Cegah Sembelit, 7 Cara Ampuh Mengatasi Susah BAB saat Puasa
Saat menjalani ibadah puasa, pola makan akan mengalami perubahan yang dapat berdampak pada pencernaan, seperti susah buang air besar (BAB).
BAB merupakan salah satu rutinitas yang dilakukan sehari – hari, susah BAB jelas menyebabkan ketidaknyamanan, sembelit, dan jika dibiarkan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan masalah yang serius.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Jika kamu mengalami susah BAB saat berpuasa, tidak perlu khawatir!
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut agar kamu dapat berpuasa dengan nyaman:
Kenapa saat Puasa Susah Buang Air Besar (BAB)?
Sulit buang air besar saat berpuasa adalah hal yang umum terjadi karena perubahan pola makan.
Ketika kamu berpuasa, kamu makan lebih sedikit sehingga jumlah kotoran dalam tubuh juga berkurang.
Selain jarang buang air besar, kamu mungkin juga mengalami tanda-tanda perut kembung dan kotoran yang sangat keras.
Kondisi ini disebut sembelit atau konstipasi, yang terjadi ketika kotoran di dalam tubuh menjadi keras atau kering.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan BAB menjadi sulit, seperti kurang minum air, makan makanan yang rendah serat, dan kurang bergerak.
Namun, faktor utama penyebab sembelit adalah usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan yang kamu makan.
Semakin sedikit kandungan airnya, makanan semakin keras dan sulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
Inilah yang menjadi penyebab susah BAB saat puasa.
Bagaimana Cara agar Buang Air Besar (BAB) Lancar saat Puasa?
Jika kamu mengalami sembelit, ada beberapa cara mencegah susah BAB saat puasa
Nah, jika kamu mengalami susah BAB atau sembelit saat menjalankan puasa, kamu tidak perlu khawatir.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi susah BAB saat puasa.
Yuk simak cara mengatasi BAB saat puasa di bawah ini, agar pencernaan kamu tetap lancar tanpa masalah selama puasa.
1. Banyak Minum Air
Hanya dengan mengonsumsi air putih terbukti dapat membantu mengatasi sembelit saat puasa, lho.
Meskipun saat berpuasa kamu tidak diperbolehkan minum di siang hari, namun kamu harus tetap memaksimalkan asupan minum saat sahur dan berbuka puasa.
Kurang minum bisa menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh dan bisa berujung pada sembelit.
Kamu harus tetap minum minimal 8 gelas air putih per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh.
Untuk kondisi berpuasa, kamu bisa mengatur jumlahnya menjadi pola 2-2-2-2, sepanjang waktu buka hingga sahur.
Caranya, yaitu:
- 2 gelas saat berbuka puasa
- 2 gelas menjelang tarawih
- 2 gelas setelah makan malam atau menjelang tidur
- 2 gelas saat sahur
Dengan asupan minum yang cukup, akan mengurangi dehidrasi saat berpuasa di siang hari.
Saat kebutuhan air kamu tercukupi, proses pencernaan kamu pasti lancar.
Baca Juga: 19 Akibat Kurang Minum Air Putih, Bisa Jadi Sakit?
2. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Makanan yang mengandung serat tinggi sangat baik untuk mengatasi sembelit karena serat membantu melunakkan kotoran dan mempercepat gerakan usus besar.
Ketika makanan yang kamu konsumsi mengandung serat, serat akan menyerap air di usus dan membantu membentuk kotoran yang lebih lunak dan mudah dikeluarkan dari tubuh.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, terutama saat kita mengalami sembelit atau ingin mencegah risiko sembelit.
Beberapa makanan yang kaya akan serat antara lain kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, gandum, kurma, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Jangan Asal Makan, Ini 10 Menu Buka Puasa Sehat untuk Tubuh
3. Kurangi Mengonsumsi Produk Berbahan Dasar Susu
Untuk mengatasi susah BAB dan sembelit, sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi produk yang mengandung susu, baik itu makanan maupun minuman.
Meskipun penelitian baru dilakukan pada anak-anak, susu juga bisa memicu sembelit pada orang dewasa.
