6 Ciri-Ciri Katarak dan Jenisnya, Haruskah di Operasi?

6 Ciri-Ciri Katarak dan Jenisnya, Haruskah di Operasi?
Dwi Julianti
Dwi Julianti
November 24, 2022
10 menit membaca

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menghambat jalannya sinar masuk ke retina sehingga penglihatan menjadi buram.

Hingga saat ini katarak masih menjadi gangguan mata penyebab kebutaan pertama di seluruh dunia.

Untungnya, saat ini sudah ada banyak cara penyembuhan dan pencegahan katarak.

Meski kerap dialami orang tua, namun sebenarnya penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja, termasuk usia muda. 

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab mata katarak, begitu juga dengan gejala dan juga cara pencegahannya.

Apa Itu Katarak?

Pengertian katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan lensa mata terlihat keruh, berwarna putih, maupun pucat seperti susu serta berawan.

Kondisi lensa mata tersebut bukan hanya menyebabkan perubahan penampilan dan warna mata, melainkan juga mengganggu pandangan.

Selain itu, katarak pada mata juga menyebabkan kemampuan melihat menurun sehingga aktivitas pun secara langsung akan terganggu.

Kalau mengalami gangguan penglihatan ini, kamu seakan melihat dari jendela buram dan berkabut.

Umumnya, penyakit katarak memang identik dengan orang tua.

Seiring pertambahan usia, struktur protein pada lensa mata dapat berubah dan membuat lensa mata menjadi lebih keruh secara bertahap. Hal inilah yang menyebabkan katarak.

Penuaan adalah penyebab tersering dan paling umum, namun sebenarnya ada banyak sekali faktor risiko dari penyakit katarak.

Bahkan, paparan sinar matahari sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan oksidasi pada lensa mata dan memicu terbentuknya katarak.

Penyakit katarak bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus.

Untuk itu penting sekali memahami apa saja ciri dan gejala katarak yang akan dibahas pada poin selanjutnya. 

Umumnya, diagnosis katarak atau kekeruhan lensa dilakukan lewat serangkaian wawancara dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat objek jarak jauh atau menggunakan senter yang diarahkan pada samping mata.

Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan alat slit lamp hingga pemeriksaan oftalmoskopi pada daerah retina.

Hal ini dilakukan bila dicurigai adanya kelainan tambahan di berbagai organ lain dalam mata.

Apa Ciri-Ciri dan Gejala Mata Katarak?

Awalnya, penyakit pada mata ini memang tidak mengganggu, bahkan banyak penderitanya tidak menyadari ciri dan gejala awal dari katarak. Namun, setelah beberapa lama, katarak pun semakin berkembang di mata sehingga pandangan mata dan penglihatan menjadi semakin buram. Sampai akhirnya seluruh lensa mata berubah warna dan berkabut.

Awalnya, penyakit pada mata ini memang tidak mengganggu, bahkan banyak penderitanya tidak menyadari ciri dan gejala awal dari katarak.

Namun, setelah beberapa lama, katarak pun semakin berkembang di mata sehingga pandangan mata dan penglihatan menjadi semakin buram.

Sampai akhirnya seluruh lensa mata berubah warna dan berkabut.

Agar bisa menghindari penyakit mata ini sejak dini, yuk perhatikan ciri-ciri dan gejala katarak berikut ini:

1. Pandangan mata buram

Ciri dan gejala katarak yang paling sering dialami adalah pandangan mata menjadi buram. 

Penderita katarak awalnya akan mengalami pandangan mata yang sedikit kabur.

Hingga lama kelamaan pandangan mata menjadi semakin buram hingga akhirnya nampak berkabut.

Ciri-ciri katarak ini sering kali menjadi gejala awal sehingga bila kamu mulai mengalami pandangan mata menjadi pudar, maka segera bisa mengantisipasi.

2. Pandangan mata gelap

Selain buram, penderita katarak juga kerap mengeluhkan pandangan yang mulai menjadi gelap. 

Penderita seringnya mengalami pandangan mata yang tiba-tiba menjadi gelap. 

