ISPA: Pengertian, Gejala, Cara Pencegahan ISPA

ISPA: Pengertian, Gejala, Cara Pencegahan ISPA
Miska Syahirah
Miska Syahirah
October 20, 2023
7 menit membaca

ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

Penyakit ini rentan dialami seseorang yang sering beraktivitas di luar ruangan mengingat polusi udara yang saat ini semakin tebal.

Untuk itu, kamu perlu menjaga sistem kekebalan tubuh dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah serta perbanyak air minum.

Jangan lupa selalu mencuci tangan dan memakai masker jika berkegiatan di luar ruangan.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Lalu, apa itu penyakit ISPA?

Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Pengertian ISPA

ISPA merupakan infkesi saluran pernapasan akut yang  bermacam-macam.

Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan (saluran pernapasan), atau paru-paru. 

Dengan kata lain, ISPA merupakan infeksi yang mengganggu pernapasan seseorang.

Tahukah kamu? ISPA adalah penyakit nomor satu yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.

Adapun contoh penyakit ISPA yang paling sering menjangkit tubuh adalah flu biasa dan influenza.

Selain itu, ada juga Covid-19, sinusitis, pneumonia, faringitis atau radang tenggorokan akut, batuk pilek, dan laringitis akut. 

Jika tidak segera diobati, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan membuat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Parahnya lagi, ISPA dapat mengakibatkan kematian seseorang. 

ISPA merupakan penyakit yang rentan dialami oleh anak-anak karena usia anak merupakan usia yang masih dalam masa pertumbuhan sehingga rentan terkena serangan penyakit.

Tak hanya anak, ISPA juga sering menyerang orang lanjut usia (lansia) karena sistem kekebalannya mulai melemah pada usia lanjut.

Penyebab ISPA

Penyebab ISPA biasanya berasal dari bakteri atau virus.

Penyebab dari penyakit ISPA adalah infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun saluran pernapasan bawah.

Akan tetapi, ISPA pada umumnya berasal dari infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Beberapa jenis virus yang sering menyebabkan ISPA adalah:

  • Rhinovirus
  • Adenovirus
  • Parainfluenza virus
  • Virus influenza
  • Respiratory syntical viruses (RSVs)
  • Virus Corona

Sementara itu, adapun jenis bakteri penyebab ISPA antara lain: 

  • Streptococcus
  • Klebsiella pneumoniae
  • Mycoplasma pneumoniae
  • Chlamydia
  • Haemophilus
  • Staphylococcus aureus

Adapun beberapa penyakit yang termasuk ke dalam ISPA adalah:

  • Batuk pilek (common cold)
  • Sinusitis
  • Radang tenggorokan akut (faringitis akut)
  • Laringitis akut
  • Pneumonia
  • COVID-19

Beragam penyebab dari virus atau bakteri tersebut kemudian bisa menularkan ke orang lain.

Penularan ISPA bisa terjadi saat pengidap ISPA mengeluarkan droplet atau cairan tubuh lewat batuk atau bersin. Kemudian droplet tersebut masuk ke hidung, mulut, atau mata seseorang.

Masuknya droplet tersebut bisa membuat orang itu tertular ISPA.

Selain itu, orang yang menyentuh benda yang terkena droplet pengidap ISPA juga dengan mudah bisa tertular ISPA.

Baca Juga: Apakah Radang Tenggorokan Bisa Menular? Begini Penjelasannya

Gejala ISPA

Gejala ISPA biasanya ditandai dengan batuk, pilek, mual, pusing, dan demam.

Adapun gejala ISPA yang kamu perlu ketahui agar kamu dapat mengenali penyakit dan mendapatkan penanganan sejak awal terinfeksi.

Dilansir dari laman Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, berikut merupakan gejala ISPA:

  1. Batuk. Batuk merupakan gejala utama ISPA yang bisa berupa batuk kering dan berdahak.
  2. Hidung tersumbat. Penyumbatan hidung disebabkan oleh penumpukan lendir pada saluran udara sehingga akan mempersulit pernapasan.
  3. Sakit tenggorokan. Selain batuk, sakit tenggorokan juga menjadi gejala umum ISPA sehingga penderitanya mengalami kesulitan menelan makanan dan minuman. Penderita juga biasanya akan mengalami susah berbicara sam suara yang serak.
  4. Sesak napas. Gejala sulit bernapas menjadi gejala serius yang harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab, kesulitan bernapas berarti infeksi sudah menyerang paru-paru.
  5. Demam. Meningkatnya suhu tubuh merupakan respon alami tubuh saat terkena infeksi. Jika suhu tubuh kamu di atas rata-rata, maka segeralah periksakan kesehatan kamu ke ahli medis.
  6. Sakit kepala. Gejala ini bisa disebabkan karna ketegangan otot atau gejala lanjutan dari demam.
  7. Nyeri otot dan sendi serta tubuh lemas. Apabila kamu mengalami gejala ISPA yang satu ini, kamu berada di posisi saat tubuh melawan infeksi sehingga energi akan terkuras banyak.
  8. Pilek. Gejala ini umum diidap penderita ISPA, terutama mereka yang memiliki sinusitis.
  9. Mual. Peradangan tubuh bisa mengakibatkan seseorang mengalami mual, muntah, dan masalah pencernaan lainnya.
  10. Nafsu makan menurun. Saat tubuh fokus melawan infeksi, tubuh akan kehilangan nafsu makan.

Apabila kamu sudah mulai merasakan gejala yang disebutkan di atas, segeralah berobat ke dokter sebelum penyakit kamu bertambah parah.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!

Info selengkapnya klik di sini!

Faktor Risiko ISPA

Anak-anak bisa meningkatkan risiko ISPA.

