Bagaimana Cek Kadar Vitamin D dalam Tubuh? Ini Harga dan Kadar Normalnya!
Vitamin D sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tulang. Tanpanya, tulang bisa menjadi rapuh, rusak, dan sulit memperbaiki diri
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyakit yang disebut rakhitis pada anak-anak dan osteomalasia pada anak-anak dan orang dewasa.
Oleh karena itu, perlu untuk melakukan cek kadar vitamin D dalam tubuh.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Cek kadar vitamin D dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki masalah yang berkaitan dengan metabolisme tulang, kadar mineral dalam darah, atau fungsi paratiroid.
Ini karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan diserap di usus seperti lemak.
Pemeriksaan vitamin D juga dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit vitamin D yang menyebabkan kelemahan tulang atau kelainan lainnya.
Simak penjelasan lebih lengkap terkait cek kadar vitamin D berikut ini!
Bagaimana Cara Cek Kadar Vitamin D dalam Tubuh?
Untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh dengan cara yang paling akurat, sebaiknya dilakukan tes darah.
Ada dua jenis tes darah yang bisa dilakukan, tapi yang paling sering dilakukan adalah 25-hidroksivitamin D atau yang dikenal juga dengan 25(OH)D.
Jika seseorang merasakan gejala seperti otot melemah, kram, atau nyeri pada tulang, disarankan untuk memeriksa defisiensi vitamin D.
Pemeriksaan ini juga disarankan bagi orang yang berusia di atas 65 tahun, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, osteoporosis, pernah menjalani operasi penurunan berat badan, memiliki penyakit ginjal atau hati, atau memiliki penyakit yang mempengaruhi usus seperti penyakit Crohn.
Pemeriksaan defisiensi vitamin D dilakukan di laboratorium dengan cara mengambil sedikit darah menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam tabung untuk diperiksa nantinya.
Vitamin D Normalnya Berapa?
Kadar vitamin D yang normal umumnya adalah antara 50-80 ng/ml (125-200 nmol/L) dalam darah.
Jumlah ini dianggap sebagai konsentrasi optimal yang memberikan manfaat tambahan selain menjaga kesehatan tulang, seperti mengurangi peradangan, memperkuat sistem imun, dan menjaga metabolisme gula dalam tubuh.
Kebutuhan akan suplemen vitamin D berbeda-beda antara individu tergantung pada faktor seperti berat badan, usia, genetik, penyakit bawaan, warna kulit, paparan sinar matahari, dan lain-lain.
Orang yang memiliki defisiensi atau kekurangan vitamin D membutuhkan dosis yang lebih tinggi atau dosis terapi (>2.000 IU per hari), sedangkan individu yang normal disarankan mengonsumsi dosis sekitar 400-1.000 IU per hari untuk menjaga kestabilan kadar vitamin D.
Berapa Harga Pemeriksaan Vitamin D?
Harga cek lab vitamin D 25-OH Total berkisar sebesar Rp419.000 – Rp495.000.
Cek vitamin D 25-OH bisa dilakukan di rumah sakit dan laboratorium kesehatan.
Untuk dapat melakukan cek vitamin D 25-OH, kamu harus mendapatkan pemeriksaan dan rekomendasi dokter terlebih dulu.
Apakah Boleh Minum Vitamin D Setiap Hari?
Boleh, selama kamu mengonsumsi dalam dosis yang dianjurkan, konsumsi vitamin D setiap hari tidak akan menimbulkan reaksi toksisitas atau keracunan.
Agar mendapatkan manfaat optimal dari vitamin D dan menghindari efek sampingnya, perlu mengonsumsi 600 IU atau 15 mcg vitamin D setiap hari bagi dewasa usia 19-50 tahun. Batas maksimum harian yang boleh dikonsumsi adalah 4.000 IU.
Jika mengonsumsi terlalu banyak vitamin D, dapat timbul reaksi toksik yang menimbulkan gejala seperti kebingungan, penurunan kesadaran, muntah, nyeri perut, konstipasi, dan peningkatan tekanan darah
Baca Juga: 10 Manfaat Vitamin D untuk Tubuh, Boleh Diminum Setiap Hari?
Apa Efek Samping Kelebihan Vitamin D?
Efek samping kelebihan vitamin D dapat menyebabkan beberapa bahaya, di antaranya adalah hiperkalsemia, gangguan pada tulang, kerusakan ginjal, gangguan sistem pencernaan, dan gangguan kesehatan mental.
1. Hiperkalsemia
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu kondisi di mana kalsium dalam darah meningkat di atas 10,8 mg/dL.
Gejala hiperkalsemia meliputi hilangnya nafsu makan, sembelit, sakit kepala, dehidrasi, kelelahan, tekanan darah tinggi, dan depresi.
Hiperkalsemia dapat terjadi akibat mengonsumsi dosis tinggi vitamin D dalam jangka waktu lama dan jika tidak segera ditangani dapat mengancam jiwa.
