Apakah Coklat Bikin Batuk? Mitos atau Fakta?
Cokelat, camilan manis yang tak bisa dilewatkan, kerap kali dianggap sebagai pemicu batuk oleh banyak orang, terutama para orangtua yang khawatir tentang kesehatan anak-anak mereka.
Namun, apakah klaim ini benar?
Yuk, kita bahas mitos seputar cokelat ini.
Sebenarnya yang lebih penting lagi, mari kita fokus pada pola hidup sehat dan keseimbangan nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuh kita dan keluarga.
Misalnya dengan menjaga nutrisi yang seimbang, minum air yang cukup, istirahat cukup, dan olahraga teratur.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Lantas, apakah coklat bikin batuk?
Yuk, kita kupas tuntas terkait apakah coklat menyebabkan batuk di bawah ini!
Apakah Coklat Bikin Batuk?
Coklat tidak secara langsung menyebabkan batuk.
Namun, coklat mengandung susu dan gula, yang dapat membuat lendir di tenggorokan dan saluran pernapasan menjadi lebih kental.
Batuk adalah reflek tubuh untuk mengeluarkan benda asing dalam saluran pernafasan, seperti debu, bakteri, lendir, dan yang lainnya, yang bertujuan untuk membersihkan saluran nafas.
Di sisi lain, cokelat mengandung olahan susu dan gula, yang dapat membuat lendir di tenggorokan, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan menjadi lebih kental.
Oleh karena itu, sebaiknya cokelat dibatasi pada orang yang sedang batuk.
Namun,bagi orang sehat tanpa alergi terhadap cokelat, mengonsumsi cokelat boleh saja asalkan dalam batas wajar.
Beberapa penelitian justru menyebut bahwa cokelat (tanpa gula dan pemanis lainnya) bisa membantu meredakan radang di tenggorokan.
Secara umum, cokelat aman dikonsumsi, kecuali jika ada alergi terhadap komponen tertentu seperti susu atau kacang.
Oleh karena itu, bagi mereka dengan alergi makanan tertentu, penting untuk membaca label produk cokelat dengan cermat dan menghindari varian cokelat yang mengandung bahan-bahan yang dapat memicu alergi tersebut.
Apa Saja Kandungan pada Coklat?
Coklat adalah produk yang terbuat dari biji kakao yang diproses. Biji kakao mengandung berbagai senyawa kimia, termasuk teobromin, kafein, flavonoid, dan antioksidan.
Theobromine adalah zat yang memberikan rasa pahit pada coklat dan juga merupakan stimulan ringan yang dapat memengaruhi jantung dan sistem saraf.
Coklat juga mengandung lemak, protein, serat, serta sejumlah vitamin dan mineral seperti magnesium, besi, dan zinc.
Namun, kandungan gula dan lemak dalam coklat, terutama dalam varian coklat susu dan coklat olahan, dapat membuatnya tinggi kalori dan kurang sehat jika dikonsumsi secara berlebihan.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi coklat dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Makanan Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan saat Batuk?
Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat mengalami batuk:
1. Makanan yang Digoreng (Gorengan)
Gorengan, terutama yang digoreng menggunakan minyak jelantah, sebaiknya dihindari saat batuk.
Pasalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali (minyak jelantah) akan menghasilkan senyawa akrolein, yaitu senyawa aldehid tak jenuh pemicu rasa gatal di tenggorokan.
Di samping itu, tekstur kering dan kasar dari gorengan akan membuat dinding tenggorokan mengalami iritasi yang memperparah gejala batuk.
Gorengan juga dapat merangsang peningkatan asam lambung yang memicu penyempitan saluran napas dan mengakibatkan refleks batuk.
2. Makanan Pedas
Selain gorengan, penderita batuk juga sebaiknya membatasi konsumsi makanan pedas.
Makanan pedas diketahui mengandung capsaicin yang dapat memicu refleks batuk dan meningkatkan jumlah lendir atau dahak sehingga dapat memperparah gejala batuk.
Namun, di sisi lain zat capsaicin pada cabai juga memiliki sifat antiinflamasi, anti alergi, anti iritasi, dan anti jamur yang dipercaya dapat meredakan gejala batuk.
Jadi, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai hal ini untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Yuk, coba chat dokter sepuasnya dan dapatkan obat gratis diantar ke depan rumahmu. Klik di sini untuk info lebih lanjut.
