Apakah Jalan Kaki Membuat Betis Besar?

Apakah Jalan Kaki Membuat Betis Besar?
Yosephine
Yosephine
September 6, 2022
8 menit membaca

Jika berbicara tentang penampilan fisik, nyatanya bukan hanya masalah kulit wajah atau rambut yang sering dikeluhkan perempuan. 

Betis yang tampak besar kadang juga kerap membuat kaum hawa kurang percaya diri.  Kebalikannya, betis kencang dan padat diidamkan wanita. 

Tapi sayangnya, tidak semua beruntung memiliki bentuk betis idaman tersebut. 

Bagaimana sih cara mengecilkan betis? Apakah jalan kaki membuat betis besar?

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

 Baca terus artikelnya sampai habis ya!

Apakah Jalan Kaki Bisa Mengecilkan Betis?

Jalan kaki adalah salah satu cara paling mudah mengecilkan betis. 

Kamu bisa berjalan santai paling tidak selama 30 menit setiap harinya. 

Khususnya bagi lansia, jalan kaki adalah cara sederhana untuk tetap aktif bergerak. 

Sebab jalan kaki tidak banyak memberi tekanan pada tubuh. 

Jika kamu adalah seseorang yang rutin berjalan kaki, kamu berpotensi memenangkan hadiah, lho.

Caranya gampang, kamu hanya tinggal daftar di kampanye #GetREYstarted dengan klik banner di bawah ini.

Rutin berjalan kaki juga bisa mencegah betis menjadi besar, sebab ototnya difungsikan agar selalu bergerak. 

Kamu cukup berjalan di permukaan yang rata, tidak harus di jalanan bergelombang naik turun. 

Lantas, apakah jalan kaki membuat betis besar? 

Saat berjalan, otot kaki terpacu menjadi bergerak. Hal ini akan mengencangkan otot kaki, tapi bukan membesarkan ukuran betis kaki. 

Namun, pastikan berjalan dengan cara yang baik ya! 

Sebab kebiasaan jalan yang kurang benar akan menjadi pemicu betis menjadi besar. 

Cara jalan yang baik ialah letakkan tumpuan pada bagian tumit. 

Pastikan tumit kaki menapaki tanah sebelum melangkah. 

Kebiasaan berjalan yang terburu-buru akan membuat betis membesar sebab tumit tidak sepenuhnya menjadi tumpuan saat berjalan.

Apakah Berjalan Jinjit Bisa Mengecilkan Betis?

Jinjit yang dilakukan dengan cara yang tepat dan rutin akan membantu mengecilkan betis. Berikut contohnya:

1. Jinjit dan mengangkat dumbbell

Untuk melakukan latihan ini, kamu bisa menyiapkan alat beban seperti dumbbell atau kettlebell. Pilih beban sesuai kondisi kebugaran kamu ya!

Caranya sebagai berikut:

  • Berdiri tegak dengan kaki selebar bahu.
  • Rentangkan tangan ke bawah dengan bahu rileks sambil memegang dumbbell.
  • Lakukan jinjit dengan mengangkat tumit ke atas.
  • Tahan sejenak lalu turunkan.
  • Lakukan gerakan sebanyak 3 set dengan masing-masing 15x pengulangan.

2. Jinjit di anak tangga

Gerakan jinjit ini juga sederhana. Kamu bisa melakukannya di anak tangga atau benda lain yang bisa diinjak dengan ketinggian sekitar 10cm. 

Caranya sebagai berikut:

  • Berdiri tegak lurus dan letakkan tangan di pinggang.
  • Letakkan bahu telapak kaki di tepi tingga dan tumit di udara.
  • Jinjit dan angkat tubuh ke atas.
  • Tahan beberapa saat lalu turunkan kembali.
  • Fokus dan pastikan otot betis bekerja.
  • Untuk hasil maksimal, lakukan sebanyak 3 set dengan masing-masing 20x pengulangan.

Apa yang Membuat Betis Menjadi Besar?

Otot betis yang besar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor genetika, gangguan kesehatan, kebiasaan, jenis olahraga yang dilakukan, serta pertambahan berat badan.

Yuk simak selengkapnya di bawah ini:

1. Faktor genetika

Pernah mendengar betis besar karena keturunan? Yap, tidak salah sebab faktor genetika cukup berpengaruh dalam hal ini.

Gen menyumbang besar dalam pertambahan berat badan, termasuk di bagian betis. 

Jika kamu memiliki orang tua atau saudara dengan betis besar, maka kemungkinan genetika adalah penyebabnya. 

Tapi jangan khawatir. Seiring berjalannya waktu, ukuran betis akan berkurang dengan olahraga yang tepat dan pola makan yang sehat.

