7 Penyebab Nyeri Tumit Kaki dan Cara Mengobatinya
Tumit merupakan tulang yang terletak di bagian bawah belakang kaki dan menjadi tulang terbesar pada kaki.
Tumit sendiri berfungsi sebagai penyangga berat badan, terutama saat sedang berjalan atau berlari.
Tidak heran tumit kaki sakit akan membuat perasaan yang tidak nyaman untuk beraktivitas.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Kadar nyeri tumit bisa terasa ringan sampai berat, bahkan dapat menganggu pergerakan.
Pada umumnya, tumit sakit akan muncul saat bangun tidur, berjalan, atau saat hamil.
Lantas, apa penyebab sakit pada tumit?
Yuk, simak di bawah ini!
Penyebab Tumit Kaki Sakit
Nyeri tumit memiliki tingkat sakit yang beragam tergantung dari kondisi penderita dan penyebabnya.
Terdapat nyeri tumit yang bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang bertahan lama dan menjadi semakin parah.
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan nyeri tumit kaki:
1. Plantar Fasciitis
Plantar fasciitis merupakan penyebab nyeri tumit yang paling umum terjadi.
Kondisi ini terjadi saat plantar fascia, yakni jaringan ikat yang membentang sepanjang bagian bawah kaki meregang atau robek.
Pada dasarnya, jaringan tersebut menghubungkan antara tulang tumit dengan tulang lainnya di telapak kaki.
Adanya peregangan atau kerobekan membuat jaringan menjadi meradang dan menimbulkan nyeri.
Pada umumnya, plantar fasciitis terjadi pada orang yang sering berlari, melompat, atau melakukan aktivitas fisik.
2. Achilles Tendinitis
Achilles tendinitis terjadi saat terdapat cedera pada tendon achilles yang berlebihan.
Tendon achilles merupakan jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang tumit ke otot betis.
Selain nyeri, kondisi ini juga sering menimbulkan kekakuan dan pembengkakan pada bagian belakang tumit.
Alhasil pergelangan kaki dan betis turut akan terasa sakit.
3. Deformitas Haglund
Deformitas haglund merupakan kondisi yang menyebabkan benjolan atau pembesaran tulang di bagian belakang tumit.
Benjolan ini umumnya muncul akibat peradangan dan iritasi kronis di bagian tulang tersebut.
Kebiasaan menggunakan sepatu yang terlalu ketat atau hak tinggi bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Selain itu, seseorang dengan lengkungan kaki yang tinggi atau memiliki tendon achilles kencang turut akan meningkatkan faktor risiko deformitas haglund.
Baca Juga: Nyeri Tumit? Ini 9 Pantangan Makanan untuk Sakit Tumit agar Tidak Parah
4. Pengapuran Tumit
Pengapuran tumit merupakan tonjolan yang muncul pada tulang di tumit kaki akibat penumpukan kalsium atau pengapuran pada tulang tumit.
Plantar fascitis yang terjadi terus menerus dan berulang bisa mengakibatkan pengapuran pada ligamen.
Kondisi yang juga dikenal istilah taji tumit ini dapat menyebabkan sakit tumit yang semakin nyeri.
5. Memar pada Lemak Tumit
Sakit pada tumit kaki bisa disebabkan oleh memar pada lemak tumit.
Pada umumya, memar terjadi saat kaki menginjak benda keras dan mendapatkan tekanan yang kuat, misalnya batu.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan bantalan lemak di bagian bawah tumit menjadi memar.
6. Tarsal Tunnel Syndrome
Tarsal tunnel syndrome terjadi saat saraf pada pergelangan kaki terjepit atau tertekan.
Pada umumnya, kondisi ini terjadi ketika terdapat sesuatu yang menekan saraf, seperti taji tulang, varises, tendon bengkak, atau kondisi medis lainnya.
Tekanan yang muncul akan menimbulkan nyeri di tumit, kesemutan, hingga mati rasa pada pergelangan kaki dan sekitarnya.
7. Bursitis
Bursitis merupakan peradangan yang terjadi pada bursa yang melindungi tendon, tulang, dan otot di sekitar persendian.
Selain pada bahu, siku, punggul, dan lutut, bursitis juga bisa terjadi pada bagian belakang tumit.
Penyebab umum dari bursitis adalah ketika tumit mendapatkan tekanan langsung seperti menggunakan sepatu hak tinggi atau melakukan gerakan berulang pada kaki.
