Apa Itu Mata Silinder? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
Silinder merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada penglihatan yang menyebabkan kemampuan melihat menjadi terbatas.
Jika mengalami mata silinder, penglihatan kamu akan kabur dan buram.
Lantas, apa yang menyebabkan mata silinder?
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Yuk, kenali lebih jauh mengenai apa itu mata silinder dan ciri-cirinya di bawah ini!
Supaya cari tahu apa itu silinder dan penyebabnya di bawah ini!
Apa Itu Mata Silinder?
Astigmatisme atau mata silinder adalah gangguan pada mata, akibat adanya kelengkungan kornea atau kornea mata yang tidak sempurna.
Kelainan refraksi tersebut menyebabkan penderitanya mengalami penglihatan kabur serta bisa terjadi bersama dengan rabun dekat maupun rabun jauh.
Ada dua kelainan yang bisa dialami oleh seseorang dengan astigmatisme, yakni silinder internal dan silinder eksternal.
- Silinder internal, disebabkan jaringan-jaringan pada bola mata seperti lensa dan syaraf, baik posisi lensa yang miring, maupun bentuk lensa yang tidak elips atau tidak sempurna.
- Silinder eksternal, disebabkan oleh kornea yang tidak sempurna. Seseorang yang lingkaran korneanya sempurna tidak termasuk mata silinder melainkan hanya mengalami mata minus atau normal.
Dua hal ini sama-sama menyebabkan penderitanya mengalami penglihatan yang kabur atau buram pada jarak dekat atau jauh.
Astigmatisme bisa terjadi pada setiap rentang usia.
Umumnya, orang dewasa bisa dengan cepat mengidentifikasi kelainan ini ketika penglihatannya bermasalah.
Namun berbeda dengan anak-anak yang mungkin tidak menyadari kalau mengalami astigmatisme.
Oleh sebab itu, kamu perlu melakukan pemeriksaan mata secara rutin pada anak-anak.
Apa yang Menyebabkan Mata silinder?
Mata silinder bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni karena bawaan lahir, cedera mata, dan lainnya.
Penglihatan mata silinder memiliki keterbatasan dalam mengidentifikasi benda dekat atau jauh dengan jelas.
Dalam hal ini, fungsi bagian mata yang terganggu adalah kemampuannya untuk membiaskan cahaya.
Di sini, ada dua bagian mata yang berperan dalam pembiasan cahaya, yaitu kornea dan lensa mata.
Dua bagian tersebut memiliki struktur permukaan yang melengkung, yaitu permukaan bening di depan mata dan struktur bening di dalam mata.
Kedua lengkungan tersebutlah yang akan membiaskan cahaya ke retina sehingga mata bisa melihat dengan jelas.
Nah, ketika lengkungan ini memiliki kelainan pada bentuknya, maka cahaya tidak bisa dibiaskan ke retina dengan sempurna.
Alhasil, mata akan kehilangan fokusnya dalam melihat pada jarak dekat maupun jauh.
Kondisi inilah yang bisa menyebabkan mata silinder atau astigmatisme.
Mengapa lengkungan pada mata tersebut bisa mengalami kelainan pada bentuknya?
Melansir Mayoclinic.org, astigmatisme bisa terjadi karena adanya dua faktor:
Bawaan dari lahir
Kondisi mata silinder bisa terjadi karena bawaan lahir.
Bawan dari lahir mungkin saja terjadi karena gen tertentu yang berasal dari keturunan atau generasi sebelumnya.
Akibat cedera mata, penyakit, atau operasi
Selain bawaan lahir, ada silinder yang disebabkan oleh cedera mata, penyakit, atau operasi.
Faktor penyakit mata yang mengakibatkan astigmatisme bisa berasal dari katarak atau kelainan yang membuat kornea mata menipis.
Namun, yang perlu kamu ingat adalah astigmatisme tidak disebabkan atau diperburuk karena membaca dalam keadaan cahaya minim.
Selain itu, duduk terlalu dekat dengan televisi atau komputer juga bukanlah penyebab astigmatisme.
Oleh sebab itu, astigmatisme tidak disebabkan karena adanya kebiasaan menatap layar gadget terlalu dekat.
Meski tidak menyebabkan astigmatisme, tetapi terlalu lama menatap layar gadget bisa membuat mata kelelahan sehingga tidak baik bagi kesehatan mata.
Baca Juga: 6 Manfaat Kacamata Anti Radiasi, Adakah Efek Sampingnya?
Gejala dan Ciri-Ciri Mata Silinder
Ciri-ciri dan gejala mata silinder bisa berbeda-beda di setiap penderitanya.
Bahkan bagi penderita penderita astigmatisme ringan, bisa saja tidak ada tanda-tanda mata silinder atau tidak mengalami gangguan atau buram.
Secara umum, ada 2 gejala pada mata silinder yaitu penglihatan buram atau kabur serta sakit kepala.
Berdasarkan American Academy of Ophthalmology, berikut adalah ciri-ciri dan gejala mata silinder yang harus diperhatikan:
- Penglihatan kabur atau area penglihatan terdistorsi.
- Mata tegang.
- Sakit kepala.
- Menyipitkan mata untuk mencoba melihat dengan jelas.
- Mata tidak nyaman.
Namun, gejala-gejala tersebut tidak selalu menjadi tanda bahwa seseorang mempunyai astigmatisme, ya.
Oleh sebab itu, jika kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya memeriksakannya ke dokter mata agar penanganannya lebih akurat.
Pasalnya, pemeriksaan melalui optik menggunakan alat autorefractometer bukan sebuah patokan untuk menentukan hasil kacamata yang dibutuhkan, apakah matanya minus, silinder, atau kombinasi.
