Literasi Keuangan: Pengertian, Manfaat, Tingkatan, dan Contohnya!
Literasi keuangan atau financial literacy menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan, terutama bagi generasi millenal dan gen Z. Bahkan, pemerintah juga cukup sering membahas tentang literasi keuangan, terutama oleh Bank Indonesia.
Jika kamu sedang mencari asuransi kesehatan, klik di sini untuk informasi lebih lanjut!
Namun, masih tidak sedikit orang yang belum tahu apa itu literasi keuangan dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, cari tahu selengkapnya di uraian berikut ini!
Apa Itu Literasi Keuangan?
Seperti namanya, literasi keuangan merupakan kemampuan atau keterampilan dalam mengelola keuangan. Sedangkan literasi keuangan menurut OJK adalah keterampilan, pengetahuan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan untuk mencapai kesejahteraan keuangan.
Nah, aspek literasi keuangan ini memiliki cakupan cukup luas seperti pemenuhan kebutuhan sehari-hari, rencana investasi, aktivitas menabung, dan penggunaan uang lainnya. Selain untuk pengelolaan secara personal, literasi keuangan juga bisa memahami mengenai lembaga perbankan.
Guna mendukung perluasan edukasi finansial, OJK juga berusaha meningkatkan literasi keuangan Indonesia dengan berbagai cara. Misalnya pengembangan edukasi keuangan secara digital melalui online course, sosial media, influencer, komunitas, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Prinsip Insurable Interest dalam Dunia Asuransi, Siapa Saja Penerima Manfaat?
Manfaat Literasi Keuangan Bagi Masyarakat
Sebenarnya apa saja sih pentingnya literasi keuangan? mengapa begitu digencarkan oleh pemerintah? berikut jawabannya:
1. Mampu mengelola keuangan dengan baik
Pengetahuan literasi keuangan yang mumpuni akan membuat orang lebih mudah untuk mengatur keuangan. Misalnya mengatur cashflow bulanan, menyiapkan dana darurat, investasi, dan asuransi.
Sederhananya, literasi keuangan yang baik akan memudahkan untuk memilih strategi dan membuat keputusan terkait urusan finansial. Tentunya hal ini juga memengaruhi kekayaan finansial.
2. Mampu bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil
Literasi keuangan yang baik akan membuat orang lebih bisa bertanggung jawab pada setiap keputusan yang diambil. Hal ini karena sudah dibekali dengan pengetahuan terakit faktor-faktor pendukung di setiap pengambil keputusan keuangan.
3. Mengetahui macam-macam produk keuangan
Semakin luas pengetahuan finansialnya, maka semakin familiar dalam mengenal produk keuangan di pasaran. Dengan begitu, orang akan lebih bisa menikmati manfaat dari berbagai layanan finansial yang ada.
Nah, setelah memiliki wawasan yang cukup luas mengenai produk dan jasa keuangan, maka orang akan lebih berani untuk memanfaatkan produk tersebut. Tak hanya itu, mereka juga lebih misa memilih dan mengonsumsi layanan finansial berdasarkan kebutuhan.
4. Distribusi kekayaan yang merata
Pengetahuian literasi keuangan juga berdampak positif dengan awaraness terhadap kekayaan yang dimiliki. Salah satunya adalah distribusi kekayaan yang lebih merata. Jadi, orang tidak hanya mencari dan menghabiskan kekayaan. Namun, juga senang menginvestasikan dan mengolah untuk hal yang berguna seperti membuka usaha.
5. Kemampuan memanfaatkan utang untuk hal produktif
Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang berhutang untuk hal yang konsumtif. Nah, dengan literasi keuangan, maka masyarakat akan lebih mampu memanfaatkan utang untuk aktivitas yang produktif.
Berhutang tidak selalu buruk, namun harus diimbangi dengan peningkatan ekonomi melalui hutang produktif.