2. Gangguan pada tulang
Konsumsi vitamin D memang bermanfaat untuk kekuatan tulang.
Namun, mengonsumsi vitamin D dalam dosis tinggi justru dapat menyebabkan gangguan pada tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis vitamin D yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko mengalami patah tulang.
Hal ini karena kelebihan vitamin D dapat mengganggu kerja vitamin K2 yang membantu menjaga kalsium dalam tulang, sehingga tulang kehilangan kepadatannya.
3. Kerusakan ginjal
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.
Hal ini disebabkan karena konsumsi vitamin D dalam dosis tinggi akan meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Selain itu, kelebihan vitamin D juga diketahui menyebabkan kerusakan ginjal permanen atau gagal ginjal.
4. Gangguan sistem pencernaan
Hiperkalsemia yang terjadi akibat kelebihan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan.
Hal ini biasanya ditandai dengan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan sembelit.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D3 lebih dari 50.000 IU selama 3 bulan dapat menimbulkan diare dan sakit perut.
Gejala ini mereda setelah konsumsi suplemen vitamin D3 dihentikan.
5. Gangguan kesehatan mental
Tak hanya secara fisik, kelebihan vitamin D juga dapat memengaruhi kondisi mental seseorang.
Gejalanya meliputi depresi, gelisah, dan kebingungan, atau bahkan koma.
Kondisi mental seseorang nantinya akan membaik seiring dengan penurunan kadar kalsium dalam tubuh.
Kelebihan vitamin D ini biasanya terjadi jika kamu mengonsumsi suplemen vitamin D dalam dosis tinggi, bukan dari paparan sinar matahari atau makanan.
Oleh karena itu, pastikan konsumsi suplemen vitamin D sesuai dengan kebutuhan harian kamu ya, jangan lebih dari 100 mikrogram (4.000 IU) untuk orang dewasa.
Bolehkah Minum Vitamin D Jangka Panjang?
Boleh mengonsumsi vitamin D dalam jangka panjang, tetapi kamu perlu mengikuti dosis yang direkomendasikan dan tidak melebihi batas maksimal yang dianjurkan.
Berikut adalah asupan harian Vitamin D yang dibutuhkan sesuai usia dan kondisi:
- Usia 0-12 bulan: 10 mcg atau 400 IU
- Usia 1-70 tahun: 600 IU
- Usia 71 tahun ke atas: 800 IU
- Ibu hamil dan menyusui: sekitar 600 IU.
Dalam jangka panjang, vitamin D dosis tinggi dapat menyebabkan penyakit karena kerusakan organ dalam tubuh seperti penyakit ginjal.
Oleh karena itu, komsumsilah vitamin D sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, ya!
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Minum Vitamin D? Dosis & Efek Sampingnya!
Cek Kadar Vitamin D dalam Darah Apa Perlu Puasa?
Tidak perlu, jika kamu ingin melakukan pemeriksaan kadar vitamin D 25-OH total tidak perlu puasa.
Dokter hanya akan mengambil sampel darah dan memeriksanya di lab tanpa persiapan khusus sebelumnya.
Jadi, tidak perlu khawatir untuk berpuasa saat cek darah vitamin D karena tidak semua tes darah membutuhkan puasa.
Hanya tes yang memeriksa gula darah, fungsi hati, kolesterol, trigliserida, dan LDL yang memerlukan puasa terlebih dahulu.
Berapa Nilai Kadar Vitamin D Dikatakan Sebagai Defisiensi?
Kadar vitamin D dikatakan defisiensi jika kadar di darah <20 ng/mL.
Kadar vitamin D dalam darah dibagi menjadi tiga golongan:
- Normal: Kadar > 30 ng/mL (75 nmol/L)
- Insufisiensi vitamin D: Kadar 20–30 ng/mL (50-75 nmol/L)
- Defisiensi vitamin D: Kadar < 20 ng/mL (< 50 nmol/L)
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan defisiensi vitamin D, antara lain:
- Jarang terpapar sinar matahari
- Kulit berwarna gelap
- Kurang konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D, vegetarian
- Efek obat tertentu, misalnya obat HIV, kolesterol, dll.
Baca Juga: 5 Sayuran yang Mengandung Vitamin D, Baik untuk Tubuh!
Penutup
Dengan mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, kamu dapat mencegah timbulnya penyakit yang dapat dipicu saat terjadinya defisiensi vitamin D.
Pemenuhan vitamin D secara alami didapatkan dari sinar matahari yang mengandung sinar UV, yang kemudian membantu pembentukan vitamin D3 dalam tubuh.
Vitamin D juga dapat diperoleh dari asupan makanan serta dukungan suplementasi vitamin D.
Apakah tubuhmu sudah memiliki kadar vitamin D yang cukup? Tulis di kolom komentar ya!