Tahap dan Tips Screening Calon Karyawan, HRD Harus Tahu!
Kamu pasti sudah tidak asing lagi bukan, dengan tahap screening calon karyawan?
Yap, setiap perusahaan pasti melakukan hal ini untuk bisa menemukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
Tahap screening dilakukan untuk memastikan kualitas dan memeriksa keaslian data serta latar belakang calon kandidat.
Sehingga nantinya kamu bisa memastikan apakah pelamar tersebut merupakan kandidat yang dibutuhkan perusahaan atau tidak.
Penasaran bagaimana tahap screening karyawan dilakukan?
Yuk, simak tips screening calon karyawan di bawah ini!
Apa Itu Proses Screening?
Banyak orang mengira proses screening karyawan adalah proses pengecekan keaslian data yang diberikan pelamar.
Padahal, proses screening lebih dari itu, lho.
Untuk melakukan screening, kamu membutuhkan beberapa tahapan dan proses berbeda.
Nah, agar tidak salah memahami proses ini, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu proses screening.
Tahap screening adalah proses yang dilakukan oleh manajemen SDM untuk mengetahui secara detail dan terperinci mengenai kualifikasi serta kualitas calon karyawan.
Pada tahap ini, perusahaan akan memeriksa mengenai latar belakang, informasi pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, hingga kemampuan dan kepribadian dari calon karyawan.
Termasuk juga memastikan keaslian dokumen yang dikirimkan saat melamar kerja.
Pada proses ini, perusahaan juga akan memeriksa adanya catatan kriminal dan perilaku berbahaya lain, hingga memeriksa apakah karyawan termasuk dalam catatan hitam di perusahaan-perusahaan lain.
Bukan tidak mungkin, perusahaan juga akan memeriksa reputasi calon karyawan di perusahaan sebelumnya, hingga media sosial yang disertakan oleh karyawan.
Perusahaan akan melakukan verifikasi secara mendalam untuk setiap data para calon karyawan tersebut.
Proses screening yang menyeluruh dilakukan demi memastikan profesionalitas calon karyawan.
Singkatnya, proses screening adalah tahapan di mana perusahaan akan menyaring calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi.
Di tahapan ini, perusahaan juga akan memverifikasi data-data yang diberikan oleh calon pekerja.
Menurut The Balance Careers, screening dalam rekrutmen di perusahaan memiliki pengertian sebagai proses verifikasi informasi karyawan yang diberikan melalui CV maupun lainnya.
Apa Tujuan dari Screening?
Bila menilik pengertian screening, tujuan dari proses ini yakni untuk memastikan kualifikasi dan kualitas dari calon karyawan.
Proses ini juga bertujuan memverifikasi data dan informasi yang diberikan oleh karyawan dalam CV.
Namun sebenarnya, tujuan dari screening bukan hanya itu saja.
Masih ada beberapa tujuan lain mengapa perusahaan melakukan screening kepada calon karyawan baru.
Berikut ini merupakan tujuan perusahaan melakukan tahap screening.
1. Mempermudah proses rekrutmen
Salah satu tujuan perusahaan melakukan tahap screening yakni untuk mempermudah proses rekrutmen.
Yap, seperti yang telah disebutkan di atas.
Pada tahap screening perusahaan akan menilai kemampuan dan keahlian para pelamar sehingga hanya pelamar yang sesuai kualifikasi yang lolos ke tahapan berikutnya.
Adanya tahapan screening ini tentu saja akan mempercepat proses rekrutmen di perusahaan.
Sebab, perusahaan tidak perlu melakukan wawancara maupun test untuk calon karyawan yang tidak lolos screening.
Jika kamu menemukan lowongan pekerjaan biasanya di dalam deskripsi pekerjaan tertulis bahwa minimal pengalaman 1 tahun di posisi yang sama.
Nah, melalui proses screening ini, kamu bisa memastikan bahwa hanya pelamar dengan pengalaman 1 tahun yang akan diwawancara.
Hal ini dilakukan tentu bukan tanpa sebab.
Pasalnya, banyak lho, calon kandidat yang melamar pekerjaan secara asal.
Itulah mengapa perusahaan perlu strategi agar tidak meloloskan kandidat seperti ini.
Jadi, kamu perlu memastikan jika calon kandidat melamar pekerjaan yang sesuai.