3. Makanan Manis
Makanan yang perludihindari saat batuk selanjutnya adalah makanan yang mengandung banyak gula.
Makanan yang tinggi gula sebaiknya dihindari karena gula dapat membuat tenggorokan semakin gatal dan teriritasi.
Makanan manis bisa memicu produksi lendir tambahan yang memperburuk batuk.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan atau minuman manis untuk mempercepat proses penyembuhan.
4. Susu dan Produk Olahannya
Makanan yang harus dihindari saat batuk berdahak selanjutnya adalah susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt.
Mengonsumsi susu dan produk olahannya dapat memperparah gejala batuk, terlebih penderita yang telah mengalami infeksi atau peradangan sebelumnya.
Produk olahan susu dapat memicu produksi dahak dan pembentukan lendir pada saluran pernapasan.
Maka dari itu, sebaiknya hindari asupan susu ataupun produk olahannya sementara waktu untuk mempercepat proses penyembuhan.
5. Makanan Mengandung Kafein
Makanan atau minuman mengandung kafein perlu dihindari konsumsinya secara berlebihan saat batuk karena kafein dapat memicu gas asam dari lambung naik kembali ke tenggorokan.
Kondisi ini bisa menyebabkan tenggorokan terasa gatal dan membuat keluhan batuk semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh.
Kafein juga dapat ditemukan di dalam teh dan soda, sehingga penting untuk membatasinya saat mengalami batuk.
6. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti makanan kemasan, fast food, dan keripik biasanya kurang padat gizi dan sering mengandung bahan pengawet serta pemanis buatan.
Sebaliknya, makanan sehat seperti kacang kedelai dan sayuran yang kaya protein nabati, serta buah-buahan segar, sebaiknya dipilih.
Nutrisi yang baik sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, termasuk saat mengalami batuk.
7. Makanan Pemicu Alergi
Batuk bisa menjadi gejala dari reaksi alergi terhadap makanan tertentu.
Beberapa makanan seperti makanan laut, telur, atau kacang dapat memicu reaksi alergi yang merangsang produksi lendir tambahan dan memperparah batuk.
Mengenali makanan pemicu alergi dan menghindarinya sangat penting untuk mengurangi gejala batuk.
8. Jenis Buah Tertentu
Beberapa jenis buah ternyata bisa menjadi makanan penyebab batuk semakin parah, lho.
Buah-buahan yang keras dan bertepung (tinggi karbohidrat) seperti mangga mentah, pepaya, atau pisang adalah beberapa contohnya.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari atau batasi dulu konsumsinya untuk membantu proses penyembuhan.
Baca Juga: Apakah saat Batuk Boleh Makan Pedas? Mitos atau Fakta?
Makanan yang Boleh Dimakan saat Batuk?
Untuk mengatasi batuk dengan cepat, pilihlah makanan yang tidak hanya meningkatkan sistem imun tetapi juga memiliki tekstur lembut yang tidak menyebabkan iritasi pada saluran napas.
Inilah beberapa makanan yang bisa membantu kamu meredakan batuk dengan efektif:
1. Sup ayam
Salah satu contoh makanan yang boleh dimakan saat batuk adalah sup ayam.
Sup ayam yang hangat membantu melegakan tenggorokan dan mengatasi kondisi tenggorokan gatal serta kering yang memicu batuk berkepanjangan.
Kuah sup ayam juga membantu mengencerkan dahak yang menggumpal di tenggorokan.
Ayam dalam sup adalah sumber protein yang dibutuhkan tubuh saat sakit dan membantu melancarkan fungsi organ-organ tubuh.
Kamu bisa menambahkan sayuran seperti wortel, kentang, dan brokoli untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Madu
Madu memiliki sifat analgesik dan antibakteri yang dapat mengurangi peradangan akibat infeksi di saluran napas, membantu mengatasi infeksi yang menjadi penyebab batuk.
Agar mendapatkan manfaatnya, kamu bisa menambahkan dua sendok madu ke dalam air rebusan jahe.
Jahe juga bersifat antiradang sehingga kamu disarankan minum ramuan ini secara rutin untuk meringankan gejala batuk.
3. Kaldu Tulang
Kaldu tulang meningkatkan hidrasi tubuh saat batuk berkepanjangan dan cocok untuk mereka yang kesulitan menelan makanan padat.
