Ini Dia, Jenis Imunisasi Berdasarkan Penyakit yang di Cegah

Ini Dia, Jenis Imunisasi Berdasarkan Penyakit yang di Cegah
Aul Risky
Aul Risky
October 9, 2025
4 menit membaca

Imunisasi adalah salah satu upaya pencegahan penyakit menular yang paling efektif. Dengan vaksinasi, tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu tanpa harus sakit terlebih dahulu.

Bagi anak-anak, imunisasi menjadi bagian penting dari tumbuh kembang yang sehat. Sedangkan bagi orang dewasa, beberapa vaksin juga bisa mencegah penyakit yang berisiko tinggi.

Artikel ini akan membahas:

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Apa Itu Imunisasi dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin, yang merupakan bahan yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan penyakit. Vaksin bisa berupa:

  • Virus yang dilemahkan atau dimatikan.

  • Bakteri yang sudah tidak aktif.

  • Protein atau toksin dari mikroba.

Ketika tubuh terpapar vaksin, sistem kekebalan akan membuat antibodi, sehingga jika suatu saat terinfeksi penyakit yang sebenarnya, tubuh dapat melawan penyakit lebih cepat dan efektif.

Jenis Imunisasi Berdasarkan Penyakit yang Dicegah

Jenis Imunisasi Berdasarkan Penyakit yang Dicegah

1. Imunisasi untuk Bayi dan Anak-Anak

Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap penyakit. Beberapa jenis imunisasi penting meliputi:

A. BCG (Bacillus Calmette–Guérin)

  • Mencegah tuberkulosis (TBC).

  • Diberikan sejak bayi baru lahir.

B. Polio (OPV dan IPV)

  • Mencegah penyakit polio yang menyerang saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

  • Diberikan secara oral (OPV) atau suntikan (IPV) sesuai jadwal imunisasi anak.

C. DPT / DTaP (Difteri, Pertusis, Tetanus)

  • Mencegah penyakit berbahaya seperti difteri, batuk rejan, dan tetanus.

  • Diberikan dalam beberapa dosis sejak bayi 2 bulan.

D. Hepatitis B

  • Melindungi dari infeksi virus hepatitis B yang dapat merusak hati.

  • Biasanya dosis pertama diberikan saat lahir, dilanjutkan beberapa bulan kemudian.

E. Hib (Haemophilus influenzae tipe b)

  • Mencegah meningitis dan infeksi saluran pernapasan serius.

F. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)

  • Mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi darah yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.

G. Rotavirus

  • Mencegah diare parah yang bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi.

H. MMR (Measles, Mumps, Rubella)

  • Mencegah campak, gondongan, dan rubella.

  • Biasanya diberikan pada usia 9–12 bulan, dengan booster di usia 18 bulan.

I. Varicella / Cacar Air

  • Mencegah cacar air dan komplikasinya.

J. Hepatitis A

  • Diberikan pada anak usia tertentu, biasanya setelah 12 bulan.

Baca Juga: 8 Tips Memilih Asuransi Kesehatan Anak Terbaik

2. Imunisasi untuk Remaja dan Dewasa

Seiring bertambahnya usia, beberapa vaksin tambahan menjadi penting, seperti:

Tetanus dan Difteri (Td/Tdap booster)

  • Diberikan setiap 10 tahun untuk menjaga kekebalan tubuh.

HPV (Human Papillomavirus)

  • Mencegah kanker serviks, kanker penis, dan kutil kelamin.

  • Direkomendasikan untuk remaja sebelum aktif secara seksual.

Influenza / Flu Musiman

  • Diberikan setiap tahun, terutama bagi lansia, ibu hamil, dan orang dengan penyakit kronis.

Vaksin Pneumokokus Dewasa

  • Melindungi lansia dari pneumonia berat dan infeksi paru-paru lainnya.

Vaksin COVID-19

  • Mencegah infeksi virus corona dan komplikasinya.

Jenis Vaksin Berdasarkan Cara Pemberian

Jenis Vaksin Berdasarkan Cara Pemberian

  1. Vaksin Suntik

    • Disuntikkan ke otot atau bawah kulit.

    • Contoh: DPT, Hepatitis B, MMR.

