Kenali 2 Jenis Test Tipes untuk Diagnosis Gejala dan Penyakit Tipes!
Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.
Bakteri penyebab tipes ini bisa menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Saat sudah bersarang di dalam tubuh, Salmonella typhi bisa berkembang biak dengan sangat cepat dan menyebar melalui aliran darah.
Gejala awal tipes biasanya berupa demam, sakit kepala, sembelit atau diare, muncul bintik kecil di perut atau dada, nyeri perut, nafsu makan berkurang, tubuh lemah dan lesu, mudah lelah, hingga sulit berkonsentrasi.
Meski demikian, gejala tipes perlu dipastikan dengan diagnosis yang lebih akurat.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Bagaimana sih, cara test tipes? Baca selengkapnya di bawah ini, ya!
Bagaimana Cara Cek Tipes?
Banyak orang masih keliru membedakan antara gejala tipes dengan demam berdarah.
Itulah mengapa diperlukan beberapa pemeriksaan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang lebih akurat.
Berikut 2 jenis pemeriksaan yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit tipes:
TUBEX Test
Tubex merupakan alat uji penyakit tipes yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam darah.
Nah, antibodi ini dihasilkan secara otomatis oleh sistem imun ketika tubuh terinfeksi bakteri Salmonella typhi.
Jika hasil tes Tubex mendeteksi antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah, maka menandakan orang tersebut positif mengidap tipes.
Tubex tes bisa dilakukan di laboratorium, klinik, atau rumah sakit.
Durasi pengecekannya pun cukup cepat, yakni hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit sampai hasilnya diketahui.
Prosedur Tubex test untuk tifus secara sederhana sebagai berikut:
- Pengambilan sampel darah.
- Memasukkan sampel darah ke dalam tabung, diamkan selama 2 menit.
- Memasukkan antigen (blue reagent) ke dalam tabung.
- Menutup tabung reaksi, memiringkan, dan mengocoknya selama 2 menit.
Hasil tes positif ditandai dengan warna biru, artinya sampel darah mengandung antibodi IgM anti-O9.
Dengan kata lain apabila warnanya biru, maka orang tersebut positif menderita tifus.
Diagnostic Microbiology and Infectious Disease menyebutkan test Tubex memiliki sensitivitas sampai 91% dengan spesifitas 82%.
Selain itu menurut penelitian dalam Journal of Medial Microbiology, Tubex test bisa digunakan dalam beberapa cara diagnosis tipes, yakni:
- Deteksi antigen dan antibodi dari serum darah.
- Deteksi antigen urin sebagai pelengkap deteksi serum.
- Identifikasi seluruh organisme dari feses atau kultur darah.
Tes Widal
Tes Widal juga termasuk test yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis penyakit tifus.
Pemeriksaan Widal disebutkan memiliki sensitivitas 82% dengan spesifitas 58%.
Berikut prosedur tes Widal untuk diagnosis tipes:
- Biasanya dokter akan bertanya seputar riwayat penyakit dan pertanyaan seputar kebersihan makanan, tempat tinggal, dan keluhan yang dialami.
- Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Misalnya, suhu badan, tampilan permukaan lidah, bagian perut yang terasa nyeri, dan mendengar bunyi usus melalui stetoskop.
- Penderita akan diambil darahnya sebagai sampel.
- Sampel darah akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis penyakit tifus.
- Di laboratorium, sampel darah akan ditetesi dengan bakteri Salmonella yang sudah dimatikan dalam bentuk antigen O (badan bakteri) dan bentuk antigen H (ekor atau flagel bakteri).
- Kemudian, sampel darah diencerkan sebanyak puluhan hingga ratusan kali.
Jika setelah diencerkan antibodi tetap terbukti positif, maka orang tersebut dianggap mengidap tipes.
Setelah mendiagnosis tifus melalui tes tersebut, dokter akan menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk kondisi kamu.
Sebagian besar kasus sakit tipes akan diberi obat antibiotik, obat penurun demam, dan obat untuk meringankan gejala yang lain.
Berapa Biaya Tes Tipes?
Biaya cek darah tipes di setiap rumah sakit, klinik, maupun laboratorium bisa berbeda, tergantung tempat dan daerah tinggal.
Secara garis besar, biaya cek di rumah sakit dimulai dari 98 ribu rupiah hingga 200 ribu lebih.
Selain di rumah sakit, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan di puskesmas, lho.
Tentunya biaya pemeriksaan di puskesmas akan lebih terjangkau.
Secara garis besar, harga cek darah tipes di puskesmas sekitar 20 ribu rupiah.
Biaya di puskesmas daerah biasanya lebih rendah dari harga tersebut.
Sedangkan untuk pemeriksaan di laboratorium juga cukup bervariasi, misalnya di Kimia Farma sekitar Rp125 ribu sampai Rp500 ribu.
Baca juga: Apakah Tipes Berbahaya?
Apakah Sakit Tipes Harus Cek Darah?
Sebaiknya dilakukan pengecekan, sebab tipes memiliki gejala yang dikatakan hampir sama dengan gejala demam berdarah.
Jika salah menduga jenis penyakit yang diderita, maka bisa menyebabkan kesalahan penanganan yang bisa berakibat fatal bagi penderita.
Itulah mengapa dibutuhkan pemeriksaan darah untuk mengetahui dengan pasti jenis penyakit yang diderita.
Untuk pemeriksaan tifus bisa dilakukan dengan tes Widal dan tes Tubex.
Adapun beberapa gejala penyakit tipes yang bisa kamu lihat di bawah ini:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Keringat berlebih.
- Diare atau sembelit.
- Dehidrasi.
- Tubuh lemah dan lelah.
- Tidak nafsu makan.
- Nyeri otot.
- Mual dan muntah.
- Batuk bronkitis.
Jika kamu mengalami gejala tifus seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera tanyakan kepada dokter.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline.
Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!
Tes Darah Tipes Hari ke Berapa?
Diagnosa tipes baru bisa dilakukan setelah demam berlangsung paling tidak 3-5 hari saat dilakukan tes darah.
Jadi penyebabnya baru bisa dipastikan setelah paling tidak 3 hari untuk tes darah.
Penutup
Diagnosis tipes yang tepat dan akurat akan membantumu dalam memilih pengobatan yang tepat.
Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, kamu bisa terhindar dari komplikasi demam tifoid yang bisa mengancam jiwa.
Jadi saat kamu merasa mengalami satu atau beberapa gejala yang menunjukkan mengalami tipes, segera periksakan diri ke dokter, ya!
Masih ada pertanyaan seputar test tipes? Sharing di kolom komentar, yuk!
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.
Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.