Apa Penyebab Batuk Berdarah? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Batuk merupakan bentuk respon alami untuk membersihkan saluran pernapasan dan organ paru dari bakteri, kuman, atau virus dari dalam tubuh.
Namun, ketika mengalami batuk disertai dengan munculnya bercak darah, kondisi tersebut dapat membuat takut banyak orang karena batuk berdarah menandakan adanya penyakit serius yang sedang dialami.
Lantas sebenarnya apa penyebab batuk berdarah dan cara mengatasinya?
Sebelum masuk ke pembahasan utama, penting untuk diingat bahwa untuk sembuh dari batuk, menerapkan pola hidup sehat juga memiliki peran penting lho, seperti:
Nutrisi yang seimbang
Minum air yang cukup
Istirahat cukup
Olahraga teratur
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Jika saat ini kamu sedang mengalami kondisi batuk darah, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Batuk Berdarah?
Batuk darah atau hemoptisis adalah kondisi di mana seseorang mengalami batuk yang disertai dengan keluarnya darah.
Berdasarkan laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, batuk darah dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan volume darah yang dikeluarkan:
- Batuk darah non-masif (kurang dari 200 ml per hari)
- Batuk darah masif (minimal 200 ml per hari) dengan risiko kematian mencapai 30%.
Banyaknya darah yang dikeluarkan saat batuk tersebut adalah gejala utama adanya pembuluh darah pada paru-paru dan sekitar area saluran pernapasan yang pecah atau sedang terluka.
Sumber perdarahan bisa berasal dari hidung, batang tenggorokan, kerongkongan, ataupun paru-paru.
Selain itu, ada berbagai faktor penyebab batuk darah, yang bisa menandakan adanya masalah kesehatan ringan hingga serius.
Maka dari itu, penting untuk memeriksakan diri dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ingin konsultasi dengan dokter gratis sepuasnya?
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Apa Penyebab Batuk Berdarah?
Batuk berdarah atau hemoptisis merupakan gejala yang serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari infeksi hingga kondisi serius seperti kanker paru-paru.
Yuk, kita bahas penyebab utama batuk berdarah di bawah ini!
1. Tuberkulosis (TB)
Penyebab batuk berdarah sangat beragam.
Namun, penyakit tuberkulosis merupakan salah satu penyebab paling umum di Indonesia yang membuat penderitanya berisiko mengalami batuk berdarah.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Gejala yang dialami penderitanya adalah mengalami batuk yang disertai darah selama berminggu-minggu, penurunan berat badan, keringat, hingga demam di malam hari.
2. Bronkitis
Salah satu penyebab batuk berdarah adalah penyakit bronkitis.
Penyakit ini terjadi ketika adanya peradangan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Bronkitis yang sudah akut biasanya akan menunjukan gejala batuk yang amat kuat selama 2-3 minggu.
Akibat batuk yang terjadi secara terus-menerus tersebut pun dapat melukai saluran pernapasan dan menyebabkan pembuluh darah halus di sekitarnya pecah hingga menimbulkan bercak darah saat batuk.
3. Pneumonia
Penyebab batuk darah yang satu ini menunjukan ketika adanya peradangan terhadap kantung alveolus pada organ paru disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Kondisi tersebut membuat paru-paru menjadi lebih sensitif dan permukaan kantung alveolus lebih renggang, sehingga memicu penderitanya batuk darah bercampur dengan dahak,
4. Kanker Paru-Paru
Kondisi penyakit lainnya yang dapat menyebabkan batuk darah ini dapat terjadi ketika sel-sel di area jaring paru-paru berkembang secara tidak normal.
Jaring paru-paru tersebut bisa berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, sehingga berpotensi menjadi gejala kanker paru.
5. Edema Paru-Paru
Penyakit ini biasanya dialami oleh penderita yang memiliki riwayat penyakit gagal jantung dan gagal ginjal.
Kondisi tersebut terjadi ketika terdapat penumpukan cairan pada area alveolus akibat renggangnya sel-sel alveolus sehingga darah merembes ke saluran napas.
Gejala edema paru-paru meliputi sesak napas, peningkatan berat badan, dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Selain penyakit serius pada saluran pernapasan, batuk berdarah juga bisa disebabkan oleh efek samping obat pengencer darah, penggunaan narkoba, batuk kronis, gagal jantung, serta penyakit autoimun seperti lupus, granulomatosis Wegener, atau sindrom Churg Strauss.
Orang dengan riwayat merokok, HIV/AIDS, penggunaan obat imunosupresan, riwayat operasi atau rawat inap, serta kelainan pembekuan darah berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Baca Juga: Konsumsi 9 Makanan Ini Untuk Mempercepat Penyembuhan Batuk secara Alami!
Gejala Batuk Berdarah
Gejala batuk dengan darah dan dahak bercampur, yang umumnya berwarna merah terang hingga kehitaman, dapat dikenali melalui sejumlah tanda, seperti:
- Demam
- Nyeri pada area dada
- Nyeri pada area kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Batuk secara kuat selama berminggu-minggu hingga mengeluarkan darah
- Sering berkeringat pada malam hari
- Mengeluarkan urine atau feses berdarah
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun
- Sesak nafas
- Pusing
- Keringat dingin
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Yuk, coba chat dokter sepuasnya dan dapatkan obat gratis diantar ke depan rumahmu. Klik di sini untuk info lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika mengalami batuk darah, segera periksakan ke dokter untuk menentukan penyebabnya.
Jika tanda-tanda serius muncul seperti batuk darah berkelanjutan dan gejala syok hipovolemik (pandangan gelap, keringat dingin, sesak napas), datanglah ke IGD karena kondisi ini memerlukan perawatan medis segera dan rawat inap di rumah sakit.
Baca Juga: 7 Penyebab Batuk Dada Sakit dan Cara Mengatasinya
Pertanyaan Seputar Batuk Berdarah
Batuk berdarah adalah tanda yang mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian medis segera.
Maka dari itu, yuk simak pertanyaan-pertanyaan umum seputar gejala ini!
Batuk berdarah harus minum apa?
Minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin ketika mengalami batuk darah meliputi air putih, susu hangat, minuman campuran madu asli, dan minuman campuran jus atau sari jahe.
Air putih membantu menjaga kelembapan tubuh, sedangkan susu hangat memberikan efek soothing pada tenggorokan.
Madu memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri, sementara jahe membantu meredakan iritasi pada saluran pernapasan.
Apakah batuk berdarah bisa sembuh dengan sendirinya?
Penanganan batuk berdarah tergantung pada penyebabnya; untuk infeksi, dokter biasanya meresepkan antibiotik, sementara tuberkulosis memerlukan pengobatan anti tuberkulosis dalam beberapa bulan.
Sementara untuk masa penyembuhan batuk berdarah disebabkan oleh penyakit paru, biasanya dokter melakukan prosedur operasi pengangkatan kanker diikuti dengan kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya untuk mencegah pertumbuhan sel kanker kembali.
Baca Juga: Apa Itu Batuk Rejan (Pertusis)? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penutupan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa batuk berdarah adalah kondisi yang tidak bisa dianggap sebagai sepele dan normal untuk terjadi.
Maka dari itu sebaiknya segera memeriksakan diri kepada dokter spesialis paru untuk mengetahui apa penyebab batuk berdarah dan pengobatan yang sesuai secara medis.
Yuk, coba 2 bulan GRATIS chat dokter sepuasnya + klaim obat gratis! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!