Ini Dia, Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa


Kalau dengar kata “tantrum”, yang kebayang biasanya anak kecil nangis sambil guling-guling di lantai supermarket.
Tapi ternyata, tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa. Bedanya, bentuknya bukan lagi tangisan kencang atau lempar-lempar barang mainan, melainkan amarah meledak, sikap pasif-agresif, hingga perilaku destruktif.
Masalahnya, tantrum pada orang dewasa bisa lebih berbahaya dibanding anak-anak, karena menyangkut relasi sosial, pekerjaan, bahkan kesehatan mental.
Jadi penting banget buat kita kenali fenomena ini lebih dalam.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Apa Itu Tantrum pada Orang Dewasa?
Secara sederhana, tantrum adalah luapan emosi berlebihan yang sulit dikendalikan. Kalau pada anak-anak tantrum dianggap bagian dari perkembangan, pada orang dewasa, tantrum lebih sering dikaitkan dengan:
Kematangan emosi yang belum optimal.
Pola komunikasi yang buruk.
Stres berkepanjangan.
Bentuk tantrum dewasa bisa berupa:
Ledakan amarah (teriak, memaki, atau banting barang).
Silent treatment (diam berkepanjangan untuk menghukum orang lain).
Manipulasi emosional (ngambek supaya dituruti).
Sikap defensif berlebihan (susah menerima kritik).
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Stress Paling Ampuh Serta Kenali Gejalanya
Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa
1. Stres dan Tekanan Hidup
Deadline kerja, masalah keuangan, atau hubungan yang rumit bisa memicu ledakan emosi.
2. Pola Asuh Masa Kecil
Orang yang terbiasa tantrum sejak kecil dan tidak diajarkan cara mengelola emosi bisa terbawa sampai dewasa.
3. Kurang Keterampilan Komunikasi
Kesulitan mengungkapkan perasaan dengan kata-kata sering bikin orang memilih marah atau ngambek sebagai “jalan pintas”.
4. Gangguan Mental atau Kepribadian
Beberapa kondisi seperti borderline personality disorder atau intermittent explosive disorder memang memengaruhi regulasi emosi.
5. Lingkungan yang Toxic
Kalau terbiasa berada di lingkungan penuh konflik, seseorang bisa terbiasa bereaksi dengan tantrum.
6. Kelelahan dan Kurang Tidur
Hal simpel seperti tidur kurang bisa menurunkan toleransi stres dan bikin orang lebih mudah meledak.
Ciri-Ciri Tantrum pada Orang Dewasa
Mudah tersinggung oleh hal kecil.
Sering marah meledak tanpa alasan jelas.
Menggunakan diam sebagai senjata.
Manipulatif, misalnya ngambek agar keinginannya dipenuhi.
Cenderung menyalahkan orang lain.
Perubahan mood yang ekstrem dan tiba-tiba.
Dampak Tantrum pada Orang Dewasa
1. Dampak pada Diri Sendiri
Kesehatan mental terganggu (stress kronis, depresi).
Risiko kesehatan fisik meningkat (tekanan darah tinggi, sakit jantung).
Rasa bersalah setelah ledakan emosi.
2. Dampak pada Hubungan Sosial
Konflik berkepanjangan dengan pasangan, keluarga, atau teman.
Kehilangan kepercayaan orang lain.
Sulit menjalin hubungan sehat.
3. Dampak pada Pekerjaan
Dinilai tidak profesional.
Sulit naik jabatan karena dianggap tidak stabil.
Relasi kerja jadi renggang.
Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa
1. Sadari dan Akui Emosi
Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu sedang marah atau kecewa, lalu akui tanpa menekan atau menyangkal.
2. Ambil Jeda (Pause)
Kalau merasa mau meledak, coba ambil jeda: tarik napas dalam, jalan sebentar, atau tunda respon.
3. Belajar Komunikasi Asertif
Alih-alih ngambek, sampaikan apa yang kamu rasakan dengan kalimat “saya merasa…”. Misalnya: “Saya merasa tidak dihargai kalau pendapat saya dipotong.”
4. Kelola Stres dengan Aktivitas Positif
Olahraga, meditasi, journaling, atau sekadar curhat ke teman bisa bantu meredakan stres.
5. Tidur dan Pola Hidup Sehat
Kurang tidur = emosi gampang meledak. Jadi, pastikan tidur cukup, makan bergizi, dan olahraga teratur.
