Apa Itu Kelenjar Getah Bening? Ini 5 Ciri-ciri, Penyebab dan Pengobatannya
Kelenjar getah bening atau nodus limfatik adalah struktur kecil berbentuk kacang yang tersebar di seluruh tubuh dan merupakan bagian dari sistem limfatik. Kelenjar ini berfungsi sebagai filter untuk limfa, cairan yang mengandung sel darah putih dan sisa-sisa dari sel tubuh.
Kelenjar getah bening bertugas untuk menyaring patogen seperti bakteri dan virus, serta zat asing lainnya, mencegahnya masuk ke dalam aliran darah. Selain itu, kelenjar ini juga merupakan tempat aktivasi sel-sel imun, termasuk limfosit yang berperan dalam respon imun tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dalam sistem limfatik dan fungsi imunologis tubuh. Berikut adalah beberapa ciri utama dari kelenjar getah bening:
1. Lokasi dan Bentuk
- Kelenjar getah bening terletak di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.
- Mereka biasanya berbentuk oval atau kacang dan berukuran beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter.
2. Struktur
- Setiap kelenjar getah bening dikelilingi oleh sebuah kapsul jaringan ikat dan memiliki struktur internal yang dibagi menjadi korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).
- Korteks mengandung folikel limfatik, yang merupakan tempat aktivasi sel B, sedangkan medula mengandung saluran dan kumpulan sel-sel imun seperti sel T dan makrofag.
3. Fungsi
- Kelenjar getah bening berfungsi sebagai filter untuk limfa, yang merupakan cairan yang berisi sel-sel darah putih dan sisa-sisa dari sel tubuh.
- Mereka menyaring zat-zat berbahaya seperti bakteri, virus, dan sel-sel kanker sebelum limfa tersebut dikembalikan ke sirkulasi darah.
- Mereka juga berfungsi sebagai pusat aktivasi untuk sel-sel imun yang melawan infeksi dan penyakit.
4. Respons terhadap Infeksi
- Saat terjadi infeksi, kelenjar getah bening dapat membengkak dan terasa nyeri jika ditekan, karena peningkatan aktivitas sel-sel imun dan akumulasi cairan.
- Pembengkakan ini biasanya merupakan tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melawan infeksi atau inflamasi.
5. Keterlibatan dalam Kondisi Medis
- Kelenjar getah bening yang terus-menerus membesar atau terasa keras saat disentuh bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius, seperti infeksi kronis, penyakit autoimun, atau kanker.
Baca Juga: Benjolan di Ketiak: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati
Penyebab Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening, atau limfadenopati, sering kali merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga kondisi medis yang lebih serius. Berikut beberapa penyebab umum dari pembengkakan kelenjar getah bening:
1. Infeksi
- Infeksi pada umumnya: Seperti flu, mononukleosis, dan HIV, yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
- Infeksi Bakteri: Termasuk strep throat, infeksi kulit, atau tuberkulosis, yang bisa menyebabkan kelenjar getah bening di area tertentu menjadi bengkak.
- Infeksi Jamur: Meskipun lebih jarang, infeksi jamur juga dapat mempengaruhi kelenjar getah bening.
2. Penyakit Autoimun
Kondisi seperti lupus dan rheumatoid arthritis, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Kanker
- Limfoma: Kanker kelenjar getah bening itu sendiri, seperti limfoma Hodgkin atau non-Hodgkin, yang langsung mempengaruhi limfonodus.
- Kanker yang Menyebar: Kanker dari bagian tubuh lain (seperti payudara, paru-paru, atau prostat) yang telah menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening.
4. Reaksi Alergi
- Beberapa alergi dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak, terutama jika ada reaksi imun yang signifikan.
5. Cedera atau Infeksi Lokal
- Cedera dekat kelenjar getah bening atau infeksi pada area tertentu (seperti abses gigi) dapat menyebabkan kelenjar getah bening terdekat membengkak karena reaksi inflamasi.
6. Obat-obatan
- Obat-obatan tertentu, termasuk obat anti-kejang atau obat yang digunakan untuk mencegah malaria, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening sebagai efek samping.
Pembengkakan kelenjar getah bening bisa berbeda-beda, bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pembengkakan yang tiba-tiba dan nyeri sering kali dihubungkan dengan infeksi, sedangkan pembengkakan yang lebih lambat dan kurang nyeri bisa dikaitkan dengan kanker atau penyakit autoimun.
Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak diketahui penyebabnya atau berlangsung lebih dari beberapa minggu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Apabila benjolan di ketiak kamu mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini.
Gejala Kelenjar Getah Bening
Gejala kelenjar getah bening yang bengkak atau terinfeksi bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi ada beberapa tanda umum yang sering muncul. Berikut adalah gejala-gejala umum yang terkait dengan pembengkakan kelenjar getah bening:
1. Munculnya Pembengkakan
- Pembengkakan yang mudah diraba, sering kali tanpa rasa sakit, di area seperti leher, ketiak, atau selangkangan.
