10 Jenis Lensa Kacamata, Apa Saja Perbedaannya?

10 Jenis Lensa Kacamata, Apa Saja Perbedaannya?
Dwi Julianti
Dwi Julianti
January 23, 2024
8 menit membaca

Ada banyak jenis lensa kacamata, entah itu lensa minus, lensa plus, lensa progresif dan lainnya.

Penggunaan kacamata juga tidak boleh asal ya, melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan mata.

Biasanya anak-anak dan remaja mengalami masalah mata minus atau rabun jauh karena sering melihat layar terlalu lama.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Sementara itu, orang tua biasanya memiliki kondisi mata plus yang dipengaruhi oleh bertambahnya usia,

Umumnya, usia muda banyak yang mempunyai masalah mata minus atau rabun jauh yang disebabkan karena melihat layar terlalu lama dan dekat untuk waktu yang panjang.

Karena setiap orang memiliki kondisi mata yang berbeda, tentu kebutuhan lensa kacamata akan berbeda juga.

Maka dari itu, sebaiknya kamu mengenali dahulu jenis lensa kacamata di bawah ini, ya.

Jenis Lensa Kacamata Berdasarkan Fungsi

Supaya tidak salah membeli kacamata, kamu perlu tahu jenis lensa kacamata dan fungsinya.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki gangguan rabun dekat sebaiknya memilih kacamata berlensa positif.

Nah, berikut ini adalah beragam jenis lensa kacamata yang perlu kamu ketahui:

1. Lensa single vision

Lensa single vision hanya punya satu titik fokus, makanya lensa ini disebut sebagai kacamata rabun karena berfungsi untuk memperjelas penglihatan jarak tertentu.

Seperti namanya, lensa ini disebut juga sebagai lensa tunggal.

Lensa single vision hanya punya satu titik fokus, makanya lensa ini disebut sebagai kacamata rabun karena berfungsi untuk memperjelas penglihatan jarak tertentu.

Kacamata ini biasanya digunakan oleh penderita miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatis atau penglihatan berbayang (silinder).

  • Lensa Minus

Lensa minus digunakan untuk membantu penderita miopi atau rabun dekat.

Titik fokus lensa jatuh di depan retina dan cocok digunakan ketika sedang berkendara yang membutuhkan jarak pandang jauh.

Makanya lensa minus untuk rabun jauh cukup efektif.

  • Lensa Plus

Lensa kacamata plus digunakan untuk membantu penderita hipermetropi atau rabun dekat.

Umumnya, lensa plus untuk rabun dekat ini digunakan oleh orang yang berusia lanjut untuk membantu saat membaca.

Makanya, banyak yang menyebut kacamata plus sebagai kacamata baca.

  • Lensa Silinder

Pada penderita astigmatis atau silinder, lensa silinder akan membantu untuk membiaskan sinar ke satu titik sehingga penggunanya dapat melihat dengan jelas.

Baca Juga: Apa Itu Mata Silinder? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

2. Lensa bifokal

Huruf ‘Bi’ dalam bifokal berarti dua, artinya lensa bifokal memiliki dua titik fokus.

Karena lensa ini memiliki dua titik fokus, maka kamu dapat melihat objek jarak jauh dan dekat sekaligus.

Penempatan dua fokus pada lensa kacamata bifokal biasanya ada di bagian atas dan bawah dengan garis pembatas di tengahnya.

Bagian bawah lensa kacamata untuk memperjelas titik fokus yang dekat.

Sementara itu, bagian atas lensa untuk memperjelas penglihatan jarak jauh.

3. Lensa progresif atau trifokal

Jenis lensa kacamata berikutnya adalah lensa kacamata progresif atau lensa trifokal.

Lensa ini memiliki tiga titik fokus yang berbeda.

Bagian atas berfungsi untuk melihat jarak jauh, bagian tengah untuk melihat jarak menengah, dan bagian bawah untuk melihat jarak dekat.

Akan tetapi, jenis lensa progresif tidak memiliki garis pembatas seperti pada lensa bifokal.

4. Lensa transisi atau transition

Lensa transisi merupakan salah satu jenis lensa yang banyak digemari karena kemampuannya untuk berubah warna.

Kacamata ini bisa berubah warna karena adanya cahaya yang terpolarisasi.