Terdapat beberapa kondisi yang akan rentan mengalami atau tertular penyakit ISPA.

Berikut beberapa faktor peningkatan risiko terpapar ISPA:

  • Orang yang memiliki sistem kekebalan lemah, terutama anak-anak.
  • Pengidap penyakit paru obstruktif kronik, asma dan gagal jantung.
  • Bayi yang berada di tempat ramai.
  • Orang yang memiliki sistem imun rendah, seperti pengidap HIV/AIDS, leukemia atau pasca transplantasi organ.
  • Anak yang dari lahir memiliki riwayat penyakit jantung bawaan atau paru-paru.

Apabila kamu memiliki kondisi kesehatan seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya selalu berhati-hati dan menjaga kesehatan tubuh.

Namun, jika kamu bukan merupakan orang yang memiliki kondisi kesehatan dengan risiko tinggi terkena ISPA, kamu juga tetap harus hati-hati karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

Baca Juga: 18 Rekomendasi Obat Batuk Pilek Bayi, Terjamin Aman

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan harus ke dokter setelah mengalami gejala ISPA.

Jika gejala yang disebutkan sebelumnya muncul, sebaiknya kamu periksa ke dokter.

Adapun kondisi khusus yang mengharuskan kamu pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan apakah kamu terinfeksi ISPA atau tidak, yaitu:

  • Demam di atas 39˚C atau menggigil
  • Susah bernapas
  • Batuk berdarah
  • Penurunan kesadaran

Jika anak mengalami ISPA dan menunjukkan gejalanya, segera bawa ke dokter.

Berikut gejala ISPA pada anak yang harus segera mendapatkan penanganan:

  • Sulit bernapas, yang dapat dilihat dari tulang iga yang nampak jelas saat bernapas
  • Muntah-muntah
  • Malas bermain
  • Lebih diam daripada biasanya
  • Napas berbunyi

Jika gejala ISPA kamu sudah semakin parah, kamu harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis profesional.

Gak pakai lama!

Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet.

Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.

Emang boleh se-simple ini? Boleh, dong!

Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.

Cara Mencegah ISPA

Memakai masker dan mencuci tangan adalah salah satu cara mencegah ISPA.

Meningkatnya penderita ISPA akhir-akhir ini mengharuskan kamu mengetahui bagaimana cara mencegah ISPA.

Berikut beberapa cara mencegah ISPA:

  • Sering mencuci tangan, terutama setelah berpergian ke tempat umum, menyentuh fasilitas umum, dan sebelum makan.
  • Berhenti merokok dan terkena paparan asap rokok.
  • Jangan terlalu sering menyentuh wajah, hidung, dan mulut.
  • Banyak mengonsumsi serat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh dengan minum vitamin.

Cara Mengobati ISPA

Minum madu dan obat adalah cara mengobati ISPA.

ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh sendiri selama 1 hingga 2 minggu.

Untuk mempercepat proses pemulihan, kamu dapat melakukan langakh pengobatan di bawah ini:

  • Minum lemon hangat atau madu untuk meredakan batuk.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk melancarkan pernapasan.
  • Mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri pada tubuh.
  • Istirahat dengan cukup serta memperbanyak minum air putih.
  • Mengonsumsi obat batuk.
  • Mengonsumsi obat untuk peradangan atau pembengkakan saluran pernapasan.

Baca Juga: Ampuh, 8 Tanaman yang Mengobati Batuk secara Alami

Pertanyaan Seputar ISPA

Nah, itu tadi penjelasan lengkap seputar ISPA.

Sekarang, yuk kita simak beberapa pertanyaan yang masih berkaitan soal ISPA!

Apa Saja Contoh Penyakit ISPA?

Berikut penggolongan penyakit ISPA berdasarkan saluran pernapasan:

  • Infeksi saluran pernapasan atas: Pilek biasa, infeksi sinus, Covid-19, radanag tenggorokan, dan tonsilitis.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah: Tuberkulosis, bronkitis, radang paru-paru, dan bronkiolitis.

ISPA Tidak Boleh Makan Apa Saja?

Saat terjangkit ISPA, hindari makanan pedas, berlemak, dan terlalu panas. Hindari juga makanan yang terlalu manis karena dikhawatirkan akan memperparah peradangan.

Selain itu, penting untuk menghentikan kebiasaan merokok atau menjauhi asap rokok.

Apakah ISPA Termasuk Penyakit Menular?

ISPA merupakan penyakit yang sangat menular. Orang yang mudah  terserang penyakit ini adalah orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, orang lanjut usia dan anak-anak juga rentan terkena penyakit ini karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. 

Virus atau bakteri ini ditularkan oleh penderita ISPA melalui batuk atau  bersin. Bisa juga dari cairan yang mengandung virus atau bakteri yang menempel di permukaan benda saat disentuh.

Penutup

Demikian penjelasan terkait ISPA, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengobati.

Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang ISPA yang kamu alami, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.

Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!

Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Miska Syahirah
Miska Syahirah

Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.

Kembali
Rekomendasi Artikel
December 8, 2022
4 Makanan untuk Tipes yang Aman, Apa yang Tidak Diperbolehkan?

Demam tifoid atau tipes adalah penyakit yang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Saat...

Yosephine Yosephine
5 menit membaca
March 26, 2024
11 Perbedaan Flu dan Pilek yang Perlu Kamu Tahu

Kata flu dan pilek bukan lagi hal baru, karena sudah sangat sering manusia alami. Keduanya...

Aul Risky Aul Risky
5 menit membaca
August 29, 2024
Pengertian Narkoba: Jenis, Efek, dan Bahaya Penyalahgunaannya

Narkoba, singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya, adalah zat atau obat yang dapat...

Aul Risky Aul Risky
10 menit membaca