Sering pula disertai semburat warna kuning dan hitam saat sedang melihat.

Pandangan mata penderita katarak menjadi semakin gelap ketika malam hari.

Gejala katarak yang satu ini menjadi salah satu yang paling sering dikeluhkan oleh penderita.

3. Silau

Sering silau ketika melihat ke arah cahaya terang? Bisa jadi ini merupakan salah satu tanda menderita katarak.

Penderita katarak sering mengalami gangguan pandangan ketika melihat ke arah cahaya. 

Salah satunya pandangan menjadi silau terutama ketika melihat tepat di cahaya terang.

4. Penglihatan mata keruh

Penyakit katarak membuat lensa mata para penderitanya menjadi lebih keruh. 

Hal ini menyebabkan fungsi pembiasan cahaya di mata pun terganggu.

Para penderita katarak juga sering mengeluhkan gejala seperti melihat pendaran cahaya di mata. 

Keadaan ini pun lebih sering terjadi di malam hari sehingga sangat berbahaya bila penderita sedang berkendara.

5. Pandangan berbayang

Di tingkatan awal penyebaran katarak, penderita akan mengalami keadaan di mana pandangan mata menjadi berbayang. 

Gangguan pada penglihatan ini juga disebabkan karena lensa mata yang keruh pada penderita katarak sehingga kemampuan mata menangkap cahaya pun menurun.

Akibatnya, penderita katarak akan mengalami keadaan seperti adanya bayangan di mata. 

6. Sulit membedakan warna

Gangguan pembiasan cahaya di lensa mata juga menyebabkan penderita katarak sulit membedakan warna. 

Ciri-ciri katarak satu ini biasanya terjadi ketika penyakit sudah memasuki tingkatan lanjut.

Penderita katarak di tingkat lanjut biasanya mengeluhkan mulai kesulitan untuk membedakan warna. 

Gejala ini bisa menjadi salah satu penanda bahwa penyakit katarak sudah mulai berkembang.

Jenis Mata Katarak dan Penyebabnya

Ada banyak jenis katarak yang dibedakan berdasarkan usia penderita, penyebab mata katarak, hingga letak kekeruhan di lensa mata.

Ada banyak jenis katarak yang dibedakan berdasarkan usia penderita, penyebab mata katarak, hingga letak kekeruhan di lensa mata.

Agar lebih jelas, berikut jenis-jenis katarak yang harus diketahui.

Katarak Berdasarkan Usia Penderita

Katarak bisa dibedakan berdasarkan usia penderitanya, lebih jelasnya simak di bawah ini:

1. Katarak senilis

Katarak senilis merupakan penyakit katarak yang paling dikenal dan diderita secara luas.

Penderita katarak jenis senilis biasanya berusia 50 tahun ke atas, atau lansia.

Penyakit katarak disebabkan oleh usia ini terjadi saat lensa mata mulai mengalami penurunan akomodasi karena terjadinya penumpukan protein yang membentuk gumpalan.

Hal ini mengakibatkan lensa mata yang awalnya jernih secara perlahan menjadi berkabut sehingga mengganggu penglihatan.

Meskipun penyebab utama katarak jenis senilis ini karena usia, ada beberapa penyebab lain seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga penyakit lain yang menyebabkan gangguan metabolisme di mata.

2. Katarak juvenil

Penyakit katarak memang tidak selalu hanya diderita para lansia.

Para remaja pun memiliki kemungkinan menderita penyakit katarak jenis juvenil.

Katarak juvenil terjadi pada pasien dengan rentang usia 1 sampai 23 tahun.

Penyebab mata katarak ini karena gangguan pada fungsi normal lensa mata.

3. Katarak kongenital

Katarak kongenital merupakan salah satu jenis katarak yang juga cukup sering diderita.

Penyakit satu ini terjadi pada penderita usia dini, dan kebanyakan adalah bayi baru lahir.

Jenis katarak ini terjadi ketika ibu hamil mengalami gangguan pada masa kehamilan seperti mengalami penyakit rubella dan toksoplasma. 