Jika kamu sedang berada di dalam ruangan, maka lensa kacamata akan berwarna bening seperti kacamata biasa.

Namun, kalau kamu berdiri di bawah paparan sinar matahari, maka warna lensa otomatis akan mengubah menjadi warna lebih gelap.

Bagi kamu yang punya penglihatan sensitif bisa memilih lensa jenis ini, ya.

Dengan menggunakan lensa transisi dapat melindungi mata dari sorotan matahari secara langsung sehingga terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.

Meski begitu, sebaiknya sebelum memilih lensa kacamata ada baiknya kamu melakukan konsultasi dahulu dengan dokter.

Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline.

Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.

Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!

Jenis Lensa Kacamata Berdasarkan Bahan

Kamu juga bisa memilih jenis lensa kacamata berdasarkan bahannya, lho.

Berikut adalah macam-macam bahan lensa yang digunakan untuk kacamata.

1. Lensa kaca

Kaca merupakan salah satu bahan dasar lensa kacamata yang sering direkomendasikan.

Sebab, kacamata ini tidak mudah tergores dan dapat membiaskan cahaya dengan baik.

Sayangnya, lensa ini cenderung agak berat ketika digunakan dan mudah pecah apabila terbentur cukup keras.

Selain itu, kacamata jenis kaca juga hanya bisa digunakan untuk frame atau bingkai kacamata tertentu

Pilihan jenis rangka kacamata ini pun terbatas dan tidak sebanyak bahan lainnya.

2. Lensa plastik

Lensa plastik merupakan jenis kacamata yang paling populer dan banyak digunakan.

Lensa kacamata yang terbuat dari bahan plastik ini juga cocok digunakan sehari-hari, lho.

Karena terbuat dari plastik, maka lensa ini cenderung lebih ringan dibandingkan lensa kacamata yang terbuat dari kaca.

Adapun kelebihan dari lensa plastik yakni tidak mudah pecah.

Hanya saja, lensa plastik cenderung lebih mudah tergores dan cepat rusak terutama jika penggunanya cukup aktif.

3. Lensa polikarbonat

Lensa polikarbonat dirancang dengan ukuran yang tipis dan ringan.

Sehingga lensa ini sangat cocok untuk pengguna yang banyak melakukan kegiatan aktif seperti berolahraga.

Berbeda dengan lensa plastik dan lensa kaca, keunggulan lensa polikarbonat yakni sangat tahan benturan dan dapat memberikan perlindungan mata dari paparan ultraviolet (UV).

4. Lensa trivex

Lensa trivex adalah lensa yang mempunyai ketahanan dan keringanan yang sama dengan polikarbonat.

Keunggulan dari lensa ini adalah lensa trivex dapat membelokan cahaya lebih baik daripada polikarbonat sehingga penggunanya dapat melihat lebih jelas.

Sayangnya, harga lensa trivex cenderung lebih mahal daripada lensa karbonat.

5. Lensa high index

Lensa high index mempunyai ukuran yang lebih tipis dan ringan dibandingkan dengan polikarbonat dan trivex.

Jenis lensa ini sangat direkomendasikan untuk orang-orang yang membutuhkan koreksi visual yang tinggi.

Selain itu, lensa ini juga dapat melindungi mata dari paparan ultraviolet.

6. Lensa photochromic

Jenis kacamata dengan lensa ini bisa terbuat dari kaca maupun plastik.

Hampir mirip dengan lensa transition, lensa photochromic juga bisa berubah warna di bawah paparan matahari.

Keunikan dari lensa photochromic yakni semakin terang ruangan, maka lensanya akan semakin gelap.

Kalau mata kamu cenderung sensitif terhadap area terang dan banyak beraktivitas di dalam dan luar ruangan, lensa ini akan sangat tepat untukmu.

Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Pertanyaan Seputar Jenis Lensa Kacamata

Lensa kacamata memiliki beragam jenis yang terkadang membingungkan orang yang baru pertama kali menggunakan kacamata. Ingat, pilih lensa kacamata sesuai dengan kebutuhan kamu, ya.

Lensa kacamata memiliki beragam jenis yang terkadang membingungkan orang yang baru pertama kali menggunakan kacamata.

Ingat, pilih lensa kacamata sesuai dengan kebutuhan kamu, ya.

Nah, berikut adalah pertanyaan yang sering ditanyakan terkait jenis lensa kacamata:

Apa itu lensa bluecromic dan photocromic?

