Apa Itu Kista? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Kista merupakan kantung berisi cairan, zat padat, atau udara yang membentuk benjolan di bawah permukaan kulit.
Kista dapat muncul pada bagian tubuh mana pun, seperti lengan, lutut, leher, wajah, punggung, dan lain sebagainya.
Meski umumnya tumbuh di bawah kulit, penyakit kista juga dapat tumbuh di organ dalam tubuh, seperti indung telur (ovarium) yang disebut kista ovarium.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Biasanya kista akan membesar dengan lambat dan umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri.
Namun, nyeri dapat timbul jika kista membesar dan menekan organ, pecah, terinfeksi, atau tumbuh di daerah yang sensitif.
Mari pahami lebih lanjut mengenai apa itu kista, penyebab, gejala, serta cara menangani kista melalui pembahasan berikut ini.
Apa Itu Kista?
Kista adalah benjolan atau kantung berupa jaringan membran yang berisi cairan.
Kista bisa tumbuh di bagian bawah kulit dari anggota tubuh seperti leher, wajah, dada, punggung, bahkan alat kelamin dan organ tubuh.
Ukuran kista bisa bervariasi, mulai dari mikroskopis dan tidak kasat mata hingga kista berukuran besar sehingga bisa menggeser organ di dalam tubuh.
Kista bukanlah bagian dari jaringan tubuh.
Kista memiliki membran yang berbeda dan terpisah dari jaringan yang berada di dekatnya.
Bagian luar dari sebuah kista dikenal sebagai dinding kista.
Baca Juga: Benjolan di Ketiak: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati
Penyebab Kista
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista:
- Kondisi genetik.
- Tumor.
- Infeksi.
- Kelainan pada perkembangan embrio.
- Cacat pada sel.
- Kondisi inflamasi kronis.
- Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
- Parasit.
- Cedera.
Baca Juga: 15+ Penyebab Benjolan di Leher, Wajib Periksa!
Jenis Penyakit Kista
Selain itu, penyebab kista juga cenderung bervariasi tergantung dengan jenisnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kista Epidermoid
Jenis kista epidermoid adalah kista yang tumbuh di kulit kepala, leher, wajah, atau punggung.
Kista epidermoid biasanya disebabkan oleh penumpukan keratin, yaitu protein yang terkandung dalam rambut, kuku, dan kulit.
2. Kista Popliteal atau Kista Baker
Kista popliteal merupakan benjolan berisi cairan yang tumbuh di belakang lutut.
Penyebab utama kista popliteal adalah cedera lutut atau radang sendi.
3. Kista Ganglion
Kista ganglion berbentuk benjolan yang tumbuh pada tendon, yaitu jaringan ikat penghubung otot dan tulang.
Saat ini sebagian besar peneliti menduga bahwa penyakit ini berkembang dari sel mesenkim pada sambungan kapsul sinovial, sebagai akibat dari cedera mikro yang berkelanjutan.
4. Kista Celah Brankial
Jenis kista celah brankial merupakan penyakit bawaan dari lahir.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan pada leher atau di bawah tulang selangka.
5, Kista Mucocele
Kista jenis ini berisi cairan yang tumbuh di sekitar bibir atau mulut.
Kista mucocele muncul akibat adanya penyumbatan pada kelenjar air liur.
6. Kista Ginjal
Kista ginjal mengandung cairan, tetapi kadang-kadang bisa juga mengandung darah.
Kista ginjal bisa muncul karena beberapa faktor.
Pertama, faktor keturunan yang berarti kista ini diturunkan dari anggota keluarga sebelumnya.
Kedua, gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko pembentukan kista di ginjal.
7. Kista Hati
Kista hati biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala dan tidak memerlukan pengobatan.
Namun, kista hati bisa berukuran cukup besar sehingga dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan di bagian kanan atas perut.
Kista pada hati seringkali berkaitan dengan kondisi tertentu yang mempengaruhi organ ini.
Penyebabnya adalah kerusakan sel hati dan pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak atau gula.
Baca Juga: 8 Penyebab Nyeri Ulu Hati dan Cara Mengatasinya
8. Kista Pankreas
Kista pankreas bisa terjadi ketika sel-sel pankreas terluka atau mengalami peradangan.
Kista ini terjadi ketika enzim pankreas bocor dan merusak jaringan pankreas.
Terdapat sekitar 20 jenis kista pankreas yang bersifat kanker maupun non-kanker.
Pembentukan kista di pankreas dapat dipicu oleh beberapa faktor.
Beberapa di antaranya adalah riwayat keluarga, merokok, dan diabetes serta paparan bahan kimia.
9. Kista Kalazion
Kista kalazion berbentuk benjolan yang muncul pada kelopak mata, baik pada kelopak mata bagian bawah, atas, ataupun keduanya.
Pembentukan kista kalazion disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar minyak di sekitar kelopak mata.
10. Kista Payudara
Jenis kista payudara adalah kista yang terbentuk di sekitar payudara.
