Ini Dia, 5 Penyebab Ejakulasi Dini serta Cara Mengatasinya

Ini Dia, 5 Penyebab Ejakulasi Dini serta Cara Mengatasinya
Aul Risky
Aul Risky
August 30, 2024
7 menit membaca

Ejakulasi dini adalah salah satu masalah seksual yang umum terjadi pada pria, di mana ejakulasi terjadi lebih cepat dari yang diinginkan selama hubungan seksual. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidakpuasan seksual bagi kedua pasangan dan berdampak negatif pada hubungan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang ejakulasi dini, mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga cara mengatasinya.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Pengertian Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi terlalu cepat selama hubungan seksual, biasanya dalam waktu satu menit setelah penetrasi, atau bahkan sebelum penetrasi terjadi.

Pria yang mengalami ejakulasi dini sering kali merasa tidak dapat mengontrol waktu ejakulasi mereka, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kecemasan.

Penyebab ejakulasi Dini

Penyebab ejakulasi Dini

Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis.

Berikut adalah beberapa penyebab utama ejakulasi dini:

1. Faktor Psikologis

  • Stres dan Kecemasan

 Tekanan dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, atau hubungan pribadi dapat meningkatkan risiko ejakulasi dini.

Kecemasan yang terkait dengan kinerja seksual, seperti takut mengecewakan pasangan atau tidak dapat mempertahankan ereksi, juga dapat menyebabkan ejakulasi lebih cepat.

  • Pengalaman Seksual di Masa Lalu

Pengalaman negatif atau trauma seksual di masa lalu, seperti rasa malu atau cemas selama aktivitas seksual sebelumnya, dapat memicu ejakulasi dini.

Kondisi ini juga bisa berkembang jika seseorang terbiasa mengalami ejakulasi cepat dalam situasi tertentu.

  • Depresi

Gangguan suasana hati seperti depresi sering kali berdampak pada dorongan seksual dan kontrol ejakulasi.

Pria yang mengalami depresi mungkin merasa kurang percaya diri dalam kehidupan seksual mereka, yang bisa memperburuk masalah ejakulasi dini.

2. Faktor Fisik

  • Ketidakseimbangan Hormon

 Ketidakseimbangan hormon tertentu dalam tubuh, terutama kadar serotonin di otak, dapat mempengaruhi kontrol ejakulasi.

Serotonin adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati dan fungsi seksual.

  • Masalah Prostat

Peradangan atau infeksi pada prostat, seperti prostatitis, dapat menyebabkan ejakulasi dini.

Prostat yang tidak sehat sering kali menyebabkan sensitivitas berlebih di area genital, yang dapat memicu ejakulasi lebih cepat.

  • Disfungsi Ereksi

Pria yang mengalami kesulitan mempertahankan ereksi mungkin merasa cemas tentang kehilangan ereksi, yang menyebabkan mereka ejakulasi lebih cepat sebagai cara untuk menyelesaikan hubungan seksual sebelum ereksi hilang.

  • Kondisi Kesehatan Lainnya

Beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan tiroid juga dapat berkontribusi terhadap ejakulasi dini.

Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi aliran darah dan fungsi saraf yang berhubungan dengan kontrol ejakulasi.

3. Faktor Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi dini mungkin memiliki komponen genetik.

Beberapa pria mungkin memiliki kecenderungan bawaan untuk ejakulasi cepat, yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Ini berarti bahwa ejakulasi dini dapat terjadi lebih sering dalam keluarga tertentu.

4. Pengaruh Obat dan Zat Tertentu

  • Obat-Obatan

Beberapa obat, terutama yang memengaruhi fungsi saraf dan otak, dapat memicu ejakulasi dini.

Contohnya termasuk antidepresan, obat tekanan darah tinggi, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan.

  • Alkohol dan Narkoba

Penggunaan alkohol atau narkoba dapat memengaruhi sistem saraf dan mengganggu kontrol ejakulasi.

Meskipun beberapa pria menggunakan alkohol untuk mengurangi kecemasan seksual, konsumsi berlebihan justru dapat memperburuk ejakulasi dini.

5. Kurangnya Pengalaman Seksual

Pria yang kurang berpengalaman dalam aktivitas seksual mungkin mengalami ejakulasi dini karena mereka belum belajar bagaimana mengendalikan waktu ejakulasi mereka.

