Apakah Karbohidrat Bikin Gemuk? Cari Tahu Jawabannya!
Berbicara tentang obesitas, karbohidrat disebut-sebut sebagai pemicu utamanya.
Oleh karena itu, menghindari asupan karbohidrat merupakan hal yang sering disarankan bagi seseorang yang ingin menjalani diet.
Apakah karbohidrat bikin gemuk? Ini pertanyaan yang penting dan menarik untuk dijawab.
Faktanya, karbohidrat tidak akan membuat tubuh kita gemuk. Justru karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh agar metabolismenya tetap terjaga.
Dan juga, organ – organ yang ada di tubuh kita, termasuk otak, ginjal, otot jantung, dan sistem saraf pusat, semuanya menggunakan energi yang disediakan oleh karbohidrat.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan yang telah disebutkan di atas.
Kalau kamu ingin tahu pembahasan lengkapnya, lanjut baca ya.
Apakah karbohidrat bisa membuat gemuk?
Jadi, apakah karbohidrat bikin gemuk?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui bahwa karbohidrat ada 2 jenis, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat olahan.
Kedua jenis karbohidrat tersebut memiliki sisi perbedaan yang sangat mendasar.
Karbohidrat kompleks
Jenis karbohidrat yang satu ini tinggi serat, sehingga proses pencernaannya di dalam tubuh membutuhkan waktu lama.
Oleh karena itu, rasa kenyang yang dirasakan lebih lama ketika mengonsumsi karbohidrat jenis ini.
Contoh makanan yang banyak mengandung karbohidrat jenis ini adalah kacang-kacangan, kentang, sayuran hijau, oatmeal, dan gandum utuh.
Karbohidrat olahan
Jenis karbohidrat yang satu ini penting untuk dibatasi asupannya.
Sebab, proses pengolahannya cukup banyak kadar nutrisi dan serat yang dimiliki oleh sumber karbohidrat ini.
Proses pencernaannya di dalam tubuh lebih cepat, sehingga cepat juga menimbulkan rasa lapar.
Contoh makanan yang banyak mengandung karbohidrat jenis ini adalah roti, buah, sereal, bulir padi, pasta dan kue-kue.
Lantas apakah karbohidrat bikin gemuk?
Jawabannya bahwa pada dasarnya karbohidrat tidak berpengaruh dalam kenaikan berat badan.
Hanya saja, karbohidrat yang berasal dari tepung-tepungan memang lebih padat kalori, sedangkan kalori membuat gemuk jika berlebihan.
Oleh karena itu, tepung-tepungan merupakan makanan berkarbohidrat yang bikin gemuk jika dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk mencegah efek kenaikan berat badan, pastikan kamu mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan.
Sebagian penelitian juga menunjukkan kalau mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat sangat efektif dalam menekan keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.
Padahal, makanan tidak sehat bisa memicu kenaikan berat badan yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, menahan diri dari mengonsumsi makanan tidak sehat sangat efektif membantu mencegah kegemukan.
Apakah karbohidrat membuat lemak di perut?
Lemak yang bertumpuk di perut tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga merusak penampilan seseorang.
Tapi benarkah karbohidrat membuat lemak bertumpuk di perut? Ulasan di bawah ini akan menjawabnya.
Dalam sebuah postingan di Medical Daily, disebutkan bahwa seseorang yang mengonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi sangat rentan memiliki timbunan lemak di perut.
Seorang ahli gizi juga menyebutkan kalau konsumsi karbohidrat dalam jumlah berlebih ketika tubuh tidak membutuhkan energi akan menimbulkan masalah.
Sebab, glukosa tersebut otomatis akan tersimpan sebagai lemak setelah diubah menjadi glikogen. Kondisi ini terjadi ketika tidak ada tujuan untuk menyalurkannya.
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat menyebabkan insulin bekerja terus-menerus menjaga penumpukkan karbohidrat.
Hal inilah yang menyebabkan resistensi insulin akibat kemampuan insulin dalam menjaga glukosa yang sudah mengalami penurunan.
Akibatnya, cadangan energi akan tersimpan dalam bentuk lemak tidak sehat.
Nah, lemak tidak sehat inilah yang kemudian disimpan di perut dan menimbulkan masalah.
Akibat lemak perut inilah, seseorang mengalami gejala sindrom metabolisme yang bisa memicu munculnya penyakit jantung, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Apa perbedaan antara karbohidrat dan lemak?
Terdapat beberapa perbedaan yang mendasar antara karbohidrat dan lemak.
Pertama, karbohidrat larut dalam air dan merupakan sumber energi makanan yang paling melimpah untuk semua organisme hidup.
Sementara lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol, eter, dan yang lainnya.
Lemak juga merupakan tempat penyimpan energi utama.