2. Memastikan keabsahan data
Tujuan berikutnya dari tahap screening yakni untuk memastikan keabsahan data.
Merekrut karyawan baru yang sesuai kriteria perusahaan memang tidak mudah.
Sebagai HRD, tentu kamu ingin calon karyawan baru yang memenuhi standar perusahaan, bukan?
Maka dari itu, kamu bisa memanfaatkan proses screening ini sebaik mungkin.
Proses screening dilakukan sebagai cara perusahaan untuk memverifikasi data-data serta informasi yang diberikan oleh calon kandidat.
Umumnya, perusahaan akan melakukan screening CV untuk memastikan keabsahan data diri, catatan pendidikan, sampai pengalaman bekerja di perusahaan sebelumnya.
Keabsahan data-data serta informasi ini sangat penting bagi perusahaan sebelum menerima calon karyawan.
3. Menjaga reputasi perusahaan
Adanya tahap screening juga bertujuan untuk menjaga reputasi perusahaan dengan cara memeriksa sosial media dan reputasi karyawan.
Masing-masing perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai reputasi dari calon karyawan yang akan diterima.
Beberapa perusahaan mungkin tidak menerima calon karyawan yang terbukti memiliki reputasi buruk di perusahaan sebelumnya.
Perusahaan dengan reputasi yang sangat baik biasanya lebih ketat dalam menyeleksi calon karyawannya.
Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak dalam kepedulian lingkungan akan memastikan karyawan yang diterima tidak memiliki reputasi yang sebaliknya.
Itulah alasan pentingnya melakukan screening media sosial, yaitu untuk menilai apakah ada tindakan, ucapan, maupun perilaku karyawan yang berkebalikan dengan reputasi perusahaan.
Begitu juga bila perusahaan memiliki reputasi hubungan karyawan yang erat serta kekeluargaan.
Perusahaan akan melakukan screening terhadap reputasi calon karyawan di perusahaan sebelumnya.
4. Memastikan keamanan perusahaan
Tujuan dari tahap screening berikutnya adalah untuk memastikan keamanan perusahaan.
Biasanya, HRD akan memeriksa data diri calon karyawan hingga memastikan calon karyawan tidak memiliki catatan kriminal.
Untuk proses screening tahap ini, perusahaan biasanya akan meminta calon karyawan menyertakan fotokopi identitas diri serta surat keterangan perilaku baik dari kepolisian.
Tentu saja, langkah screening ini penting dilakukan demi memastikan keamanan perusahaan di masa depan.
5. Mencari karyawan yang kompeten dan profesional
Untuk mengetahui kompetensi kerja calon pelamar, biasanya beberapa perusahaan akan melakukan screening interview untuk melakukan proses verifikasi.
Wawancara untuk screening ini seringnya dilakukan demi memastikan profesionalitas dan kompetensi yang dimiliki oleh calon kandidat pelamar kerja.
Nantinya, perusahaan akan kembali memverifikasi kemampuan dan keahlian yang disertakan dalam CV.
Bukan tidak mungkin, perusahaan akan meminta calon karyawan untuk melakukan praktek langsung.
Umumnya, tahapan screening satu ini dilakukan untuk tenaga profesional maupun teknisi.
Sekali lagi, ini dilakukan demi memastikan calon karyawan benar-benar kompeten di bidang yang akan dilamar.
Bagaimana Cara Screening Calon Karyawan?
Masing-masing perusahaan biasanya akan memiliki cara tersendiri untuk melakukan screening calon karyawan.
Entah itu mengecek data diri secara resmi, memastikan keaslian catatan pendidikan, atau dari ijazah.
Adapun beberapa langkah dan tahapan bagi perusahaan untuk melakukan screening calon karyawan yaitu sebagai berikut.
1. Review CV dan cover letter
Sebagai HRD, hal pertama yang bisa kamu lakukan yakni screening cover letter atau surat lamaran kerja.
Nah, ketika cover letter dinilai sesuai dengan kebutuhan perusahaan, selanjutnya kamu bisa memeriksa CV calon kandidat.
Sebagai HRD, kamu perlu memastikan bahwa calon pelamar menulis CV dengan jujur.
Proses screening CV bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu manual atau menggunakan software.
Yap, kini beberapa perusahaan sudah menggunakan software khusus yang langsung mendeteksi informasi catatan pendidikan, kemampuan, dan pengalaman kerja dari CV.
