Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Aul Risky
Aul Risky
March 25, 2024
6 menit membaca

Kamu mungkin sudah pernah mendengar tentang penyakit lupus. Meskipun sudah familiar dengan namanya, tak banyak yang tahu apa itu penyakit lupus sebenarnya, penyebabnya, dan pengobatannya. 

Penyakit lupus atau lupus eritematosus adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, hingga otak. 

Lupus dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh wanita.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi atau cedera. 

Akan tetapi, pada orang yang mengalami penyakit autoimun seperti lupus, sistem imun justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat.

Lalu, apakah lupus dapat diobati hingga tuntas? Simak penjelasan seputar lupus berikut ini.

Penyebab Penyakit Lupus

Penyebab Penyakit Lupus

Penyakit lupus adalah penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun tubuh memproduksi antibodi yang justru menyerang jaringan sehat pada orang itu sendiri seolah-olah merupakan benda asing, seperti virus atau bakteri. 

Normalnya, sistem imun akan mendeteksi dan melawan benda asing atau antigen yang masuk dan bisa membahayakan tubuh, sehingga akan melindungi tubuh dari infeksi.

Namun, pada orang yang menderita penyakit lupus, sistem imun tak dapat membedakan antara antigen dan jaringan sehat dari tubuh sendiri. 

Akibatnya, sistem imun malah mengarahkan antibodi yang diproduksi untuk menyerang jaringan yang sehat hingga menyebabkan peradangan dan nyeri tubuh, lalu pada akhirnya menimbulkan kerusakan jaringan.

Secara umum, penyebab lupus adalah kelainan pada sistem imun yang menyerang jaringan atau sel sehat dalam tubuh. 

Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit lupus. 

Orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita lupus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. 

Selain itu, memiliki kondisi perubahan genetik tertentu juga meningkatkan risiko penyakit lupus.

Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, merkuri, asap rokok, polusi udara, dan gel natrium silikat yang berlebihan dapat memicu perkembangan lupus pada orang yang rentan terkena penyakit ini.

Beberapa zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.

3. Perubahan Hormonal

Sekilas dijelaskan pada awal paragraf bahwa wanita lebih rentan terkena penyakit lupus. 

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hormon seks yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh antara laki-laki dan perempuan berbeda. 

Tubuh wanita menghasilkan hormon estrogen yang dikenal sebagai immuno-enhancing, yang berarti sistem kekebalan tubuh wanita lebih kuat daripada pria. 

Hanya saja, sistem imun ini bisa berbalik menyerang tubuh sehingga wanita rentan mengalami penyakit autoimun, termasuk lupus.

4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Gangguan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ yang sehat dalam tubuh. 

Alhasil, peradangan dan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh muncul sehingga menyebabkan penyakit autoimun.

Meskipun begitu, ada baiknya kamu konsultasikan cara mengobati gejala flu satu ini ke dokter, ya. 

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho. 

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!

Info selengkapnya klik di sini!

Gejala Penyakit Lupus

Lupus merupakan penyakit yang memengaruhi organ tubuh lainnya sehingga menyebabkan gejala pada sejumlah bagian tubuh. Beberapa gejala dari penyakit lupus adalah:

  • Nyeri pada Persendian

Gejala pertama yang umum dialami penderita lupus adalah rasa nyeri di persendian. 

Gejala ini lebih sering terjadi pada tangan dan kaki. Rasa nyeri tersebut dapat berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya. 

Nyeri pada persendian hanya bersifat sementara. Dengan kata lain, kondisi ini tidak akan menyebabkan kerusakan atau cacat permanen pada persendian.

  • Ruam Kulit yang Khas, Terutama di Wajah

Gejala umum selanjutnya adalah munculnya ruam yang menyebar di pipi dan batang hidung.

Ruam tersebut membentuk pola yang menyerupai kupu-kupu dan menyebar dari kedua sisi pipi hingga ke hidung. Gejala ini dikenal sebagai butterfly rash. 

Selain di pipi dan batang hidung, ruam pada penderita lupus juga sering terjadi pada tangan dan pergelangan tangan. 

Ruam akibat lupus dapat membekas dan bersifat permanen serta akan bertambah parah jika terpapar sinar matahari secara langsung.