Kaldu ini kaya mineral seperti folat, kalsium, dan fosfor yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh saat sakit.
Selain itu, kaldu tulang membantu melarutkan dahak dengan kuah hangatnya.
4. Pisang
Pisang memiliki tekstur halus, mudah dikunyah, dan tinggi kalori, sehingga cocok untuk konsumsi saat batuk.
Buah ini membantu memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan penyakit dan menggantikan asupan makanan yang hilang akibat hilangnya nafsu makan selama sakit.
5. Ikan
Ikan adalah sumber protein berkualitas yang tepat dimakan saat sedang batuk.
Kandungan proteinnya mendukung fungsi organ vital tubuh untuk tetap bekerja optimal saat sakit.
Di samping itu, makanan yang dianjurkan saat batuk ini juga mengandung asam lemak omega-3 yang berperan penting untuk mengatasi peradangan di dalam tubuh.
Jika batuk disebabkan oleh peradangan akibat infeksi di saluran napas, makan ikan turut menyembuhkan sumber penyebab batuk.
Pilihlah jenis ikan laut seperti ikan tenggiri, tuna, atau tongkol untuk memperoleh nutrisi yang berkhasiat dalam mengobati batuk secara optimal.
6. Sayur dan Sumber Vitamin C
Tak lengkap rasanya jika tidak menyertakan sayuran dan buah yang kaya vitamin C dalam menu makanan saat sakit.
Vitamin C memiliki fungsi penting dalam melawan infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan batuk.
Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas dan membantu mengurangi peradangan di saluran napas.
Jenis sayur dan buah sumber vitamin C yang bisa menjadi pilihan makanan yang dianjurkan saat batuk adalah brokoli, kubis, labu kuning, pepaya, jeruk, stroberi, dan markisa.
Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu meredakan batuk yang berlangsung secara menerus.
Baca Juga: Aman! 7 Snack dan Cemilan untuk Orang Batuk, Lezat & Bergizi
Batuk Disebabkan oleh Apa?
Batuk merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
Selain sebagai respons terhadap masuknya benda asing ke saluran pernapasan, batuk juga bisa merupakan gejala dari penyakit tertentu.
Saat debu, polusi, atau alergen (zat pemicu alergi) memasuki sistem pernapasan, otak akan mengirim sinyal melalui saraf tulang belakang ke otot-otot di dada dan perut.
Ketika otot-otot tersebut berkontraksi, udara menyembur melalui sistem pernapasan untuk mendorong keluar benda asing. Hal inilah yang dinamakan batuk.
Jika kamu mengalami batuk yang berlangsung terus-menerus atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Ingin konsultasi dengan dokter gratis sepuasnya?
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Apakah Batuk Tidak Boleh Minum Es?
Minum es tidak dilarang saat batuk, tetapi sebaiknya dihindari ketika tenggorokan terasa sakit atau terkena radang tenggorokan.
Minuman dingin seperti es dapat memicu batuk dan memperparah peradangan pada tenggorokan, membuat gejala radang tenggorokan menjadi lebih berat dan tidak nyaman.
Meskipun minum es bukan penyebab langsung radang tenggorokan, menghindarinya selama sakit dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat proses penyembuhan.
Jadi, sementara tenggorokan terasa sakit, sebaiknya hindari minuman dingin seperti es untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat pemulihan.
Baca Juga: Apakah Saat Batuk Boleh Minum Susu?
Penutup
Nah, itulah jawaban dari pertanyaan terkait apakah makan coklat bikin batuk atau tidak.
Batuk merupakan respon alami tubuh dalam mengeluarkan lendir dan benda asing seperti kuman atau debu di saluran pernapasan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi coklat sebenarnya tidak dapat menyebabkan batuk.
Namun konsumsi makanan yang terlalu manis pada saat batuk yang dapat memperparah keluhan batuk itu sendiri.
Ketika batuk sebaiknya kamu mengurangi asupan makanan dan minuman manis, termasuk coklat yang umumnya memiliki rasa yang sangat manis.
Untuk membantu meredakan batuk, kamu juga dapat meminum minuman hangat seperti teh madu lemon hangat yang tidak terlalu manis dan cukupi waktu istirahat.
Namun, jika batukmu terus berlanjut atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Yuk, coba 2 bulan GRATIS chat dokter sepuasnya + klaim obat gratis! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!