Tentu saja, adanya software ini akan memudahkan kamu dalam melakukan seleksi atau penyaringan CV.
Proses review cover letter dan screening CV kandidat ini dilakukan sebagai tahap awal untuk memastikan kualifikasi dari pelamar kerja.
2. Verifikasi data diri
Tips screening calon karyawan selanjutnya yaitu dengan melakukan verifikasi data diri.
Di tahap ini, kamu perlu melakukan pengecekan terhadap fotokopi identitas diri yang disertakan bersamaan lowongan kerja.
Biasanya, perusahaan akan mencocokkan nomor induk kependudukan dengan data dari pemerintahan.
Verifikasi data diri juga biasanya dilakukan dengan mencocokkan foto yang dilampirkan dengan data dalam sistem pemerintahan.
Ini merupakan salah satu tahap penting, demi memastikan keabsahan identitas diri pelamar kerja.
Baca Juga: Cara Melakukan Orientasi Karyawan Baru, HRD Perlu Persiapkan Ini!
3. Verifikasi iIjazah, sertifikat, dan catatan pendidikan
Ketika melamar pekerjaan, biasanya selain CV calon kandidat akan menyertakan ijazah, sertifikat, catatan pendidikan, sertifikat, dan lainnya.
Nah, sebagai HR tentu saja kamu perlu melakukan pengecekan, pastikan jika semua data yang diberikan oleh calon kandidat itu benar.
Cara cek ijazah yang kerap kali dilakukan oleh perekrut adalah dengan menghubungi pihak sekolah maupun universitas.
Selain itu, perusahaan juga bisa memeriksa nomor ijazah dalam data di departemen pendidikan kota masing-masing.
4. Mengecek catatan kriminal
Cara perusahaan untuk melakukan screening berikutnya adalah dengan mengecek catatan kriminal.
Selain memastikan calon pelamar menyertakan surat perilaku baik dari kepolisian, perusahaan juga memiliki beberapa langkah lain.
Yap, HRD tetap perlu memiliki trik agar proses screening berjalan lancar.
Seperti mencari nama calon karyawan di mesin pencari untuk memastikan tidak ada laporan.
Hingga memeriksa bila adanya sejarah fraud atau penipuan yang menyangkut dengan nama calon karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Employer Branding? Lakukan Strategi Ini di Era Digital
5. Screening media sosial
Berikutnya, cara screening yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memeriksa media sosial.
Beberapa perusahaan meminta pelamar menyertakan nama akun media sosial pribadi yang mereka gunakan.
Nantinya perusahaan akan melakukan screening mulai dari foto, catatan komentar, postingan yang diunggah, hingga adanya keterlibatan calon karyawan dengan tindakan kriminal melalui media sosial.
Screening media sosial bisa jadi merupakan salah satu hal paling rumit.
Sebab, masing-masing perusahaan memiliki standar tersendiri bagi calon karyawan untuk bisa lolos tahapan screening ini.
6. Wawancara screening
Selain itu, perusahaan juga kerap melakukan screening interview.
Biasanya ini dilakukan demi memverifikasi kemampuan dan keahlian yang disebutkan calon pelamar di dalam CV.
Tahap wawancara akan dilakukan perusahaan demi memastikan calon karyawan benar-benar kompeten dan profesional sesuai kualifikasi pekerjaan.
Selain itu, sebagai pelaku bisnis sebaiknya kamu juga menyediakan asuransi kesehatan online untuk karyawan.
Dengan memberi proteksi kesehatan terhadap karyawan, maka dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Karyawan, HRD Harus Tahu!
Nah, bagi kamu yang membutuhkan perlindungan asuransi bagi karyawan.
Kini hadir Rey for Business yang siap menjaga semua karyawan kamu agar tetap sehat dan produktif.
Dengan menjadi member Rey, karyawanmu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter, baik online maupun offline.
Tebus obat pun bisa gratis, lho. Mau rawat jalan atau rawat inap? Bisa juga.
Untuk info lebih lanjut, kamu bisa klik banner di bawah ini, ya!
Penutup
Demikianlah, tips screening calon karyawan yang baik dan benar.
Tidak sulit, bukan?
Sebagai HRD, kamu hanya perlu memastikan calon kandidat memberikan data diri dan informasi sebenar-benarnya.
Bila masih ada yang ingin ditanyakan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ya!