Ini Dia, 7 Penyebab Kanker Serviks dan Cara Pencegahannya
Apa itu kanker serviks? Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim wanita. Leher rahim, atau serviks, adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks sering kali berkembang secara perlahan dan dapat dideteksi pada tahap awal melalui skrining rutin seperti tes Pap dan HPV. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi human papillomavirus (HPV), yang merupakan virus yang ditularkan melalui kontak seksual.
Meskipun kanker serviks bisa berbahaya dan mengancam jiwa, langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin dapat secara signifikan mengurangi risiko dan meningkatkan peluang deteksi dini serta pengobatan yang berhasil. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan kanker serviks.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di leher rahim wanita. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV (human papillomavirus). Berikut ini adalah penjelasan singkat dan mudah dipahami mengenai penyebab dan faktor risiko kanker serviks:
Infeksi Human Papillomavirus (HPV)
Virus HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Ada banyak jenis HPV, tetapi tipe 16 dan 18 adalah yang paling sering menyebabkan kanker. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual, termasuk hubungan vaginal, anal, dan oral.
Aktivitas Seksual
Banyak Pasangan Seksual: Memiliki banyak pasangan seksual meningkatkan risiko tertular HPV.
Aktivitas Seksual di Usia Muda: Memulai hubungan seksual pada usia muda meningkatkan risiko infeksi HPV.
Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Infeksi HIV/AIDS: Orang dengan HIV/AIDS lebih rentan terhadap infeksi HPV.
Obat Imunosupresif: Penggunaan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh juga meningkatkan risiko.
Merokok
Merokok dapat merusak sel-sel serviks dan memperlemah sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kanker.
Faktor Genetik
Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker serviks dapat meningkatkan risiko.
Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker serviks.
Kehamilan dan Persalinan
Wanita yang telah hamil banyak kali memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Paparan DES (Diethylstilbestrol)
Wanita yang ibunya mengonsumsi DES (obat yang digunakan pada tahun 1940-1971 untuk mencegah keguguran) memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Baca Juga: Mencegah Kanker, Ketahui 13 Makanan yang Mengandung Vitamin B
Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, beberapa gejala dapat muncul dan perlu diwaspadai. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang gejala-gejala kanker serviks:
1. Pendarahan yang Tidak Normal
- Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi: Salah satu tanda yang paling umum dari kanker serviks adalah pendarahan yang tidak teratur di luar periode menstruasi. Ini bisa berupa pendarahan ringan atau berat yang terjadi tanpa alasan yang jelas.
- Pendarahan Setelah Hubungan Seksual: Pendarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual bisa menjadi tanda adanya lesi atau perubahan pada jaringan serviks yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Pendarahan Setelah Menopause: Bagi wanita yang sudah mengalami menopause, pendarahan yang terjadi setelah periode menstruasi berhenti secara permanen adalah tanda yang sangat mencurigakan dan harus segera diperiksakan ke dokter.
2. Keputihan yang Tidak Normal
- Keputihan Berlebihan: Produksi keputihan yang lebih banyak dari biasanya, terutama jika disertai dengan bau yang tidak sedap, bisa menjadi tanda adanya infeksi atau perubahan seluler pada serviks.
- Keputihan dengan Warna yang Tidak Biasa: Keputihan yang berwarna coklat, kuning, atau mengandung darah memerlukan perhatian medis segera, karena ini bisa menandakan adanya masalah pada serviks.
3. Nyeri Panggul
- Nyeri yang Tidak Terkait dengan Siklus Menstruasi: Nyeri panggul yang tidak berhubungan dengan menstruasi dan berlangsung terus-menerus bisa menjadi gejala kanker serviks.
- Nyeri Saat Berhubungan Seksual: Nyeri yang dirasakan selama atau setelah hubungan seksual bisa disebabkan oleh peradangan atau perubahan pada jaringan serviks.
4. Masalah Buang Air Kecil
- Nyeri Saat Buang Air Kecil: Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil bisa terjadi jika kanker serviks menyebar ke kandung kemih.
- Frekuensi Buang Air Kecil yang Tinggi: Perasaan ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya tanpa alasan yang jelas juga bisa menjadi gejala kanker serviks.
5. Pembengkakan pada Kaki
- Edema: Pembengkakan pada kaki, terutama jika disertai dengan rasa sakit, bisa terjadi jika kanker serviks menyebar ke kelenjar getah bening atau pembuluh darah di area panggul.