  2. Vaksin Oral (Minum)

    • Diberikan melalui mulut.

    • Contoh: Polio oral, rotavirus.

  3. Vaksin Inhalasi / Nasal

    • Disemprotkan ke hidung, misal beberapa vaksin influenza.

Jadwal Imunisasi yang Direkomendasikan

  • Bayi 0–12 bulan: BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, Hib, PCV, Rotavirus.

  • Balita 1–5 tahun: Booster DPT, MMR, Varicella, Hepatitis A.

  • Remaja 9–18 tahun: HPV, Td/Tdap booster, imunisasi meningitis (tergantung negara).

  • Dewasa: Td booster setiap 10 tahun, influenza tahunan, vaksin COVID-19, pneumokokus untuk lansia.

Tips: Selalu catat imunisasi di kartu atau aplikasi kesehatan untuk memastikan jadwal lengkap.

Baca Juga: Gizi Buruk pada Anak: Penyebab, Dampak, dan Solusi

Manfaat Imunisasi

Manfaat Imunisasi

  1. Melindungi Anak dan Dewasa dari Penyakit Berbahaya

    • Banyak penyakit bisa dicegah sebelum tubuh terinfeksi.

  2. Mencegah Komplikasi dan Kematian

    • Imunisasi menurunkan risiko penyakit berat, seperti pneumonia, meningitis, dan hepatitis.

  3. Meningkatkan Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

    • Semakin banyak orang divaksin, semakin sedikit penyebaran penyakit menular.

  4. Mengurangi Beban Kesehatan dan Ekonomi

    • Mengurangi biaya pengobatan, rawat inap, dan kehilangan produktivitas.

Menariknya lagi, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.

Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!

Membership kesehatan yang memberikan akses ke asuransi kesehatan

Efek Samping dan Keamanan Vaksin

Efek samping vaksin biasanya ringan dan sementara, misalnya:

  • Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan.

  • Demam ringan.

  • Rewel atau mengantuk pada bayi.

Vaksin modern aman karena sudah melalui uji klinis ketat dan diawasi oleh badan kesehatan, seperti WHO dan BPOM.

Tips:

  • Konsultasikan dengan dokter jika anak memiliki alergi atau penyakit kronis.

  • Jangan menunda imunisasi tanpa alasan medis.

Baca Juga: Rekomendasi Obat Batuk Anak yang Aman dan Efektif untuk Meredakan Gejala

Tips Memastikan Efektivitas Imunisasi

  • Ikuti jadwal lengkap vaksin sesuai rekomendasi.

  • Simpan catatan imunisasi untuk booster selanjutnya.

  • Pastikan vaksin disimpan dan diberikan sesuai standar (rantai dingin).

  • Konsultasi rutin dengan dokter atau puskesmas.

Penutup

Imunisasi adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dan keluarga dari penyakit menular. Dengan mengetahui jenis vaksin, jadwal pemberian, dan manfaatnya, orang tua bisa memastikan anak tumbuh sehat dan terlindungi.

Selain itu, imunisasi juga melindungi masyarakat luas melalui kekebalan kelompok. Jadi, jangan anggap remeh jadwal imunisasi anak atau vaksinasi orang dewasa. Melalui imunisasi, kita bukan hanya menjaga diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar.

Masih punya pertanyaan seputar khasiat daun putri malu? Yuk, tulis di kolom komentar!

Membership Kesehatan dari Rey. Mulai dari 35rban per bulan.

Kembali
Rekomendasi Artikel
May 8, 2023
Tips Menjaga Kesehatan untuk Zodiak Sagitarius

Kesehatan merupakan salah satu aset terpenting dalam kehidupan manusia.  Meskipun beberapa orang tidak memercayai zodiak,...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
5 menit membaca
April 17, 2024
Apa itu Fat Burner? Pengertian, Efek Samping dan Cara Pakainya

Saat ini sudah semakin banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan berat badan yang ideal. ...

Aul Risky Aul Risky
5 menit membaca
May 22, 2023
Efek Samping Vitamin B Complex yang Patut Diwaspadai

Tidak dapat dipungkiri bahwa konsumsi vitamin B memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.  Namun, dosis dalam...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
6 menit membaca