Contoh dan Strategi Employer Branding di Era Digital (Free E-Book)
Employer branding adalah cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menampilkan nilai-nilai mereka kepada calon pelamar potensial.
Sebagai HRD atau pemilik perusahaan, istilah employer branding tentu sudah sering kamu dengar, bukan?
Tapi mengapa employer branding berperan penting bagi perusahaan?
Memasuki era digital, adanya media sosial, situs karir, hingga kemajuan teknologi menyebabkan proses rekrutmen mengalami pergeseran.
Para pencari kerja pun sudah semakin mudah mencari informasi terkait lowongan pekerjaan dan reputasi perusahaan.
Untuk menghadapi transparansi budaya ini, tentu perusahaan juga harus mengambil langkah dengan membangun nilai positif perusahaan agar dapat menarik calon kandidat.
Lantas, apa saja strategi employer branding di era digital?
Yuk, kita ulas secara lengkap mulai dari apa yang dimaksud dengan employer branding, penerapan employer branding, beserta contoh menjalankan employer branding yang benar.
Apa Itu Employer Branding?
Pengertian employer branding adalah keseluruhan usaha dari perusahaan untuk mengomunikasikan kepada karyawan yang sedang dipekerjakan saat ini dan calon karyawan di masa depan bahwa perusahaan mereka adalah tempat yang diinginkan untuk bekerja.
Membangun employer branding juga bisa dilakukan dari dua sisi lho, yakni sisi internal dan eksternal.
Dari sisi internal, employer branding dapat membangun keterikatan karyawan dengan perusahaan.
Sementara dari sisi eksternal, employer branding bisa menarik perhatian calon karyawan agar tertarik bergabung dengan perusahaan.
Sebuah studi yang dilakukan LinkedIn, perusahaan yang memiliki employer branding kuat dapat menurunkan cost per hire hingga 50% dan menurunkan tingkat turnover hingga 28%.
Kenapa Employer Branding Itu Penting?
Employer branding penting bagi perusahaan karena mampu memberi manfaat begitu besar bagi keberlangsungan bisnis.
Menurut data dari LinkedIn, 80% Talent Acquisition Manager percaya bahwa employer branding mempunyai dampak yang signifikan untuk dapat merekrut talenta terbaik di luar sana.
Selain itu 9 dari 10 orang akan melamar pekerjaan kalau employer branding di suatu perusahaan telah dibangun dengan baik.
Berikut adalah pentingnya employer branding bagi perusahaan
Baca Juga: 9 Cara Meningkatkan Loyalitas Karyawan Terhadap Perusahaan!
1. Membangun citra positif perusahaan
Employer branding yang baik dapat membangun citra positif perusahaan.
Dengan reputasi yang baik ini, perusahaan mendapat banyak keuntungan entah dalam hal merekrut karyawan atau bekerja sama dengan perusahaan lainnya.
2. Mengurangi budget promosi
Banyak keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan apabila berhasil membangun employer branding.
Dengan melakukan employer branding, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk iklan atau mempromosikan perusahaan kepada calon karyawan.
Sebab, calon kandidat akan datang sendiri ketika menyadari perusahaan yang dituju memiliki citra yang baik.
3. Memudahkan merekrut kandidat
Employer branding juga membantu menjaring karyawan yang potensial.
Dengan membangun employer branding, para kandidat karyawan akan menunjukkan ketertarikan yang lebih dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Dengan begitu, perusahaan akan mendapat peluang lebih besar untuk menemukan kandidat terbaik.
Baca Juga: Simak Cara Interview Calon Karyawan, Siapkan Pertanyaan Ini!
4. Menjaga loyalitas karyawan
Tidak hanya menguntungkan dari segi merekrut karyawan baru, tetapi employer branding juga mampu mempertahankan karyawan lama.
Perusahaan dengan reputasi yang baik mampu menjaga loyalitas karyawan.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan employer branding yang baik agar karyawan tidak berpaling ke perusahaan lain.
Baca Juga: Tahap dan Tips Screening Calon Karyawan, HRD Harus Tahu!
Strategi dan Cara Menerapkan Employer Branding Perusahaan di Era Digital
Era digital menjadi tantangan yang besar bagi perusahaan dalam membangun employer branding yang baik di mata calon kandidat dan karyawan.
Maka dari itu diperlukan strategi employer branding yang baik, seperti:
1. Media sosial
Kebanyakan calon karyawan akan melihat profil perusahaan di jaringan sosial media sebelum melamar pekerjaan.