Selain mengalami katarak jenis Kongenital, bayi dengan penyakit ini juga mengalami anomali mata lain seperti koloboma, aniridia, dan PHPV.

Katarak Berdasarkan Penyebabnya

Cara lain untuk membedakan jenis katarak adalah berdasarkan penyebabnya.

Berikut ini merupakan beberapa jenis katarak tersebut.

1. Trauma fisik

Timbulnya katarak bisa terjadi karena lensa mata yang pernah mengalami trauma seperti benturan, serpihan material tajam ke mata, tusukan, atau kecelakaan pada mata.

Pembentukan katarak terjadi karena kerusakan pada kapsul pelindung yang menyelubungi lensa mata.

2. Katarak komplikata

Jenis penyakit katarak satu ini disebabkan karena infeksi dari penyakit lain.

Katarak juga bisa disebabkan penyakit infeksi diabetes melitus.

Selain itu, katarak komplikata ini juga bisa diakibatkan komplikasi karena penggunaan steroid, uveitis kronis, dan sebagainya.

3. Sindrom pseudoeksfoliasi

Sindrom Pseudoeksfoliasi seringnya terjadi karena adanya kelainan dari penyakit lain.

Seperti pada lansia, glaukoma bisa menjadi penyebab mata katarak dengan sindrom pseudoeksfoliasi.

Katarak Berdasarkan Letak dan Kekeruhan Lensa

Selain berdasarkan usia dan penyebab, katarak juga bisa dibedakan berdasarkan letak dan kekeruhan lensa, berikut beberapa jenisnya:

1. Katarak nuklearis

Pada katarak nuklearis, lensa mata menjadi keruh tepat di tengah.

Warnanya juga berubah menjadi kuning hingga coklat.

2. Katarak kortikal

Nah, bila kekeruhan terjadi di bagian tepi lensa, maka jenis penyakit tersebut adalah katarak kortikal.

Katarak kortikal biasanya diawali dengan garis putih keruh yang berada di sekitar lingkaran luar lensa mata.

Jenis katarak ini membuat penderitanya mengalami pandangan yang kabur dan juga semakin tidak jelas.

Selain lingkaran di pinggir lensa, katarak kortikal juga bisa ditunjukan dengan kekeruhan yang tidak merata.

Beberapa bagian lensa akan menjadi lebih keruh dibandingkan lainnya.

3. Katarak subkapsular

Katarak subkapsular terjadi ketika kekeruhan berada di area belakang atau tepat di lensa mata.

Jenis katarak ini dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

  • Katarak Subkapsular Posterior: Kekeruhan terjadi tepat di belakang lensa, pada jalur cahaya. Jenis katarak Subkapsular seringnya merupakan komplikasi dari penyakit diabetes melitus.
  • Katarak Subkapsular Anterior: Sebaliknya, jenis katarak ini terjadi tepat pada depan lensa mata. Katarak subkapsular anterior seringnya disebabkan karena mata mengalami cedera.

4. Katarak matur

Jenis katarak ini terjadi ketika kekeruhan merata di seluruh lensa.

Akibatnya, penderita sama sekali tidak bisa melihat objek yang berada di depannya.

Namun, untuk mengetahui jenis katarak yang kamu alami membutuhkan pemeriksaan dengan dokter mata.

Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline.

Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.

Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!

Cara Mencegah Mata Katarak

Setelah memahami jenis dan ciri-ciri katarak di atas, selanjutnya adalah bagaimana cara pencegahan katarak.

Seperti disebutkan di atas, jenis katarak memiliki penyebab masing-masing.

Mulai dari faktor usia, komplikasi penyakit lain, kelainan mata, hingga penyakit turunan dari ibu yang sedang hamil.

Untuk itu, untuk mencegah katarak tentu saja harus menghindari segala yang menjadi penyebabnya.

Selain itu juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk mencegah penyakit katarak.