2. Peningkatan massa otot

Pembentukan atau peningkatan massa otot betis akan membuat ukurannya tampak lebih besar. 

Apa sih faktor yang bisa memicu pertambahan massa otot betis?

  • Rajin olahraga dengan resistensi tinggi, sering melompat, memanjat.
  • Gaya berjalan menggunakan kaki depan, seperti penari balet, atau otot bagian depan tungkai bawah.
  • Pemendekan tendon achilles yang membuat betis tampak lebih besar dan pendek.

3. Lemak yang terus bertambah

Lemak bisa menjadi faktor pemicu betis menjadi besar. Penambahan lemak ini bisa diperoleh dari makanan.

Makanan tinggi lemak akan menambah berat badan secara keseluruhan, termasuk betis yang besar. 

Lemak tidak hanya terakumulasi di bawah kulit, tapi juga ada dalam otot. 

Nah, saat berat badan bertambah, paha dan betis menjadi tempat pertama lemak menumpuk. 

Sayangnya, tempat pertama lemak menumpuk cenderung juga menjadi tempat terakhir lemak berkurang saat berat badan sudah menurun. 

4. Kebiasaan yang dilakukan

Faktor lain yang juga sangat berpengaruh pada membesarnya betis ialah kebiasaan yang dilakukan. 

Berikut beberapa kebiasaan yang membuat betis tampak besar:

a. Menggunakan sepatu hak

Sepatu hak memang akan membuat penampilan semakin memesona. 

Namun, jika terlalu sering digunakan, sepatu hak juga membawa efek samping. Salah satunya membuat betis tampak besar. 

b. Tidak stretching setelah olahraga

Saat kamu berolahraga, otot-otot kaki akan menegang. Itulah mengapa dibutuhkan stretching atau pendinginan sesaat setelah berolahraga. 

Melalui stretching, kamu bisa meregangkan kembali otot kaki. 

Sebab jika dibiarkan terus tegang, hal itu akan membuat betis semakin besar dan ada risiko terkena varises.

c. Terlalu lama berdiri

Kebiasaan terlalu lama berdiri juga akan membuat betis tampak besar. Hal tersebut disebabkan terlalu lama betis dalam menahan beban tubuh. 

Karena itu, usahakan untuk tetap melakukan pergerakan ringan saat berdiri lama. 

d. Terlalu sering angkat beban berlebih

Jika saat mengangkat beban, tumpuan diletakkan pada kaki akan membuat betis menjadi besar. 

Terlebih lagi jika angkat beban dilakukan sambil berjalan. Kondisi ini dapat menimbulkan gumpalan otot baru yang besar dan keras.

5. Adanya gangguan kesehatan

Ukuran betis yang besar juga bisa mengindikasikan terdapat gangguan kesehatan yang perlu menjadi perhatian. 

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang bisa membuat betis terlihat besar:

a. Asupan garam berlebih

Makanan tinggi natrium atau garam adalah salah satu makanan yang akan membuat betis menjadi besar. Bagaimana bisa?

Jumlah garam yang banyak dapat menarik cairan dari vena, arteri, dan kapiler, lalu dikirim ke berbagai jaringan tubuh, termasuk betis. 

Kondisi ini lama kelamaan akan membuat betis terlihat besar. 

Tak hanya itu,  kamu juga bisa melihat pembengkakan di beberapa bagian lain, seperti wajah, jari, dan perut.

b. Kurang aktif dalam bergerak

Gaya hidup juga berpengaruh dalam pembentukan betis yang besar. Terutama gaya hidup yang kurang aktif atau jarang bergerak. Mengapa?

Sebab, kurang bergerak akan memicu terjadinya penumpukan cairan di bagian kaki. Penumpukan ini akan membuat kaki tampak lebih besar.

c. Gangguan jantung

Adanya gangguan dalam mekanisme pemompaan jantung juga membawa dampak pada membesarnya betis. 

Kondisi tersebut membuat pembuluh darah menjadi tidak elastis yang menyebabkan darah yang dipompa ke jantung menjadi lebih lambat.

Akibatnya, cairan menjadi bertumpuk di kaki dan menjadi faktor penyebab kaki besar tapi badan kecil.

d. Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam merupakan penyebab betis besar yang serius. Kondisi ini pertanda bahwa terdapat penyumbatan pembuluh darah vena. 

Hal tersebut berisiko untuk menghalangi darah mengalir ke paru-paru. 

Nah, ciri trombosis vena dalam ini salah satunya ialah terjadinya pembengkakan di salah satu kaki. 

Baca Juga: Apakah Jalan Kaki Bisa Membuat Tinggi? Mitos atau Fakta?

Bagaimana Cara Agar Betis Kecil?