6. Peningkatan taraf hidup
Jika sudah mampu memanfaatkan produk dan layanan keuangan, bijak dalam mengelola keuangan, maka otomatis taraf hidup akan meningkat. Orang yang sudah paham perencanaan dan pengelolaan keuangan yang efisien, akan lebih bijak melihat peluang sebagai pemasukan tambahan.
7. Kualitas hidup meningkat
Selain taraf hidup yang meningkat, kualitas hidup juga akan meningkat. Salah satunya terhindar dari berbagai penipuan yang semakin marak di era digital. Misalnya investasi bodong, monkey business, skema ponzi, dan lainnya.
Jangan lupa untuk memilih asuransi kesehatan terbaik dari perusahaan yang terpercaya.
Lindungi kesehatan kamu dan keluarga dengan perlindungan asuransi kesehatan online dari Rey yang punya fitur chat dokter, tebus obat gratis, rawat jalan, hingga rawat inap gratis di rumah sakit!
Klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!
Baca Juga: Ketahui Pre-Existing condition dalam Asuransi, Cegah Klaim Ditolak
Tingkat Literasi Keuangan Menurut OJK
Lantas bagaimana cara mengukur masyarakat dikatakan memiliki edukasi keuangan yang baik? Berikut tingkatan atau indikator literasi keuangan yang dibuat OJK:
Well literate
Pada tingkatan ini, individu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keuangan. Seperti mengenal produk dan jasa keuangan dan memiliki kepercayaan terhadap lembaga jasa keuangan.
Tidak hanya mengenal produk dan jasa keuangan, orang dalam kategori ini punya keterampilan mumpuni untuk menggunakan produk keuangan.
Sufficient literate
Pada tingkat sufficient literate ini, individu sudah memiliki pengetahuan dan keyakinan pada lembaga jasa keuangan dan produk keuangan dari seluruh aspek.
Selain itu, mereka juga mengenal risiko, kewajiban, serta manfaat pada produk keuangan. Namun, kecakapan dan keahlian dalam menggunakannya masih tergolong minim.
Less literate
Pada tingkat ini, individu hanya tahu mengenai produk, jasa, dan lembaga keuangan. Namun, mereka belum memiliki rasa percaya pada produk dan jasa keuangan yang tersedia.
Not literate
Poin ini merupakan tingkatan literasi terendah. Pada tingkat ini, individu belum memiliki pengetahuan dan keyakinan pada produk, lembaga, maupun jasa keuangan. Sederhananya, individu tersebut belum memiliki keterampilan cukup untuk mengelola keuangan pribadi.
Baca Juga: Anti Boros! 15 Cara Pintar Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Contoh Literasi Keuangan
Lalu, seperti apa penerapan literasi keuangan? Berikut beberapa contoh yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari:
Tabungan semakin beragam jenisnya
Ketika individu semakin sadar akan kebutuhan finansialnya, maka lembaga keuangan akan semakin banyak membuat berbagai macam program tabungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Punya kesadaran berinvestasi sejak dini
Begitu sadar akan pentingnya pengelolaan dan perencaan keuangan, individu akan semakin sadar untuk lebih banyak menabung dan menginvestasikan uang untuk kesejahteraan jangka panjang.
Mampu memanfaatkan utang untuk hal produktif
Dengan berkembangnya literasi keuangan, individu akan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hutang untuk hal produktif. Individu akan beranggapan bahwa hutang tidak selalu buruk, asalkan hutang tersebut berupa hutang produktif.
Penutup
Nah itulah penjelasan lengkap mengenai literasi keuangan. Pada intinya literasi keuangan adalah bentuk investasi jangka panjang yang berguna untuk pengelolaan keuangan. Dengan begitu, kondisi keuangan akan tetap terjaga dan stabil.
Yuk, mulai melek literasi keuangan dari sekarang! Ajak juga orang di sekitarmu, ya! Jika masih ada pertanyaan, tuliskan di kolom komentar.