Dengan kata lain, alat tersebut tidak dapat membaca fungsi mata manusia dengan baik.
Segera temui dokter mata untuk mendapatkan pemeriksaan mata secara komprehensif.
Dengan begitu, akan diketahui apa yang menyebabkan membuat kesehatan mata terganggu.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey.
Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!
Pengobatan Mata Silinder
Adapun beberapa cara atau pengobatan mata silinder seperti menggunakan kacamata, operasi mata, dan lainnya.
Berikut beberapa cara mengatasi mata silinder yang bisa kamu lakukan:
1. Menggunakan kacamata dan lensa Kontak
Salah satu cara mengatasi mata silinder yakni dengan penggunaan kacamata silinder.
Kacamata silinder dapat membantu meningkatkan kemampuan penglihatan kamu.
Sayangnya, meski digunakan secara konsisten kacamata ini tidak bisa mengurangi silinder pada mata.
2. Lensa kontak
Kamu tidak terlalu suka menggunakan kacamata?
Jika begitu, kamu bisa menggunakan softlens toric.
Softlens toric adalah lensa kontak khusus untuk penderita mata silinder.
Lensa silinder ini memiliki kemampuan untuk membelokkan cahaya ke arah yang benar di mata.
Oleh sebab itu, bahan lensa ini akan semakin kaku ketika tingkat keparahan silindernya semakin tinggi.
Sebagai catatan, lensa ini bukanlah alat yang bisa menyembuhkan mata silinder, melainkan hanya membantu penglihatan kamu.
3. Operasi refraktif
Penggunaan kacamata atau lensa kontak tidak bisa menyembuhkan mata silinder.
Oleh karena itu, jika ingin menyembuhkan mata silinder secara permanen, kamu bisa melakukan operasi refraktif.
Operasi ini umumnya dilakukan pada penderita yang sudah dalam kondisi yang parah.
Mekanisme bedah refraktif adalah melalui penggunaan laser.
Di mana, bentuk kornea mata akan diperbaiki menggunakan laser tersebut agar bentuknya menjadi rata dan membulat.
Terdapat 2 metode dalam proses operasi ini , yaitu laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK) dan laser-assisted subepithelial keratomileusis (LASEK).
Prosedur operasi ini bisa memasangkan lensa implan berjenis toric untuk mengatasi gangguan refraksi pada silinder mata.
Kondisi mata ini perlu penanganan khusus, itulah mengapa sebelum bedah refraksi dijalankan, perlu adanya diskusi dengan dokter spesialis mata untuk menentukan prosedur yang paling tepat.
Operasi mata ini berlangsung pada kondisi mata dengan tingkat keparahan yang sudah tinggi.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Mata Minus, Pelajari Penyebab dan Cara Mencegahnya!
Pertanyaan Seputar Mata Silinder
Berikut ini adalah berbagai pertanyaan umum seputar mata silinder yang mungkin ingin kamu ketahui.
1. Apakah bermain HP bisa menyebabkan mata silinder?
Pemicu atau penyebab mata silinder tidak berkaitan dengan kebiasaan bermain, menonton, atau membaca dengan HP atau gadget.
Namun, penyebabnya terletak pada kelengkungan lensa atau kornea mata.
2. Apa yang terjadi jika mata silinder tidak pakai kacamata?
Jika penglihatan sudah terganggu, sangat disarankan bagi penderita gangguan refraksi mata untuk menggunakan kacamata.
Penderita refraksi mata yang tidak menggunakan lensa kontak akan kesulitan dalam melihat dan kerap mengalami sakit kepala.
Situasi ini akan membuat penderita kerap mengucek mata, menyipitkan mata, hingga menderita kelelahan mata.
Secara garis besar, tidak menggunakan kacamata akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Terlebih, jika seseorang dengan refraksi mata yang terganggu tidak menggunakan kacamata ketika berkendara.
Ini akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
3. Apa perbedaan minus dan silinder?
Mata minus dan mata silinder adalah kondisi gangguan refraksi pada mata yang dapat mengganggu penglihatan.
Perbedaan utama mata minus dan silinder terletak pada jarak penglihatan objek yang terganggu karena kesalahan refraksi.
Pada mata minus, penglihatan akan sulit untuk fokus dengan benda jarak jauh.
Sementara itu, mata silinder menyebabkan penglihatan kabur dalam jarak dekat sekaligus jarak jauh.
Berikut adalah perbedaan lainnya dari dua gangguan mata ini:
- Mata minus membuat penderitanya memicingkan mata untuk fokus ke kejauhan sedangkan mata silinder memicingkan mata dengan tujuan untuk fokus ke objek apa pun.
- Mata silinder bisa terjadi pada berbagai rentang usia sedangkan mata minus bisa terjadi pada masa kanak-kanak dan bisa hilang dengan sendirinya.
- Mata silinder bisa membuat penderitanya sensitif terhadap cahaya sedangkan mata silinder membuat mata menjadi tegang.
Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih
Penutup
Semoga informasi tentang mata silinder beserta penyebab, gejala, dan pengobatannya ini berguna untukmu, ya.
Mata memiliki fungsi untuk mendeteksi cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga kamu bisa melihat berbagai objek.
Jadi, sudah seharusnya kamu menjaga kesehatan mata dengan baik sehingga terhindar dari kelainan mata minus, plus, dan silinder.
Jika kamu mengalami gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata.
Terutama bagi yang memiliki anak kecil, sebaiknya memeriksakan mata anak secara berkala.
Masih ada pertanyaan tentang topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar!