6 Penyebab Keracunan Makanan yang Bisa Kamu Ketahui Serta Gejalanya

6 Penyebab Keracunan Makanan yang Bisa Kamu Ketahui Serta Gejalanya
Aul Risky
Aul Risky
June 14, 2024
7 menit membaca

Keracunan makanan adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh patogen seperti bakteri, virus, atau parasit, serta toksin yang mereka hasilkan. 

Gejala keracunan makanan bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat parah, dan dapat mempengaruhi individu dari segala usia. Memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan keracunan makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita sehari-hari.

Dalam pembahasan ini, kita akan menggali lebih dalam tentang apa itu keracunan makanan, bagaimana ia bisa terjadi, dan langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencegahnya

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Bagaimana Keracunan Makanan Bisa Terjadi?

Bagaimana Keracunan Makanan Bisa Terjadi

Keracunan makanan dapat terjadi melalui berbagai mekanisme yang umumnya melibatkan kontaminasi makanan dengan mikroorganisme berbahaya atau bahan kimia toksik. Berikut adalah beberapa cara utama keracunan makanan bisa terjadi:

1. Kontaminasi dari Bakteri

Makanan dapat terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit pada berbagai tahap produksi, pengolahan, dan penyajian. Mikroorganisme berbahaya ini meliputi bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria, virus seperti norovirus, dan parasit seperti Giardia. Kontaminasi ini bisa terjadi melalui:

  • Sumber bahan makanan yang sudah terkontaminasi (seperti daging yang tidak diproses dengan higienis).
  • Penanganan atau penyimpanan makanan yang tidak tepat, seperti penyimpanan pada suhu yang tidak sesuai yang memungkinkan pertumbuhan mikroba.
  • Kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang sudah dimasak atau siap saji.

2. Tidak Menjaga Kebersihan Makanan

Kurangnya kebersihan dalam penanganan makanan, baik di rumah maupun di restoran, adalah penyebab umum keracunan makanan. Ini termasuk tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan atau makan makanan, tidak membersihkan permukaan dapur, dan menggunakan peralatan yang sama untuk makanan mentah dan masak.

3. Penyimpanan Makanan yang Tidak Memadai

Makanan yang tidak dimasak hingga suhu yang cukup untuk membunuh patogen atau yang tidak disimpan di suhu yang aman (di bawah 4°C atau di atas 60°C) dapat memudahkan pertumbuhan bakteri atau produksi toksin.

Baca Juga: Ini Dia, 5 Rekomendasi Menu Makanan Sehat untuk Lansia

Penyebab Keracunan Makanan

Penyebab Keracunan Makanan

Keracunan makanan bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman berbahaya atau bahan kimia. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab keracunan makanan, yang umumnya meliputi:

1. Kuman dari Makanan yang Tidak Dimasak dengan Baik

Banyak makanan, terutama daging dan produk olahan susu, perlu dimasak hingga suhu tertentu untuk membunuh kuman yang mungkin ada. Jika makanan tersebut tidak dimasak dengan baik, kuman seperti bakteri dan parasit bisa tetap hidup dan menyebabkan keracunan.

2. Makanan yang Disimpan atau Diolah dengan Cara yang Salah

Makanan yang tidak disimpan di suhu yang tepat bisa menjadi tempat yang baik untuk kuman berkembang. Misalnya, makanan yang harus disimpan di kulkas tapi dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.

3. Kontaminasi Silang

Ini terjadi ketika kuman dari satu makanan, seperti daging mentah, berpindah ke makanan lain yang tidak akan dimasak lagi, seperti salad. Hal ini bisa terjadi melalui pisau, talenan, atau permukaan dapur yang sama digunakan untuk menyiapkan kedua jenis makanan tersebut tanpa dicuci bersih terlebih dahulu.

4. Kontaminasi dari Penyakit yang Dibawa oleh Orang yang Menyiapkan Makanan

Jika orang yang membuat atau menyajikan makanan sakit dan tidak mencuci tangan dengan baik, mereka bisa menularkan kuman ke makanan yang mereka sentuh.

5. Paparan Bahan Kimia

Kadang makanan bisa terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya, seperti pestisida yang digunakan dalam pertanian atau bahan kimia yang digunakan dalam proses pengemasan.

6. Bahan Alami Beracun

Beberapa makanan mengandung bahan alami yang bisa beracun jika tidak diolah dengan cara yang benar sebelum dimakan, seperti beberapa jenis kacang-kacangan atau jamur

Yuk, jika kamu merasa keracunan makanan, konsultasikan dengan dokter terpercaya dari Rey.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!

Info selengkapnya klik di sini!

Baca Juga: Ini Dia, Jenis Makanan yang Mudah Dicerna dan Makanan yang Sulit Dicerna

Gejala Keracunan Makanan

Gejala Keracunan Makanan

Gejala keracunan makanan dapat bervariasi tergantung pada jenis kontaminan dan jumlah makanan yang dikonsumsi, tetapi ada beberapa gejala umum yang sering muncul. Berikut adalah gejala-gejala keracunan makanan yang biasanya dirasakan oleh tubuh manusia:

1. Mual

Merasa ingin muntah adalah salah satu gejala awal dan paling umum dari keracunan makanan.

