Ini dia, 15 Faktor Penyebab Pembengkakan Jantung dan Cara Mengatasinya

Ini dia, 15 Faktor Penyebab Pembengkakan Jantung dan Cara Mengatasinya
Aul Risky
Aul Risky
January 30, 2024
6 menit membaca

Ketika mendengar dokter sudah mendiagnosis terjadinya pembengkakan jantung seringkali dapat membuat penderitanya langsung merasa khawatir dan ketakutan.

Sebab pembengkakan jantung sering dianggap sebagai kondisi yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit serius bahkan hingga berujung pada kematian.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya pembengkakan pada jantung dalam bahasa medis ini ternyata sering disebut juga sebagai kardiomegali atau tanda dari adanya masalah pada kesehatan tubuh dan bukanlah suatu penyakit.

Lantas sebenarnya apa faktor penyebab kondisi organ jantung bisa mengalami pembengkakan dan bagaimana cara mengatasinya? Adapun berikut dibawah ini informasi selengkapnya.

Gejala Pembengkakan Jantung

Gejala Pembengkakan Jantung

Pada umumnya terdapat beberapa ciri-ciri atau gejala yang dialami oleh para penderita pembengkakan jantung yang perlu diwaspadai, diantaranya:

  1. Napas cenderung terasa lebih pendek
  2. Sering merasakan pusing hingga pingsan
  3. Sering mengalami sesak dan nyeri di jantung saat bernapas
  4. Berat badan bertambah
  5. Tubuh lebih mudah merasa kelelahan
  6. Jantung terasa lebih sering berdebar dan irama tidak teratur
  7. Terjadi pembengkakan pada lutut, pergelangan, tungkai dan perut kaki 

Ketika gejala-gejala seperti diatas sudah mulai sering dirasakan, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan secara medis dengan mengunjungi dokter.

Di mana untuk tindakan lebih lanjut dalam mendeteksi gejala pembengkakan jantung tersebut secara lebih akurat juga dapat dilakukan dengan bantuan medical check-up bersama dokter ahli jantung melalui langkah-langkah dibawah ini:

  • Radiologi

Langkah medis untuk melihat pencitraan bentuk, ukuran, dan kelainan pada struktur organ jantung melalui foto rontgen, x-ray, MRI, atau CT-scan.

  • Ekokardiogram

Langkah medis untuk melihat dan mengamati ukuran, fungsi, bentuk, dan ruang pada organ jantung yang sedang berdetak.

  • Elektrokardiogram (EKG)

Penanganan medis dalam merekam aktivitas kelistrikan jantung untuk mengevaluasi aliran dan irama organ jantung.

  • Tes Darah

Langkah pemeriksaan medis untuk mengetahui tingkat kadar zat tertentu di dalam darah.

  • Tes Stres (exercise test)

Langkah medis dalam memantau kemampuan organ jantung dalam memompa darah ketika melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan diatas treadmill atau sepeda statis.

  • Biopsi Jantung

Pemeriksaan untuk mendeteksi kardiomiopati sekaligus infeksi pada organ jantung.

  • Kateterisasi jantung

Pemeriksaan untuk melihat tekanan di dalam ruang jantung dan kondisi kesehatan jantung lainnya.

Baca Juga: Penyakit Jantung – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Penyebab Pembengkakan Jantung

Penyebab penting Pembengkakan Jantung

Pembengkakan pada jantung merupakan kondisi ketika organ jantung mengalami pembesaran dan sudah melebihi dari ukuran batas normal. 

Kondisi tersebut dapat terjadi ketika jantung mendapatkan beban kerja dan harus memompa darah lebih keras dari biasanya, sehingga seiring berjalannya waktu otot jantung dapat mengalami kerusakan.

Di mana pada umumnya penderita pembengkakan jantung ini sebelumnya memiliki riwayat aktivitas atau kondisi sehari-hari yang salah satunya sering melakukan olahraga berat dengan intensitas yang rutin. 

Adapun terdapat beberapa faktor penyebab munculnya kondisi pembengkakan pada jantung, yaitu:

1. Aktivitas Olahraga Fisik Berlebih

Pada umumnya bagi kalangan atlet yang sering melakukan aktivitas olahraga fisik terlalu berat juga dapat menyebabkan organ jantung bekerja secara berlebihan dan menjadi salah satu faktor penyebab jantung membengkak.

2. Kandungan Zat Besi Berlebih di Tubuh

Mengkonsumsi terlalu banyak kandungan zat besi sangat tidak baik untuk tubuh karena dapat berpotensi mengendap di ruang jantung hingga memicu pembengkakan.

3. Pengendapan Protein dan Lemak

Kondisi terjadinya pengendapan kandungan protein dan lemak yang tidak biasa atau disebut juga amiloidosis dapat menimbulkan penebalan pada dinding jantung.

4. Gangguan Tiroid

Mengalami gangguan tiroid atau kondisi ketika kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme) dan sebaliknya kondisi tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme) juga dapat mempengaruhi ukuran jantung menjadi membesar

5. Anemia

Bagi para penderita kondisi anemia atau kekurangan sel darah rendah juga perlu diwaspadai karena darah yang dipompa oleh jantung sangat minim membawa oksigen ke seluruh tubuh.

6. Hipertensi

Memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi yang membuat jantung memompa lebih keras dari batas normal untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Kamu mau konsultasi terkait hipertensi dan kesehatan jantung? 

Yuk, konsultasikan kondisi kesehatan kamu di Rey dengan mudah.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!

Info selengkapnya klik di sini!