Biasanya, calon karyawan melakukan ini karena ingin melihat seberapa baik citra perusahaan tersebut.
Maka dari itu, kamu perlu memerhatikan akun media sosial perusahaanmu.
Pengguna media sosial mungkin menjadi kandidat potensial bagi perusahaan kamu.
Buatlah konten yang unik dan mudah diingat sehingga menarik calon karyawan untuk bergabung ke perusahaan kamu.
2. Website perusahaan
Tidak hanya melalui sosial media, biasanya calon karyawan akan mencari tahu mengenai citra baik perusahaan melalui website official milik perusahaan.
Jadi, pastikan kalau website perusahaan kamu telah mencerminkan employer branding yang ingin dibangun.
Pastikan perusahaan kamu menunjukkan komitmen terhadap visi, misi serta nilai dan tujuan perusahaan dengan mencerminkannya dalam segala aktivitas perusahaan, mulai dari komunikasi internal hingga dalam strategi pemasaran.
Contoh komunikasi visi, misi serta nilai yang baik ini dapat dilihat dari landing page yang dibuat oleh Lazada di https://www.lazada.com/en/careers/.
Lazada menjelaskan secara detail profil perusahaan mereka, mulai dari struktur departemen, misi dan visi, nilai inti, deskripsi singkat perusahaan, dan testimoni dari karyawan.
Hal ini pun secara konsisten dapat ditemukan di seluruh negara di mana Lazada beroperasi, termasuk di Indonesia.
Salah satu visi dari Lazada yang disampaikan melalui halaman karier tersebut adalah untuk menciptakan jutaan lapangan pekerjaan di ekosistem e-commerce.
3. Situs karir
Saat ini, sudah banyak situs karir yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam membangun employer branding.
Tugas perusahaan adalah memastikan kalau informasi yang ada pada situs karir tersebut sesuai dengan employer branding yang akan dibangun.
Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Karyawan, HRD Harus Tahu!
4. Buat konten yang menarik
Visual menjadi salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam membangun branding.
Langkah ini bisa dilakukan untuk menyebarkan hal-hal positif terkait perusahaan kepada orang-orang.
Beberapa konten yang bisa dibuat perusahaan seperti video testimoni dari karyawan, profil perusahaan, maupun konten video lainnya.
Buat sekreatif mungkin agar terlihat menarik dan nyata di mata orang-orang.
5. Pengalaman melamar kerja
Perusahaan harus mulai memperlakukan kandidat seperti pelanggan.
Karena happy candidates sama dengan strong employer brand.
Rata-rata rekrutmen di sebuah perusahaan mendapat 250 aplikasi pada setiap lowongan kerja sehingga kebanyakan dari kandidat akan kembali tanpa hasil, rasa percaya diri yang terlukai, frustrasi, dan perasaan negatif kepada perusahaan.
Pengalaman melamar kerja seorang kandidat bisa membangun persepsi employer brand, jadi buatlah pengalaman yang menyenangkan bagi kandidat.
Berdasarkan data dari Human Capital, 72% kandidat berbagi pengalaman melamar kerja secara online dan 60% kandidat akan menceritakan pengalaman melamar kerja yang buruk.
Kedua hal tersebut bisa menyebabkan berkurangnya kandidat yang akan mengajukan lamaran lho, karena 55% job seekers akan menjauhi perusahaan setelah membaca review negatif.
Berdasarkan data dari Kellyservices yang dilansir dari SHRM, pengalaman melamar kerja yang positif dapat membuat 95% kandidat yang gagal untuk mencoba melamar lagi, 55% akan berbagi pengalaman tersebut di social network yang dimiliki, dan 97% akan merekomendasikan perusahaan kepada job seekers lainnya.
6. Mengukur keberhasilan employer branding
Untuk mengetahui keberhasilan dari employer branding, perusahaan perlu mengukur indikator kesuksesannya.
Perusahaan dapat membuat matriks seperti time-to-fill untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merekrut, cost per hire, dan lainnya.
Dari situ, perusahaan jadi lebih tahu bagian mana yang harus dievaluasi dan ditingkatkan.
Contoh Membangun Employer Branding di Era Digital
Memasuki era digital yang semakin canggih, enggak heran banyak hal yang berubah termasuk dalam hal branding perusahaan.
Employer branding memang sangat penting bagi perusahaan, terutama di era digital seperti sekarang.
Melalui employer branding yang kuat, perusahaan bisa membangun citra positif tentang perusahaan sebagai tempat bekerja yang menyenangkan.
Tapi, bagaimana cara membangun employer branding di era digital?
