Tonsilitis (Radang Amandel): Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Pernahkah kamu mendengar tonsilitis? Kalau belum, mungkin kamu pernah mendengar penyakit radang amandel.
Yap, dua hal tersebut merupakan hal yang sama.
Saat mengalami radang amandel, biasanya penderita akan mengalami sakit tenggorokan hingga sulit menelan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang bertekstur lembut.
Selain itu, penderita tonsilitis juga harus memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi buah-buahan untuk memenuhi gizi sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Lantas, apa itu tonsilitis? Apa saja gejala dan bagaimana cara mencegah penyakit tonsilitis?
Yuk, temukan jawabannya dalam artikel di bawah ini!
Pengertian Tonsilitis
Tonsilitis atau radang amandel merupakan kondisi saat amandel atau tonsil mengalami pembengkakan dan peradangan.
Amandel adalah dua kelenjar yang ditemukan di sisi belakang tenggorokan yang berfungsi sebagai pencegah infeksi dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Infeksi amandel biasanya terjadi pada anak, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit tonsilitis akan menyerang remaja atau lansia meskipun tidak umum terjadi.
Jika kamu mengalami penyakit tonsilitis, kamu akan kesulitan menelan makanan karena akan mengalami pembengkakan amandel.
Gejala Tonsilitis
Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa gejala tonsilitis yang dapat kamu kenali.
Berikut merupakan gejala tonsilitis yang umum ditemukan:
- Sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan.
- Amandel merah dan bengkak dengan bintik-bintik berisi nanah.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Kesulitan menelan.
- Nyeri pada telinga dan leher.
- Kelelahan.
- Kesulitan tidur.
- Batuk.
- Panas dingin.
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Selain gejala umum, tonsilitis juga memiliki gejala yang kurang umum ditemukan.
Beberapa gejala yang jarang ditemukan di antaranya:
- Kelelahan.
- Sakit perut dan muntah.
- Mual.
- Lidah berbulu.
- Perubahan bunyi suara.
- Bau mulut.
- Kesulitan membuka mulut.
Beberapa orang mungkin akan mengalami perbesaran batu amandel, yang juga disebut dokter sebagai tonsilolit atau batu amandel. Tonsilolit adalah penumpukan material kalsifikasi di celah amandel.
Umumnya, batu amandel tersebut berukuran kecil, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, ukurannya mungkin lebih besar.
Batu amandel dapat mengganggu dan terkadang sulit dihilangkan, tetapi umumnya tidak berbahaya.
Namun, agar lebih aman dan dapat mengetahui penanganan apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi komplikasi, sebaiknya segera konsultasi ke dokter, ya!
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Penyebab Tonsilitis
Amandel atau tonsil adalah ‘garis pertahanan pertama’ terhadap potensi penyakit dan infeksi. Oleh karena itu, mereka dapat dengan mudah terkena infeksi.
Dilansir dari Health Direct, tonsilitis biasanya disebabkan oleh virus, seringkali merupakan virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu.
Demam kelenjar (glandular fever) biasanya disebabkan oleh virus Epstein-Barr, dapat menyebabkan radang amandel yang parah, biasanya terjadi pada remaja.
Tonsilitis juga bisa disebabkan oleh bakteri. Jenis bakteri yang paling umum terlibat adalah Streptococcus (kadang-kadang disebut radang tenggorokan).
Apakah radang amandel menular?
Tonsilitis sendiri tidak menular. Namun virus dan bakteri penyebab radang amandel bisa menular ke orang lain.
Baca Juga: Suara Hilang Karena Batuk? Ini 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Klasifikasi Tonsilitis
Tahukah kamu, tonsillitis nyatanya memiliki beberapa golongan dan diklasifikasikan menjadi 3 jenis.
Dokter mengklasifikasikannya berdasarkan gejala dan masa pemulihannya.
Berikut merupakan kelasifikasi radang amandel atau tonsilitis:
- Tonsilitis akut: Gejala biasanya berlangsung sekitar 3–4 hari tetapi bisa bertahan hingga 2 minggu.
- Tonsilitis berulang: Seseorang mengalami beberapa kejadian tonsilitis akut yang berbeda dalam satu tahun.
- Tonsilitis kronis: Seseorang akan mengalami sakit tenggorokan yang berkepanjangan dan bau mulut yang tidak sedap.
Mendiagnosis jenis tonsilitis akan membantu dokter memutuskan pengobatan terbaik.
Jadi, pastikan kamu mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter yang tepat juga, ya!
Diagnosis Tonsilitis
Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah diagnosis untuk mengetahui jenis tonsilitis apa yang kamu alami.
Dilansir dari National Library of Medicine, tim medis akan melakukan diagnosis dengan pemeriksaan fisik yang mengecek tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan pernapasan.
Selain itu, pasien juga akan dilakukan pemeriksaan rongga mulut, penilaian ukuran tonsil, pemeriksaan kelenjar getah bening, dan pemeriksaan telinga dan gerakan leher.
Dokter mungkin akan mengambil tes swab pada area yang terinfeksi untuk pemeriksaan lebih dekat. Dengan menggunakan teknik ini, mereka dapat menentukan apakah penyebab infeksinya adalah virus atau bakteri.