Tubuh manusia membutuhkan banyak energi untuk bekerja.
Energi tersebut didapatkan dari makromolekul seperti karbohidrat dan lemak.
Keduanya memberikan energi bagi tubuh dan merupakan makronutrien.
Jadi bisa dikatakan kalau karbohidrat dan lemak termasuk di antara tiga sumber energi utama tubuh.
Karbohidrat merupakan bentuk gula paling sederhana, yang nantinya akan diserap oleh usus kecil.
Selanjutnya, organ hati akan mengubahnya menjadi glukosa (bentuk energi) yang dikirim kembali ke aliran darah sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai fungsi.
Sedangkan Lemak merupakan ester dari gliserol, yang fungsinya sebagai cadangan bahan bakar bagi tubuh.
Apa yang bikin gemuk, kalori atau karbohidrat?
Perlu diketahui bahwa kalori dan karbohidrat adalah dua hal yang berbeda.
Kalori sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia karena berfungsi sebagai energi.
Sedangkan karbohidrat merupakan senyawa organik yang merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan menghasilkan energi (karena mengandung kalori).
Asupan kalori yang berlebihan dapat membuat berat badan naik.
Oleh karena itu, pada hakikatnya yang membuat gemuk adalah kalori.
Meskipun manusia membutuhkan kalori sebagai sumber energi, namun asupan yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan.
Sebab, kalori yang berlebihan tersebut akan tersimpan di dalam tubuh sebagai jaringan lemak untuk cadangan energi.
Oleh karena itu, kamu ingin menurunkan berat badan, kurangilah asupan karbohidrat.
Sebab, mengurangi asupan karbohidrat berarti mengurangi asupan kalori.
Ketika asupan kalori berkurang, lemak yang tersimpan di dalam tubuh akan terpecah karena dijadikan sebagai energi.
Baca Juga: Selain Nasi, 17 Makanan Tinggi Karbohidrat dan Jumlah Kandungannya
Apakah karbohidrat baik untuk diet?
Sebagai jawaban dari pertanyaan di atas, perlu diingatkan kembali bahwa karbohidrat terbagi menjadi dua, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat olahan.
Jika ingin diet dan menurunkan berat badan, sebaiknya kamu memilih karbohidrat kompleks.
Sebab, karbohidrat jenis tersebut mengandung lebih banyak serat sehingga kamu bisa merasa kenyang dalam waktu lama.
Oleh karena itu, salah satu jenis diet yang dianjurkan adalah diet karbohidrat.
Bukan berarti kamu harus mengurangi konsumsi karbohidrat sama sekali, karena diet tersebut justru mewajibkan kamu mengonsumsi sumber makanan atau minuman yang berkarbohidrat.
Hanya saja, porsinya lebih sedikit. Oleh karena itu, diet jenis ini sering juga disebut sebagai diet rendah karbohidrat (a low-carb diet).
Namun harus dipahami bahwa tidak semua orang bisa menerapkan diet karbohidrat.
Sebab, orang-orang yang mengidap riwayat penyakit tertentu tidak disarankan untuk menerapkan diet jenis ini. Jenis-jenis penyakit yang dimaksud adalah :
- Diabetes
- Obesitas
- Darah tinggi
- Sindrom metabolik
- Kardiovaskular
Jauh lebih aman jika kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani diet karbohidrat.
Karbohidrat apa yang baik untuk diet?
Jika kamu ingin menurunkan berat badan, sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks dan hindari karbohidrat olahan.
Beberapa riset penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat kompleks dan serat makanan membutuhkan waktu terurai yang lebih lama dibandingkan karbohidrat sederhana (olahan).
Artinya, energi dan kalori yang kamu keluarkan untuk pembakaran jauh lebih banyak dibandingkan pada karbohidrat sederhana.
Oleh karena itu, mengonsumsi karbohidrat kompleks secara teratur lebih efektif dalam menghasilkan penurunan berat badan dibandingkan penambahan berat badan.
Itulah sebabnya mengapa karbohidrat kompleks dan serat makanan dianggap sebagai karbohidrat paling sehat.
Semakin kompleks karbohidratnya, tentu akan semakin baik.
Selain menurunkan berat badan, banyak manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Di antaranya adalah meningkatkan mood, menurunkan berat badan, serta membantu mengelola kadar kolesterol.
Karbohidrat kompleks kaya akan serat, vitamin B dan mineral.
Di sisi lain, tubuh manusia sangat membutuhkan karbohidrat kompleks untuk energi dan serat.
Manfaat serat sendiri sangat besar dalam membantu mengelola kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Karbohidrat kompleks bisa kamu dapatkan dari ubi jalar, nasi merah, kacang-kacangan, jagung, pisang, oatmeal, sayuran hijau, dan lain sebagainya.
Penutup
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.