2. Muntah

Banyak orang yang mengalami keracunan makanan akan muntah sebagai respons tubuh untuk mengeluarkan makanan yang terkontaminasi.

3. Diare

Diare yang sering dan tiba-tiba juga merupakan tanda umum keracunan makanan, yang disebabkan oleh iritasi pada usus.

4. Sakit Perut dan Kram

Sakit atau kram perut adalah gejala umum lainnya, yang disebabkan oleh peradangan atau iritasi di saluran pencernaan.

5. Demam

Beberapa kasus keracunan makanan disertai dengan demam ringan, yang menunjukkan adanya respons imun terhadap infeksi.

6. Kelelahan

Rasa lelah dan kelemahan bisa muncul, terutama jika tubuh kehilangan cairan dan nutrisi penting karena muntah dan diare.

7. Dehidrasi

Gejala dehidrasi seperti mulut kering, haus berlebihan, jarang buang air kecil, dan pusing bisa terjadi jika keracunan makanan menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan.

8. Sakit Kepala

Sakit kepala juga bisa terjadi, seringkali sebagai akibat dari dehidrasi atau stres fisik dari tubuh yang berusaha melawan infeksi.

Gejala-gejala ini bisa muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dalam banyak kasus, gejala akan mereda dalam beberapa hari tanpa perlu perawatan khusus. 

Namun, jika gejala sangat parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, penting untuk mencari perawatan medis, terutama jika ada risiko dehidrasi serius atau infeksi lebih lanjut.

Baca Juga: Daftar Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Bisa Bikin Anak Sehat dan Cerdas Lho!

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Mengatasi keracunan makanan memang membutuhkan penanganan yang tepat untuk meredakan gejala dan mencegah dehidrasi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu memulihkan kondisi setelah mengalami keracunan makanan:

1. Istirahat yang Cukup

Tubuh membutuhkan energi untuk memulihkan diri dari keracunan makanan. Pastikan untuk beristirahat cukup agar sistem imun dapat bekerja secara efektif.

2. Konsumsi Cairan yang Cukup

Dehidrasi adalah risiko utama dari keracunan makanan, terutama jika disertai dengan muntah dan diare. Minumlah banyak cairan seperti air, kaldu bening, atau oral rehydration solution (ORS) yang bisa dibeli di apotek. Hindari minuman berkafein, beralkohol, atau yang terlalu manis karena bisa memperparah dehidrasi.

3. Makan Makanan yang Lembut

Mulailah dengan makanan yang mudah dicerna seperti bubur, nasi tim, pisang, apel yang diparut, atau roti tawar. Hindari makanan berlemak, pedas, atau terlalu berbumbu yang bisa memperburuk iritasi pada perut.

4. Hindari Makanan Tertentu

Selama pemulihan, hindari produk susu, makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan berlemak karena bisa memperburuk gejala.

5. Obat-Obatan

Untuk meringankan rasa sakit atau demam, Anda mungkin bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol. Untuk diare, obat seperti loperamide bisa digunakan sesuai anjuran dokter. Namun, jangan menggunakan obat anti-diare tanpa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika diare disertai demam atau jika ada darah dalam tinja.

6. Kompres Hangat

Jika perut terasa kram, kompres hangat bisa membantu meredakan rasa sakit. Gunakan botol air hangat atau handuk hangat dan letakkan di perut selama beberapa menit.

7. Pantau Gejala

Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari, atau jika Anda mengalami gejala seperti pusing berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, atau darah dalam tinja, segera cari bantuan medis.

Baca Juga: Efektif, 7 Makanan untuk Menaikkan Trombosit dalam Tubuh

Penutup

Itulah penyebab dan Gejala keracunan makanan yang bisa kita pahami. Jika Anda mengalami keracunan makanan, pengobatan dini dan adekuat adalah kunci untuk pemulihan yang cepat. Pastikan untuk memperhatikan hidrasi dan istirahat yang cukup, serta berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak kunjung membaik atau jika gejala menjadi semakin parah.

Dengan pemahaman dan perhatian yang tepat terhadap keamanan makanan, kita dapat menjaga diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai dari risiko keracunan makanan.

Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
May 17, 2023
8 Manfaat Vitamin E untuk Promil, Tingkatkan Kesuburan!

Bagi pasangan suami istri yang baru saja menikah, umumnya mereka merencanakan program kehamilan.  Program hamil dilakukan agar...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
July 6, 2023
16 Makanan yang Mengandung Vitamin A dan Kadar Kandungannya

Vitamin A merupakan jenis vitamin larut yang mudah diserap bersama lemak.  Vitamin yang larut dalam...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
9 menit membaca
November 22, 2023
Bebas Kusam! 12 Moisturizer Untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat

Banyak orang menganggap pelembap hanya dibutuhkan bagi orang dengan kulit kering sedangkan orang dengan kulit...

Dwi Julianti Dwi Julianti
7 menit membaca