Seiring bertambahnya pengalaman dan kepercayaan diri, masalah ini sering kali dapat diperbaiki.

Yuk, konsultasikan kondisi kesehatan seksual kamu dengan dokter terpercaya dari Rey.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!  

Info selengkapnya klik di sini!

Baca Juga: 6 Manfaat Kondom dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Berikut adalah beberapa metode efektif untuk mengatasi ejakulasi dini:

1. Terapi Psikologis

  • Konseling Seksual

Terapi dengan konselor atau terapis seks dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah emosional atau psikologis yang mungkin menyebabkan ejakulasi dini.

Konseling dapat mencakup diskusi tentang kecemasan, stres, dan masalah hubungan yang mungkin mempengaruhi kinerja seksual.

  • Teknik Relaksasi

Belajar teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness dapat membantu mengurangi kecemasan yang berkontribusi terhadap ejakulasi dini.

Latihan-latihan ini dapat membantu mengendalikan reaksi tubuh selama hubungan seksual.

2. Latihan Fisik

  • Latihan Kegel

Latihan ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul, yang dapat membantu mengendalikan ejakulasi.

Latihan Kegel dilakukan dengan mengencangkan otot yang digunakan untuk menghentikan aliran urin, menahannya selama beberapa detik, lalu melepaskannya.

Latihan ini bisa dilakukan beberapa kali sehari.

  • Teknik Start-Stop

Teknik ini melibatkan stimulasi seksual hingga mendekati ejakulasi, kemudian berhenti sebentar hingga sensasi mereda.

Setelah itu, stimulasi dilanjutkan lagi. Teknik ini membantu pria belajar mengontrol waktu ejakulasi mereka.

  • Teknik Squeeze

Dalam teknik ini, pria atau pasangannya menekan dengan lembut bagian ujung penis ketika merasa hampir ejakulasi.

Tekanan ini membantu mengurangi dorongan untuk ejakulasi, sehingga memungkinkan hubungan seksual berlangsung lebih lama.

3. Pengobatan

  • Obat-Obatan

Beberapa obat dapat digunakan untuk membantu mengatasi ejakulasi dini. Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), sering diresepkan karena salah satu efek sampingnya adalah menunda ejakulasi.

Obat lain, seperti obat anestesi topikal (krim atau semprotan), dapat digunakan untuk mengurangi sensitivitas pada penis.

  • Krim atau Semprotan Desensitisasi

Produk ini diterapkan pada penis sebelum hubungan seksual untuk mengurangi sensitivitas dan membantu memperpanjang durasi sebelum ejakulasi.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk ini.

4. Perubahan Gaya Hidup

  • Mengelola Stres

Mengurangi stres melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi risiko ejakulasi dini.

Stres yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan kinerja seksual.

  • Hindari Alkohol dan Narkoba

Penggunaan alkohol dan narkoba dapat memengaruhi kontrol ejakulasi.

Mengurangi atau menghentikan konsumsi zat-zat ini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini.

  • Komunikasi Terbuka dengan Pasangan

Berbicara secara terbuka dengan pasangan tentang masalah ini dapat mengurangi tekanan dan kecemasan selama hubungan seksual.

Komunikasi yang baik juga memungkinkan pasangan untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang efektif.

Baca Juga: Anatomi Sistem Reproduksi Wanita Beserta Fungsinya!

5. Penggunaan Kondom

Menggunakan kondom tebal atau kondom khusus yang mengandung agen desensitisasi dapat membantu mengurangi sensitivitas penis dan memperpanjang waktu sebelum ejakulasi.

Beberapa pria menemukan bahwa menggunakan kondom biasa saja sudah cukup untuk menunda ejakulasi.

6. Eksplorasi Seksual

Mengganti posisi atau memperlambat ritme selama hubungan seksual dapat membantu mengurangi stimulasi dan memperpanjang waktu sebelum ejakulasi.

Eksplorasi seksual bersama pasangan juga dapat membantu menemukan teknik yang paling efektif untuk mengendalikan ejakulasi.

7. Pengobatan Herbal dan Suplemen

Beberapa suplemen herbal, seperti ginseng atau kava, kadang-kadang digunakan untuk membantu mengatasi ejakulasi dini.