  • Mudah Merasa Lelah

Penderita lupus mudah merasa lelah meskipun hanya melakukan aktivitas sederhana sehari-hari, seperti rutinitas pekerjaan atau urusan rumah tangga. 

Pada penderita lupus, rasa lelah ini tidak kunjung pulih sekalipun telah beristirahat dengan cukup.

  • Demam

Demam tinggi (di atas 37 derajat Celcius) sering kali menjadi gejala dari peradangan atau infeksi yang dialami odapus.

  • Masalah Ginjal

Berdasarkan informasi dari laman Centers for Disease Control and Prevention, setengah dari jumlah penderita lupus juga mengalami masalah ginjal, yang disebut nefritis lupus. 

Gejalanya meliputi peningkatan berat badan, bengkak pada pergelangan kaki, tekanan darah tinggi, dan penurunan fungsi ginjal.

  • Gangguan pada Organ Dalam seperti Jantung atau Paru-Paru

Penyakit lupus juga dapat memengaruhi organ dalam seperti jantung atau paru-paru dan sehingga menyebabkan gejala seperti sesak napas atau nyeri dada.

Selain gejala-gejala di atas, perlu diketahui bahwa penyakit lupus lebih sering dialami oleh wanita pada usia subur (15–44 tahun). 

Hormon estrogen diduga memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya gejala lupus pada wanita.

Berikut adalah beragam gejala lupus pada wanita yang paling umum terjadi:

  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Nyeri sendi, kaku, dan bengkak.
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan batang hidung atau ruam di bagian tubuh mana pun.
  • Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari.
  • Jari tangan dan kaki yang berubah menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres.
  • Sakit dada terutama ketika mengambil napas panjang dan berbaring.
  • Rambut rontok.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Mata kering.
  • Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan.

Cara Mengobati Penyakit Lupus

Cara Mengobati Penyakit Lupus

Perlu diketahui bahwa lupus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang ada sebatas untuk meredakan keluhan, mencegah munculnya gejala, dan menghambat perkembangan penyakit.

Namun, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala serta mencegah pasien mengalami komplikasi lebih parah. 

Selain mengonsumsi obat-obatan, penderita lupus juga disarankan menerapkan gaya hidup sehat, ada beberapa cara yang dapat membantu mencegah perkembangan penyakit ini:

1. Pola Hidup Sehat

Menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok dapat membantu menjaga kesehatan dan mencegah perkembangan penyakit lupus.

2. Melindungi Diri dari Paparan Matahari Berlebihan

Paparan sinar matahari dapat memicu perkembangan penyakit lupus. 

Oleh karena itu, lindungi diri dari paparan sinar matahari dengan mengenakan pakaian yang tertutup dan menggunakan tabir surya.

3. Kelola Stres

Stres dapat memicu perkembangan penyakit lupus. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara seperti meditasi, yoga, atau terapi.

4. Berkonsultasi dengan Tenaga Medis

Apabila memiliki riwayat keluarga dengan penyakit lupus atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penutup

Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh. 

Gejala penyakit lupus dapat bervariasi, tetapi gejala yang umum adalah adanya ruam di wajah yang membentuk seperti kupu-kupu.

Selain mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala, penderita lupus disarankan menerapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, mengelola stres, menghindari paparan matahari langsung, dan menjaga pola makan sehat.

Kalau kamu ingin coba konsultasi dokter gratis, langsung aja daftar 2 bulan membership GRATIS, termasuk chat dokter dan klaim obat!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
February 21, 2024
Apa Itu Kista? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kista merupakan kantung berisi cairan, zat padat, atau udara yang membentuk benjolan di bawah permukaan...

Aul Risky Aul Risky
7 menit membaca
October 19, 2023
6 Cara Mengatasi Batuk Karena Asam Lambung, Perlu ke Dokter?

Batuk merupakan bentuk refleks tubuh untuk mendorong keluar udara yang mengandung debu, kotoran, bakteri, atau virus yang...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca
November 14, 2021
10 Rekomendasi Obat Batuk Pilek Anak, Terjamin Aman!

Dalam istilah kedokteran, batuk pilek juga dikenal dengan istilah selesma dan terjadi karena infeksi virus...

Yosephine Yosephine
6 menit membaca