini mengakibatkan potensi lonjakan kadar gula darah dapat teratasi.
Bahkan kandungan serat dalam kedelai dapat membantu memperlambat proses penyerapan makanan dalam tubuh.
Proses penyerapan yang lebih lambat akan membuat perut terasa lebih penuh, sehingga mengendalikan gula darah akan semakin mudah.
Selain itu, kandungan isoflavon pada kedelai bisa meningkatkan kontrol glukosa dan mengurangi resistensi insulin dalam tubuh.
Adapun kedelai mengandung fitokimia yang merupakan antioksidan kuat, sehingga dapat melindungi penderita diabetes dari kerusakan oksidatif yang memperburuk kondisi.
6. Menjaga Kesehatan Kulit
Kacang kedelai mengandung berbagai bahan bioaktif, seperti tanin dan isoflavonoid.
Kandungan tersebut berperan dalam memberikan efek antiradang, mencerahkan kulit, dan memberikan perlindungan terhadap sinar ultraviolet.
Sebuah uji coba yang dilakukan pada hewan memperlihatkan ekstrak kacang kedelai dapat mengurangi kerutan dan peradangan akibat sinar UV, serta meningkatkan kolagen dan elastisitas kulit.
Baca Juga: Kulit Jadi Sehat, 16 Makanan yang Mengandung Kolagen
7. Membantu Menurunkan Berat Badan
Kacang kedelai yang mengandung protein dan serat tinggi dapat menjadi opsi cemilan sehat.
Nutrisi tersebut mampu membuat konsumsi kacang kedelai lebih mengenyangkan dan menunda rasa lapar.
Dengan kadar indeks glikemik rendah, kacang kedelai akan cenderung lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga rasa lapar akan tertunda.
Indeks glikemik merupakan indikator yang mengukur seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.
Mengonsumsi kacang kedelai akan membantu mengendalikan keinginan makan yang berlebih.
Baca Juga: 17 Makanan Tinggi Kalori Naikkan Berat Badan, Mie Instan Termasuk?
Pertanyaan Seputar Konsumsi Kacang Kedelai
Kacang kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati.
Tidak hanya diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat, beragam manfaat kacang merah membuat banyak orang mengonsumsinya secara rutin.
Namun, beberapa orang kerap masih ragu dalam mengonsumsi kacang kedelai.
Berikut beberapa pertanyaan seputar konsumsi kacang kedelai.
Apa Efek Samping dari Kacang Kedelai?
Tanpa disadari, masyarakat Indonesia tidak terlepas dari konsumsi produk kedelai, seperti tahu, tempe, atau susu.
Harga yang terjangkau, rasa yang lezat, dan manfaat kesehatan yang beragam menjadi beberapa alasan konsumsi produk kedelai.
Namun, alih-alih memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, konsumsi kacang kedelai yang berlebihan berpotensi akan menimbulkan efek samping.
Kacang kedelai megnandung aglutinin yang merupakan antinutrien, sehingga mampu memengaruhi proses pencernaan dan mengakibatkan gangguan pencernaan.
Konsumsi kacang kedelai betul baik untuk melancarkan pencernaan, tetapi jumlah yang berlebihan akan menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Adapun kedelai mengandung zat goitrogen yang dapat menganggu fungsi tiroid akibat menghentikan penyerapan yodium.
Goitrogen akan mengganggu tiroid karena menghambat iodin, mineral yang penting untuk produksi hormon tiroid.
Selain itu, tidak jarang seseorang mengalami reaksi alergi dari konsumsi kacang kedelai.
Kemunculan alergi kacang kedelai kerap ditandai dengan gejala, seperti mual, diare, demam, bengkak di wajah, mata berair, dan kulit gatal.
Maka dari itu, penting untuk membatasi konsumsi kedelai agar tidak berlebihan.
Untuk merasakan manfaat kacang kedelai bagi kesehatan, seseorang dapat mengonsumsi 250 mililiter susu kedelai.
Baca Juga: Antioksidan Alami, 7 Manfaat Kacang Merah bagi Kesehatan Tubuh
Jika kamu kebingungan seputar konsumsi kacang kedelai yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Apalagi kini berkonsultasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui online ataupun janjian di rumah sakit.
Asuransi kesehatan online dari Rey menyediakan fitur bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter via chat, tebus obat, atur janji temu di rumah sakit favorit, hingga rawat inap gratis.
Untuk informasi lebih lanjut, klik banner di bawah ini!
Apakah Penderita Kolesterol Boleh Makan Kacang Kedelai?
Kacang kedelai mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita kolesterol.
Bahkan konsumsi kacang kedelai disarankan untuk menurunkan kolesterol.
Kacang kedelai mengandung protein dan isoflavon yang mampu menekan kadar kolesterol jahat.
Adapun mengonsumsi kacang kedelai dapat meminimalisir risiko penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan oleh penumpukan plak.
Maka dari itu, penderita kolesterol diperbolehkan dan disarankan untuk makan kacang kedelai.
Penutup
Itulah beberapa manfaat kacang kedelai bagi kesehatan tubuh.
Olahan kedelai yang disajikan dalam berbagai hidangan membuat banyak orang rutin mengonsumsinya.
Namun, konsumsi kacang kedelai perlu dibatasi agar tidak menimbulkan potensi efek samping.
Jika kamu memiliki pengalaman seputar konsumsi kacang kedelai, yuk share di kolom komentar!
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.