Baca Juga: 14 Ceklis Persiapan Sebelum Menikah untuk Wanita dan Pria
Gejala Lanjutan (Jika Kanker Telah Menyebar)
- Kehilangan Nafsu Makan dan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan dan kehilangan nafsu makan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda kanker yang lebih lanjut.
- Kelelahan yang Ekstrem: Merasa sangat lelah dan lemah, bahkan setelah istirahat yang cukup, bisa terjadi jika tubuh berjuang melawan kanker.
- Nyeri Punggung dan Kaki: Nyeri yang berkelanjutan di punggung bawah atau kaki bisa terjadi jika kanker menyebar ke daerah tersebut.
Yuk, konsultasikan kondisi kanker serviks kamu dengan dokter terpercaya dari Rey.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Cara Mencegah Kanker Serviks
Pencegahan kanker serviks melibatkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terinfeksi human papillomavirus (HPV) dan mendeteksi perubahan seluler pada serviks sedini mungkin. Berikut adalah cara-cara yang efektif untuk mencegah kanker serviks:
1. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV adalah langkah pencegahan yang sangat efektif. Vaksin ini melindungi terhadap jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks (HPV tipe 16 dan 18). Vaksinasi biasanya diberikan pada anak-anak dan remaja sebelum mereka menjadi aktif secara seksual, tetapi juga dapat diberikan pada wanita hingga usia 26 tahun (dan dalam beberapa kasus hingga 45 tahun).
2. Skrining Rutin
- Tes Pap (Pap Smear): Tes Pap dapat mendeteksi perubahan sel serviks sebelum menjadi kanker. Skrining rutin dapat menemukan sel-sel pra-kanker yang dapat diobati sebelum berkembang menjadi kanker.
- Tes HPV: Tes HPV digunakan untuk mendeteksi infeksi HPV yang berisiko tinggi. Tes ini sering dilakukan bersamaan dengan tes Pap untuk wanita yang berusia 30 tahun ke atas.
3. Praktik Seks Aman
- Menggunakan Kondom: Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko tertular HPV, meskipun tidak sepenuhnya melindungi karena HPV dapat menular melalui kontak kulit ke kulit di area genital yang tidak tertutup kondom.
- Membatasi Jumlah Pasangan Seksual: Memiliki lebih sedikit pasangan seksual dapat mengurangi risiko infeksi HPV.
4. Berhenti Merokok
Merokok dapat merusak sel-sel serviks dan meningkatkan risiko kanker. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko ini.
5. Hindari Paparan Terhadap DES
Wanita yang ibunya mengonsumsi DES saat hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Jika Anda mengetahui bahwa ibu Anda mengonsumsi DES, penting untuk memberi tahu dokter Anda dan menjalani skrining yang lebih sering.
6. Pola Hidup Sehat
- Diet Seimbang: Makan makanan yang kaya akan vitamin dan antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh dan sistem kekebalan.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
7. Edukasi Terhadap Kesehatan Kanker Serviks
Meningkatkan kesadaran tentang kanker serviks, penyebabnya, dan cara pencegahannya sangat penting. Pendidikan seksual yang baik dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV.
Baca Juga: Kenapa Darah Haid Berwarna Hitam? Ini Gejala dan Penyebabnya
Jadwal Skrining yang Direkomendasikan untuk Mengecek Kanker Serviks
- Usia 21-29 Tahun: Wanita harus menjalani tes Pap setiap tiga tahun.
- Usia 30-65 Tahun: Wanita harus menjalani tes Pap setiap tiga tahun, atau kombinasi tes Pap dan tes HPV setiap lima tahun.
- Usia di Atas 65 Tahun: Wanita yang telah menjalani skrining rutin sebelumnya dan hasilnya normal mungkin tidak perlu lagi menjalani skrining, tetapi ini harus dikonsultasikan dengan dokter.
Penutup
Sebagai penutup, kanker serviks adalah penyakit serius yang dapat dicegah dan diobati dengan deteksi dini dan tindakan pencegahan yang tepat. Infeksi HPV adalah penyebab utama kanker serviks, dan vaksinasi serta skrining rutin adalah kunci untuk mengurangi risiko dan mendeteksi perubahan seluler sebelum berkembang menjadi kanker. Selain itu, praktik seks aman, berhenti merokok, dan menjaga pola hidup sehat juga memainkan peran penting dalam pencegahan kanker serviks.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai risiko kanker serviks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional. Bersama-sama, kita bisa mengambil langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah kanker serviks. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami serta menghadapi kanker serviks dengan lebih baik.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!
Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!