Kista ini disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara.
11. Kista Dermoid
Kista dermoid terbentuk akibat susunan kulit yang tidak tumbuh normal pada masa perkembangan janin.
Struktur kulit yang berisi akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak, seharusnya berada di lapisan luar kulit.
Namun, pada penderita kista dermoid, struktur tersebut justru membentuk kista di dalam kulit.
Kista dermoid dihilangkan dengan operasi pengangkatan kista.
12. Kista Ovarium
Kista jenis ini merupakan benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium.
Kista ovarium umumnya terjadi pada wanita di usia produktif.
Penyebabnya bisa karena masalah hormon, kehamilan, endometriosis, dan infeksi.
13. Kista Pilonidal
Kista jenis ini berbentuk benjolan yang muncul pada bagian atas belahan bokong.
Jenis kista ini biasanya berisi kotoran dan rambut, serta dapat menimbulkan rasa nyeri.
Tidak diketahui pasti apa yang mampu menyebabkan kista pilonidal.
Diduga kondisi ini bersifat kongenital (bawaan dari lahir), timbul dari sel embriologis yang berada di tempat tidak tepat pada awal perkembangan atau karena trauma berulang.
Kemungkinan lainnya adalah karena kelompok-kelompok kecil rambut dan sel kulit mati bakteri terperangkap di pori-pori kulit bagian atas bokong dan membentuk sinus yang tumbuh menjadi abses.
14. Kista Pilar atau Kista Trikilemal
Kista pilar berbentuk benjolan yang tumbuh pada permukaan kulit.
Meski dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun, kista pilar lebih sering tumbuh di sekitar kulit kepala.
Penyebab utama kista pilar adalah penumpukan keratin pada folikel rambut.
15. Kista Ateroma atau kista Sebasea
Kista jenis ini berisi cairan yang tumbuh di wajah, leher, punggung, atau dada.
Benjolan ini terbentuk akibat penyumbatan pada kelenjar minyak.
16. Jerawat Kista
Penyebab munculnya jerawat kista adalah penumpukan bakteri, sel-sel kulit mati, dan sebum/minyak berlebih pada pori-pori kulit.
Jerawat kista dapat dialami siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh orang dengan kulit berminyak dan menderita gangguan hormon
Baca Juga: 9 Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kiri dan Cara Mengatasinya
Gejala Kista
Gejala utama dari penyakit kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis yang dialami.
Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Namun, beberapa tumbuh di bagian tubuh dalam sehingga perkembangan benjolan tidak dapat dirasakan dengan baik, seperti pada payudara hingga ovarium.
Kista memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat lambat.
Selain itu, kista juga tidak menyebabkan rasa nyeri pada pengidapnya, kecuali jika mengalami infeksi.
Berikut ini ciri ciri penyakit kista mengalami infeksi:
- Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
- Kemerahan di kulit sekitar area.
- Infeksi yang memicu nyeri.
- Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Pusing.
- Selain infeksi, kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Ketika ukuran kista sangat besar, maka kista bisa menimpa saraf atau pembuluh darah, tumbuh pada area yang sensitif, hingga mempengaruhi fungsi organ tubuh.
Maka dari itu, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait gejala kista yang kamu alami.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey.
Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!
Bagaimana Cara Mengobati Kista?
Perlu diketahui, kista biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan tindakan medis tertentu.
Namun, penderita penyakit kista dapat mempercepat proses pemulihan dengan meletakkan kompres hangat pada bagian tubuh yang terdapat kista.
Selain itu, hindari memencet atau memecahkan kista guna meminimalkan risiko infeksi.
Apabila benjolan tersebut tidak kunjung hilang, sejumlah tindakan medis yang dapat dilakukan untuk menangani kista adalah:
- Penyuntikkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan pada kista.
- Aspirasi jarum halus (fine needle aspiration), yaitu prosedur medis yang dilakukan dengan menusuk kista menggunakan jarum untuk menyedot cairan di dalam kista dan sampel cairan dikirim ke laboratorium untuk memeriksa jenis kandungan pada cairan kista.
- Apabila prosedur aspirasi tidak berhasil menghilangkan benjolan tersebut, dokter dapat melakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat kista.
Baca Juga: 11 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri dan Cara Mengatasinya
Penutup
Kista adalah kantung cairan abnormal dan bisa berkembang pada jaringan manapun dalam tubuh.
Penyebab kista dapat bervariasi tergantung pada jenis kista yang terbentuk.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kista, seperti makan makanan yang sehat, olahraga teratur, melakukan pemeriksaan medis rutin, dan mengurangi stres.
Meski biasanya tidak berbahaya, kista adalah kondisi yang perlu segera ditangani dengan tepat guna menghindari risiko komplikasi.
Jika kamu mengeluhkan gejala seperti ulasan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat dari dokter.
Masih ada yang ingin ditanyakan seputar kista? Yuk, tulis di kolom komentar ya!