  • Menjaga kesehatan dan keadaan mata. Termasuk menghindari terjadinya cedera pada mata.
  • Melindungi mata dari paparan sinar matahari berlebih. Sekaligus juga menjaga mata dari pengaruh buruk sinar ultraviolet seperti UVA dan UVB.
  • Menjaga kesehatan dan menghindari penyakit yang menjadi faktor resiko katarak.
  • Periksa mata secara teratur untuk mencegah perkembangan katarak.
  • Menghindari melihat ke arah cahaya terang secara langsung.
  • Memperbaiki kualitas pencahayaan di rumah.
  • Menghentikan kebiasaan membaca dalam keadaan cahaya kurang. Bila perlu, gunakan kaca pembesar ketika membaca.
  • Menjaga kesehatan tubuh. Termasuk menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
  • Pada ibu hamil, rutin memeriksakan diri untuk menghindari penyakit yang menjadi faktor resiko katarak pada bayi.
  • Mengenali tanda-tanda dan ciri-ciri penyakit katarak sehingga bisa melakukan pencegahan dan pengobatan sedini mungkin.

Pertanyaan Seputar Mata Katarak

Banyaknya jenis katarak terkadang membuat kita bingung bagaimana penanganan katarak yang tepat.

Nah, berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai katarak yang sering diajukan:

Apakah katarak itu berbahaya?

Pada tahapan awal, katarak memang tidak bahaya.

Penderita penyakit katarak mungkin hanya akan mengalami ketidaknyamanan dengan kualitas penglihatan yang terbatas.

Namun ketika katarak sudah semakin berkembang, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan.

Bahkan di Indonesia, katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar dengan persentase 70 hingga 80 persen.

Katarak juga membahayakan beberapa aktivitas para penderitanya seperti ketika menyetir dan juga saat beraktivitas di malam hari.

Apakah mata katarak bisa disembuhkan tanpa operasi?

Pengobatan katarak bisa bermacam-macam, mulai dari obat-obatan hingga tindakan bedah katarak.

Umumnya, tahapan awal katarak bisa disembuhkan dengan obat-obatan.

Dokter mata biasanya akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi kekeruhan pada mata dan terbatasnya penglihatan.

Jadi, bisa dikatakan kalau tidak semua penyakit katarak akan membutuhkan operasi mata.

Dokter spesialis mata biasanya akan menilai perkembangan dan tingkat keparahan katarak sebelum memutuskan untuk menyarankan menjalani operasi katarak.

Penglihatan setelah operasi katarak masih akan kabur tetapi akan perlahan-lahan membaik dalam beberapa hari.

Adapun perawatan pasca operasi katarak, seperti menggunakan obat tetes mata, menggunakan pelindung mata, dan lainnya.

Beberapa risiko dan komplikasi akibat operasi katarak antara lain seperti, radang pada mata, glaukoma, kelopak mata yang turun, pembengkakan lapisan bening mata (edema kornea), infeksi mata, lepasnya lapisan retina mata (ablasio retina), dan lainnya

Penutup

Tidak bisa disangkal, katarak merupakan penyakit yang cukup mengkhawatirkan, terlebih penyakit ini memiliki kemungkinan besar untuk menjadi kebutaan.

Mengenali ciri-ciri dan gejala katarak merupakan langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini. 

Selain itu, pastikan juga menjaga kesehatan mata dan rutin melakukan pemeriksaan mata.

Nah, jika kamu masih memiliki pertanyaan, tinggalkan komentar dalam kolom di bawah ini ya!

Kembali
Rekomendasi Artikel
March 17, 2023
10 Penyebab Radang Tenggorokan, Apakah Boleh Minum Es?

Radang tenggorokan atau faringitis merupakan salah satu penyakit yang sudah tidak asing di telinga masyarakat...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
November 9, 2023
6 Cara Mengobati Tenggorokan Sakit saat Batuk

Sering merasa gatal dan sakit tenggorokan saat batuk? Batuk merupakan reaksi alami tubuh saat terinfeksi...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
June 15, 2023
7 Penyebab Nyeri Tumit Kaki dan Cara Mengobatinya

Tumit merupakan tulang yang terletak di bagian bawah belakang kaki dan menjadi tulang terbesar pada...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
6 menit membaca