Jenis dan Manfaat Cairan Infus untuk Tubuh, Ada Efek Sampingya?
Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan melalui pembuluh darah.
Cairan infus atau intravenous fluid tersimpan dalam sebuah kantong atau botol steril yang dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah.
Jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung kondisi pasien dan tujuan pemberiannya.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Nah, untuk pemahaman lebih lanjut, yuk simak fungsi cairan infus sesuai dengan jenis pada penjelasan di bawah ini!
Manfaat Cairan Infus
Tujuan pemberian infus pada umumnya untuk mencukupi kebutuhan cairan ke dalam tubuh yang hilang akibat kondisi tertentu atau karena menjalankan prosedur medis tertentu.
Nah, ada berbagai cairan infus yang bisa digunakan untuk perawatan. Cairan yang umum digunakan dibedakan menjadi dua jenis dengan manfaat berbeda, yaitu:
Cairan kristaloid
Kandungan infus kristaloid di antaranya natrium klorida, natrium asetat, natrium glukonat, kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa.
Umumnya cairan ini digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengembalikan keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, sekaligus sebagai cairan resusitasi.
Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis kristaloid antara lain:
Cairan saline
Cairan saline NaCl 0,9% adalah jenis yang paling umum digunakan. Cairan ini mengandung natrium dan klorida, dan dapat digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat kondisi tertentu, menjaga tubuh terhidrasi, dan mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit.Ringer laktat
Cairan ini mengandung kalsium, laktat, kalium, natrium, klorida, dan air. Pemasangan infus ringer laktat umumnya diberikan untuk mengganti cairan tubuh saat mengalami luka, cedera, atau operasi yang menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak. Jenis cairan infus ini juga dapat digunakan untuk pemeliharaan saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit.Dextrose
Dextrose merupakan jenis cairan infus kristaloid yang mengandung gula sederhana. Jenis ini umumnya digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah pada pasien yang menderita hipoglikemia. Selain itu, cairan jenis dextrose juga bisa digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi).
Cairan koloid
Jenis cairan kedua ini memiliki molekul yang lebih berat dibandingkan dengan cairan kristaloid.
Jenis ini umumnya diberikan pada pasien yang mengalami kondisi kritis, pasien bedah, dan sebagai cairan resusitasi.
Ada tiga jenis infus koloid yang biasa diberikan, yaitu gelatin, albumin, dan dekstran.
Gelatin
Gelatin sebagai salah satu jenis cairan koloid memiliki kandungan protein hewani. Fungsinya adalah untuk mengatasi kurangnya volume darah akibat kehilangan darah.Albumin
Pasien yang menjalani operasi transplantasi hati, pasien dengan penyakit sepsis, atau pasien dengan luka bakar akut biasanya akan membutuhkan infus albumin. Sebab, jenis infus satu ini memang ditujukan untuk pasien yang memiliki kadar albumin rendah.Dekstran
Dekstran merupakan infus mengandung polimer glukosa. Asupan cairan pada pasien ini bisa digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Tak hanya itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi.
Selain kedua jenis cairan infus medis di atas, banyak pula diperbincangkan mengenai manfaat infus whitening.
Infus whitening atau dikenal pula infus vitamin C ini merupakan metode perawatan kulit untuk memutihkan kulit, meratakan warna kulit, serta mengurangi noda.
Cairan pemeliharaan kulit ini biasanya mengandung kolagen, vitamin C, glutation, dan DNA Salmon.
Namun, sama halnya dengan perawatan kulit lain, prosedur infus ini juga memiliki efek samping.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaat air infus untuk wajah ini, kamu perlu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Pertanyaan Seputar Cairan Infus
Pemberian obat atau cairan pada infus dilakukan langsung melalui pembuluh darah.
Cairan ini bisa diberikan sebagai cairan pemeliharaan pada pasien yang di rawat di rumah sakit.
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar infus:
Apa efek samping dari infus?
Pemasangan infus sebenarnya tergolong aman jika berada di bawah pengawasan petugas medis terlatih.
Namun, penggunaan infus bisa saja menimbulkan efek samping atau reaksi tertentu, diantaranya:
Infeksi: Biasanya terjadi pada area kulit tempat jarum infus disuntikkan. Hal ini bisa terjadi akibat proses pemasangan jarum dan kateter yang tidak tepat atau alat medis tidak steril
Emboli udara: Hal ini bisa terjadi akibat penggunaan jarum suntik atau kantong obat infus. Saat saluran kantong obat infus mengering, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darah, kemudian berjalan ke arah jantung atau paru
Penggumpalan darah: Gumpalan ini bisa terlepas dan menyumbat pembuluh darah penting dalam tubuh. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kondisi serius
Kerusakan jaringan (infiltrasi): Saat terjadi infiltrasi, obat dari infus yang harusnya masuk ke alirah darah justru masuk ke jaringan di sekitarnya
Phlebitis: Hal ini biasa menimbulkan gejala berupa tangan terasa hangat dan nyeri, serta adanya pembengkakan di area yang diinfus
Apa fungsi infus untuk orang sakit?
Terapi infus biasanya diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh dan elektrolit).
Umumnya hal ini terjadi karena tidak bisa makan dan minum, atau tidak bisa memenuhi asupan nutrisi dari makanan.
Air infus inilah yang akan menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang pada orang sakit.
Kapan dehidrasi harus diinfus?
Kondisi dehidrasi harus diinfus saat sudah memasuki derajat keparahan yang berat.
Namun tetap, penentuan derajat keparahan ini berdasarkan diagnosis dokter,
Dalam menentukannya, hanya bisa dilakukan jika dokter memeriksa secara langsung.
Sebaliknya, pasien dehidrasi ringan yang memiliki asupan cairan masih baik, maka tidak memerlukan infus.
Baca Juga: Harus Tahu, 7 Manfaat Teh bagi Kesehatan Tubuh
Apa saja tanda tanda tubuh yang kekurangan cairan?
Berikut beberapa gejala dehidrasi yang perlu kamu ketahui untuk menentukan tindakan yang tepat:
Rasa haus berlebihan
Urine berwarna kuning gelap atau pekat
Volume dan frekuensi buang air kecil menurun
Mulut terasa lengket dan kering
Mudah lelah dan mengantuk
Sulit berkonsentrasi dan sering sakit kepala
Demam
Mengalami kram otot
Sembelit
Jantung berdebar tidak karuan
Tekanan darah menurun
Mata terlihat cekung
Nafas lebih cepat
Mengalami penurunan kesadaran
Baca Juga: 11 Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan, Apa Efek Sampingnya?
Penutup
Nah, itulah beragam manfaat dan informasi lengkap mengenai infus berdasarkan jenisnya.
Tapi yang perlu diingat, cairan infus ini tidak boleh digunakan sembarangan, ya!
Penggunaannya harus tetap berada di bawah pengawasan dokter. Sebab risiko akibat komplikasi akibat terapi infus bisa saja terjadi.
Selain itu, pemilihan jenis dan dosis cairan infus juga perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan pertimbangan dokter!
Masih punya pertanyaan seputar manfaat infus? Yuk, tulis di kolom komentar!