Mari kita bahas strategi yang dilakukan oleh perusahan Shopee dan Gojek.
Contoh penerapan employer branding Gojek
Gojek menggunakan media sosial Instagram dalam upaya mereka membangun employer branding.
Gojek tidak menggunakan Instagram untuk merekrut driver, tetapi lebih fokus pada perekrutan tenaga kerja kantoran.
Hal ini terlihat dari tidak adanya perekrutan driver yang disebutkan di akun Instagram @lifeatgojek sehingga menunjukkan bahwa Gojek mungkin menggunakan kanal lain untuk tujuan yang berbeda.
Dari sini, kita dapat melihat bahwa setiap perusahaan memiliki tujuan employer branding yang berbeda.
Bisa jadi, membuka halaman “life at” di media sosial tidak sesuai dengan tujuan dari employer branding di perusahaan kamu.
Oleh karena itu sebelum menyusun strategi, pastikan untuk memahami tujuan perusahaan dan cari tahu metode terbaik untuk mencapainya.
Contoh penerapan employer branding Shopee
Contoh akun employer branding berikutnya adalah Shopee.
Shopee juga membuka akun Instagram @lifeatshopee untuk menyampaikan nilai-nilai dan visi perusahaan.
Lewat akun tersebut, Shopee membagikan gambaran mengenai aktivitas karyawan-karyawannya.
Tidak hanya itu saja, mereka juga membagikan career tips yang sangat bermanfaat bagi jobseeker.
Sekarang, akun @lifeatshopee sudah menyentuh angka 50K followers, lho.
Manfaat Employer Branding Terhadap Bisnis, Calon Kandidat, dan Biaya Rekrutmen
Kita semua tahu betapa pentingnya branding bagi perusahaan, terlebih lagi di era digital seperti sekarang.
Tapi, apa saja manfaat employer branding bagi calon pekerja, budget HR, dan pertumbuhan perusahaan?
Berikut ini adalah berbagai manfaat employer branding.
Manfaat employer branding terhadap pelamar kerja
Berdasarkan data Corporate Responsibility Magazine yang dilansir dari HR Daily Advisor, 92% kandidat dengan sukarela berpindah dari pekerjaannya jika ditawari perusahaan lain dengan reputasi yang bagus, meski dengan posisi yang berbeda.
Melansir CareerBuilder, saat menemukan lowongan pekerjaan 64% job seekers mengatakan bahwa mereka mencari tahu perusahaan tersebut terlebih dahulu secara online, dan 37% mengatakan bahwa mereka akan beralih ke lowongan pekerjaan yang lain apabila tidak menemukan informasi mengenai perusahaan tersebut.
Kemudian, dilansir dari Glasdoor bahwa 79% job seekers menggunakan media sosial untuk melakukan pencarian kerja.
Manfaat employer branding terhadap budget HR
Menurut Harvard Business Review, biaya per perekrutan atau cost per hire setidaknya lebih tinggi 10% untuk perusahaan dengan reputasi negatif.
Officevibe mengatakan bahwa melakukan investasi dalam employer branding secara konsisten mampu mengurangi 28% pergantian karyawan.
Melansir LinkedIn, perusahaan dengan employer branding yang kuat mampu melihat 50% lebih banyak job seekers yang memenuhi persyaratan dan hanya membutuhkan waktu 1-2 kali lebih cepat dalam hal merekrut.
Manfaat employer branding terhadap pertumbuhan perusahaan
Employer branding juga memiliki manfaat terhadap pertumbuhan perusahaan lho, dilansir dari Careerarc 64% konsumen berhenti menggunakan produk/jasa setelah mendengar berita tentang perilaku buruk dari suatu perusahaan.
Selain itu, Careerarc juga menyebutkan 96% perusahaan percaya bahwa employer branding dapat memberikan dampak positif atau negatif terhadap pendapatan, kurang dari setengah (44%) memantau dampak tersebut.
Penutup
Seperti yang telah disebutkan di atas, membangun employer branding sangat penting untuk menemukan kandidat terbaik serta mempertahankannya.
Pasalnya, karyawan akan mencari tahu informasi mengenai perusahaan sebelum melamar atau mendaftar ke perusahaan.
Jadi, buat para HRD atau pemilik perusahaan, jangan sampai kamu ketinggalan zaman dan melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan employer branding di era digital.
Sebab, employer branding bisa menjadi salah satu kunci kesuksesan perusahaan kamu.
Masih ada yang ingin ditanyakan seputar employer branding? Yuk, tulis di kolom komentar!