11 Makanan Jadi Pantangan Asam Urat, Waspada!

Simak sampai selesai, ya!

Lebih dalam tentang Asam Urat

Asam urat adalah zat sisa yang dihasilkan oleh tubuh dari proses metabolisme senyawa bernama purin.

Terdapat makanan dan minuman yang memang sudah mengandung senyawa purin, seperti daging, hati, makanan laut, dan beberapa jenis sayuran.

Dalam jumlah yang normal, asam urat sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah bagi tubuh.

Namun jika kristal asam urat yang menumpuk di jaringan tubuh jumlahnya berlebih, itu bisa mengakibatkan peradangan pada sendi.

Pada tahap kronis, penumpukan gout ini bahkan bisa membuat fungsi ginjal menurun dan membentuk batu ginjal.

Ciri-ciri asam urat yang berlebih ditandai dengan adanya gangguan pada kesehatan, seperti panas, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi.

Rasa sakit umumnya timbul di daerah persendian yang berada di jari kaki dan tangan, pergelangan kaki dan tangan, lutut, serta siku.

Pada tahap yang sudah akut, bahkan bisa sampai menyebabkan demam dan nyeri luar biasa pada sendi.

Keadaan ini bisa berlangsung selama berjam-jam hingga seharian. Kalau tidak segera diatasi, rasa sakit yang timbul bisa menjadi lebih sering dan dalam waktu lebih lama.

Kristal-kristal asam urat yang jumlahnya terlalu berlebihan bisa membentuk tophi di bagian luar sendi.

Tophi adalah semacam benjolan keras, akan tetapi tidak menimbulkan rasa nyeri. Biasanya tophi muncul di sekitar jari, ujung siku, ibu jari kaki. daun telinga, tendon achiles, bahkan di pita suara meski sangat jarang.

Penumpukan asam urat tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang menyebabkan asam urat bisa terus menumpuk dan menimbulkan gangguan.

Salah satu penyebab tingginya asam urat yang dialami banyak orang adalah kelebihan berat badan.

Seperti banyak masalah kesehatan lainnya, asam urat juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan penyakit lain, seperti diabetes dan hipertensi.

Gaya hidup yang dimaksud, contohnya terlalu sering mengonsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol. Kabar buruknya, asam urat juga bisa diturunkan, alias disebabkan faktor genetik.

Untuk melakukan diagnosis asam urat, dolter memerlukan berbagai informasi terkait keluhan yang dirasakan.

Tahap awal pemeriksaan dilakukan dengan mengecek synovial fluid yang pada sekitar sendi.

Kalau kristal asam uratnya sudah cukup banyak, kristal tersebut akan mudah dijumpai di tempat itu. 

Asam urat juga bisa diperiksa melalui darah dan urin.

Peningkatan kristal asam urat bisa terdeteksi melalui pemeriksaan darah atau urin penderitanya.

Ketika kamu merasakan nyeri atau peradangan pada sendi yang datang-hilang dalam waktu singkat, kamu perlu mewaspadai kemungkinan asam urat.

Kabar buruknya, penyembuhan asam urat tidak mungkin dilakukan, hanya bisa dikontrol melalui serangkaian pengobatan yang dijalani.

Rasa nyeri itu biasanya akan lekas membaik dalam kurun waktu 24 jam setelah pengobatan.

Obat yang biasanya digunakan untuk meringankan nyeri sendi akibat asam urat adalah obat antiinflamasi golongan NSAIDs.

Jenis obat yang termasuk dalam golongan itu contohnya ibuprofen dan naproxen.

Pemberian obat dilakukan saat terjadi serangan cukup berat dan mendadak.

Namun ada beberapa orang yang tubuhnya tidak bisa menerima NSAIDs. Kalau demikian, penderita diobati dengan kortikosteroid.

Pengobatan dengan steroid bisa dilakukan melalui injeksi atau diminum.

Berbeda dengan NSAIDs yang digunakan saat ada serangan, kortikosteroid dikonsumsi untuk mengontrol kadar asam urat.