Pengertian Penyakit Stroke: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Dari dulu hingga saat ini, penyakit stroke telah menjadi salah satu penyakit kronis yang paling ditakuti terutama oleh kalangan orang yang sudah lanjut usia.
Penyakit stroke juga termasuk kedalam kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Hal tersebut sangat perlu dilakukan untuk menurunkan tingkat komplikasi serius pada bagian tubuh lain hingga risiko kematian.
Lantas sebenarnya apa pengertian penyakit stroke dan cara mencegahnya? berikut informasi selengkapnya yang akan dibahas dibawah ini.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Pengertian Penyakit Stroke
Penyakit stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan otak tidak mendapatkan kebutuhannya akan pasokan darah yang mengandung asupan oksigen dan nutrisi.
Jika dibiarkan begitu saja, sel-sel pada area otak akan mulai mengalami kerusakan sehingga memberikan pengaruh terhadap bagian tubuh lainnya yang dikendalikan otak menjadi tidak bisa berfungsi dengan baik.
Penyebab Stroke
Terdapat beberapa faktor penyebab seseorang dapat mengalami penyakit stroke, diantaranya:
Tekanan Darah Tinggi
Pada umumnya, penyebab munculnya penyakit stroke ini diawali oleh penderita yang sebelumnya juga telah memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Maka dari itu, bagi yang memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 sebaiknya waspada akan ancaman penyakit stroke.
Asap Rokok
Memiliki kebiasaan untuk merokok secara aktif maupun terpapar asap rokok secara pasif juga menjadi salah satu faktor penyebab terkena penyakit stroke.
Pasalnya, kandungan dalam rokok seperti nikotin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta terjadi penumpukan darah yang menjadi kental atau rentan membeku.
Penyakit Jantung
Penyakit stroke memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kondisi kesehatan jantung sebagai organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Ketika penderita memiliki riwayat penyakit jantung maka aliran darah yang mulai tersumbat dan menggumpal juga akan berpengaruh terhadap menurunnya kinerja bagian tubuh lainnya termasuk otak.
Obesitas
Orang yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena berbagai penyakit salah satunya stroke.
Sebab kondisi berat badan yang berlebih dapat memicu aliran darah menjadi tidak lancar dan tekanan darah menjadi tinggi.
Kolesterol
Riwayat penyakit lainnya yang juga dapat menjadi pemicu terkena risiko stroke lebih tinggi adalah kadar kolesterol yang tinggi.
Sebab kadar kolesterol yang terlalu tinggi membuat lapisan pada dinding pembuluh darah dan membuatnya menjadi sempit sehingga menghambat aliran darah ke seluruh tubuh.
Diabetes
Selanjutnya penyakit yang secara tidak langsung dapat menjadi penyebab terjadinya stroke adalah diabetes atau kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi.
Sebab kondisi tersebut dapat berdampak pada terjadinya kerusakan pada pembuluh darah hingga penyakit serius lainnya seperti, obesitas, hipertensi, dan stroke.
Usia
Faktor usia sebenarnya tidak selalu menjadi penyebab utama seseorang dapat terkena penyakit stroke.
Namun, pada nyatanya seiring bertambahnya usia terutama yang sudah lebih dari 55 tahun memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena resiko serangan stroke dan penyakit serius lainnya.
Gender
Selanjutnya, faktor gender juga sebenarnya tidak memberikan pengaruh secara langsung terhadap penyakit stroke. Mengingat penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Namun, dalam kasus penderita stroke, ternyata pria memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena resiko penyakit stroke dibandingkan wanita.
Genetik
Anggota keluarga seperti orang tua, kakek-nenek, atau buyut yang memiliki riwayat penyakit stroke juga dapat membuat keturunannya memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit ini.
Oleh karena itu, sebaiknya segera membiasakan seluruh anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Gaya Hidup
Penyakit stroke biasanya menyerang kalangan orang yang sudah lanjut usia. Namun, risiko penyakit stroke juga kini dapat menyerang kalangan usia muda dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat.
Sebab saat ini mayoritas anak muda telah menerapkan gaya hidup yang buruk dengan merokok, minuman beralkohol, makanan junk food, lingkungan berpolusi, stress, dsb yang dapat mengundang datangnya berbagai penyakit serius seperti stroke.
Baca Juga: 13 Cara Mengobati Vertigo dengan Cepat dan Aman
Jenis Penyakit Stroke
Terdapat dua jenis utama stroke, yaitu:
Stroke Iskemik
Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu atau berhenti sepenuhnya karena pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak tersumbat atau terhalang. Ini adalah jenis stroke yang paling umum, menyumbang sekitar 85% dari semua kasus stroke. Terdapat dua subjenis stroke iskemik:
- Stroke Trombotik: Terjadi ketika bekuan darah (trombus) terbentuk di dalam arteri otak atau di arteri yang membawa darah ke otak.
- Stroke Embolik: Terjadi ketika bekuan darah atau pecahan plak lepas (emboli) mengalir dari bagian lain tubuh, seperti jantung atau arteri karotis, dan menyumbat pembuluh darah di otak.
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika terjadi perdarahan di dalam otak atau di sekitarnya. Meskipun lebih jarang terjadi daripada stroke iskemik, stroke hemoragik memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Terdapat dua subjenis stroke hemoragik:
- Hemoragik Intraserebral: Terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah, menyebabkan darah merembes ke dalam jaringan otak.