Namun, efektivitasnya bervariasi, dan penggunaannya harus diawasi oleh profesional kesehatan untuk menghindari efek samping atau interaksi dengan obat lain.

8. Intervensi Medis

Jika metode lain tidak berhasil, intervensi medis seperti suntikan botox di area penis atau operasi untuk mengurangi sensitivitas penis dapat dipertimbangkan.

Langkah ini biasanya hanya dianjurkan dalam kasus yang sangat parah.

Apakah Ejakulasi Dini Bisa Sembuh?

Apakah Ejakulasi Dini Bisa Sembuh

Ejakulasi dini adalah kondisi yang umum terjadi pada pria, dan banyak yang bertanya-tanya apakah kondisi ini bisa sembuh.

Jawabannya tergantung pada penyebab yang mendasari dan bagaimana kondisi ini ditangani.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami:

1. Ejakulasi Dini Dapat Dikelola

Meskipun tidak selalu ada “penyembuhan” permanen untuk ejakulasi dini, kondisi ini sering kali dapat dikelola dengan baik.

Dengan kombinasi terapi, perubahan gaya hidup, dan pengobatan, banyak pria dapat memperpanjang durasi hubungan seksual dan mengurangi frekuensi ejakulasi dini.

2. Pengobatan dan Terapi Efektif

Berbagai terapi psikologis, seperti konseling atau terapi perilaku kognitif, dan latihan fisik seperti latihan Kegel, telah terbukti efektif dalam membantu pria mengontrol ejakulasi mereka.

Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau krim desensitisasi, juga dapat membantu menunda ejakulasi.

Banyak pria yang menjalani perawatan ini melaporkan peningkatan signifikan dalam kehidupan seksual mereka.

3. Penyebab Fisik Bisa Diatasi

Jika ejakulasi dini disebabkan oleh masalah fisik, seperti peradangan prostat atau ketidakseimbangan hormon, perawatan medis dapat membantu mengatasi masalah ini.

Setelah kondisi fisik yang mendasarinya diobati, gejala ejakulasi dini sering kali membaik.

4. Perubahan Gaya Hidup Membantu

Mengelola stres, menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan, dan menghindari pemicu seperti alkohol atau narkoba juga dapat membantu mengurangi ejakulasi dini.

Banyak pria menemukan bahwa perubahan gaya hidup ini, dikombinasikan dengan metode pengobatan lain, dapat memberikan hasil yang positif.

Baca Juga: Apa Itu Kista? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

5. Tidak Ada Solusi Instan

Penting untuk diingat bahwa mengatasi ejakulasi dini sering kali membutuhkan waktu dan upaya. Tidak ada solusi instan, dan kesabaran serta konsistensi dalam perawatan adalah kunci untuk melihat hasil yang positif.

Penutup

Itulah penyebab ejakulasi dini dan cara mengatasinya yang bisa kamu amalkan.

Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari pasangan serta profesional kesehatan, banyak pria dapat mengatasi ejakulasi dini dan menikmati hubungan seksual yang lebih memuaskan.

Jika Anda atau pasangan mengalami ejakulasi dini, jangan ragu untuk mencari bantuan dan informasi lebih lanjut.

Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesejahteraan keseluruhan, dan ada solusi yang tersedia untuk membantu Anda mencapai kepuasan dan kenyamanan dalam kehidupan seksual Anda.

Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
June 14, 2023
Sakit Mata Sebelah Kiri? Ketahui 7 Penyebab dan Alternatif Pengobatan

Sakit mata sebelah kiri dengan gejala ringan, seperti penglihatan kabur sementara, terkadang dianggap sepele dan...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
6 menit membaca
December 8, 2022
4 Makanan untuk Tipes yang Aman, Apa yang Tidak Diperbolehkan?

Demam tifoid atau tipes adalah penyakit yang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Saat...

Yosephine Yosephine
5 menit membaca
October 6, 2023
Apa Itu Batuk Rejan (Pertusis)? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Batuk biasanya akan sembuh dengan sendirinya atau dengan penggunaan obat-obatan yang tepat. Namun, jika batuk...

Dwi Julianti Dwi Julianti
7 menit membaca