Lensa photochromic memiliki kemampuan mengubah warna lensa menjadi lebih gelap di bawah paparan matahari.

Sehingga, mata terlindung dari paparan ultraviolet yang berisiko merusak mata.

Lensa bluecromic juga mempunyai kemampuan yang sama, hanya saja lensa ini merupakan perpaduan blue light control dan photochromic.

Jadi, selain melindungi mata dari sinar ultraviolet, lensa ini juga dapat menyaring sinar biru dari spektrum warna yang kasat mata.

Sinar biru sendiri biasanya dihasilkan dari paparan layar elektronik seperti gadget, layar komputer, atau laptop.

Memang jumlah cahaya biru yang dipaparkan sangat kecil, namun karena tingginya intensitas penggunaan perangkat dapat menimbulkan kerusakan mata lebih besar.

Apa bedanya bluray dan bluecromic?

Keduanya sama-sama melindungi mata dari radiasi yang dihasilkan oleh gadget.

Hanya saja, bluray dapat melindungi penglihatan dari paparan radiasi lebih baik daripada bluecromic.

Selain itu, bluray akan tetap berwarna bening ketika terpapar ultraviolet, sebaliknya lensa bluecromic menjadi gelap ketika menyerap ultraviolet.

Apa perbedaan mata minus dan silinder?

Banyak yang mengira kedua gangguan penglihatan ini hal yang sama, padahal keduanya sangat lah berbeda.

Mata minus merupakan gangguan kesulitan untuk melihat objek di jarak jauh, disebut juga sebagai rabun jauh.

Masalah ini disebabkan karena cahaya yang diserap mata jatuh di depan retina, bukan di retinanya.

Sedangkan mata silinder merupakan keadaan di mana penglihatan terlihat kabur, dan penderitanya tidak dapat melihat garis lurus.

Keadaan ini disebabkan karena adanya kelainan di kornea mata yang berfungsi sebagai pembias cahaya ke retina.

Sehingga, cahaya yang masuk ke retina terfokuskan ke beberapa titik, dan bukan ke satu titik fokus.

Karena memerlukan jenis lensa kacamata yang sesuai, mata minus dan astigmatis tentunya memerlukan jenis lensa yang berbeda.

Apa beda lensa anti radiasi dan bluray?

Lensa anti radiasi memiliki fungsi yang sama dengan bluecromic yaitu melindungi penglihatan dari paparan ultraviolet.

Hanya saja, lensa ini memiliki sifat yang sama dengan bluray yaitu tetap bening ketika terkena ultraviolet.

Sayangnya, lensa ini tidak dapat melindungi penglihatan dari paparan sinar biru seperti bluray.

Baca Juga: 6 Manfaat Kacamata Anti Radiasi, Adakah Efek Sampingnya?

Penutup

Nah, itu dia penjelasan seputar jenis-jenis lensa kacamata dan fungsinya.

Pilih lensa kacamata yang sesuai dengan kondisi mata kamu, ya.

Jika mata kamu cenderung sensitif dan menyukai kacamata hitam, pilihlah lensa yang memiliki keunggulan dalam perubahan warna.

Sementara itu, kalau kamu mengalami rabun jauh gunakanlah lensa khusus kacamata minus.

Dalam membersihkan kacamata, kamu juga perlu hati-hati ya, agar lensa tidak tergores.

Masih ada pertanyaan seputar jenis dan fungsi kacamata? Bisa tulis di kolom komentar, ya.

Kembali
Rekomendasi Artikel
May 9, 2023
10 Manfaat Vitamin D untuk Tubuh, Boleh Diminum Setiap Hari?

Tubuh kita memerlukan asupan vitamin yang cukup untuk membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan...

Dwi Julianti Dwi Julianti
7 menit membaca
April 26, 2023
10 Anjuran Makanan untuk Anak Diare dan Pantangannya

Diare adalah masalah kesehatan umum yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Sebenarnya, diare merupakan...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
May 17, 2023
Kapan Sebaiknya Minum Vitamin E? Pagi atau Malam?

Mengetahui kapan waktu terbaik untuk minum vitamin E sangat penting untuk memaksimalkan manfaatnya bagi tubuh,...

Dwi Julianti Dwi Julianti
5 menit membaca