Baca Juga: Waspada! 4 Penyebab Lutut Sakit dan Cara Menangani
Pengobatan Tumit Kaki Sakit
Untuk mengatasi nyeri tumit, terdapat beberapa perawatan mandiri yang bisa dilakukan di rumah.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri, antara lain:
- Istirahatkan kaki dan angkat tumit ke posisi lebih tinggi dari dada saat berbaring
- Kompres tumit dengan air dingin selama 10-15 menit
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan pas dengan hak yang rendah
- Istirahatkan kaki jika berjalan atau berdiri terlalu lama
- Latihan peregangan secara perlahan dan teratur.
Jika nyeri tak kunjung mereda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan beberapa metode berikut:
- Fisioterapi, untuk memperkuat otot dan jaringan lain pada kaki
- Obat-obatan, untuk meredakan tanda peradangan termasuk nyeri dan bengkak
- Oprerasi, meski jarang dilakukan, operasi bisa dilakukan untuk mengatasi sakit pada kaki atau tumit.
Pencegahan Tumit Kaki Sakit
Selain bisa diobati, nyeri tumit bisa dicegah dengan cara berikut:
- Menggunakan sepatu dengan ukuran pas
- Menggunakan sepatu sesuai jenis olahraga atau aktivitas yang dilakukan
- Merapkan pola hidup dan pola makan sehat
- Istirahat jika merasa lelah atau otot terasa nyeri
- Lakukan peregangan otot sebelum olahraga.
Faktor Risiko Tumit Kaki Sakit
Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko sakit di tumit, yakni:
- Cara berjalan yang tidak normal
- Sering berlari, khususnya pada permukaan yang keras
- Menggunakan sepatu dengan ukuran yang tidak pas atau tidak memiliki penyangga lengkung
- Berat badan berlebih
- Sering berdiri saat beraktivitas.
Baca Juga: Mudah, 13 Contoh Olahraga Ringan Cocok untuk di Rumah
Diagnosis Nyeri Tumit
Dalam melakukan diagnosis nyeri tumit, dokter akan menanyakan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik.
Pada umumnya, dokter akan meminta pasien untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berdiri atau berjalan.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi kaki saat memakai sepatu.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan medis dengan foto rontgen atau MRI.
Dengan begitu, dokter bisa menentukan penanganan yang tepat.
Maka dari itu, jangan menunda-nunda untuk berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tumit kaki sakit tidak bertambah parah.
Apalagi kini berkonsultasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui online ataupun janjian di rumah sakit.
Asuransi kesehatan online dari Rey menyediakan fitur bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter via chat, tebus obat, atur janji temu di rumah sakit favorit, hingga rawat inap gratis.
Untuk informasi lebih lanjut, klik banner di bawah ini!
Pertanyaan Seputar Tumit Kaki Sakit
Tumit kaki sakit tidak jarang membuat penderitanya merasa khawatir dan kebingungan.
Berikut beberapa pertanyaan seputar nyeri tumit yang kerap diajukan:
Apakah Asam Urat Bisa Menyerang Tumit Kaki?
Sakit di sekitar tumit bisa berkaitan dengan asam urat, termasuk nyeri dan kaku pada tumit.
Nyeri yang datang secara tiba-tiba ini bisa memburuk dalam beberapa jam atau hari.
Maka dari itu, segera berikan penanganan yang tepat sesuai dengan instruksi dokter agar nyeri dapat teratasi.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Asam Urat, Apa Sih Penyebabnya?
Nyeri pada Tumit Berobat ke Dokter Spesialis Apa?
Saat mengalami nyeri tumit yang tidak kunjung sembuh, kamu bisa berkonsultasi pda dokter spesialis ortopedi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan, seperti rontgen atau MRI.
Penutup
Itulah informasi seputar penyebab dan cara meredakan nyeri tumit.
Meskipun dapat melakukan perawatan mandiri di rumah, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Dengan demikian, aktivitas sehari-hari tidak akan terganggu dan potensi komplikasi bisa dihindari.
Cobain fitur Rey gratis selama 2 bulan untuk chat dengan dokter sepuasnya dan tebus obat gratis!
Masih punya pertanyaan lainnya seputar tumit kaki sakit?
Yuk, tulis di kolom komentar!
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.
Menulis bukan tentang menuturkan segala sesuatu yang ingin disampaikan, tetapi menceritakan apa yang tidak bisa disampaikan. Itulah mengapa menulis menjadi cara terbaik untuk berbicara tanpa terganggu.