- Hemoragik Subarachnoid: Terjadi ketika perdarahan terjadi di antara otak dan selaput yang menutupi otak (subarachnoid space), sering kali disebabkan oleh pecahnya aneurisma.
Baca Juga: Perhatikan 9 Hal Ini Saat Memilih Asuransi Penyakit Kritis
Gejala Stroke
Stroke merupakan kondisi kerusakan yang terjadi pada otak karena aliran darah yang tidak lancar atau tersumbat. Sehingga gejala dari penyakit ini akan terlihat pada anggota tubuh lainnya.
Adapun pada umumnya terdapat beberapa gejala yang ditunjukan oleh penderita stroke, seperti:
- Hemiparesis (merasa lemah pada salah satu bagian sisi tubuh)
- Otot di area wajah menjadi lemah hingga membuat sisi wajah menjadi turun
- Merasakan lemas dan mati rasa pada kedua lengan hingga sulit diangkat
- Disartria (otot di area mulut melemas hingga mengalami sulit berbicara)
- Sering mengalami kesemutan di beberapa area tubuh
- Prosopagnosia (mengalami kesulitan untuk mengenal wajah)
- Mengalami mual hingga ingin muntah
- Sering merasa sakit kepala hebat dan sensasi berputar (vertigo) yang datang secara tiba-tiba, disertai area leher yang menjadi kaku
- Disfagia (kesulitan untuk menelan sehingga mengakibatkan tersedak)
- Mengalami gangguan dalam mengatur keseimbangan dan koordinasi
Cara Mencegah Stroke
Dalam upaya mencegah terkena penyakit stroke ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti di bawah ini:
- Menerapkan pola makan sehat yang kaya akan kandungan serat dan memiliki gizi tinggi
- Menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan lemak tinggi
- Mengelola pola pikir dengan baik agar terhindar dari stres
- Menerapkan waktu istirahat yang cukup dan berkualitas
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan dokter
- Menerapkan anjuran dan saran dokter terkait obat yang harus dikonsumsi atau diet yang harus dilaksanakan
- Meningkatkan aktivitas fisik sesuai kebutuhan tubuh
Langkah-langkah secara medis maupun non medis diatas sangat direkomendasikan untuk bisa diterapkan sedini mungkin agar tubuh tetap sehat serta tentunya dapat menurunkan risiko terkena stroke dan penyakit serius lainnya.
Jika berbagai cara untuk mencegah penyakit stroke telah dilakukan tetapi keluhan tidak kunjung membaik atau malah semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Gak pakai lama!
Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet. Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.
Emang boleh se-sat-set ini? Boleh, dong! Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan
Pertolongan pertama pada gejala stroke ringan melibatkan tindakan cepat untuk meminimalkan kerusakan otak dan memperbaiki peluang pemulihan. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat diambil:
Panggil bantuan medis segera
Jangan tunda untuk memanggil nomor darurat atau menghubungi layanan ambulans. Informasikan kepada operator bahwa Anda menduga orang tersebut mengalami gejala stroke.
Perhatikan waktu
Ingat waktu ketika gejala pertama kali muncul. Ini penting karena penanganan yang cepat dapat membantu mengurangi kerusakan otak.
Pastikan penderita beristirahat
Bantu penderita untuk duduk atau berbaring dengan nyaman dengan kepala sedikit diangkat. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada otak.
Perhatikan gejala
Catat gejala yang diamati. Gejala stroke ringan bisa termasuk kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kebingungan, pusing, atau kehilangan keseimbangan.
Jangan berikan makanan atau minuman
Hindari memberikan makanan atau minuman kepada penderita stroke, terutama jika mereka mengalami kesulitan menelan atau mengunyah.
Jaga jalur napas terbuka
Pastikan jalur napas penderita tetap terbuka. Jika mereka mengalami kesulitan bernapas, lakukan tindakan pertolongan pertama untuk membantu napas, jika Anda terlatih melakukannya.
Berikan dukungan emosional
Berikan dukungan dan ketenangan kepada penderita. Biarkan mereka merasa didampingi dan diawasi dengan baik.
Hindari memberikan obat-obatan
Jangan memberikan obat-obatan kecuali jika diperintahkan oleh tenaga medis yang terlatih.
Baca Juga: Penyakit Jantung – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Apakah Stroke Bisa Sembuh?
Kemungkinan pemulihan dari stroke sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan stroke, bagian otak yang terkena dan cepatnya penanganan medis. Seseorang bisa mengalami pemulihan sebagian atau bahkan sepenuhnya setelah stroke, tetapi prosesnya bisa memakan waktu dan memerlukan perawatan yang tepat.
Banyak orang yang mengalami stroke dapat memulihkan sebagian atau seluruh fungsi yang hilang melalui rehabilitasi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi. Program rehabilitasi ini membantu individu memperoleh kembali kemampuan untuk bergerak, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Penting untuk segera mencari bantuan medis saat terjadi gejala stroke, karena pengobatan yang cepat dapat membantu meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Setelah stroke, penting untuk mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh tim medis Anda dan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat untuk mengurangi risiko terjadinya stroke lagi di masa depan.
Apabila penyakit stroke semakin parah, segera konsultasi dengan dokter, ya.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Penutup
Itulah penjelasan selengkapnya seputar pengertian penyakit stroke yang ternyata termasuk ke dalam penyakit kronis yang memiliki tingkat risiko kematian tinggi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk selalu waspada pada penyakit stroke yang bisa menyerang kapan saja dan pada siapa saja ini dengan menjaga kesehatan sedini mungkin.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!
Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!