7. Tekanan Darah Tinggi di Arteri Paru-paru

Bagi penderita yang memiliki riwayat darah tinggi pada area arteri paru-paru juga memberikan pengaruh terhadap kinerja organ jantung menjadi lebih berat.

8. Penyakit Katup Jantung

Bagi yang memiliki riwayat penyakit kerusakan pada katup jantung juga dapat  membuat aliran darah terganggu hingga ruang jantung menjadi lebih besar.

9. Efusi Perikardial Jantung

Kondisi efusi perikardial terjadi ketika adanya penumpukan cairan pada organ jantung hingga mengalami pembengkakan.

Baca Juga: 10 Manfaat Senam Irama bagi Kesehatan, Baik untuk Jantung dan Mental!

10. Kardiomiopati

Mengalami penyakit kardiomiopati atau kelainan pada otot jantung dapat membuat jantung menjadi kaku atau tebal dan sulit memompa darah sehingga menimbulkan pembengkakan pada jantung.

11. Serangan Jantung

Mengalami kondisi serangan jantung dapat mengakibatkan jantung mengalami kesulitan memompa darah dan menimbulkan ketegangan hingga membengkak.

12. Cacat Bawaan

Menderita cacat bawaan sejak lahir yang membuat struktur, fungsi serta ukuran jantung tidak normal bisa juga membuat kinerja jantung tidak optimal hingga mengalami pembengkakan.

13. Obesitas

Mengalami obesitas atau berat badan berlebih akan sangat berpengaruh terhadap kinerja jantung yang menjadi lebih berat sehingga ukuran jantung membesar.

14. Kehamilan

Kehamilan dapat terjadi ketika adanya gangguan otot jantung hingga mengalami pembengkakan yang terjadi pada masa akhir kehamilan atau menjelang persalinan sang ibu.

15. Usia Lanjut

Kondisi kesehatan yang semakin menurun pada usia lanjut atau lansia pada umumnya juga akan sangat memberikan pengaruh terhadap kondisi kinerja organ jantung.

Jika kamu tidak nyaman dengan jantung mu, segeralah konsultasikan ke dokter.

Gak pakai lama!

Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet. Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.

Emang boleh se-sat-set ini?

Boleh, dong! Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.

Cara Mengobati Pembengkakan Jantung

Cara Mengobati Pembengkakan Jantung

Kondisi pembengkakan jantung tersebut sebenarnya masih dapat dicegah dengan melakukan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan sedini mungkin, diantaranya:

  1. Membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam
  2. Mengkonsumsi lebih banyak makanan sehat dan mencukupi asupan giz9 (sayur, buah, dan ikan) yang tidak melalui banyak proses
  3. Menghentikan kebiasaan merokok
  4. Mencukupi waktu tidur kurang lebih 7-9 jam per hari
  5. Menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal
  6. Menghentikan kebiasaan minum-minuman keras beralkohol dan yang mengandung kafein
  7. Membatasi asupan cairan hingga maksimal 1,5 liter per hari
  8. Menjaga berat badan ideal
  9. Mengelola pikiran yang sehat
  10. Menghindari stress
  11. Melakukan olahraga ringan secara teratur
  12. Menerapkan pola hidup sehat 

Adapun ketika penderita sudah di diagnosa oleh dokter mengalami gejala pembengkakan jantung maka terdapat beberapa alternatif pengobatan atau terapi yang bisa dilakukan dengan pengawasan dokter, yaitu:

  1. Mengonsumsi obat diuretik untuk membantu mengeluarkan air dan natrium yang tertahan di jantung
  2. Mengonsumsi obat antikoagulan untuk menurunkan risiko penggumpalan darah di pembuluh darah
  3. Mengonsumsi obat antiaritmia untuk menjaga jantung tetap berdetak dengan normal
  4. Mengonsumsi obat beta bloker untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung
  5. Memasang stent pada pembuluh darah koroner
  6. Menjalankan operasi bypass koroner
  7. Memperbaiki atau mengganti katup jantung
  8. Melaksanakan tindakan ablasi untuk mengatasi kelainan yang terjadi pada irama jantung
  9. Memasang alat pacu atau kejut jantung
  10. Memasang pompa jantung artifisial
  11. Melaksanakan operasi transplantasi jantung

Dengan menerapkan langkah pencegahan dan pengobatan diatas secara tepat dengan pengawasan dari dokter ahli jantung sekiranya dapat mengatasi kondisi pembengkakan jantung yang sedang dialami. 

Penutup

Itulah informasi selengkapnya seputar pembengkakan jantung yang perlu diwaspadai oleh berbagai kalangan karena kondisi tersebut yang tidak mengenal usia.

Maka dari itu, dengan melakukan pencegahan sedini mungkin melalui asupan gizi serta menerapkan pola hidup sehat akan sangat memberikan dampak yang baik untuk menjaga kinerja organ jantung.

Baca Juga: 10 Aplikasi Penghitung Langkah Terbaik, Catat Kalori & Detak Jantung!

Selain kesehatan jantung, kamu juga perlu untuk menjaga kesehatan tubuh kamu yang lain, ya!

Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
June 16, 2023
Sakit Punggung Sebelah Kiri? 7 Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Nyaris semua orang dewasa pernah merasakan sakit punggung dalam hidupnya. Bahkan, sekitar 84% orang dewasa...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
October 24, 2023
Tonsilitis (Radang Amandel): Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Pernahkah kamu mendengar tonsilitis? Kalau belum, mungkin kamu pernah mendengar penyakit radang amandel. Yap, dua...

Miska Syahirah Miska Syahirah
7 menit membaca
February 22, 2024
Apa itu Asma? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Saat ini kondisi asma telah menjadi penyakit yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Di...

Aul Risky Aul Risky
7 menit membaca