Kapan Sebaiknya Minum Vitamin D? Dosis & Efek Sampingnya!
Suplemen vitamin D memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satu manfaat dari vitamin D adalah untuk kesehatan tulang.
Supaya mendapatkan hasil yang optimal dari vitamin D, kamu harus mengetahui waktu terbaik minum vitamin D.
Dengan mengetahui kapan waktu terbaik minum vitamin D, maka kamu juga membantu meningkatkan sistem imun pada tubuh.
Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin D dengan kadar yang cukup dapat membantu mencegah gangguan saraf.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang cara menjaga kesehatan dengan mudah?
Temukan rahasia hidup sehat jadi lebih mudah di sini!
Nah, buat kamu yang mulai penasaran kapan vitamin D diminum, yuk simak jawabannya di artikel berikut ini!
Minum vitamin D sebaiknya kapan?
Sebaiknya, kamu mengonsumsi suplemen vitamin D pada pagi hari setelah sarapan.
Banyak yang bertanya kapan waktu yang tepat minum vitamin D atau vitamin D diminum kapan agar dapat bekerja secara optimal.
Namun selain mengetahui kapan sebaiknya minum vitamin D, penting untuk memperhatikan interaksi vitamin-vitamin dengan bahan makanan di dalam tubuh.
Jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K dapat diserap dengan baik oleh tubuh saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak seperti ikan, alpukat, dan susu.
Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B1 dapat dikonsumsi dengan hanya dengan meminum air saja.
Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang tepat saat mengonsumsi vitamin larut dalam lemak.
Minum susu adalah pilihan terbaik saat mengonsumsi vitamin D, sementara suplemen vitamin A dikonsumsi bersamaan dengan air.
Apakah boleh minum vitamin D di malam hari?
Vitamin D sebenarnya dapat dikonsumsi pada waktu apapun dalam sehari, termasuk di malam hari.
Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D pada pagi hari setelah sarapan atau di siang hari dapat lebih efektif untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam darah.
Konsumsi vitamin D sebenarnya dapat dilakukan pada malam hari yang perlu diperhatikan adalah memilih waktu konsumsi yang tepat sesuai dengan bahan makanan yang dapat melarutkan vitamin D.
Vitamin D dapat lebih mudah diserap oleh tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak seperti alpukat, ikan, atau susu.
Selain itu, mengonsumsi vitamin D dan K secara bersamaan juga aman dilakukan.
Apakah perlu minum vitamin D setiap hari?
Kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, waktu yang dihabiskan di luar ruangan, dan kondisi kesehatan.
Meskipun demikian, vitamin D memang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi tubuh lainnya.
Kekurangan vitamin dan mineral pada tubuh dapat menghambat kinerja tubuh secara optimal.
Kurangnya vitamin D pada anak-anak bisa menyebabkan rakhitis dan pada orang dewasa bisa menyebabkan osteoporosis.
Orang yang tinggal di daerah dengan musim dingin sulit mendapatkan vitamin D dari sinar matahari sehingga disarankan untuk minum suplemen vitamin D setiap hari.
Namun, jika tinggal di daerah yang cukup terkena sinar matahari, tidak perlu minum vitamin D setiap hari.
Bolehkah minum vitamin D pagi hari?
Ya diperbolehkan, justru minum vitamin D di pagi hari sangat dianjurkan.
Pagi hari adalah waktu yang baik untuk meminum vitamin D karena tubuh membutuhkan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium sepanjang hari.
Selain itu, minum vitamin D di pagi hari juga bisa membantu membangkitkan energi dan membantu tubuh mempersiapkan diri untuk aktivitas sepanjang hari.
Vitamin D normalnya berapa?
Melansir dari National Institutes of Health, tubuh membutuhkan vitamin D dalam jumlah yang wajar setiap harinya.
Berikut adalah kebutuhan dosis vitamin D yang disarankan untuk usia tertentu:
- Usia 0-12 bulan: 10 mcg atau 400 IU
- Usia 1-70 tahun: 600 IU
- Usia 71 tahun ke atas: 800 IU
- Ibu hamil dan menyusui: sekitar 600 IU.
Perlu diingat bahwa kebutuhan dosis vitamin D dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh masing-masing individu.
Vitamin D dan D3 Apa Bedanya?
Ada dua jenis vitamin D, yaitu vitamin D2 dan D3, yang larut dalam lemak.
Vitamin D2 didapat dari bahan makanan nabati, seperti jamur atau tanaman, sedangkan vitamin D3 didapat dari bahan makanan hewani, seperti minyak ikan, kuning telur, dan hati sapi.
Meskipun demikian, vitamin D3 lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan vitamin D2.
Baca Juga: Baik untuk Mata, Ketahui Daftar Buah yang Mengandung Vitamin A
Bagaimana tanda-tanda jika tubuh kita kekurangan vitamin D?
Tanda-tanda kekurangan vitamin D meliputi tulang yang mudah patah karena kekurangan kalsium, serta rasa lelah yang berlebihan.
Kekurangan vitamin D dapat disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi, makanan yang tidak sehat, atau penyerapan yang buruk oleh tubuh.
Orang yang tidak terkena paparan sinar matahari yang cukup selama jangka waktu yang lama, atau yang tidak memakan makanan kaya vitamin D seperti susu, telur, dan ikan, juga berisiko mengalami kekurangan vitamin D.
Maka dari itu, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D atau dengan mengonsumsi suplemen vitamin D untuk menjaga kesehatan tubuh.
Apa efek samping vitamin D?
Efek samping mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan gagal ginjal karena tubuh harus menyaring terlalu banyak vitamin.
Selain itu, kelebihan vitamin D dapat menumpuk kalsium dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti lelah, mual, muntah, dan bahkan kerusakan pada jaringan tubuh.
Maka dari itu, jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut segera konsultasi dengan dokter untuk mendapat tindakan yang tepat.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Menariknya lagi, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Kamu bisa klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Bolehkah minum vitamin D jangka panjang?
Secara umum, minum vitamin D dalam jangka panjang tidak akan menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, dosis yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa berdampak buruk pada tubuh.
Kekurangan vitamin D dapat diatasi dengan meminum suplemen dalam jangka waktu panjang, tetapi meminumnya secara berlebihan dapat menyebabkan asupan berlebihan.
Asupan berlebihan ini dapat menyebabkan kalsium menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kerusakan pada tulang, ginjal, dan jantung.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kebutuhan harian vitamin D dan mengonsumsinya dengan benar.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Sayuran yang Mengandung Vitamin K Tinggi
Penutup
Nah, setelah mengetahui kapan waktu minum vitamin D yang tepat, kamu dapat menyesuaikannya dengan pagi atau malam hari.
Selain itu, tetap perhatikan apakah vitamin tersebut merupakan vitamin yang larut air atau lemak untuk mengonsumsi vitamin yang lebih baik.
Yuk, tetap jaga kesehatan tubuhmu dengan tetap mengonsumsi vitamin dan mineral sesuai dengan anjuran dokter!