6. Cari Bantuan Profesional
Kalau tantrum sudah sering merusak hubungan atau pekerjaan, konsultasi ke psikolog/psikiater bisa jadi pilihan.
Baca Juga: 14 Dampak Negatif Akibat Terlalu Lama Main HP bagi Anak
Cara Menghadapi Orang Dewasa yang Suka Tantrum
Nggak gampang menghadapi orang yang sering tantrum. Tapi ada beberapa strategi:
Jangan terpancing emosi.
Beri ruang sampai mereka tenang.
Tawarkan diskusi setelah situasi reda.
Tetapkan batasan (boundaries) supaya tidak terus-terusan dimanipulasi.
Contoh Situasi Tantrum Dewasa di Kehidupan Sehari-Hari
Di Tempat Kerja
Atasan marah-marah di depan tim karena target nggak tercapai.Dalam Hubungan Asmara
Pasangan ngambek dan tidak mau bicara selama berhari-hari.Dalam Keluarga
Orang tua membentak anak karena hal kecil, misalnya kamar berantakan.Di Jalan Raya
Pengemudi yang marah berlebihan karena tersalip—fenomena “road rage”.
Mengapa Orang Dewasa Sulit Mengendalikan Tantrum?
Karena mengendalikan emosi itu keterampilan, bukan bakat bawaan.
Kalau sejak kecil tidak dilatih untuk mengenali, mengelola, dan menyalurkan emosi dengan sehat, maka tantrum akan terbawa sampai dewasa.
Ditambah tekanan hidup modern, bom emosi itu jadi lebih sering meledak.
Baca Juga: Ini Dia, 10 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak yang Benar!
Tips Latihan Praktis Mengendalikan Emosi
Teknik 4-7-8 Breathing
Tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, buang 8 detik. Ulangi beberapa kali.Journaling Emosi
Tulis apa yang kamu rasakan, tanpa sensor.Mindfulness
Latih fokus pada momen sekarang, bukan terjebak masa lalu atau khawatir masa depan.Olahraga Kardio
Lari, bersepeda, atau berenang bisa melepaskan endorfin, hormon “happy”.Mantra Positif
Ucapkan kalimat sederhana: “Saya bisa mengendalikan respon saya.”
Perbedaan Tantrum Dewasa vs Anak-Anak
Anak-anak: bagian dari perkembangan, biasanya karena lapar, lelah, atau frustrasi.
Dewasa: bukan lagi wajar, tapi sinyal ada masalah regulasi emosi atau stres serius.
FAQ tentang Tantrum pada Orang Dewasa
1. Apakah tantrum pada orang dewasa normal?
Tidak sepenuhnya. Sesekali wajar, tapi kalau sering, bisa jadi tanda masalah regulasi emosi.
2. Apa bedanya marah biasa dengan tantrum?
Marah bisa dikendalikan, sedangkan tantrum cenderung meledak, manipulatif, dan berlebihan.
3. Bagaimana cara tahu kalau saya sering tantrum?
Cek: apakah emosi kamu sering merusak hubungan, pekerjaan, atau bikin penyesalan mendalam? Kalau iya, mungkin itu tantrum.
4. Bisa nggak tantrum dewasa disembuhkan?
Bisa banget. Dengan latihan kontrol emosi, gaya hidup sehat, dan kalau perlu bantuan profesional.
Baca Juga: Apa Itu Overthinking? 6 Contoh dan Cara Mengatasinya
Penutup
Tantrum pada orang dewasa adalah bentuk ledakan emosi yang berlebihan, bisa berupa marah-marah, ngambek, atau perilaku manipulatif.
Penyebabnya asdalah stres, pola asuh, kurang tidur, sampai gangguan mental tertentu.
Dampaknya serius, baik untuk diri sendiri maupun hubungan sosial. Tapi kabar baiknya, tantrum bisa diatasi dengan kesadaran diri, teknik regulasi emosi, komunikasi sehat, dan gaya hidup yang lebih seimbang.
Jadi, kalau kamu atau orang terdekat sering mengalaminya, jangan dibiarkan.
Belajar pelan-pelan mengelola emosi bisa bikin hidup lebih tenang, hubungan lebih harmonis, dan tentu saja—lebih bahagia.