7 Gejala Penyakit Rubella, Penyebab dan Pencegahannya
Apa itu penyakit rubella? Rubella, yang juga dikenal sebagai campak Jerman, adalah penyakit infeksi virus yang umumnya ringan namun dapat memiliki konsekuensi serius terutama jika terjadi pada wanita hamil. Penyakit ini ditandai oleh ruam merah muda yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun rubella sering dianggap sebagai penyakit ringan, infeksi pada ibu hamil dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital (CRS) pada bayi, yang dapat mengakibatkan berbagai kelainan bawaan.
Vaksinasi adalah metode pencegahan yang paling efektif untuk rubella, dan telah berhasil mengurangi kejadian penyakit ini secara signifikan di banyak negara. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang penyebab, gejala, diagnosis, dan pencegahan rubella.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Penyebab Penyakit Rubella
Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab dan cara penyebaran rubella dengan gaya penulisan yang mudah dipahami:
Penyebab Rubella
Penyakit rubella disebabkan oleh virus rubella, yang termasuk dalam keluarga Togaviridae. Virus ini adalah virus RNA yang menyerang sistem pernapasan.
Cara Penyebaran Rubella
Rubella adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu:
- Melalui Percikan Air Liur (Droplet):
Virus rubella menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang keluar saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Orang lain dapat tertular jika menghirup droplet tersebut.
- Kontak Langsung dengan Cairan dari Hidung atau Tenggorokan:
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi, seperti saat berbagi makanan atau minuman, atau melalui tangan yang terkontaminasi.
Penularan dari Ibu ke Janin:
Ibu hamil yang terinfeksi rubella dapat menularkan virus ke janinnya melalui plasenta. Hal ini dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital (CRS) pada bayi yang dilahirkan, yang dapat berakibat serius.
Masa Inkubasi dan Penularan
Masa Inkubasi:
Masa inkubasi rubella, yaitu waktu antara terpapar virus hingga munculnya gejala, berkisar antara 14 hingga 21 hari. Selama masa ini, orang yang terinfeksi mungkin belum menunjukkan gejala, tetapi bisa sudah menularkan virus.
Periode Penularan:
Orang yang terinfeksi rubella dapat menularkan virus kepada orang lain sejak beberapa hari sebelum munculnya ruam hingga sekitar satu minggu setelah ruam muncul. Jadi, orang tersebut bisa menularkan virus bahkan sebelum mereka menyadari bahwa mereka sakit.
Baca Juga: 8 Gejala Penyakit Autoimun Yang Perlu Diwaspadai, Terutama Bagi Kaum Wanita!
Gejala Penyakit Rubella
Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul pada orang yang terinfeksi rubella:
Ruam Merah Muda
Ruam adalah tanda paling khas dari rubella. Biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam biasanya berlangsung selama sekitar tiga hari.
Demam Ringan
Demam yang menyertai rubella biasanya ringan, sekitar 37,2°C hingga 37,8°C (99°F hingga 100°F).
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di belakang telinga dan leher sering membengkak dan terasa sakit.
Gejala Pernafasan Ringan
Pilek atau hidung tersumbat, serta sakit tenggorokan.
Nyeri Sendi
Nyeri sendi lebih umum terjadi pada remaja dan orang dewasa, terutama pada wanita. Sendi yang sering terkena termasuk jari, pergelangan tangan, dan lutut.
Mata Menjadi Merah
Beberapa orang mungkin mengalami mata merah dan meradang.
Kelelahan dan Malaise
Penderita mungkin merasa lelah dan tidak enak badan secara umum.
Yuk, konsultasikan kondisi penyakit rubella dengan dokter terpercaya dari Rey.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Gejala pada Bayi dengan Sindrom Rubella Kongenital (CRS)
Jika seorang wanita hamil terinfeksi rubella, terutama pada trimester pertama, bayinya berisiko tinggi terkena sindrom rubella kongenital (CRS). Gejala CRS dapat mencakup:
- Kelainan Jantung Bawaan
- Katarak atau Masalah Penglihatan Lainnya
- Kehilangan Pendengaran
- Kerusakan Hati atau Limpa
- Retardasi Mental atau Perkembangan yang Tertunda
Baca Juga: Apa itu Penyakit Herpes? Ini Gejala, Faktor Risiko dan Pengobatannya
Perbedaan Campak dan Rubella
Apa perbedaan campak dan rubella? Campak dan rubella adalah dua penyakit virus yang berbeda meskipun memiliki beberapa gejala yang mirip, seperti ruam dan demam. Berikut adalah perbedaan utama antara campak dan rubella:
Penyebab
- Campak
Disebabkan oleh virus campak, yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, genus Morbillivirus.
- Rubella
Disebabkan oleh virus rubella, yang termasuk dalam keluarga Togaviridae, genus Rubivirus.
Gejala
- Campak
Gejala Awal: Demam tinggi, batuk, pilek, dan konjungtivitis (mata merah).
Ruam: Ruam merah yang muncul pertama kali di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam biasanya muncul 3-5 hari setelah gejala awal.
Tanda Koplik: Bintik-bintik putih kecil di dalam mulut yang muncul sebelum ruam.
Demam Tinggi: Demam bisa mencapai 40°C atau lebih tinggi.
- Rubella
Gejala Awal: Demam ringan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, pilek, dan sakit tenggorokan.
Ruam: Ruam merah muda yang muncul pertama kali di wajah dan kemudian menyebar ke tubuh. Ruam rubella biasanya lebih ringan dan tidak berlangsung selama ruam campak.
Nyeri Sendi: Terutama pada remaja dan orang dewasa, sering mengalami nyeri sendi.
Demam Ringan: Demam biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar 37,2°C hingga 37,8°C.
Masa Inkubasi
- Campak
Masa inkubasi sekitar 10-14 hari setelah terpapar virus sebelum gejala muncul.
- Rubella
Masa inkubasi sekitar 14-21 hari setelah terpapar virus sebelum gejala muncul.
Penularan
- Campak
Sangat menular dan menyebar melalui droplet udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
- Rubella
Menular melalui droplet udara dan kontak langsung dengan cairan dari hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin.
Komplikasi
- Campak
Komplikasi serius lebih umum, termasuk pneumonia, ensefalitis (radang otak), dan kematian. Anak-anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terhadap komplikasi.
- Rubella
Biasanya lebih ringan pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi sangat berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital (CRS) pada janin, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan serius.
Pencegahan
- Campak
Vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) adalah cara paling efektif untuk mencegah campak.
- Rubella
Vaksinasi MMR juga melindungi terhadap rubella, dan sangat penting bagi wanita usia subur untuk memastikan kekebalan terhadap rubella sebelum kehamilan.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Pilek Anak yang Efektif
Penutup
Sebagai penutup, rubella adalah penyakit virus yang umumnya ringan pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi dapat memiliki konsekuensi serius jika terjadi pada wanita hamil. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, yang telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi kejadian rubella dan melindungi populasi yang rentan, terutama ibu hamil dan bayi yang belum lahir. Vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) adalah langkah penting dalam upaya pencegahan ini.
Kesadaran tentang gejala rubella, cara penyebarannya, dan pentingnya vaksinasi harus terus ditingkatkan untuk mencegah wabah dan melindungi kesehatan masyarakat. Jika Anda belum divaksinasi atau merencanakan kehamilan, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa Anda memiliki perlindungan yang memadai terhadap rubella.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi penyebaran rubella dan melindungi mereka yang paling rentan terhadap komplikasi serius. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga serta komunitas kita melalui vaksinasi dan kesadaran yang lebih baik tentang rubella.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!
Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!