- Dalam beberapa kasus, kelenjar yang bengkak dapat terasa nyeri atau sensitif ketika disentuh.
2. Infeksi
- Demam dan menggigil.
- Kelelahan atau perasaan lemah secara umum.
- Berkeringat malam yang tidak biasa.
3. Gejala yang Berhubungan dengan Penyakit Sistemik
Dalam kasus penyakit seperti HIV atau tuberkulosis, gejala mungkin mencakup penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan demam berkepanjangan.
4. Gejala Kanker
Jika pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh kanker seperti limfoma, gejala bisa meliputi penurunan berat badan tanpa sebab, demam tanpa infeksi yang jelas, dan berkeringat malam yang ekstensif.
5. Reaksi Alergi
Dalam kasus reaksi alergi, pembengkakan kelenjar getah bening bisa disertai dengan gejala alergi lain seperti ruam, gatal, dan kesulitan bernapas.
6. Tanda-tanda Spesifik Lainnya
- Kelenjar yang terasa keras atau tidak bergerak ketika disentuh bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti kanker.
- Pembesaran kelenjar getah bening yang progresif atau berkelanjutan tanpa infeksi yang jelas juga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Makanan Penyebab Kelenjar Getah Bening
Secara umum, makanan tertentu tidak secara langsung menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, beberapa jenis makanan bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh atau menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kelenjar getah bening. Berikut ini beberapa situasi di mana makanan dapat berpengaruh terhadap kelenjar getah bening:
1. Alergi Makanan
Makanan yang menyebabkan alergi bisa memicu reaksi kekebalan tubuh yang serius, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening. Contoh makanan yang sering menyebabkan alergi termasuk kacang, susu, telur, seafood, dan gandum.
2. Makanan yang Menyebabkan Peradangan
Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan pengawet buatan diketahui dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis ini bisa mempengaruhi sistem limfatik dan berpotensi menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Contoh makanan ini termasuk junk food, makanan olahan tinggi gula, dan minuman bersoda.
3. Infeksi yang Berkaitan dengan Makanan
Makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan infeksi yang memicu respons imun dan pembengkakan kelenjar getah bening. Contoh infeksi yang berhubungan dengan makanan termasuk salmonella dan E. coli, yang dapat ditemukan pada makanan yang tidak dimasak dengan benar atau diperlakukan dengan tidak higienis.
4. Makanan yang Sedikit Mengandung Gizi
Makanan yang tidak mengandung gizi dan nutrisi dapat mempengaruhi kinerja sistem kekebalan tubuh. Misalnya, kekurangan vitamin dan mineral esensial seperti vitamin A, C, E, dan seng dapat melemahkan sistem imun, yang mungkin mempengaruhi kelenjar getah bening.
5. Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan diketahui mempengaruhi sistem imun dan bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening
Perlu diketahui bahwa makanan tertentu tidak secara langsung menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Tonsilitis (Radang Amandel): Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Pengobatan Penyakit Kelenjar Getah Bening
Pengobatan penyakit kelenjar getah bening sangat bergantung pada penyebab spesifik dari pembengkakan kelenjar tersebut. Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam mengobati masalah pada kelenjar getah bening:
Konsumsi obat Antibiotik
Jika penyebab pembengkakan adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan utama untuk kanker seperti limfoma yang mempengaruhi kelenjar getah bening.
Lakukan Radioterapi
Pengobatan ini mungkin diperlukan untuk menghancurkan sel kanker yang berada di atau dekat kelenjar getah bening.
Konsumsi Obat Obatan Seperti Obat Autoimun
Pengobatan untuk penyakit autoimun yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening mungkin melibatkan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan, seperti kortikosteroid.
Istirahat yang Cukup
Membantu tubuh memulihkan energi dan memperkuat sistem imun.
Banyak Minum Air Putih
Minum air putih yang banyak dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.
Makan makanan yang bergizi
Diet seimbang mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu pemulihan.
Menghindari asap rokok
Hal ini dapat membantu mengurangi beban pada sistem limfatik.
Konsultasikan ke Dokter
Konsultasi rutin dengan dokter untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan seiring berjalannya waktu.
Penutup
Itulah Sebagai komponen krusial dari sistem limfatik, kelenjar getah bening memainkan peranan penting dalam mempertahankan keseimbangan dan pertahanan tubuh kita melawan berbagai penyakit. Fungsi utamanya sebagai filter untuk limfa dan sebagai pusat aktivasi sel-sel imun menjadikan kelenjar ini vital dalam respons imun tubuh.
Mengenali dan memahami peran serta fungsi kelenjar getah bening membantu kita dalam mengidentifikasi berbagai kondisi kesehatan yang mungkin mempengaruhinya, memungkinkan deteksi dan pengobatan yang lebih dini dari berbagai penyakit. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem limfatik adalah bagian penting dari menjaga kesehatan keseluruhan.
Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang kelenjar getah bening, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!