Ada beberapa cara mengecilkan betis yang bisa kamu coba mulai hari ini, yaitu:

1. Olahraga aerobik

Mengecilkan betis yang paling penting dilakukan ialah membakar lemak subkutan yang menumpuk di bawah kaki. 

Nah, caranya ialah dengan melakukan olahraga aerobik. 

Olahraga aerobik yang dilakukan rutin setiap hari selama 30 menit akan membantu membakar lemak di betis dengan cepat. 

Kamu bisa memilih jenis olahraga aerobik yang disukai seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda, dan lainnya.

Agar hasilnya maksimal, lakukan bersepeda rutin paling tidak 5 kali dalam seminggu. 

2. Peregangan otot kaki

Mengecilkan betis tidak harus selalu dengan olahraga berat, tapi juga bisa dengan peregangan sederhana. 

Peregangan yang terpusat di kaki akan mengencangkan otot-otot paha sampai bokong tanpa membuatnya menjadi besar. 

Berikut cara peregangan kaki untuk mengecilkan betis:

  • Berdiri tegak. Agar lebih seimbang, letakkan tangan di pinggul.
  • Letakkan kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang. 
  • Tekuk lutut kanan sampai membentuk sudut 90 derajat. Pastikan lutut kanan tegak lurus dengan punggung kaki.
  • Tahan selama beberapa detik, lalu kembali ke posisi awal.
  • Ulangi paling tidak sebanyak 10 kali.

Setelah selesai, lakukan hal yang sama pada kaki kiri.

3. Perhatikan jenis makanan

Secara alami, lemak akan digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh. 

Saat kamu membatasi asupan lemak, maka tubuh akan membakar sisa lemak untuk menghasilkan energi. Termasuk lemak di betis.

Karena itu, memilih makanan padat gizi, rendah lemak, dan rendah kalori sangat penting. 

Misalnya dengan memperbanyak makan sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, protein tanpa lemak, hingga biji-bijian.

Hindari makanan berminyak berlebih atau mengandung gula yang tinggi, seperti pizza, keripik, dan lainnya.

4. Perhatikan pola makan

Pola makan yang baik dapat membuat betis menjadi kecil, lho! 

Selain jenis makanan, mengatur porsi dan waktu makan akan sangat mempengaruhi upaya untuk mengecilkan betis. 

Makanlah dengan pelan dan tidak terburu-buru. 

Selain itu, makanlah camilan setiap 3 sampai 4 jam setelah makanan utama. 

Hal ini akan membuatmu makan lebih sering, namun pola makan ini akan membuat asupan kalori berkurang dan gula darah menjadi lebih stabil.

Jadi selain mengecilkan betis, kamu akan mendapatkan manfaat berat badan menurun dan meminimalisir risiko penyakit diabetes.

5. Jangan duduk atau berdiri terlalu lama

Duduk atau berdiri terlalu lama dapat membuat betis lama-lama membesar. Karena hal ini menyebabkan penumpukan cairan di kaki.

Saat kamu berada di posisi duduk terlalu lama, lakukan peregangan, jalan sebentar, angkat kaki, atau lakukan hal lain setelah 1-2 jam duduk. 

Hal tersebut dilakukan untuk melancarkan aliran darah dan mencegah terjadinya penumpukan cairan pada kaki. 

6. Lakukan dengan konsisten

Sama seperti menurunkan berat badan, mengecilkan betis juga tidak instan.

Jangan menyerah jika dalam waktu singkat, betis tak kunjung kecil.

Kunci dari mengecilkan betis ialah lakukan secara konsisten. 

Jika ingin hasil yang lebih maksimal, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi kepercayaan.

Jadi, Apakah Jalan Kaki Membuat Betis Besar?

Jika dilakukan dengan benar, jalan kaki tidak serta membuat kaki betis membesar. 

Lakukan beberapa cara mengecilkan betis di atas agar betis kembali ramping!

Masih ada pertanyaan seputar cara mengecilkan betis besar? Yuk, komen di kolom komentar!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
November 30, 2022
13 Manfaat Lemon untuk Kesehatan dan Kecantikan

Sering dimanfaatkan dalam berbagai masakan karena rasanya yang asam, tajam, dan segar, lemon mempunyai segudang...

Dwi Julianti Dwi Julianti
9 menit membaca
November 9, 2022
Apa Itu Meditasi? Ini Manfaat dan Cara Melakukannya!

Menghilangkan perasaan cemas di dalam diri memang tidak mudah. Itulah mengapa banyak orang melakukan meditasi...

Yosephine Yosephine
9 menit membaca
May 26, 2023
Waspada 7 Bahaya Kelebihan Vitamin C bagi Tubuh

Pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan akan memberikan efek yang tidak baik. Hal tersebut turut...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
5 menit membaca