Hal ini terjadi karena susu mengandung sedikit serat, sehingga sulit dicerna oleh organ pencernaan dalam tubuh.
Jika kamu banyak mengonsumsi susu tanpa mengonsumsi sayur dan buah, maka ini akan memperburuk kondisi susah BAB.
Namun, bukan berarti kamu tidak boleh minum susu sama sekali.
Kamu masih bisa mengonsumsi susu asal tidak berlebihan dan diimbangi dengan makanan berserat tinggi.
Selain susu, beberapa produk yang memiliki kandungan serat rendah juga terdapat pada makanan kalengan, daging, dan beberapa minuman.
4. Hindari Menunda Buang Air Besar
5. Punya Masalah Usus
Sulit BAB tidak hanya disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi, tetapi juga bisa disebabkan oleh masalah pada usus.
Masalah pada usus bisa bervariasi, mulai dari infeksi umum hingga masalah serius seperti tumor.
Selain itu, masalah seperti jaringan parut atau adhesi pada usus, peradangan atau infeksi di kolon atau usus besar juga sering terjadi.
Karena usus merupakan organ internal yang penting dan sulit untuk diperiksa sendiri, jika kamu mengalami sembelit yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan atau organ tubuh yang lainnya.
6. Perbanyak Aktivitas
Malas beraktivitas justru bisa menyebabkan aktivitas organ pencernaan juga tidak aktif.
Menurunnya fungsi organ pencernaan akan menyebabkan permasalahan BAB dan sembelit.
Oleh karena itu, jangan sampai kamu malas gerak atau mager saat berpuasa.
Kamu bisa mencoba berolahraga selama berpuasa untuk membantu kamu bergerak.
Ada banyak manfaat dari olahraga di bulan puasa selain memperlancar buang air besar.
Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut dari pembahasan di Blog Rey mengenai jenis olahraga yang cocok di bulan puasa.
7. Usahakan BAB Setelah Makan
Kamu bisa mulai membiasakan diri untuk membuang BAB setelah selesai makan agar pencernaan kamu lancar di bulan puasa.
Sesaat setelah makan, fungsi kerja usus akan semakin aktif dan meningkat sehingga memicu rangsangan untuk buang air besar.
Jika kamu melakukannya dengan rutin, maka itu akan menjadi kebiasaan atau rutinitas, sehingga perlahan pencernaan kamu akan terhindar dari masalah BAB dan sembelit.
Apakah Wajar Sembelit saat Puasa?
Ya, sembelit saat puasa memang wajar terjadi karena perubahan pola makan selama puasa Ramadan.
Untuk mencegah sembelit, penting untuk menjaga asupan makan agar mencukupi kebutuhan tubuh dan pencernaan.
Namun, jika sembelit semakin parah dan tidak kunjung sembuh meski sudah mencoba beberapa cara, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Menariknya lagi, kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Apakah BAB Membatalkan Puasa?
Jawabannya sangat jelas, yaitu tidak. BAB tidak menyebabkan puasamu menjadi batal.
Justru akan lebih membahayakan jika kamu tidak BAB selama berpuasa.
Malah sebaliknya, kamu harus mengusahakan agar BAB tetap lancar walaupun sedang berpuasa.
Jadi jangan salah paham lagi, selama kamu tidak memasukkan benda ke dalam mulut dan lubang tubuh lainnya, puasamu tidak batal.
Oleh karena itu, anggapan bahwa BAB membatalkan puasa jelas informasi yang salah.
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah memahami informasi terkait masalah seputar sulit BAB saat bulan puasa dan cara yang bisa dilakukan agar tidak mengalami masalah BAB dan sembelit.
Juga jangan lupa membagikan tips untuk memperlancar pencernaan di bulan puasa ini kepada teman ataupun orang – orang di sekitarmu, ya.
Ayo, selalu jaga kesehatan agar bisa melaksanakan puasa dengan lancar!
Punya pertanyaan atau tips mengatasi susah BAB saat puasa yang ampuh? Yuk, tulis di kolom komentar!
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.