Apa itu Batu Empedu? Ini Pengertian, Gejala dan Penyebabnya yang Wajib di Waspadai
Penyakit batu empedu, juga dikenal sebagai cholelithiasis, adalah kondisi di mana kristal-kristal kecil berbentuk batu terbentuk di dalam kandung empedu. Kandung empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan empedu, cairan yang dibuat oleh hati untuk membantu pencernaan lemak.
Batu empedu biasanya terbentuk dari dua jenis material utama:
- Kolesterol: Kolesterol adalah jenis yang paling umum dan terbentuk ketika ada terlalu banyak kolesterol dalam batu empedu.
- Pigmen bilirubin: Batu pigmen terbentuk ketika ada kelebihan bilirubin, yang biasanya terjadi pada orang dengan gangguan hati, infeksi saluran empedu, atau penyakit sel sabit.
Penyakit batu empedu bisa asimptomatik, yang berarti batu empedu tidak menimbulkan gejala dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, batu empedu bisa menyebabkan gejala ketika mereka menghalangi aliran empedu dari kandung empedu ke usus. Gejala tersebut dapat mencakup:
- Nyeri tajam di perut bagian atas kanan atau di tengah, terutama setelah makan makanan berlemak.
- Jaundice (penguningan kulit dan mata).
- Mual dan muntah.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Gejala Batu Empedu
Gejala penyakit batu empedu bisa bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi batu serta apakah batu tersebut menyumbat saluran empedu. Banyak orang dengan batu empedu tidak mengalami gejala sama sekali (asimptomatik). Namun, ketika gejala muncul, kondisi ini dikenal sebagai “kolik bilier” atau “serangan batu empedu.” Berikut adalah beberapa gejala umum dari penyakit batu empedu:
Nyeri Perut yang Tiba-tiba dan Intens
Nyeri biasanya terjadi di bagian atas perut atau di bawah tulang rusuk kanan. Nyeri ini bisa sangat tajam dan sering kali muncul setelah makan makanan yang berlemak atau berat. Nyeri bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
Mual dan Muntah
Ini adalah gejala umum yang dapat menyertai rasa nyeri.
Demam dan Menggigil
Jika batu menyebabkan infeksi, seperti kolangitis atau kolesistitis, demam dan menggigil mungkin terjadi.
Penyakit Kuning
Kuningnya kulit dan putih mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin (pigmen yang terbentuk dari penguraian hemoglobin dalam darah) ketika batu menghalangi aliran empedu ke usus.
Urin Gelap dan Feses Pucat
Hal ini juga disebabkan oleh blokade aliran empedu. Urine menjadi lebih gelap karena bilirubin terakumulasi dalam darah dan diekskresikan melalui ginjal, sedangkan feses menjadi lebih pucat karena kurangnya pigmen empedu.
Perut Terasa Kembung
Seringkali disertai dengan sensasi penuh atau tekanan di perut.
Intoleransi Terhadap Makanan Berlemak
Penderita batu empedu mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau lebih parah setelah makan makanan yang tinggi lemak.
Gejala-gejala ini, terutama jika tiba-tiba dan parah, memerlukan penilaian medis untuk mengonfirmasi diagnosis dan untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Pada beberapa kasus, gejala yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti peradangan kandung empedu (kolesistitis), yang dapat berpotensi mengancam jiwa.
Baca Juga : Gejala Awal Penyakit Gagal Ginjal Sulit Terdeteksi! Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatannya Disini
Faktor Risiko Batu Empedu
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan batu empedu. Berikut adalah beberapa faktor risiko utama untuk penyakit batu empedu:
Gender dan Usia
Wanita lebih cenderung mengembangkan batu empedu daripada pria, terutama wanita yang lebih muda atau mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Kehamilan
Kehamilan meningkatkan risiko batu empedu karena perubahan hormonal yang meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksi kandung empedu.
Obesitas atau Berat Badan Berlebih
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi kolesterol, yang bisa meningkatkan risiko pembentukan batu kolesterol.
Penurunan Berat Badan yang Cepat
Penurunan berat badan yang cepat, seperti yang sering terjadi setelah operasi bariatric, dapat menyebabkan batu empedu karena empedu menjadi jenuh dengan kolesterol.
Diet Berlebihan
Diet tinggi lemak dan rendah serat dapat meningkatkan risiko batu empedu. Makanan yang sangat tinggi kalori dan rendah nutrisi juga berkontribusi terhadap risiko.
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan batu empedu bisa meningkatkan risiko seseorang untuk juga mengembangkannya.
Etnisitas
Orang-orang dari etnis tertentu, seperti Pribumi Amerika dan Hispanik, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan batu empedu.
Mengidap Penyakit tertentu
Penyakit seperti diabetes dan beberapa penyakit hati dan penyakit sel darah (seperti anemia sel sabit) juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
Mengkonsumsi Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu karena mereka meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan mengurangi mobilitas kandung empedu.
Maka dari itu, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait kebutuhan nutrisimu.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey.
Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!
Makanan Penghancur Batu Empedu
Meskipun tidak ada makanan yang secara khusus dapat menghancurkan batu empedu yang sudah terbentuk, beberapa perubahan dalam pola makan bisa membantu mengelola gejala batu empedu dan mencegah pembentukan batu baru. Berikut adalah beberapa rekomendasi cara menghancurkan dan makanan penghancur batu empedu.
Makanan Kaya Serat
Meningkatkan asupan serat bisa membantu mengurangi risiko pembentukan batu empedu. Sumber serat yang baik termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Lemak Sehat
Lemak tak jenuh, seperti yang ditemukan dalam ikan berlemak, alpukat, kacang, dan minyak zaitun, dapat membantu mempertahankan kesehatan kandung empedu.
Kurangi Lemak Jenuh
Lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan olahan dan daging merah serta lemak trans yang ada di banyak makanan cepat saji dan makanan panggang dapat meningkatkan risiko batu empedu.
Konsumsi Buah-buahan dan Sayuran
Konsumsi tinggi buah-buahan dan sayuran segar dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk pengembangan batu empedu. Buah-buahan seperti apel, beri, dan anggur kaya akan antioksidan dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan pencernaan.
Hindari Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan
Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat memperburuk gejala dan kondisi yang berkaitan dengan batu empedu.
Perbanyak Minum Air Putih
Minum cukup air setiap hari membantu menjaga empedu cair, sehingga lebih kecil kemungkinan untuk membentuk batu.
Kopi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara moderat dapat membantu mengurangi risiko batu empedu, meski mekanisme pastinya belum jelas.
Kurkumin
Kurkumin, zat aktif dalam kunyit, telah ditunjukkan dalam beberapa studi untuk memiliki potensi dalam mempromosikan aliran empedu dan mencegah pembentukan batu empedu.
Baca Juga : Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah? Ini 15 Penyebabnya!
Penutup
Demikian penjelasan terkait batu empedu, semoga informasi yang diberikan dapat membantu kamu memahami apa saja penyebab dan gejala batu empedu.
Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang benjolan di ketiak yang kamu alami, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!