Dalam beberapa kasus, jika hasil swab tidak dapat disimpulkan, pemeriksaan sel darah lengkap atau radiologi dapat membantu dokter menentukan pengobatan terbaik.
Cara Mengatasi Tonsilitis
Mencegah penyakit tonsilitis sebetulnya sangat simple. Kuncinya adalah selalu menjaga kebersihan.
Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri untuk mencegah penularan bakteri dan virusnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah menyentuh benda-benda di sekitar.
Selain itu, menjaga kebersihan mulut juga merupakan kunci mengatasi tonsilitis mengingat amandel berada di bagian tenggorokan. Caranya, kamu harus sikat gigi setiap hari di pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
Selain rajin bersih-bersih, untuk mengatasi terkena tonsilitis juga dapat dilakukan dengan menjaga pola makan yang menghindari makanan berminyak, terlalu pedas, terlalu kering dan kasar, mengandung pengawet, dan penyedap rasa.
Kamu juga harus menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit agar tidak terkena infeksi bakteri penyebab penyakit tonsilitis. Misalnya, dengan tidak berbicara terlalu dekat karena dikhawatirkan akan terkena droplet yang tersebar melalui udara.
Tak hanya itu, jangan dibiasakan untuk menggunakan alat makan penderita tonsilitis karena dikhawatirkan bakteri dan virus penyebab radang amandel menempel di alat makan tersebut.
Pengobatan Tonsilitis
Bagi kebanyakan orang, radang amandel akan hilang tanpa menimbulkan dampak jangka panjang yang serius meskipun mengganggu dan membuat tenggorokan tidak nyaman.
Namun, untuk mempercepat proses penyembuhan, penderita radang amandel dapat mengonsumsi obat pengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas untuk menghilangkan gejala tonsilitis.
Jika infeksi bakteri menyebabkan radang amandel, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Namun, tindakan ini tidak akan dilakukan pada penderita tonsilitis akibat virus karena antibiotik tidak efektif melawan virus.
Penisilin adalah antibiotik yang paling umum. Saat menjalani pengobatan antibiotik, seseorang harus mengikuti pengobatan sepenuhnya dan terus meminumnya, meskipun gejalanya telah hilang.
Menghentikan pemberian antibiotik sebagian dapat menyebabkan infeksi menyebar.
Sebelumnya, dokter rutin menganjurkan operasi untuk mengatasi radang amandel. Namun, saat ini dokter tidak akan merekomendasikan operasi amandel, kecuali kondisinya kronis dan berulang.
Meskipun amandel menjadi kurang aktif setelah pubertas, amandel masih merupakan organ yang berfungsi. Oleh karena itu, ahli bedah tidak akan mengangkatnya kecuali diperlukan.
Untuk itu, jika gejala tonsilitis atau radang amandel kamu sudah semakin parah, kamu harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis profesional.
Gak pakai lama!
Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet. Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.
Emang boleh se-sat-set ini? Boleh, dong!
Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Tonsilitis sering kali sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa hari. Biasanya, gejala radang amandel akan menghilang usai 7-10 hari sejak awal muncul.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala yang berlanjut atau memburuk.
Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin mengindikasikan komplikasi, seperti infeksi yang telah menyebar.
Apabila kamu mengalami gejala di bawah, segeralah ke dokter
- Sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 2 hari.
- Sakit tenggorokan yang sangat parah hingga sulit makan atau minum.
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Penyakit ekstrim, kelemahan, atau kelelahan.
- Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari atau hilang lebih dari sehari lalu kambuh lagi.
Baca Juga: Faringitis (Radang Tenggorokan) – Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Pertanyaan Seputar Tonsilitis
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu tonsilitis?
Setelah membahas secara lengkap, masih ada beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar tonsilitis, lho!
Kira-kira, apa saja ya pertanyaan umum seputar radang amandel?
Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Minum Apa Biar Radang Amandel Hilang?
Perbanyak minum air putih hangat dan cairang hangat lainnya, seperti sup dan teh. Kamu juga bisa mengonsumsi makanan dingin, seperti es krim atau sorbet buah.
Berkumur dengan air garam juga menjadi cara jitu untuk mengurangi radang amandel. Jangan lupa untuk menghindari makanan bertekstur kasar agar dinding tenggorokan tidak semakin terluka.
Tonsilitis Apa Bisa Sembuh?
Tonsilitis bisa sembuh dengan sendirinya selama 7-10 hari sejak gejala muncul. Namun, kamu perlu menjalani pengobatan sederhana agar mempercepat proses pemulihan dan tidak terjadi komplikasi.
Apakah Tonsilitis Berbahaya?
Tonsilitis bukan merupakan penyakit berbahaya atau tergolong penyakit serius. Namun, biasanya akan memiliki dampak ke bau pernapasan, susah menelan, hingga demam.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai tonsilitis atau radang amandel.
Jadi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan mulut dan tangan karena tonsil merupakan kelenjar yang sensitif terhadap infeksi virus atau bakteri.
Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang tonsilitis yang kamu alami, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!
jar
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.